Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN AMPUTASI

KELOMPOK 7
 DISUSUN OLEH :
VENNY ATMARA AGUSTINI
VINA ANNISA DILIANASARI
WINDAH UMAYA
WITA VERA MIDA
YULICIANA SRI CENDANI
ZAHARA ILMIA SAFITRI
 
DOSEN PENGAMPU :
EVA SUSANTI, S.Kep, M.Kep
Pengertian Amputasi

• Amputasi berasal dari bahasa latin yaitu


amputate yang berarti pancung. Dalam ilmu
kedokteran diartikan sebagai membuang sebagian
atau seluruh anggota gerak, sesuatu yang
menonjol atau tonjolan alat (organ) tubuh
(Soelarto Reksoprodjo, 1995 : 581)
• Amputasi adalah perlakuan yang mengakibatkan
cacat menetap (Syamsuhidayat, 1997 :1282 )
Etiologi

Penyebab amputasi adalah kelainan ekstremitas


yang disebabkan oleh penyakit DM, Gangren, cedera,
dan tumor ganas.
Patofisiologi

Amputasi terjadi karena kelainan extremitas yang disebabkan


penyakit pembuluh darah, cedera dan tumor oleh karena penyebab
di atas, Amputasi harus dilakukan karena dapat mengancam jiwa
manusia. Adapun pengaruhnya meliputi :
a. Kecepatan metabolism
b. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
c.  Sistem respirasi
d.  Sistem Kardiovaskuler
b.  Sistem Muskuloskeletal
f. Sistem Pencernaan
g.  Sistem perkemihan
h. Sistem integumen
Manifestasi Klinis

a. Kehilangan anggota gerak (ektremitas atas atau bawah)


b. Nyeri pada bagian yang diamputasi yang berasal dari neuroma
ujung saraf yangdekat dengan permukaan.
c. Edema yang apabila tidak ditangani menyebabkan hiperplasia
varikosa dengankeronitis.
d. Dermatitis pada tempat tekanan ditemukan kista (epidermal
atau aterom)
e. Busitis (terbentuk bursa tekanan antara penonjolan tulang dan
kulit)
f. Bila kebersihan kulit diabaikan terjadi folikulitis dan furunkulitis.
g. Sedih dan harga diri rendah (self esteem) dan diikuti proses
kehilangan
Jenis- Jenis Amputasi

a.Amputasi selektif/terencana.
b.Amputasi akibat trauma.
c. Amputasi darurat.
Jenis amputasi yang dikenal adalah :
1. Amputasi terbuka
2. Amputasi tertutup
Tingkatan Amputasi

a. Ekstremitas atas
Hal ini berkaitan dengan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum,
mandi, berpakaian danaktivitas yang lainnya yang melibatkan tangan.
Ekstremitas atas, terdiri dari : telapak, pergelangan tangan, lengan bawah,
siku dan lengan atas.

b. Ekstremitas bawah
Amputasi pada ekstremitas ini dapat mengenai semua atau sebagian
dari jari-jari kaki yang menimbulkan penurunan seminimal mungkin
kemampuannya. Ekstremitas bawah terdiri dari  : jari kaki dan kaki,
proksimal sendi pergelangan kaki, tungkai bawah, tungkai atas, sendi
panggul, lutut, hemipeivektomi. Adapun amputasi yang sering terjadi pada
ekstremitas ini dibagi menjadi dua letak amputasi yaitu :
Tingkatan Amputasi...Next

Adapun amputasi yang sering terjadi pada ekstremitas ini


dibagi menjadi dua letak amputasi yaitu :
1. Amputasi dibawah lutut (below knee amputation).
2. Amputasi diatas lutut
3. Nekrosis.
4. Kontraktur.
5. Neuroma.
6. Phantom sensation.
Komplikasi

Komplikasi amputasi meliputi perdarahan, infeksi dan


kerusakan kulit. Perdarahan dapat terjadi akibat pemotongan
pembuluh darah besar dan dapat menjadi masif. Infeksi dapat
terjadi pada semua pembedahan dengan peredaran darah yang
buruk atau adanya kontaminasi serta dapat terjadi kerusakan kulit
akibat penyembuhan luka yang buruk dan iritasi penggunaan
protesis.
Penatalaksanaan Amputasi

Tujuan utama pembedahan adalah mencapai


penyembuhan luka amputasi dan  menghasilkan sisa tungkai
(puntung) yang tidak nyeri tekan dengan kulit yang sehat .
pada lansia mungkin mengalami kelembatan penyembuhan
luka karena nutrisi yang buruk dan masalah kesehatan
lainnya. Percepatan penyembuhan dapat dilakukan dengan
penanganan yang lembut terhadap sisa tungkai,
pengontrolan edema sisa tungkai dengan balutan kompres
lunak (rigid) dan menggunakan teknik aseptik dalam
perawatan luka untuk menghindari infeksi.
Penatalaksaan Amputasi...Next

a. Balutan rigid tertutup


Balutan rigid adalah balutan yang menggunakan plaster of paris
yang dipasang waktu dikamar operasi.
b. Balutan lunak
Balutan lunak dengan atau tanpakompresi dapat digunakan bila
diperlukan inspeksi berkala sisa tungkai (puntung) sesuai
kebutuhan
c. Amputasi bertahap
Amputasi  bertahap dilakukan bila ada gangren atau infeksi.
d. Protesis
Kadang diberikan pada hari pertama pasca bedah sehingga
latihan segera dapat dimulai.
Management Keperawatan

a.       Pre Operatif .


Pada tahap praoperatif, tindakan keperawatan lebih
ditekankan pada upaya untuk mempersiapkan kondisi fisik
dan psikolgis klien dalam menghadapi kegiatan operasi.
b.       Intra Operatif.
Pada masa ini perawat berusaha untuk tetap
mempertahankan kondisi terbaik klien. Tujuan utama dari
manajemen (asuhan) perawatan saat ini adalah untuk
menciptakan kondisi opyimal klien dan menghindari
komplikasi pembedahan.
Management Keperawatan...Next

c.       Post Operatif.


Pada masa post operatif, perawat harus berusaha untuk
mempertahankan tanda-tanda vital, karena pada amputasi,
khususnya amputasi ekstremitas bawah diatas lutut
merupakan tindakan yang mengancam jiwa.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian Riwayat Kesehatan.


Perawat memfokuskan pada riwayat penyakit
terdahulu yang mungkin dapat mempengaruhi
resiko pembedahan seperti adanya penyakit diabetes
mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
penyakit paru. Perawat juga mengkaji riwayat
penggunaan rokok dan obat-obatan.
Pengkajian

Pengkajian Psikologis,
Pengkajian fisik Sosial, Spiritual

Pengkajian fisik dilaksanakan psikologis ( respon emosi )


untuk meninjau secara umum klien yaitu adanya
kondisi tubuh klien secara utuh kemungkinan terjadi
untuk kesiapan kecemasan pada klien melalui
dilaksanakannya tindakan penilaian klien terhadap
operasi manakala tindakan amputasi yang akan dilakukan,
amputasi merupakan tindakan penerimaan klien pada
terencana/selektif, dan untuk amputasi dan dampak
mempersiapkan kondisi tubuh amputasi terhadap gaya hidup.
sebaik mungkin manakala Kaji juga tingkat kecemasan
merupakan trauma/ tindakan akibat operasi itu sendiri.
darurat.
Diagnosa Keperawatan
Pre Operasi
.Nyeri (akut) berhubungan dengan cedera fisik/jaringan dan trauma saraf

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi otot


.dan pergerakan akibat gangren

Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kegiatan


.perioperatif
Berduka yang  antisipasi (anticipated griefing) berhubungan dengan
.kehilangan akibat amputasi
Post Operasi
A. Gangguan rasa nyaman : E. Kerusakan mobilitas
Nyeri berhubungan dengan insisi fisik berhubungan dengan
bedah sekunder terhadap kelemahan otot akibat tirah
amputasi.
baring lama post amputasi.
b.      Resiko tinggi perubahan
f.       Kurang perawatan
perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan penurunan diri : makan, mandi,
aliran darah arteri/ vena berpakaian, berdandan
c.       Perubahan nutrisi kurang berhubungan dengan
dari kebutuhan tubuh b.d kehilangan bagian tubuh
penurunan nafsu g.      Gangguan citra tubuh
makan/anoreksia.
d.      Resiko kerusakan Integritas
berhubungan dengan
kulit b.d adanya dekubitus akibat
hilangnya salah satu anggota
tirah baring lama. badan akibat amputasi..
Intervensi Keperawatan

NIC NOC Diagnosa Analisa Data


keperawatan
Mandiri Setelah dilakukan Nyeri (akut) Ds: Pasien mengatakan
1.      Catat lokasi, asuhan keperawatan berhubungan dengan nyeri pada daerah luka.
frekwensi dan intensitas selama 3x24 jam pasien cedera fisik/jaringan Do:
nyeri (skala 0-10). ] dapat mentoleransi nyeri .dan trauma saraf -     Wajah meringis
2.      Tinggikan bagian dan nyeri berkurang. -     nadi: 120x/mnt
yang sakit dengan Dengan kriteria hasil: -     RR: 25x/mnt
meninggikan tempat -Px. Tampak rileks TD: 170/90mmHg
tidur atau bantalguling Nadi: 60-100x/mnt
sebagai penyangga. RR:16-24x/mnt
3.      Tingkatkan TD:120/80mmHg
kenyamanan klien Skala nyeri berkurang 0-
(rubah posisi sesering 2.
mungkin, dan beri
pijatan punggung).
Dotong penggunaan
teknik manajemen stres
(napas dalam,
visualisasi).
Memberikan bantuan Setelah dilakukan Kecemasan berhubungan Data Subjetif:
secara fisik dan psikologis, tindakan keperawatan dengan kurang pengetahuan -     pasien sering
memberikan dukungan selama 3 jam pasien tentang kegiatan menanyakan tentang
moral. mampu mengontrol .perioperatif prosedur tindakan
tingkat ansietasnya serta yang akan dilakukan.
2.  Menerangkan prosedur
mampu Data Objektif:
operasi dengan sebaik- mengkomunikasikan -     nadi: 120x/mnt
baiknya. perasaan negatifnya -     RR: 25x/mnt
3.  Mengatur waktu khusus dengan tepat. Dengan -     TD: 170/90mmHg
dengan klien untuk KH: -     Tampak bingung
berdiskusi tentang Nadi: 60-100x/mnt
kecemasan klien. RR:16-24x/mnt
4.  Bina hubungan saling TD:120/80mmHg
percaya dengan pasien dan Pasien tampak rileks
keluarga pasien.
5.  Kolaborasi: beri obat
untuk mengurangi ansietas
sesuai kebutuhan

1. Anjurkan klien untuk Setelah dilakukan asuhan


Berduka Ds: -
mengekspresikan perasaan keperawatan selama 1x24 Do: wajah pasien
jam klien mampu
tentang dampak yang  antisipasi(anticipate tampak murung.
mendemontrasikan
pembedahan pada gaya kesadaran akan dampak Pasien tidak ingin
hidup. pembedahan pada citra diri
dgriefing)berhubungan melihat tubuh yang
2.  Berikan informasi yang dengan KH:
dengan kehilangan akibat telah di amputasi.
adekuat dan rasional Pasien menyadaridan
tentang alasan pemilihan menerima kondisi amputasi.
tubuhnya saat ini, pasien
tindakan pemilihan
tampak tenang.
amputasi.
Beri informasi bahwa
amputasi merupakan
tindakan untuk
memperbaiki kondisi
klien dan merupakan
langkah awal untuk
menghindari
ketidakmampuan
atau kondisi yang
lebih parah.
4.  Fasilitasi untuk
bertemu dengan
orang dengan
amputasi yang telah
berhasil dalam
penerimaan
terhadap situasi
amputasi.
Post Operasi
NIC NOC Diagnosa Analisa Data
keperawatan
Evaluasi nyeri : berasal Setelah dilakukanasuhan Gangguan rasa Ds: Pasien
dari sensasi panthom keperawatan selama
limb atau dari luka 3x24 jam pasien dapat
nyaman:Nyeri mengatakan nyeri
insisi. Bila terjadi nyeri mentoleransi nyeri dan berhubungan pada bagian tubuh
panthom limb nyeri berkurang. Dengan dengan insisi yang diamputasi.
2.  Ajarkan klien kriteria hasil: bedah sekunder Do:
memberikan tekanan -Px. Tampak rileks
lembut dengan Nadi: 60-100x/mnt .terhadap amputasi -     Wajah meringis
menempatkan puntung RR:16-24x/mnt -     nadi: 120x/mnt
pada handuk dan TD:120/80mmHg -     RR: 25x/mnt
menarik handuk dengan Skala nyeri berkurang 0-
berlahan. 2.
-     TD:
3.  Ajarkan teknik 170/90mmHg
distraksi relaksasi untuk
menanggulangi nyeri.
4.  Beri analgesic
 ( kolaboratif )
Pantau tanda vital, Setelah dilakukan Resiko tinggi Ds: -
palpasi nadi perifer, asuhan keperawatan perubahan perfusi Do:
perhatikan kekuatan dan
selama 1x24 jam jaringan perifer -          Terdapat
kesamaan.
2.      Lakukan pengkajian menunjukkan berhubungan dengan sianosis
neurovascular periodic perfusi jaringan yang penurunan aliran -          Suhu
misalnya sensasi, baik dengan kriteria darah arteri/ vena Ekstremitas dingin
gerakan, nadi, warna hasil: -          Denyut
kulit dan suhu. -          Sianosis (-) proksimal dan
3.      Inspeksi
-          Suhu perifer distal lemah
balutan/drainase,
perhatikan jumlah dan ekstermitas hangat -          N: 50x/mnt
karakteristik balutan. -          Denyut -          Warna kulit
4.      Berikan tekanan proksimal dan pucat
langsung pada sisi perifer distal kuat
perdarahan, bila terjadi -          N: 60-
perdarahan segera
100x/mnt
hubungi dokter.
5.      Evaluasi tungkai -          Warna kulit
bawah yang tidak normal.
dioperasi dari adanya
inflamasi
6.      Kolaborasi
Berikan cairan IV/darah
sesuai order
Gunakan kaoskaki
antiembolitik untuk kaki
yang tidak dioperasi.
Pantau pemeriksaan
laboratorium :
-          Hb/Ht
-          Pt/APTT.
Berikan informasi Setelah dilakukan Perubahan nutrisi Ds: pasien
tentang kebutuhan asuhan keperawatan kurang dari mengatakan adanya
nutrisi dan selama 3x24 jam kebutuhan tubuh b.d sensasi rasa pahit di
bagaimana cara kebutuhan nutrisi penurunan nafsu lidahnya
memenuhinya pasien terpenuhi .makan/anoreksia Do:
2.  Berikan asupan dengan kriteria -adanya sisa
makanan dalam hasil: makanan di piring
porsi sedikit tapi -rasa pahit di lidah(-) pasien
sering -sisa makanan (-) -Bising usus
3.  Beri asupan -Bising Usus (-) hiperaktif
makanan tinggi -Konjungtiva dan -konjungtiva dan
kalori tinggi protein mukosa berwarna mukosa pucat
4.  Kolaborasi merahmuda Menolak untuk
dengan ahli gizi -annoreksia(-) makan
dalam menentukan
kebutuhan nutrisi
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai