Perolehan Modal
Dan Pembayaran
Kembali
Oleh :
Tahap 1 :
Tahap 2 :
Tahap 3 :
Rancangan dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk wesel bayar.
Rancang pengujian terinci atas wesel bayar untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo
Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor yang tidak dijamin atau dijamin
oleh aktiva. Umumnya wesel, diterbitkan untuk suatu periode antara 1 bulan dan 1 tahun,
tetapi terdapat juga wesel jangka panjang yang lebih lama.
Tiga Tujuan Audit terkait – saldo yang Tujuan audit ekuitas pemilik :
terpenting dalam wesel bayar adalah 1.Pengendalian intern atas modal saham dan
sebagai berikut: deviden terkait mencukupi.
–Wesel bayar yang ada yang telah 2.Transaksi ekuitas pemilik dibukukan dengan
semestinya, sebagaimana yang didefinisikan
dimasukkan (kelengkapan).
oleh enam tujuan terkait – transaksi.
–Wesel Bayar di dalam skedul
3.Saldo ekuitas pemilik disajikan dan
dibukukan secara akurat. diungkapkan dengan semestinya, sebagaimana
–Wesel bayar disajikan dan diungkapkan didefinisikan oleh tujuan audit terkait – saldo
secara semestinya (penyajian dan untuk akun ekuitas pemilik (hak/kewajiban dan
nilai yang dapat direalisir tidak diaplikasikan.
pengungkapan).
– Pengendalian Intern
– Prosedur yang terpenting untuk pencegahan salah saji dalam ekuitas pemilik adalah :
1. Kebijakan yang jelas untuk penyiapan sertifikat saham dan pembukuan transaksi modal saham.
Terdapat empat perhatian utama dalam audit modal saham dan kelebihan modal disetor atas harga
dari:
Transaksi modal saham yang ada dibukukan dan secara akurat dibukukan (keberadaan dan
keakuratan).
Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan).
Audit Dividen
Enam Tujuan paling penting, yang mencakup audit yang terkait dangan hutang dividen.
1. Dividen yang dibukukan ada (Keberadaan)
2. Deviden yang ada dibukukan (Kelengkapan)
3. Deviden yang dibukukan secara akurat (Keakuratan)
4. Deviden yang dibayarkan ke pemegang saham adalah benar ada (Keberadaan)
5. Hutang deviden dibukukan (kelengkapan)
6. Hutang Deviden telah dibukukan dengan akurat (keakuratan)
Contoh Kasus
"PT XXX mengeluarkan hipotek 20 tahun pada tanggal 17 Juni 2013 senilai Rp 2.600.000.000,00 dan menjaminkan satu-
satunya bangunan pabriknya. Setelah penerbitan hipotek, setiap bulan perusahaan melakukan pembayaran sebesar Rp
20.000.000,00 kepada pemegang hipotek. Tahun ini merupakan tahun pertama kalinya perusahaan mengeluarkan hipotek."
Studi Kasus:
Auditor dapat melakukan pengujian atas pengendalian interal penerbitan hipotek, diantaranya:
a. Melakukan pemeriksaan atas penerbitan hipotek, apakah sesuai prosedur melalui RUPS) serta telah dilakukan otorisasi oleh
b. Mempersiapkan jadwal pemeriksaan lengkap untuk berkas permanen hipotek tersebut sehingga didapatkan informasi yang akurat
mengenai hipotek yang diterbitkan sehingga akan mempermudah audit yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Informasi-informasi yang dapat digall dari hipotek tersebut menyangkut unsur legalitas penerbitannya seperti harga pembelian,
tanggal pembelian, daftar-daftar perjanjian, barang yang dijadikan jaminan hipotek, jadwal amortisasi pokok dan bunga hipotek.
Hal ini dapat dipermudah Jika auditor memiliki kemampuan dalam aplikasi komputer yang mampu memperhitungkan hal-hal
tersebut diatas
c. Audit atas hipotek, beban bunga serta bunga yang harus dibayarkan harus dilakukan bersama-sama karena ketiga
akun tersebut saling terkait sehingga kemungkinan salah saji klien dapat diketahui lebih cepat dan lebih efektif
d. Dalam laporan keuangan, standar akuntansi mengharuskan pengungkapan hal-hal yang berkaitan dengan hipotek,
seperti persyaratan dalam hipotek termasuk suku bunga tanggal jatuh tempo, informasi pembayaran lima tahun,
aset yang dijaminkan, dan jadwal amortisasi. Dengan demikian, auditor dapat menentukan apakah pengungkapan
klien atas hipotek yang diterbitkan telah lengkap dan akurat.