Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KARAKTER

BANGSA INDONESIA
YANG BERMARTABAT
A. PENDAHULUAN
Kekuatan demokrasi bukan hanya dimiliki oleh kekuatan
partai politik saja melainkan juga oleh kekuatan media
cetak maupun media layar dan teknologi lainnya.
 
Yang dimaksud dengan pemerintahan adalah bagian dari
negara dalam keadaan yang realistik dan dinamis. Dinamika
ini menunjukkan interaksi hubungan timbal balik antara
keseluruhan struktur politik, unsur dan komponen yang
ada dalam negara.
 
Strukur-struktur pemerintahan memelurkan energi
sebagai nilai tambah yang menunjukkan tingkat efisiensi
dan keefektifan kekuasaan politik memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan pencapaian hasil-hasil atau
“outcome”. Adapun yang tercakup dalam energi itu dapat
berupa waktu, karya, kapital maupun pemikiran.
B. KETERKAITAN POLITIK DAN HUKUM
Keterkaitan politik dan hukum dalam good governance diperlukan prinsip,
mencakup :
1) Sistem hukum yang benar dan adil, mencakup hukum nasional, hukum adat
dan etika kemasyarakatan.
2) Pemberdayaan prana hukum, meliputi kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dll.
3) Desentralisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pengambilan
keputusan.
4) Pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh DPR, dunia pers, dan masyarakat
umum secara transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
C. AKUNTABILITAS KEPEMIMPINAN DALAM
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

Prinsip akuntabilitas bangsa perlu diwujudkan dengan


upaya adanya :
1) Prosedur dan mekanisme kerja yang jelas, tepat dan benar
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan
mengutamakan pelayanan pada masyarakat
3) Mampu mempertanggungjawabkan hasil kerja berkaitan
dgn kepentingan masyarakat umum.
4) Memberikan sanksi yang tegas terhadap aparat yang
melanggar hukum.
C. HAMBATAN DAN TANTANGAN
 
Dalam realita penyelenggara negara, adanya hambatan dan tantangan
akan menyebabkan kesenjangan antara data formal tentang hasil-hasil
pembangunan . Prinsip keterbukaan (transparansi) memerlukan upaya :
1) Menumbuhkan iklim yang kondusif bagi terlaksananya asas desentralisasi
dan transparansi.
2) Menjunjung tinggi HAM.
3) Memberikan informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif.
Kebebasan PERS.
D. KAPABILITAS SISTEM PEMERINTAHAN
 
DALAM KAPABILITAS DIBUTUHKAN ADANYA PRINSIP
PROFESIONALITAS, KARENA ITU DIBUTUHKAN UPAYA :
1) SUMBER DAYA MANUSIA YANG MEMILIKI PROFESIONALITAS DAN
KAPASITAS YANG MEMADAI, NETRAL DAN DIDUKUNG OLEH ETIKA DAN
MORAL SESUAI BUDAYA BANGSA INDONESIA DAN KEMAJEMUKKANNYA.

2) MEMILIKI KEMAMPUAN KOMPETENSI DAN KODE ETIK PERATURAN UU


YANG BERLAKU.

3) MENERAPKAN PRINSIP MERIT SYSTEM (KESESUAIAN & KECAKAPAN


SEORANG PEGAWAI DENGAN JABATANNYA).

4) MODERNISASI ADMINISTRASI NEGARA, MENGAPLIKASIKAN TEKNOLOGI


INFORMATIKA DAN TELEKOMUNIKASI.
F. CAPAIAN SISTEM NASIONAL
 
Pencapaian pembangunan dalam bidang material /
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu meliputi
soal pemenuhan kebutuhan material dan spiritual secara utuh
dan serasi.
Pembangunan yang bersifat teknis-teknokratis perlu
didampingi oleh pembangunan spiritualitas yang menjunjung
moralitas, tidak menyebabkan terdapatnya ketimpangan sosial
karena setiap kali diperolehnya tingkat kemakmuran akan
selalu diikuti oleh pemulihan aspek keadilan secara
proporsional dalam bentangan periode yang berdekatan.
G. KESERASIAN PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN POLITIK
Tindakan penyeimbangan antara kemakmuran dan keadilan setiap kali
diperoleh kemajuan pendapatan dan hasil yang meningkat, diikuti adanya
sistem perpajakan redistribusi pendapatan yang sesuai dalam tingkat
progresivitasnnya. Apabila diwujudkan tingkat penyesuaian keadilan yang
atributif maupun distributif, diikuti dengan insentif dan upaya peningkatan
gerak pembangunan yang akan melahirkan kemakmuran yang makin
meningkat.
Tidak akan terjadi upaya yang lebih mengutamakan pencapaian
keadilan sosial semata-mata sehingga dapat melumpuhkan energi untuk
membangun kemakmuran secara individual.
Kehidupan masyarakat yang normal (business as usual) dan
terciptanya kepastian-kepastian di segala bidang serta terjaminnya tertib
hukum (rule of law).
H. KESERASIAN PERTUMBUHAN NASIONAL
DALAM LINGKUNGAN STRATEGI GLOBAL

Pembangunan teknis-teknokratis yang menyebabkan terjadinya akumulasi


modal raksasa merupakan “trend” dari negara kaya dan maju di dunia.
Ketimpangan telah terjadi di belahan dunia lain, kenyataannya secara holistik
telah menyebabkan lahirnya hambatan, memunculkan gerakan ekstrem,
terorisme, kebencian, permusuhan, peperangan, bahkan kerusakan lingkungan.
Ketimpangan yang terjadi di tingkat global ini dapat berpotensi tumbuhnya
gejolak sosial domestik.
I. UPAYA MENCEGAH GEJOLAK SOSIAL
Dapat diatasi secara “precaution”, yaitu dengan
menerapkan sistem yang mengutamakan
keterbukaan. Demokrasi selalu mensyaratkan
adanya proses-proses bernegara yang menjamin
adanya kesesuaian antara cara atau cara
pencapaian tujuan itu sendiri. Kekuasaan perlu
diberi landasan moral dan ideal agar didalam
penggunaanya tidak berekses dan cenderung
menjadi korup.
G. PERANAN GOOD GOVERNANCE DALAM
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA INDONESIA
YANG BERMARTABAT

Good Governance atau tata pemerintahan yang baik adalah


pemerintahan yang sangat menyadari kegiatannya dalam
pemerintahan melibatkan berbagai elemen bangsa termasuk
memahami keadaan dan kebutuhan masyarakat yang terus
berkembang sangat dinamis.
 
Prinsip dasar tata pemerintahan yang perlu diperhatikan :
1) Prinsip kepastian hukum
2) Prinsip keterbukaan
3) Prinsip akuntabilitas
4) Prinsip profesionalitas
5) Prinsip kebhinekaan NKRI
H. PENUTUP
Kesimpulan :
1) Good Governance melalui strategi politik dan
pendidikan karakter bangsa Indonesia, dihasilkan oleh
adanya ketangguhan budaya politik dan etika serta
potensi domestik.
2) Kekuatan rakyat dalam berpolitik lebih besar
dibanding kekuatan partai dalam berkoalisi, sehingga
diperlukan kewaspadaan dan kemampuan kekuatan
Ketahanan Nasional Indonesia.
3) Masyarakat perlu homogenitas sosial yang tangguh.

Anda mungkin juga menyukai