Anda di halaman 1dari 20

TINJAUAN KLINIS KIMIA KLINIK

Hendro Kasmanto.,dr.,M.KM
GAGAL GINJAL
GAGAL GINJAL
• Gagal ginjal : ketidakmampuan/ menurunnya
kemampuan ginjal untuk melakukan fungsi
filtrasi, ekskresi zat metabolit, elektrolit, dll.
• Ditandai dengan menurunnya Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG/GFR)  < 60 ml/min/1,73m2
• Klasifikasi : Gagal Ginjal Akut (GGA) dan Gagal
Ginjal Kronis (GGK)
• Memerlukan bantuan “ginjal pengganti”
(hemodialisa) atau tranplantasi
Gagal Ginjal Akut
• sindroma yang ditandai oleh penurunan laju filtrasi
glomerulus secara mendadak dan cepat (hitungan
jam-minggu) yang mengakibatkan terjadinya retensi
produk sisa nitrogen, seperti ureum dan kreatinin.
• Fase gagal ginjal akut adalah:
– Anuria (produksi urine <100ml/24jam)
– Oliguria (prod.urin <400ml/24jam)
– Poliuria (prod.urin >3500 ml/24 jam)
• Reversibel jika penyebab segera diatasi
Etiologi GGA
a. GGA Prarenal
hipoperfusi ginjal (dehidrasi, perdarahan, penurunan
curah jantung, dan hipotensi oleh sebab lain)
b. GGA Renal
kerusakan akut parenkim ginjal (obat, zat kimia/toksin,
iskemia ginjal, dan penyakit glomerular)
c. GGA Pascarenal
obstruksi akut traktus urinarius (batu saluran kemih,
hipertrofi prostat, keganasan ginekologis), ureter
terjahit.
Gagal Ginjal Kronis
• Gangguan fungsi ginjal yg progresif, menetap, dan
irreversibel selama >3bulan.
• Fase GGK:
– Stage I : gangguan ginjal dgn LFG normal, asimtomatik
– Stage II (mild/ ringan): LFG mulai berkurang (60 -89
ml/min/1,73m2) ; BUN ↑, mulai anemia
– Stage III (moderate/ sedang) : LFG banyak berkurang (30 – 59
ml/min/1,73m2), BUN-Cr ↑, mual-muntah
– Stage IV (severe/ berat) : LFG sangat berkurang (15 – 29
ml/min/1,73m2)
– Stage V (end state) : gagal ginjal (<15 ml/min/1,73m2)
Etiologi GGK
• Penyakit diabetik : DM tipe 1 – 2 (nefropati)
• Penyakit non-diabetik :
– Gangg. glomerulus : Infeksi (glomerulonefritis),
Autoimun, Neoplasia
– Gangg. Vaskuler : hipertensi, mikroangiopati
– Peny. Tubulointerstitial : obstruksi, ISK
– Kistik : policystic (genetik)
• Ginjal transplantasi : rejeksi transplantasi,
Tanda dan Gejala
1. Penimbunan Sampah Kelainan lab :
Dalam Darah : mual- • Darah : Hb ↓,
muntah, lelah, gatal, creatinine & BUN ↑
kram. • Urin : proteinuria,
2. Masalah kreatinin, gula dan
Keseimbangan Cairan : keton; mikroskopik :sel
edema, kulit-mukosa darah merah, putih.
kering, • LFG ↓
3. Gangguan Hormon :
anemia
Diagnosis GGK
• Anamnesa :
– Sering BAK malam hari, pergelangan kaki bengkak, lemah,
lesu, mual, muntah, nafsu makan turun, kram otot
terutama malam hari, sulit tidur, bengkak disekitar mata
terutama pada bangun tidur, dan mata merah serta berair
• Pemeriksaan fisik :
– Anemia, kulit gatal dan kering, edema tungkai maupun
palpebra, tanda bendungan paru, mata merah dan berair
• Laboratorium :
– Serum : Creatinin, BUN + Hb
– Urin : Protein, Creatinine, SDM + LFG
– Biopsi ginjal  sitologi
Tes Kreatinin Klirens
• membedakan berat ringannya gangguan fungsi
ginjal.
• Tes Kreatinin Klirens (TKK) /GFR normal 100 - 125
ml/mm.
• TKK 75-100 : terjadi hilang fungsi cadangan ginjal.
• TKK 25-75 : insufisiensi ginjal.
• TKK 5-25 : gagal ginjal kronik.
• TKK <5 : gagal ginjal terminal
Contoh Kasus
Anamnesa :
• Ny.N, 49 thn mengeluh sesak dan batuk sjk 1
hari lalu, semakin berat saat beraktivitas;
disertai lemas, pusing, tidak nafsu makan,
mual – muntah, tungkai berat – bengkak, BAK
berkurang.
• Pernah mengalalmi batu ginjal yg sdh
dioperasi 25 thn lalu
Contoh Kasus
Pemeriksaan fisik:
• Tanda vital : T = 150/90 mmHg; N = 74 x/m; R
= 30 x/m (cepat-dangkal); S = 36,5oC; BB = 70
Kg.
• Kepala : edema (-); mukosa kering
• Lab :
– Hb : 7,7 gr/dL; Ht : 21; L : 11.900; Tr : 196.000
– Ur/Kr : 452/33,8; Albumin : 3,3
HEPATITIS
Definisi
• Hepatitis = Hepar + itis = Kondisi radang pada
liver/ hepar/ hati yang disebabkan baik virus,
bakteri, atau toxin/ zat kimia lainnya.
• Ditandai dengan gangguan fungsi hati (Sekresi,
Sintesis, Enzimatis)
• Terdapat 2 kondisi : Akut (< 6 bulan) dan
Kronis (>6 bulan)
Etiologi
• Infeksi Virus Hepatitis :
– Hep A, fecaoral
– Hep B, darah  vertical (ibu-anak), horizontal
– Hep C, darah  vertical (ibu-anak), horizontal
– Hep D, darah
– Hep E, fecaoral
• Bakteri : Mononucleosis infeksiosa
• Zat kimia : obat-obatan (Isoniazid, Rifampicin,
phenobarbitasl,dll), herbal-herbal, Alkohol, toxin
• Autoimun
Tanda – gejala
• Influenza like illness : demam, batuk, pilek (hepatitis
virus)
• Jaundice/ icteric : tampak kekuningan pada konjungtiva
dan mucosa
• Feses berwarna pucat
• Warna urine kuning pekat – seperti warna teh
• Teraba massa di perut
• Mual – diare
• Edema – anasarca : bengkak karena penumpukan cairan
tubuh
Diagnosa
• Anamnesa : gejala khas hepatitis
• Pemeriksaan fisik :
– Icterik : sclera dan konjunctiva
– Hepatomegali : pembengkakan hati
– Pitting edema – ascites (shifting dullness)
• Pemeriksaan penunjang :
– Liver Function Test : Bilirubin total/direct/indirect; SGOT/ SGPT
– Tes imunoserologi virus : Anti HAV, anti HBc, Anti HBs, Anti Hbe,
anti HBC, HBsAg, HBeAg, dll
– USG Abdomen
– Biopsi liver
Contoh Kasus
• Tn.E, 39 thn mengeluh nyeri perut kanan atas
+ 1 mgg. Disertai lemas, tidak nafsu makan,
mual. Mengeluh mata kuning, BAK berwarna
spt teh. Belum pernah punya penyakit kuning/
kontak dengan pasien penyakit kuning. Sering
makan di pinggir jalan.
Contoh kasus
• Pemeriksaan fisik :
– TNRS dlm batas normal
– Sclera icteric, Kulit icteric,
– Hepar teraba 4 jari bawah costa, kenyal, tepi rata,
• Pemeriksaan penunjang:
– Hb : 10,2 / Ht : 34,3% / L : 6.700 / Tr : 471.000
– Bil tot/ dir/ indir : 2,9 / 1,5 / 1,4
– OT / PT : 546 / 598
– Albumin : 4 gr/dL
– HBsAg (-) ; IgM Anti HAV (+)
SELESAI...
MUGIA BAROKAH...

Anda mungkin juga menyukai