Anda di halaman 1dari 32

DIAGNOSIS

LABORATORIUM VIROLOGI
DI PRESENTASIKAN PADA PERKULIAHAN
D3 ANALIS KESEHATAN

OLEH: ZULFA ZAHRA SALSABILA, S.S.T., M.Biomed


DIAGNOSIS PENYAKIT VIRUS
 Gejala klinis
 Pemeriksaan Laboratorium dengan 3 cara, yaitu:
1. Pemeriksaan langsung:
• Mikroskopik (cahaya, electron, fluoresens)
• Deteksi Antigen
• Deteksi Asam nukleat (PCR)
2. Isolasi Virus ( Pemeriksaan tidak langsung)
• Kultur sel
• Inokulasi hewan coba
• Inokulasi telur
3. Serologi ( pemeriksaan antibody)
MIKROSKOP CAHAYA

• Untuk melihat inclusion bodies


• Untuk mengobservasi efek sitopatik yang dihasilkan
oleh virus yang berkembang di sel lines
• Untuk melihat sel line
o Untuk melihat kepadatan sel
o Untuk melihat bentuk bulat sel setelah di treatment
dengan trysin
• Untuk melihat slide histopatologi
o Setelah dilakukan pewarnaan imunohistokimia
CONTOHNYA

RABIES

Bahan pemeriksaan dari otak (kera, anjing). Buat sediaan dep dan
warnai secara Seller’s : tampak i.b di dalam sel syaraf. Negri
bodies ini bisa satu atau lebih dalam sitoplasma sel, berwarna
merah cerah dan bergranuler biru lembayung dengan dasar
sitoplasma yang biru.
Lanjutan…

KELEBIHAN
• Cepat

KEKURANGAN
• Tidak semua inclusion bodies ditemukan
• Bila hasil negatif belum tentu diagnose negatif
• Memerlukan Latihan khusus
• Sulit memedakan virus yang memiliki inclusion bodi yang sama
MIKROSKOP ELEKTRON
• Walaupun banyak metode pemeriksaan tes
rapid, tersedianya metode molekuler tetapi
mikroskop electron masih memiliki peranan yg
penting terutapa dalam mendeteksi outbreak
baru.
o Outbreak Ebola (1976 - Zaire) hanya ME
yang dapat mendeteksi virus
o Henipavirus outbreak di Asia dan Australia
o SARS agent di identifikasi dan di
klasifikasikan dalam virus corona
• Digunakan untuk melihat morfologi dari partikel
virus
Kelebihan…

Tidak memerlukan virus yg hidup atau utuh, sehingg sangat berguna


untuk menidentifikasi virus setelah bertahun2 dari sampel
KELEBIHAN
Prosedur yang cepat, terutama pada pengamatan untuk virus yang
mungkin digunakan sebagai senjata biologis oleh teroris

Berguna dalam pemaparan replikasi virus yang dapat berfungsi pada


penemuan dan rancangan dari agent antiviral dan vaksin
Kekurangan..

 Peralatan yang sangat mahal


KEKURANGA
N  Maintenance yang sangat mahal
 Tidak dapat untuk mengobservasi specimen yg hidup

 Gambar yang dihasilkan hanya dalam hitam/putih


MIKROSKOP FLOURESEN

 Untuk mendiagnosis kontaminasi


Mikoplasma pada kultur sel
Digunakan setelah kultur virus pada sel
line.
Digunakan pada virus2 yg tidak
memproduksi efek sitopatik
Untuk diagnosis infeksi herpes
langsung dari luka
Keuntungan Keruginaan
Cepat Hanya spesifik pada antibody yang diberi
Sensitif warna flouresen
Sederhana Membutuhkan ahli miksoskopis untuk
menterjemahkan hasil true positif
Hasil bergantung pada kualitas sampel,
cara pewarnaan dan preparasi
ELISA
DETEKSI Antibodi berikatan dengan
antigen
Anti-IgG enzyme-labeled
berikatan dengan antigen
Menghasilkan perubahan
warna substrat
ANTIGEN

Metode ELISA
Indirect ELISA Sandwich ELISA Competitive ELISA

ELISA dapat digunakan untuk mendeteksi adanya antigen


yang dikenali oleh antibodi atau dapat digunakan untuk
menguji antibodi yang mengenali antigen.
Polymerase Chain Reaction (PCR)

 Pertama kali ditemukan oleh K. B.


Mullis tahun 1984 & meraih nobel
kimia tahun 1994.
 PCR merupakan reaksi amplifikasi
atau perbanyakan DNA secara in vitro
dengan memanfaatkan cara replikasi
DNA dengan bantuan enzim DNA
polymerase dan perubahan sifat fisik
DNA terhadap suhu
Komponen Penting PCR

DNA template; cetakan utk pembentukan molekul DNA baru yang sama

Satu pasang Primer; pembatas fragmen DNA target yg akan diamplifikasi

Taq Polimerase; katalisis utk reaksi pelimerasi DNA

Deoxynucleoside triphosphate (dNTPS); building block DNA dalam proses


ekstensi DNA

Buffer; menstabilkan pH medium

MgCl2; menstimulasi aktivitas DNA polimerase


TAHAPAN PCR
Denaturasi
 Proses pembukaan DNA untai ganda menjadi DNA untai tunggal.
 Suhu: 92-94oC
TAHAPAN PCR
Annealing
 Penempelan primer dimana ikatan hydrogen akan terbentuk antara primer
dengan urutan komplemen pada templat
 Suhu; 50-60oC
TAHAPAN PCR
Extension
 Primer yg telah menempel kemudian akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’
dengan bantuan dNTP yg komplemen dengan template oleh DNA polymerase
 Suhu; 72-74OC
MODIFIKASI PCR
 Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP)
Metode yang digunakan untuk membedakan organisme berdasrkan analisis model derifat
perbedaan DNA
 Nested PCR
Metode yang digunakan utk mengurangi kontaminasi pada produk selama amplifiksi dengan
menggunakna dua pasang primer
 Quantitative-PCR / Real-Time PCR
Metode yg digunakan untuk mengukur kuantitas, jumlah DNA, cDNA atau RNA
 Reverse Transcriptase (RT-PCR)
Metode yg digunkan untuk amplifikasi, isolasi atau identifikasi sekuen dari sel atau jaringan
RNA mencakup pemetaan, penggambaran kapan dan dimana gen dirkspresikan
ISOLASI VIRUS

• Untuk mengisolasi dan identifikasi virus pada sampel klinis


• Untuk melakukan penelitian pada struktur virus, replikasi virus,
genetic, dan efek yang ditimbulkan pada sel inang
• Untuk melakukan penelitian dalam pengembangan dan produksi
vaksin
Metode yang digunakan:
1. Inokulasi pada hewan
• Untuk mengobservasi gejala penyakit pada hewan
• Salah satu cara awal yang dilakukan untuk mendeteksi virus
2. Inokulasi pada telur berembrio
3. “in vitro” kultur sel
Hewan yang sering digunkan:
• Kelinci
• Marmot
INOKULASI • Tikus

PADA • Mencit
Hewan yang berbeda digunakan untuk virus yg
HEWAN berbeda dan juga ada cara inokulasi yang berbeda.
• Intracerebral - Subkutan
• Intraperitonial - Intradermal
• Intramuscular - Intravenous
• Untuk mempelajari pathogenesis dan gejala
KEUNTUNG klinis dari infeksi virus
AN • Untuk mendiagnosis infeksi virus
INOKULASI • Untuk mempelajari respon imun dari infeksi
PADA virus
HEWAN • Antibodi yang dihasilan bisa teridentifikasi
• Untuk mempelajari replikasi virus
KEKURANGAN DARI
INOKULASI HEWAN

• Harga yang sangat mahal


• Kesulitan merawat hewan percobaan
• Sulit untuk memilih hewan yang tepat untuk
jenis virus
KULTUR SEL
• Virus dapat diperbanyak dengan kultur sel, dengan
menumbuhkan sel yang terinfeksi virus secara in
vitro.
• Kultur sel yang didapatkan dari jaringan secara
langsung (sel primer), atau kultur sel yang telah
mengalami penanaman berulang-kali (cell line / sel
strains)
• Biakan sel pada kultur jaringan terbagi atas:
- Biakan sel primer
- Biakan cell linee
KELEBIHAN
• Pengambilan kesimpulan relative lebih mudah dengan menggunakan populasi sel
yang homogen
• Dapat melihat efek sitopatik (ESP) secara spesifik

KEKURANAGN
• Memerlukan waktu yang lama
• Rentan terkontaminasi oleh bakteri
• Rentan terkontamisasi dari substrat racun yang berasal dari sampel
• Dapat menggunakan berbagai jenis telur; telur
INOKULASI bebek, telur ayam kalkun (untuk virus Rabies), dan
telur ayam
TELUR • Lapisan lilin dinding telur hanya boleh disikat dan
BEREMBRIO tidak boleh dicuci dengan sabun untuk mencegah
masuknya bakteri
• Biakkan tergantung dari; Umur telur berembrio,
Suhu, Lamanya pengeraman, dan Cara
penyuntikkan
KEUNTUNGAN

• Bebas dari kontaminasi bakteri dan virus laten


• Range jaringan dan cairan yang steril dan luas
yg dapat digunakan untuk inokulasi
• Digunakan secara luas didalam pembuatan
vaksin virus seperti Yellow fever dan rabies

KERUGIAN

• Inokulasi yang sulit dilakukan pada bagian2


yang berbeda
• Bagian2 yang berbeda untuk virus yang
berbeda
SEROLOGI ( DETEKSI ANTIBODY)
Teknik-Teknik pemeriksaan serologi
• Radioimmunoassay (RIA)
• Enzyme linked immunoserbent assay (ELISA)
• Western Blot

 ELISA dan RIA, dapat mendeteksi IgM dan IgG secara spesifik, dan
merupakan test yang paling sensitive
• Infeksi Utama
 IgM merupakan Ab yg pertama kali
merespon, selanjutnya IgG akan
menunjukkan titer yang lebih tinggi
• Infeksi kedua
 Level titer dari IgM tidak mengalami
perubahan atau hanyak sedikit meninggi
 IgG melonjak tinggi dengan cepat dan
lebih tinggi dari infeksi yang pertama

Anda mungkin juga menyukai