Anda di halaman 1dari 36

TUMOR GINJAL

Yuvi Wahyudi
Urologi 2020
EPIDEMIOLOGY
 Renal cell carcinoma (RCC) mewakili sekitar 3% dari
semua kanker, dengan insiden tertinggi terjadi di
negara-negara Barat

 Merupakan tumor urogenitalia terbanyak setelah tumor


prostat dan tumor bladder (VU)

 Terjadi 1,5x lebih banyak pada pria dibanding wanita,


dengan puncak usia di 60 – 70 tahun
ETIOLOGI
 Faktor etiologi meliputi :
• Faktor gaya hidup seperti merokok
• Obesitas
• Hipertensi
• Diabetes
• Memiliki kerabat tingkat pertama dengan riwayat
kanker ginjal, atau von Hippel-Lindau
• Kebiasaan diet tertentu
The research is still
• Paparan tempat kerja inconclusive!!

terhadap karsinogen tertentu


RENAL CELL CARCINOMA
 Hingga saat ini, 90% keganasan ginjal diidentifikasi
sebagai RCC

 80% jenisnya merupakan tumor clear cell


12% merupakan tumor sel transisional
8% merupakan jenis lain

 RCC berada di peringkat 13 sebagai penyebab


kematian akibat keganasan di seluruh dunia. Terdapat
± 140.000 kematian tiap tahun akibat RCC
KLASIFIKASI HISTOLOGI RCC
 Ada 3 jenis utama dari RCC :
• Clear cell (ccRCC)
• Papillary (pRCC- type I and II)
• Chromophobe (chRCC)

 Sistem penilaian WHO / ISUP (International


Society of Urological Pathology) empat tingkat
(four-tiered grading system) telah menggantikan
sistem penilaian Fuhrman (Fuhrman grading
system)
WHO / ISUP (International Society of
Urological Pathology) Grading
HISTOLOGI RCC
 Clear Cell RCC :
 Berbatas tegas
 Kapsula biasanya absen (tidak ada)

 Papillary RCC :
 Papilla sempit tanpa ikatan dan pseudokapsul yang keras
 Struktur “minced-meat”
 Papillary RCC tipe 1 dapat meniru kista patologis (Bosniak IIF atau III)

 Chromophobe RCC :
 chRCC berwarna cokelat pucat, relatif homogen dan keras, berbatas tegas tanpa kapsul
 Chromophobe RCC tidak dapat dinilai (oleh sistem penilaian Fuhrman), karena atypia
nuklir bawaannya.
STAGING DAN KLASIFIKASI
STAGING TNM
DIAGNOSTICS
 Anamnesis
• Trias Klasik (6 – 10 %)
 Nyeri pinggang
 Hematuria
 Adanya massa di abdomen
• Gejala Paraneoplastik

 Pemeriksaan Fisik
 Terbatas (Limfadenopati? Massa? Non-reducing Varicocele? Edema?)

 Laboratorium
 Urinalisis, LED, Kadar Hb, Fungsi ginjal
 Split GFR (pada kasus ginjal soliter)
IMAGING
 Enhancement  merujuk ke keganasan

 Modalitas yang tersedia


• Ultrasound
• CT-Scan
• MRI

 Imaging saja sudah cukup akurat untuk melihat adanya solid mass
pada ginjal, sehingga seringkali biopsi tidak dibutuhkan

 Keuntungan CT-Scan dan MRI :


 Melihat morfologi dan fungsi ginjal kontralateral
 Persebaran tumor primer
 Keterlibatan Vena Cava Inferior (trombus)
 Pembesaran lokoregional kelenjar limfe
 Kondisi kelenjar limfe dan organ padat sekitarnya
CT-Scan/MRI/RPG
 Sensitivity dan Spesificity :
• CT : 36% - 76%
• MRI : 71% - 91%

 CT angiografi kontras abdomen


• Mendapatkan informasi aliran darah ginjal

 MRI
• Untuk pasien yang alergi kontras, wanita hamil
• Melihat apakah ada venous involvement dari Vena Cava Inferior, mencari adakah
trombus yang tidak terdeteksi dengan CT-Scan

 Retrograde Pyelography
• Untuk RS yang memiliki fasilitas terbatas
KLASIFIKASI BOSNIAK
 Sistem ini mengklasifikasikan kista
ginjal menjadi lima kategori,
berdasarkan penampilan imaging
CT-Scan, untuk
memprediksi risiko
keganasan
BIOPSI RENAL
 Biopsi tumor ginjal perkutan dapat mengungkapkan
histologi massa ginjal yang tidak dapat ditentukan
secara radiologis

 Dapat dipertimbangkan pada pasien yang merupakan


kandidat dengan massa renal kecil

 Untuk memilih strategi perawatan medis dan bedah


yang paling cocok dalam pengaturan metastasis
penyakit
BIOPSI RENAL
 Kontraindikasi biopsi renal :
 Performance status yang rendah
 Memiliki komorbiditas
 Pasien yang diarahkan untuk Paliative Care (watchfull waiting)

 Biopsi perkutan dapat dilakukan hanya dengan anestesi


lokal, dengan jarum biopsi needle core atau jarum Fine
Needle Aspiration (FNA).

 Core biopsy : 18 gauges needle


• Morbiditas rendah
• Menyediakan cukup sampel untuk diperiksa
PROGNOSTIK
 Faktor yang mempengaruhi prognosis
• Stadium anatomis (TNM)
• Stadium histologis
 Grading Fuhrman
 Subtipe RCC
 Invasi mikrovaskuler
 Nekrosis tumor
 Invasi ke sistem collecting
• Klinis pasien
KRITERIA PROGNOSTIK
 1. Model Resiko Memorial Sloan-Kettering
Cancer Center (MSKCC)
KRITERIA PROGNOSTIK
 2. Model Resiko International mRCC
Database Consortium (IMDC)
KRITERIA PROGNOSTIK
 Bagi penderita yang tidak memiliki faktor diatas,
digolongkan sebagai resiko rendah  PROGNOSIS
BAIK

 Bagi penderita yang memiliki 1-2 faktor,


digolongkan sebagai resiko sedang

 Bagi penderita yang memiliki ≥ 3 faktor,


digolongkan sebagai resiko tinggi  PROGNOSIS
BURUK
SURVIVAL RATE
TATALAKSANA
 Surgery vs Non-surgery

 Opsi pembedahan pada RCC bertujuan :


• Kuratif
• Paliatif
• Reseksi lesi metastasis

 Nefrektomi radikal VS Nefrektomi parsial


 NR : golden standard RCC terlokalisir
 NP (nephron-sparing surgery) :
 Massa T1
 Ginjal soliter
 Gangguan fungsi ginjal kontralateral
 RCC sinkronus bilateral
 Sindrom Von Hippel Lindau (VHL)
TATALAKSANA
 Nefrektomi sitoreduktif
• Merupakan terapi lokal untuk advanced/metastatic
RCC
• Dikombinasi dengan terapi sistemik
• Untuk pasien poor risk, poor performace, dan
perawatan paliatif
TATALAKSANA BEDAH
(STADIUM)
TATALAKSANA NON -BEDAH
 Monitoring
 Geriatri
 Massa renal yang kecil

 Ablative Therapy
 Cryoablation : perkutan, laparoscopic-assisted
 Radiofrequency ablation
 Other : microwave, laser, electrocorporation, HIFU 
namun semuanya masih eksperimental
TERAPI ADJUVAN
 1. Kemoterapi
• Jangan diberikan kepada pasien dengan RCC
metastasis, Karsinoma collecting duct, dan Karsinoma
medularis
TERAPI ADJUVAN
 2. Imunotherapi
• IFN-α monotherapi + bevazicumab
• Interleukin-2
• Immune checkpoint blockade
 Immuno-oncology monotherapi
• Immunoterapi kombinasi
TERAPI SISTEMIK
 Terapi sistemik ditujukan untuk pasien relaps paska NR,
Stadium IV paska NS, dan yang tidak resektabel

 1. Targeted Therapy
• Tyrosine-kinase inhibitor
 Sorafenin : multi-kinase inhibitor
 Sunitinib : aktivitas anti tumor dan anti angiogenik
 Pazopanib : angiogenesis inhibitor
 Axitinib : generasi kedua, selective second-line
 Cabozantinib : inhibitor tyrosine-kinase
 Lenvatinib : multi target + inhibitor fibroblast /platelet growth receptors
 Tivozanib : potent dan selektif
TERAPI ADJUVAN
 2. Monoclonal antibodi terhadap VEGF
• Bevazicumab (monoterapi/kombinasi)

 3. mTOR inhibitor
• Temsirolimus : spesifik inhibitor, frontline option
• Everolimus : untuk VEGF refrakter
RCC REKUREN
PEMANTAUAN
REFERENSI
 Pedoman Tatalaksana Kanker Ginjal. IAUI.
2019.
 Renal Cell Carcinoma. EAU Guidelines.
www.uroweb. org/guideline/renal-cell-
carcinoma/#7.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai