Anda di halaman 1dari 11

DEMOKRASI DAN

KEBANGSAAN INDONESIA
A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada penghujung 2014 bagi bangsa Indonesia merupakan


masa transisi reformasi demokrasi. Masa ujian yang berat
karena tuntutan perubahan rformasi, juga perubahan konstitusi
yang sangat cepat, dan saat ini dinamika demokrasi dan politik
Indonesia terorientasi pada hasil pemilu.
 
Dalam berdemokrasi setiap manusia harus mengedepankan
kebenaran sebagai bukti nyata. Hak-hak yang tidak dapat
dicabut antara lain hak hidup, kebebasan dan pengejaran
kebahagiaan.
2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup mencakup seperangkat hak yang melekat pada hakikat


keberadaan manusia sebagai makhluk TYME. Setiap demokrasi wajib
membangun struktur konstitusional, hukum dan sosial yang menjamin
perlindungan atas hak-hak itu.
 
Demikian pula memberikan suara/pendapat, berserikat dan berkumpul,
beribadah dan menjamin keadilan.
 
Patrick Wilson (Kanada), pencipta serial “The Struggle for Democracy”
bersama Patrick Moses Finley dan Bobby Garroway (1989) menyatakan :
“Demokrasi adalah komunikasi”.
B. ETIKA PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI
1. DASAR-DASAR ETIKA INDIVIDU DALAM KEHIDUPAN PEMERINTAHAN

Menerapkan hukum, HAM dan etika politik atau implementasi etika


politik dapat dikembangkan dengan penguasaan pengetahuan tentang :
1) Ucapan dari hasil pemikiran mencerminkan perhatian dan peduli
terhadap orang lain.
2) Sopan terhadap siapa saja dan berpenampilan menarik.
3) Menghormati dan menghargai pendapat yang berbeda dari orang lain.
4) Senyum ramah, tidak sombong dan menghargai karya orang lain.
5) Bersahabat dan dapat menyenangkan orang lain sesuai norma dan
hukum.
2. HUKUM DAN HAM DALAM KINERJA PIMPINAN DAERAH

Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah hukum dan HAM


berpedoman pada 2 macam asas yaitu : asas menghormati keahlian pusat
dan asa kedaerahan.
 
Pada asas keahlian pusat tergambar dalam struktur pemerintahan
sehingga permasalahan dan kebijaksanaan dikelola oleh pinpinan
pemerintahan berkompeten. Asas menghormati kedaerahan adalah kinerja
dari penyelengaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah.,
menurut asas otonomi dan pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya, menghormati pemerintahan pusat NKRI.
3. PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Dilatarbelakangi gerakan penegakkan HAM, sebuah gerakan yang


memfokuskan diri untuk menuntut pertanggungjawaban terhadap yang
melanggar HAM.
 
Peradilan HAM mempuyai bentuk baku dengan dibentuknya Pengadilan
Kriminal Internasional (International Criminal Court / ICC) di Den Haag,
Belanda. Selanjutnya, berkembang gerakan yang mengarah pada pendidikan
HAM yang didukung penuh oleh PBB efeknya adalah menjamurnya pendidikan
HAM yang dimotori oleh pemerintah juga perusahaan multinasional.
4. PENGERTIAN ASAS DAN PERLUNYA HAM

1) Manusia terlahir dengan kebebasan harkat dan martabat yang sama sederajat, serta
dikaruniai akal dan hati nurani.
2) Manusia berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang
adil, serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama.
3) Berhak atas perlindungan HAM dan kebebasan dasar manusia.
4) Mempunyai hak untuk hidup, kebebasan pribadi, dan hak beragama.
5) Berhak untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya tumbuh dan berkembang secara
layak. Memperoleh pendidikan, mencerdaskan diri dan meningkatkan kualitas
hidupnya.

Pemikiran HAM mendasar dengan mempertimbangkan :


1) TYME adalah pencipta alam semesta dan segala isinya.
2) Manusia dianugerahi jiwa, bentuk struktur, kemampuan, kemauan &berbagai
kemudahan.
3) Pengakuan dan perlindungan HAM.
4) Kebebasan atau HAM bukanlah tanpa batas.
5) HAM tidak boleh dilenyapkan oleh siapa pun dalam keadaan apa pun.
6) Menghormati Hak Asasi Manusia.
7) HAM harus dihormati, dilindungi dan ditegakkan.
5. KEBIJAKSANAAN HAM DI INDONESIA
 
HAM merupakan hak dasar yang melekat pada diri
manusia, bersifat universal dan langgeng. HAM terdapat
dalam UUD 1945 Pasal 28A, 28B (1&2), 28C (1&2). UU yang
mengatur HAM di Indonesia adalah UU No.39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dan UU No.26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
 
Lingkup kewenangan pengadilan HAM bertugas dan
berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran
HAM yang berat. Pelanggaran HAM yang berat :
1) Kejahatan genosida
2) Kejahatan terhadap kemanusiaan
6. KETERKAITAN DEMOKRASI DAN KEBANGSAAN INDONESIA

Demokrasi adalah suatu proses. Suatu cara hidup dan bekerja


sama. Sifatnya berkembang (evolusioner), tidak statis sehingga
demokrasi memerlukan kerja sama, mufakat dan toleransi
diantara seluruh warga negara. HAM dalam demokrasi
membuatnya berjalan tidak mudah. Bebas berarti bertanggung
jawab, bukan bebas dari tanggung jawab.
 
Kepemimpinan yang dikembangkan oleh Ir. Soekarno (1901-
1970), adalah dengan menanamkan : jiwa kenegaraan, menjaga
integritas keutuhan bangsa (yaitu NKRI), menjadi pemimpin
adalah kehormatan diri, kuat konsisten dan tidak ragu, serta
penguasaan terhadap kepemimpinan politik yang sangat dinamis.
C. SIMPULAN
HAM Demokrasi Nasionalisme Globalisasi dan Refomasi

Kepemimpinan yang diperlukan saat ini adalah pemimpin


yang selalu mau mendengar dan belajar. Model Demokrasi
dan kebangsaan Indonesia yang diperlukan bagi bangsa
Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang digali dari
karakteristik budaya dan jati diri bangsa Indonesia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai