PUBLIK
“Evaluasi Kebijakan Omnibus Law dalam Hubungannya
dengan Kriteria Kebijakan Publik”
KELOMPOK 2
1. Andina Rizqi Amalia
2. Arij Nur Rahmah
3. Dwi Nova Bachtiar
4. Irwan Dwi Febrinanto
5. Mohammad Ferdiyansyah
Indonesia Merupakan negara yang memiliki Sumber daya
yang sangat banyak Namun tingkat Penganguran di
Hubungan Indonesia Cukup Tinggi, ditambah lagi dengan akan
terjadinya Bonus Demografi di Indonesia, atas hal tersebut
Kriteria
• Persyaratan Investasi
• Ketenagakerjaan
Perpajakan
Pajak PPh Badan Yang Turun dari 25% Ke
22%
• Kemudahan yang diberikan Pemerintah Indonesia diatas Bertujuan Untuk
memberikan Peluang Masuknya Investasi Asing dan membuat rakyat
Indonesia berani untuk membuka lapangan pekerjaan di Negaranya sendiri
• Di dalam Kebijakan Onibuslaw menurut kelompok kami
kurang adil untuk masyarakat atau dapat dikatakan
hanya menguntungkan Para Pengurusaha, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah
yaitu :
• Kontrak tanpa batas (Pasal 59)
Hubungan
Di dalam Undang-Undang Cipta Kerja Pemerintah
Kebijakan mengapus pembatasan Perjanjian PKWT hal ini dapat
Onimbuslaw membuat Perusahaan dapat mengontrak Karyawanya
tanpa batas yang akan sangat Merugikan
dengan Kriteria Karyawan,dimana Sebelumnya maksimal perpanjangan
PKWT adalah 2 Tahun dan dapat di perpanjang 1 Kali\
Fairness(Keadilan) • Hari Libur yang dipangkas (Pasal 79)
• Aturan soal pengupahan diganti (Pasal 88)
• Sanksi tidak bayar upah dihapus (Pasal 91)
• Hak memohon PHK dihapus (Pasal 169)
• Dari hal-hal diatas maka kita dapat melihat bahwa undang-Undang Onimbuslaw atau
cipta kerja yang dibuat pemerintah sangat bertolak belakang di Bidang Kritera
Permodalan, Pengusaha dan Para Investor dapat banyak kemudahan yang diberikan
pemerintah namun pemerintah kurang menjaga hak-hak dari rakyatnya sendiri, namun
undang-undang tersebut belum final pemerintah masih memiliki PR dalam membuat
aturan turunan yang jelas agar tidak terjadi Muli Tafsir atas Undang-Undang tersebut
Economy
Efficiency
Indonesia adalah negara dengan potensi
ekonomi yang sangat besarnamun masi
h minim investasi. Banyak faktor yang
menghambat kemudahan berinvestasi
sehingga mengurangi minat investor
untuk berinvestasi di Indonesia.
Economy
Efficiency
Melihat kondisi kemudahan berinvestasi
di Indonesia yang dinilai masih sulit dan
berbelit-belit. Panjangnya rantai
birokrasi, peraturan yang tumpang
tindih lintas kementerian dan banyaknya
regulasi yang tidak harmonis adalah
faktor yang menghambat kemudahan
berusaha di Indonesia.
Economy
Efficiency
Beberapa hal yang menjadi
kendala majunya perekonomian
Indonesia, terutama masalah
birokrasi dan kelembagaan,
yaitu:
1. Birokrasi dianggap tidak
efisien di dalam melayani
masyarakat, terutama yang
terkait dengan kemudahan izin
usaha
2. Daya saing yang masih relatif
rendah juga memicu lambatnya
perkembangan ekonomi dalam
negeri.
Hubungan kebijakan Ombinus Law
terhadap Economy
Efficiency
Omnibus law itu hanya salah satunya. Tapi sebenarnya lebih baik kalau
Tidak mesti berbentuk badan regulasi, tetapi unit tertentu dalam struktur
Onimbuslaw
senantiasa mempertahankan aspek stabilitas
ekonomi dan sosial.. Kriteria lain yang terdapat
dalam kebijakan publik adalah kriteria
dengan Kriteria paternalisme, paternalisme dalam suatu kebijakan
memiliki makna bahwa setiap kebijakan publik
Partisipasi Masyarakat
Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis
dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan masukan, setiap
Rancangan Peraturan Perundang-undangan harus dapat diakses dengan
mudah oleh masyarakat.
Aspek yang harus dipenuhi dalam perancangan UU:
Formil: keterlibatan pihak terkait dalam pembahasan;
Materil: isi draf rancangan undang-undang.
UU No 32 Tahun 2009
Pasal 102 Perubahan Pasal 102
Ancaman pidana kepada yang meakukan dihapus
pengelolaan limbah B3 tanpa izin penjara paling
singkat 1th dan paling lama 3th dan denda paling
sedikit 1M dan paling banyak 3M.
Trade off
pengapusan sanksi pidana yang mungkin secara tidak langsung akan menambah minat perusahaan baru.
Sewenang-wenangnya perusahaan karena tidak dikenakan pidana
Saran
Pemerintah diharapkan segera menerbitkan aturan turunan
yang mengatur lebih lanjut perubahan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup karena banyak sekali dalam
ayat didalamnya yang berbunyi Ketentuan lebih lanjut diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Pemerintah diharapkan dalam menghadapi trade off
mengedepankan kepentingan masyarakat dan mengutamakan
kelestarian lingkungan karena kerusakan lingkungan tentu
akan memnerikan permasalahan baik jangka pendek maupun
jangka Panjang.