BAB 4
PEMBAHASAN
IV-1
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
4.2. Perhitungan Evaluasi Kinerja Aerated Lagoon WWTP #48 Badak LNG
Pada unit 3 WWTP #48 Badak LNG proses pengolahan menggunakan communitor, 4
aerated lagoon yang masing-masing dilengkapi surface aerator, 1 buah maturing lagoon,
serta desinfeksi (gambar 4.1.). Aerated lagoon merupakan modifikasi dari sistem tangki
aerasi namun tanpa adanya sludge recycle. Hal ini memudahkan dalam operasional karena
prinsip dasar dari reaktor ini adalah membiarkan mikroorganisme bekerja mendegradasi zat
pencemar organik dengan memberi suplai oksigen sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme
untuk melakukan proses tersebut. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-masing unit
pada unit 3.
IV-2
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
RAW
SEWAGE
LAGOON LAGOON
LAGOON LAGOON
MATURING
LAGOON
Injeksi
Chlorine
KE PARIT
4.2.1. Communitor
Communitor adalah alat pengolah air limbah secara fisik. Communitor digunakan
untuk menghancurkan atau mereduksi ukuran padatan yang tidak seragam menjadi bagian
IV-3
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
yang lebih kecil. Communitor ini dilengkapi dengan pisau-pisau pemotong. Pada communitor
ini tidak terjadi degradasi konsentrasi air limbah.
Communitor pada WWTP #48 Badak LNG ini memiliki rotating drum yang berputar
untuk mendorong kotoran-kotoran untuk dihancurkan, karena akan terhimpit oleh rotating
drum dan housing communitor. Communitor ini berputar pada putaran 35 RPM, digerakkan
oleh sebuah motor penggerak dengan kekuatan 3 HP, menggunakan tenaga listrik
bertegangan 380 Volt / 50 Hz.
MOTOR PENGGERAK
SPEED REDUCER
ROTATING DRUM
WASTE
WATER WASTE WATER
INLET OUTLET
IV-4
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
ini berkisar antara 2,5 pound ~ 3 pound oksigen untuk setiap pound BOD. Aerator mekanis
yang disediakan, masing-masing mampu memberikan oksigen sebesar 2,4 kg oksigen/kwh.
Setiap aerator memiliki kekuatan 26,5 HP. (Utilities I Badak LNG)
Berikut adalah perhitungan kebutuhan oksigen aktual aerated lagoon.
Perhitungan :
1. Luas permukaan (A1) = 24 m x 24 m = 576 m2 x 2 = 1.152 m2
2. Luas dasar (A2) = 24 m x 24 m = 576 m2 x 2 = 1.152 m2
3. Volume lagoon = 1/3 x H x [A1 + A2 + (√ 1 2 )]
= 1/3 x 3 x [1.152 + 1.152+ (√1.152 1.152 )]
= 3.456 m3
V
4. Waktu detensi =
Q
= 3.456 m3 / 831 m3/hari
= 4,2 hari
5. Temperatur air limbah
Tw =
IV-5
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
Dimana :
A = surface area (m2)
f = faktor proporsional (tipikal = 0,50)
Ta = suhu air (°C)
Tu = suhu udara (°C)
Maka :
. ,
Tw = ,
= 30°C
6. Konsentrasi BOD efluen (S)
Koreksi konstanta removal rate
Kt/K20 = θT-20
K30 = K20 x θT-20
= 2,5 x (1,06)30 – 20
= 4,5
Maka BOD5 efluen
Se 1
S o 1 K 1 V / Q
Se 1
75 1 4,5 3.456 / 831
Se = 3,8 mg/L (secara teoritis)
7. Konsentrasi TSS efluen sebelum diendapkan
Konsentrasi Lumpur biologis
Koefisien kinetik Y = 0.65; kd = 0.07/hari; θc = 4,2 hari
X = Y (So – S)
1 + kd θc
0,65 (75 3,8)
=
1 0,07(4,2)
= 36 mg/L VSS
8. Kebutuhan oksigen (Ro)
Untuk menghitung kebutuhan oksigen dapat digunakan persamaan berikut ini.
Q( S o S )
Ro = 1.42 Px
f
IV-6
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
Px = X x Q
= 36 mg/L x 831 m3/hari x 10^-6 mg/kg x 103 m3/L
= 30 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
831(75 3,8)
Ro = 1.42 x30
0,5 x10 kg/mg x 10 -3 m 3 /L
6
= 75 kg O2/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O2) pada suhu T = 20°C (Cs) adalah 9,08
mg/l dan T = 30°C (CSTH) adalah 7,54 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/CSTH)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 30°C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,54 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf dan Eddy, 2003)
= 7 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
= Cs
1.024 T 20
Ro dengan α = 0,85 ; β = 1,0
( C C )
STH
IV-7
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
9,08 3020
= 1.024 75
0,85(1 x 7,54 7)
= 1.880 kg/hari
Perhitungan :
1. Luas permukaan (A1) = 24 m x 24 m = 576 m2 x 2 = 1.152 m2
2. Luas dasar (A2) = 24 m x 24 m = 576 m2 x 2 = 1.152 m2
3. Volume lagoon = 1/3 x H x [A1 + A2 + (√ 1 2 )]
= 1/3 x 3 x [1.152 + 1.152 + (√1.152 1.152 )]
= 3.456 m3
V
4. Waktu detensi =
Q
= 3.456 m3 / 764 m3/hari
= 4,5 hari
5. Temperatur air limbah
Tw =
IV-8
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
Dimana :
A = surface area (m2)
f = faktor proporsional (tipikal = 0,50)
Ta = suhu air (°C)
Tu = suhu udara (°C)
Maka :
. ,
Tw = . ,
= 31°C
6. Konsentrasi BOD efluen (S)
Koreksi konstanta removal rate
Kt/K20 = θT-20
K31 = K20 x θT-20
= 2,5 x (1,06)31 – 20
= 4,7
Maka BOD5 efluen
Se 1
S o 1 K 1 V / Q
Se 1
22 1 4,7 3.456 / 764
Se = 1 mg/L (secara teoritis)
7. Konsentrasi TSS efluen sebelum diendapkan
Konsentrasi Lumpur biologis
Koefisien kinetik Y = 0.65; kd = 0.07/hari; θc = 4,5 hari
X = Y (So – S)
1 + kd θc
0,65 (22 1)
=
1 0,07(4,5)
= 10,4 mg/L VSS
8. Kebutuhan oksigen (Ro)
Untuk menghitung kebutuhan oksigen dapat digunakan persamaan berikut ini.
Q( S o S )
Ro = 1.42 Px
f
IV-9
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
Dimana :
f = faktor konversi dari BOD ke COD = 0,5
Px = massa lumpur yang dihasilkan dari lagun aerasi, dimana Px dihitung dengan
persamaan berikut ini.
Px = X x Q
= 10,4 mg/L x 764 m3/hari x 10^-6 mg/kg x 103 m3/L
= 8 kg/hari
Sehingga nilai Ro diperoleh sebagai berikut.
764(22 1)
Ro = 1.42 x8
0,5 x10 kg/mg x 10 -3 m 3 /L
6
= 21 kg O2/hari
9. Rasio kebutuhan oksigen dengan penyisihan BOD
= 1,3
10. Perhitungan kebutuhan oksigen aktual
Diketahui bahwa DO saturasi (kelarutan O2) pada suhu T = 20°C (Cs) adalah 9,08 mg/l
dan T = 31°C (CSTH) adalah 7,41 mg/l (Metcalf dan Eddy, 2003)
Faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian (altitude) dapat dihitung dengan
persamaan berikut.
(Faktor Koreksi = C/CSTH)
Konsentrasi oksigen saturasi pada 31°C yang pasti di atas permukaan laut
C = 7,41 mg/l x 0,94 (Fig 10-17, Metcalf & Eddy)
= 6,9 mg/l
Kebutuhan oksigen aktual (AOTR)
= Cs
1.024 T 20
Ro dengan α = 0,85 ; β = 1,0
( C C )
STH
IV-10
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
9,08 3120
= 1.024 21
0,85(1 x 7,41 6,9)
= 710 kg/hari
4.2.4. Desinfeksi
Selanjutnya dari maturing lagoon, air limbah yang telah diolah ini mengalami
penambahan bahan kimia sebagai disinfektan, yang dikenal sebagai proses desinfeksi. Bahan
kimia yang digunakan sebagai disinfektan adalah calcium hypochlorite (Ca(OCl)2), dengan
tujuan untuk mengurangi kadar coliform yang terkandung di dalam air menjadi ± 100 / 100
ml. Diharapkan dengan proses desinfeksi ini, penurunan kadar coliform sekitar 98% dari
kadar yang ada pada air yang keluar dari maturing lagoon (tidak termasuk proses yang terjadi
di lagoon).
Dosis calcium hypochlorite yang diberikan kepada air limbah tersebut adalah berkisar
antara 8-15 mg/l. Rentang waktu yang diperlukan oleh calcium hypochlorite untuk proses
desinfeksi adalah sekitar 30 menit. Kontak calcium hypochlorite dengan air yang akan
IV-11
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
dibuang ke perairan bebas, dilakukan di pada saluran beton yang dibuat sekat-sekat untuk
membuat aliran berkelok-kelok, sehingga kontak desinfektan dengan air limbah bisa merata.
Saluran tersebut berukuran panjang 10 meter, lebar 6 meter dan dalam 1 meter. Jarak antara
sekat satu dengan sekat yang lain adalah 50 cm, sehingga terdapat 19 sekat pada ruangan
tersebut.
Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil perhitungan kebutuhan oksigen aktual
sistem aerated lagoon dengan suplai oksigen dari floating aerator.
IV-12
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Laporan Khusus Kerja Praktik
Evaluasi Kebutuhan Oksigen Aktual Aerated Lagoon
di Unit 3 WWTP #48 Badak LNG, Bontang
Tabel 4.3. Perbandingan Suplai Oksigen dan Removal BOD Aerated Lagoon
BOD
BOD efluen
BOD Efisiensi efluen Keterangan
(mg/L) Suplai
Bulan influen (mg/L) Removal
Oksigen
(mg/L) Uji BOD
(%) Teoritis
Laboratorium
Tidak Tidak
Mei 75 6 92 3,8
Tercukupi Memenuhi
Tidak
Juni 22 4 81 1 Tercukupi
Memenuhi
IV-13
Ariella Inca / 3311100059
Jurusan Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya