KELOMPOK 1 :
Agriz Julham Hasibuan
Willy Yosendri Anshar
Gusti Rahayu
Mega Ratu
Ahmad efendi
Armin Syafri
Rinaldy Santoso
Riansyah Rizal
PENYELENGGARA
PT. AZTA PRIMA INDONESIA
Pekanbaru, 15 Desember 2018
DEFINISI SMK3
Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 1
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat
menjadi SMK3 adalah bagian dari manajeman perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Pasal 2
tujuan penerapan SMK3 adalah dalam rangka:
• Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 dengan cara: terencana, terukur,
terstruktur dan terintegrasi
• Untuk mencegah kecelakaan kerja dan mengurangi penyakit akibat kerja
dengan melibatkan: manajemen dan tenaga kerja (pekerja dan serikat
pekerja).
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Gambaran Umum Tempat Kerja
PT. Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di
Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang
usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait
bandar udara di wilayah Indonesia Barat.
Sampai tahun 2018, PT. Angkasa Pura II telah mengelola 15 bandar
udara yaitu :
APD
Klinik Bandara
Pada klinik bandara, arah pintu juga
mengarah ke dalam, dimana seharusnya arah
bukaan pintu mengarah keluar
Fire Fighting
• Pada pembagian fire fighting hanya terdapat
petugas sebanyak 11, sedangkan menurut pihak
fire fighting PT. Angkasa Pura II, idealnya jumlah
petugas yang dibutuhkan adalah sebanyak 46
orang (Kepnaker no. 186/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran Di Tempat
Kerja,pasal 6
• Selain itu ditemukan beberapa APAR yang
peletakannya tidak sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
4/1980 pasal 4 ayat 3 dan pasal 8 (pemasangan
APAR bagian paling atas berada pada
ketinggian 1,2m)
Ahli K3
Dimana pada PT. Angkasa Pura II tidak
terdapat Ahli K3 Kimia dan Ahli K3 lindung
dan Lingkungan, sedangkan pada PT.
Angkasa Pura II terdapat limbah B3 berupa
solar dan oli.
(berdasarkan Kepnaker no. 187/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya, Pasal 3.
Penyimpanan Limbah B3
Limbah B3 pada PT. Angkasa Pura II yaitu
berupa solar dan oli disimpan didalam
tangki yang diletak diluar ruang generator
tanpa ada ruangan khusus untuk
penyimpanan limbah B3 tersebut.
(Kepnaker no. 187/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya,
Pasal 2 dan 3 huruf a)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah “Bidang K3 secara Umum, Kelembagaan dan Keahlian K3
dan Penerapan SMK 3” menyimpulkan bahwa PT. Angkasa Pura II di Bandara
Sultan Syarif Kasim II telah menerapkan SMK 3 di dalam perusahaan.
Saran
• Sebaiknya dilakukan sosialisasi arti dan maksud dari rambu/ safety sign yang
dipasang mulai dari simbol hingga warna.
• Evaluasi posisi APAR disebagian tempat yang mana tidak amemenuhi syarat K3
untuk lebih diperhatikan agar pelaksanaan SMK3 menjadi lebih baik.
• Melakukan pengukuran terhadap kebisingan di tempat-tempat yang memiliki
tingkat kebisingan yang tinggi seperti generator/pembangkit listrik, landasan
pesawat terbang, sehingga dapat ditentukan Alat Perlindungan Diri yang sesuai
pada lingkungan kerja tersebut.
• P2K3 diharapkan lebih berkomitmen terhadap SMK3 sesuai dengan Permen. No.
50 Tahun 2012.