Anda di halaman 1dari 12

BIOFARMASETIK

A “OSMOSIS”
KELOMPOK 4:
YULINAR DWI PUTRI (O1A116163)
SITTI NAZARIA (O1A17181)
LENI FITRIANI HAMDU (O1A118005)
INTAN PERMATA SARI (O1A118020)
ASTY IKHSANIYAH (O1A118046)
PUTRI DEWI SEKAR AYU (O1A118057)
MEI YANA FATIMAH (O1a118059)

KELAS A
OSMOSIS

• Didefinisikan sebagai suatu proses di mana hanya pelarut yang


pindah. Pelarut menembus membran semi permeabel untuk
mengencerkan larutan yang mengandung zat terlarut dan pelarut.
• Osmosis berbeda dengan dialisis. Pada dialisis yang berpindah
adalah zat terlarut bersama-sama dengan pelarut.
• Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan kategori khusus,
Adapun yang dimaksud dalam proses osmosis tersebut adalah air
dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul-
molekul seperti gula, protein, atau larutan yang lain. Oleh karena
itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor
utama yang menjamin kelangsungan osmosis.
Arah osmosis ditentukan hanya oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut
total. Air berpindah dari larutan hipotonik ke hipertoniknya memiliki lebih
banyak jenis zat terlarut. Tujuan osmosis adalah melarutkan zat terlarut sampai
terjadi ekuilibrium pada kedua larutan. Kecepatan osmosis bergantung pada
konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute dan
perbedaan tekanan osmotic.
Tekanan osmotic adalah tekanan yang diperlukan untuk mencegah
terjadinya perpindahan air secara osmosis. Semakin besar perbedaan
konsentrasi diantara dua larutan dikedua sisimembran semipermiabel selektif,
maka semakin besar tekanan osmotic yang di perlukan untu menghentikan
perpindahan air secara osmosis. Tekanan osmotic sering juga disebut sebagai
tarikan osmotic karena terlihat menarik air melalui membrane. Tekanan osmotic
bergantung pada konsentrasi molekul di dalam larutan. Bila konsentrasi
molekulnya tinggi maka tekanan osmotic pada larutan tersebut tinggi sehingga
air akan tertarik masuk ke dalam larutan tersebut
EFEK OSMOSIS

• Jika konsentrasi larutan sel lebih rendah dibandingkan


konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan segera
bergerak ke luar meninggalkan sel secara otomatis, akibatnya sel
menyusut dan mati.
• Jika konsentrasi larutan sel lebih tinggi dibandingkan konsentrasi
lingkungan sekitarnya, maka air akan segera bergerak masuk ke
dalam sel secara otomatis, akibatnya sel membengkak dan pecah,
kecuali pada sel tumbuhan hanya menggelembung dan
menegang.
MEKANISME PROSES
OSMOSIS
• Didasarkan pada perbedaan tekanan osmosis..
• Terjadi proses perpindahan molekul air (pelarut) melalui
membran semipermeabel(selektif permeabel), dari larutan
dengan konsentrasi pelarut tinggi(konsentrasi zat terlarut
rendah) ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah (konsentrasi
zat terlarut tinggi).
MEKANISME PENYERAPAN OBAT
SECARA OSMOSIS

Obat dikonsumsi secara oral  Larut dalam saluran cerna


(terlarutnya obat menjadi molekul-molekul yang lebih kecil)
menyebabkan perbedaan konsentrasi pelarut antara tubuh dan
saluran cerna.
Pelarut obat (air) dari dalam tubuh masuk ke dalam membran
sel saluran cerna sehingga tercapai keseimbangan konsentrasi
pelarut, pelarut yang berpenetrasi tersebut melalui membrane
masuk kedalam sel sehingga membuat obat diabsorbsi dari
membrane sel dan didistribusikan kedalam pembuluh darah
melalui lubang dari membrane sel.
FAKTOR PENYERAPAN
SECARA OSMOSIS
Terdapat 2 factor penting sesuai dengan hokum Fick pertama
yang menentukan laju osmosis ke dalam jaringan (melewati
membrane), yaitu :
1. Faktor perbedaan (gradien) potensial air antara cairan sel
penyerapan dengan larutan tanah di luarnya.
2. Permeabilitas membrane terhadap zat-zat.
FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI
OSMOTIK

Faktor yang mempengaruhi osmosis sebagai


berikut.
● Suhu
● Zat terlarut, semakin banyak zat pelarut maka
osmosis semakin cepat.
● Luas Permukaan
● Jarak zat terlarut dan pelarut,
● Tebal membran, Semakin tebal membran, maka
semakin lambat terjadinya osmosis.
Contoh Senyawa Yang
Mengalami Osmosis

Tempat terjadinya Osmosis atau


Mekanisme tersebut terjadi di dalam
sel khususnya di Ileum/usus
penyerapan. Contoh senyawa yang
mengalami absorbsi seperti ini adalah
Manitol, Glukosa, Sukrosa, Urea, dan
MgSO4.
DAFTAR PUSTAKA

● Asmadi., 1975. Teknik Prosedural Keperawatan Komsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika
● James, J., Colin B., dan Helen S., 2008. Prinsip-prinsip Sains Untuk
Keperawatan. Jakarta : ErlanggaRobert, M.B.V., and King. T.J. 1987.
Biology: A Functional Approach Students' Manual Second Edition.
China: United Kingdom.
● Path. 2013. Osmosis & Diffusion Learning Guide. United States of
Amerika: New Path Learning.
● Wiley, John., and Sons, Inc. Hoboken. 2015. Revers Osmosis: United
States of America: Scrivener Publishing.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai