Anda di halaman 1dari 9

BIOFARMASETIKA DAN FARMAKOKINETIKA

KAJIAN ILMIAH PEMBERIAN OBAT MEMLALUI


RUTE ORAL
ASPIRIN

Putu Yuda Putrananda 19021079/A4c


Putu Yudha Pramesticha 19021081/A4C
Tria Mas Anggeliana 19021082/A4C
 
 
Aspirin mempunyai bioavailabilitas yang
rendah akibat first pass effect metabolism dan
hidrolisis menjadi salisilat di dinding usus.
Absorpsi aspirin terjadi secara cepat di saluran
pencernaan bagian atas terutama di bagian
pertama duodenum.2 Beberapa pendekatan
formulasi aspirin dalam berbagai bentuk
sediaan telah dilakukan.
Cara Perlakuan Sampel dan Dosis Obat yang
Diberikan

Pemberian sediaan

Tablet diberikan secara oral dengan masa istirahat (wash out period)

selama 2 minggu sebelum mendapatkan perlakuan berikutnya.


Sampel darah sejumlah 1,0 mL diambildari vena marginalis telinga kelinci

pada menit ke-0, 3, 6, 9, 12, 15, 30, 60, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480, 540,
dan 600. Darah ditampung dalam mikrotube yang mengandung 100 µL
larutan campuranNaF 25 µg/mL & kalium oksalat 20 µg/mL.Selama uji
berlangsung, kelinci dipuasakan dan hanya diberiminum akuabide
ssebanyak 2 mL setiap 1 jam
Cara Analisis Data Obat Dalam Darah

Kadar aspirin dan asam salisilat ditetapkan menggunakan

HPLC dengan fase gerakan setonitril :daparfosfat 20 mM pH


2,5 (30:70 v/v), kolomLiChroCART 250-4,6 Purospher Star
RP-18 Endcapped (5µm), dan detektor UV pada panjang
gelombang 230 nm. Sampel darah yang diperoleh segera
divortex selama 10 detik, kemudian disentrif ugasi dengan
kecepatan 10.000 xg selama 10 menit sehingga diperoleh
bagian plasma (disimpan dalam wadah dengan penangas es).
Kajian MonografiBahan

Asetosal (asamasetilsalisilat)
Asama setil salisilat mengandung tidak kurangdari 99,5 % dan tidak lebih
dari 100,5 % C9H8O4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian :hablur putih, umumnya seperti jarum / lempengan tersusun,
atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau berbau lemah. Stabil diudara
kering, didalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa menjadi asam
salisilat dan asam asetat.
Kelarutan :sukarlarutdalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
kloroform, dan dalameter, agak sukar larut dalam eter mutlak.
Susut pengeringan :tidaklebihdari 0,5 %, lakukan pengeringan diatas
silica gel p selama 5 jam.
lanjutan
Wadah dan penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat.
Indikasi :demam, rasa sakit setelah vaksinasi, sakitotot dan
sakit gigi.
Kontra indikasi :demam berdarah, tukak lambung dan terapi
antikoagulan, hipersensitif.
Dosis :
1.Dewasa : 2-3 tablet sesudah makan, jika perlu diulangi tiap
4 jam.
2.Anak-anak 6-12 tahun : 1-2 tablet sesudah makan, jika perlu
dapat diulangtiap 6 jam.
 
Interpretasi terkait Data/Analisis Data

Bioavailabilitas relatif (Frelatif) ditentukan


berdasarkan parameter AUC tablet floating aspirin
dibandingkan dengan tablet salutenterik. Harga
parameter AUC dibandingkan secara statistik dengan
uji t pada taraf kepercayaan 95% menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 16.0
kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet floating

aspirin mempunyai bioavailabilitas lebih baik dengan


Tmaks yang lebih pendek dan kadar aspirin yang lebih
seragam dibandingkan tablet salut enterik, meskipun
parameter AUC dan Cpmaks keduanya tidak berbeda
bermakna (p>0,05).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai