Anda di halaman 1dari 32

DA GU SI BU

OBAT . . . . . .
MADU atau RACUN ?

● Dalam pengobatan, obat dapat digunakan


untuk pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
dan peningkatan kesehatan.
● Namun obat adalah senyawa kimia yang dapat
bekerja sebagai racun, sehingga obat harus
digunakan dalam dosis yang tepat dan dengan
cara yang benar.
AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA
OBAT

1. Dapatkan Obat Dengan Benar


2. Gunakan Obat Dengan Benar
3. Simpan Obat Dengan Benar
4. Buang Obat Dengan Benar

DA GU SI BU
Dapatkan Obat Dengan Benar
DA
● Obat dapat diperoleh masyarakat dari sarana pelayanan
kefarmasian yaitu:
 Apotik
 Toko obat berijin
 Rumah Sakit
 Puskesmas
dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan .

● Pada waktu menerima obat perlu dilakukan:


 Pemeriksaan penandaan kemasan obat.
 Pemeriksaan kualitas kemasan
Penggolongan Obat
Obat bebas:
Dapat dibeli tanpa resep
Di apotik & toko obat berijin Psikotropika:
Harus dengan resep
Obat bebas terbatas: Di apotik
Dapat dibeli tanpa resep
Di apotik & toko obat berijin
Narkotika:
Hanya dengan resep
Obat keras: Di apotik
K Harus dengan resep
Di apotik
Penandaan Kemasan Obat
● Nama obat dan/atau merek dagang
● Nama produsen
● Komposisi obat
● Tata cara penggunaan
● Peringatan/ Efek samping
● Batas kadaluarsa
● Nomor batch
● Penandaan gologan obat
● Nomor registrasi obat
Pemeriksaan Kualitas Kemasan

● Segel obat: segel obat palsu biasanya tidak rapi.


● Keutuhan kemasan: kemasan obat palsu biasanya tidak utuh,
rusak, atau bocor
● Desain kemasan: desain obat palsu biasanya berbeda dari
produk asli dalam hal warna, gambar, ukuran huruf, dan logo.
● Kualitas printing: kualitas printing obat palsu biasanya lebih
pudar
● Kerapian kemasan: kemasan obat palsu biasanya kurang rapi
termasuk dalam memotong dan melipat brosur
Gunakan Obat Dengan Benar
GU

Sebelum menggunakan obat:


1. Pastikan obat yang akan digunakan sudah betul.
2. Pastikan obat masih baik.
3. Baca peringatan dalam kemasan.
4. Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal
tertentu yang harus dilakukan dulu a.l. dilarutkan dulu dalam
air,
5. Gunakan obat sesuai ketentuan.
9

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


1. MELALUI MULUT

 Petunjuk pemakaian yang benar, yaitu obat diminum dengan segelas


air,
 saat pemakaian diikuti sesuai dengan petunjuk
 Perhatikan tablet bukkal, sublingual, SR, gunakan sesuai petunjuk

4/22/21 Sistem Pengobatan Sendiri 10


Apabila sediaan berupa sediaan cair, maka harus
11
digunakan sendok takar. Penggunaan sendok
takar ini ditujukan untuk memberikan ukuran
dosis yang sesuai.

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


2. MELALUI MUKOSA
12

TETES MATA SALEP MATA

 kantung konjungtiva dibuka  kantung konjungtiva dibuka


dengan menarik kelopak dengan menarik kelopak
mata ke bawah mata ke bawah
 sediaan diteteskan pada  Tube salep mata ditekan
kantung konjungtiva hingga salep masuk dalam
 mata ditutup 1-2 menit, kantung konjungtiva
jangan mengedip.  mata ditutup 1-2 menit. Mata
 Ujung mata dekat hidung digerakkan ke kiri-kanan,
ditekan 1-2 menit. atas-bawah.

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


TETES HIDUNG

 bersihkan hidung,
 Tengadahkan kepala,
 teteskan obat dan
 tahan posisi kepala beberapa
menit agar obat masuk ke
lubang hidung.

4/22/21 Sistem Pengobatan Sendiri 13


SEMPROT
14 HIDUNG
Hidung dibersihkan dan kepala tegak.
Obat disemprotkan ke dalam lubang
hidung sambil menarik napas dengan
cepat.

Setelah digunakan, botol alat semprot


dicuci dengan air hangat, dan dijaga
jangan sampai air masuk ke dalam
botol kemudian dikeringkan dengan
tissue bersih.

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


TETES TELINGA

 telinga bagian luar dibersihkan


dengan”cotton bud”.
 penderita berbaring miring, telinga
menghadap ke atas.
 Obat diteteskan dan dibiarkan
selama 5 menit.
 Ujung penetes dibersihkan dengan
tisue bersih.

4/22/21 Sistem Pengobatan Sendiri 15


16 3. MELALUI REKTAL
Suppositoria
Penderita berbaring, posisi miring, supositoria dimasukan,
bagian ujung supositoria didorong dengan ujung jari
sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira 1½ - 2 cm
(bayi) dan 2 cm (dewasa).

Krim / Salep
Caranya adalah aplikator dihubungkan dengan wadah
salep atau krim yang sudah dibuka, kemudian
dimasukkan ke dalam rektum dan sediaan ditekan
sehingga salep atau krim keluar.

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


4.17MELALUI VAGINA

penderita berbaring dengan kedua kaki direnggangkan,


dengan menggunakan aplikator obat dimasukkan ke
dalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan dan
biarkan selama beberapa waktu.

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


Tanda Peringatan Pada Obat Bebas Terbatas

P. No. 1 P. No. 2
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Bacalah aturan pemakaiannya Hanya untuk kumur, jangan ditelan

P. No. 3 P. No. 4
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya untuk dibakar

P. No. 5 P. No. 6
Awas ! Obat Keras Awas ! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
Informasi Umum
● Bacalah cara penggunaan obat sebelum minum obat dan
periksalah tanggal kadaluarsanya.
● Gunakan obat sesuai aturan minum obat dalam etiket atau anjuran
dalam brosur (obat bebas atau bebas terbatas).
● Waktu minum obat sesuai waktu yang dianjurkan.
● Pengunaan obat bebas atau bebas terbatas tidak dimaksudkan
untuk penggunaan secara terus-menerus.
● Hentikan penggunaan obat bila tidak memberikan manfaat. Bila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera hubungi tenaga
kesehatan terdekat.
Informasi Umum (lanjutan)

● Sebaiknya tidak melepas etiket dari wadah obat karena pada etiket
tercantum cara penggunaan obat dan informasi penting lainnya.
● Sebaiknya tidak mencampur berbagai jenis obat dalam satu wadah.
● Hindari menggunakan obat orang lain walaupun gejalanya tampak
serupa.
● Tanyakan kepada apoteker atau petugas kesehatan di poskesdes
untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap.
Informasi Khusus
● Obat oral dalam bentuk padat (tablet, kaplet, kapsul, tablet salut)
umumnya dapat ditelan utuh dengan bantuan air minum.
● Beberapa obat oral padat perlu perlakuan khusus misalnya:
 Tablet kunyah: harus dikunyah dulu sebelum ditelan
 Tablet buih (effervescent): dilarutkan dalam segelas air
 Tablet hisap : diletakkan di rongga mulut dan dihisap
 Tablet sublingual: ditaruh di bawah lidah dan tidak untuk
ditelan
● Obat oral dalam bentuk cair (sirup) dikocok dahulu sebelum
diminum.
Informasi Khusus (lanjutan)

● Takaran obat minum (sirup):


 1 (satu) sendok takar artinya obat dituang ke sendok takar
sampai garis menunjukkan volume 5 ml
 ½ (setengah sendok takar artinya obat dituang ke sendok takar
sampai garis yang menunjukkan volume 2,5 ml
● Beberapa obat dalam bentuk cair hanya untuk penggunaan di luar
tubuh (tidak untuk ditelan), seperti:
 Cairan tetes hidung, tetes mata, tetes telinga
 Cairan obat kumur
 Cairan untuk kulit (lotion)
● Obat tetes digunakan dengan alat pipet yang tersedia dalam
kemasan. Aturan pakai dinyatakan dalam tetes atau ml.
Informasi Khusus (lanjutan)

● Beberapa obat digunakan dengan pengaturan tertentu:


 Sebelum makan, sesudah makan, atau bersama makan
 Obat tidak boleh diminum bersama susu, antasida dll
 Selisih waktu minum tertentu: setiap 6 jam atau 8 jam
Setelah Menggunakan Obat
● Perhatikan:
Apakah timbul gejala khusus misalnya mengantuk, gatal, perih
lambung, pusing dll.
Bila ya, segera hubungi tenaga kesehatan terdekat

● Kembalikan obat ke tempatnya semula.


Simpan Obat Dengan Benar
SI

1. Simpan di tempat sejuk, kering dan


terhindar dari sinar matahari langsung
2. Obat tertentu seperti bentuk gel,
suppositoria disimpan di kulkas
3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
4. Pisahkan menyimpan obat minum
dengan obat luar
5. Simpan dalam kemasan aslinya dan
dalam wadah tertutup rapat. Jangan
pernah mengganti kemasan botol ke
botol lain.
Simpan Obat Dengan Benar (lanjutan)

5. Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam


satu wadah
6. Jangan menyimpan kapsul atau tablet di
tempat panas dan/atau lembab karena
dapat menyebabkan obat tersebut rusak.
7. Jangan menyimpan kapsul atau tablet di
tempat panas dan/atau lembab karena
dapat menyebabkan obat tersebut rusak.
8. Obat dalam bentuk cair jangan disimpan
dalam lemari pendingin kecuali disebutkan
pada etiket atau kemasan obat
9. Hindarkan agar obat dalam bentuk cair
menjadi beku
10. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil
dalam jangka waktu lama karena perubahan
suhu dapat merusak obat tersebut
Lanjutan…

● Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari panas/suhu tinggi karena


dapat meledak.

● Bila ragu/tidak mengerti, tanyakan kepada apoteker atau tenaga


kesehatan terdekat.
Buang Obat Dengan Benar
BU
● Obat yang harus dibuang adalah
1. Telah lewat tanggal kadaluwarsanya
2. Label pada obat tak terbaca lagi
3. Warna dan penampakannya sudah berubah
4. Cairan yang jernih sudah menjadi keruh

● Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:


 Udara yang lembab
 Sinar matahari
 Suhu
 Goncangan fisik
29 TANDA FISIK KERUSAKAN
OBAT
1. Tablet : 4. Cairan
 Ada perubahan warna, bau / rasa
 Menjadi keruh atau timbul
 ada noda, berbintik-bintik, lubang, endapan
sumbing, pecah, retak dan atau
terdapat benda asing, jadi bubuk dan  Konsistensi berubah
lembab
 Warna atau rasa berubah
2. Tablet salut  Botol plastik rusak atau bocor
 Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
 Basah dan lengket
5. Salep
3. Kapsul  Warna berubah
 Perubahan warna isi kapsul  Pot atau tube rusak atau bocor
 Kapsul terbuka, kosong, rusak atau
melekat satu sama lain
 Bau berubah

Sistem Pengobatan Sendiri 4/22/21


Cara Membuang Obat
● Untuk menghindari penyalahgunaan obat rusak/kadaluarsa/ bekas
wadah obat:
 Botol/ pot plastik: lepaskan etiket dan buka tutup botol/pot
terlebih dahulu, baru dibuang ke tempat sampah.
 Boks/ dos/ tube: gunting terlebih dahulu, baru dibuang ke tempat
sampah.
● Obat juga dapat dibuang dengan cara:
 Kemasan dibuka, lalu dipendam dalam-dalam.
 Dibakar, pastikan pembakaran memusnahkan seluruh obat
KESIMPULAN
● Obat merupakan sarana atau komoditi kesehatan yang dapat
memberikan manfaat apabila cara mendapatkan, cara
menggunakan, cara menyimpan dan cara membuang
dilakukan dengan benar.
● Masyarakat banyak yang belum memahami masalah terkait
obat tersebut.
● Semua komponen bangsa, baik organisasi masyarakat,
organisasi sosial, organisasi profesi, dan juga masyarakat
sendiri harus bersinergi untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap obat.

Anda mungkin juga menyukai