Anda di halaman 1dari 7

Judul Presentasi

Pendekatan DalamPengambilan Keputusan Etis

Nama
Nur Itaurrohmah (19100022)
Titania Alifiantoro
(19100001)
Pengertian
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
“ethos” yang berarti watak atau kebiasaan. Dalam
bahasa sehari-hari kita sering menyebutnya etiket
yang berarti cara bergaul atau berperilaku yang
baik yang sering juga disebut sebagai sopan-
santun.
Pengambilan keputusan  Istilah etika banyak dikembangkan dalam
adalah sesuatu pendekatan yang organisasi sebagai norma-norma yang mengatur
sistematis terhadap hakikat dan mengukur perilaku professional seseorang.
suatu masalah, pengumpulan
fakta-fakta dan data, penentuan
yang matang dari alternatif yang
dihadapi, dan mengambil
tindakan yang menurut
perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
Prinsip-Prinsip Sebelum Mengambil Keputusan
Autonom
Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan
anda menimbulkan kerugian terhadap Beneficence
orang lain? Setiap keputusan yang Anda Merupakan keputusan harus dapat
ambil tentunya akan mempengaruhi menjadi solusi bagi masalah dan
banyak orang. Oleh karena itu, Anda perlu merupakan solusi terbaik yang bisa
mempertimbangkan faktor ini ke dalam diambil.
setiap proses pengambilan keputusan
Anda.

Non-malfeasance
Apakah keputusan Anda akan
mencederai pihak lain? Di Justice
kepemerintahan, nyaris setiap Proses pengambilan keputusan
peraturan tentunya akan mempertimbangkan faktor keadilan, dan
menguntungkan bagi satu pihak termasuk implementasinya. Di dunia ini
sementara itu mencederai bagi memang sulit untuk menciptakan keadilan
pihak lain. Begitu pula halnya yang sempurna namun tentunya kita selalu
dengan keputusan bisnis pada berusaha untuk menciptakan keadilan yang
umumnya, dimana tentunya ideal dimana memperlakukan tiap orang
menguntungkan bagi beberapa dengan sejajar.
pihak namun tidak bagi pihak lain.
Pendekatan Pengambilan Keputusan Etis

a Manfaat
s i s Bi a y
1. Kerangka Ker 3. Anali
ja
Pengambilan Kep
utusan fi
Etis 2. Pendekatan filoso
Pendekatan Dan Kriteria
Pembuatan Keputusan Etis
1. Teknik Analisis Biaya-Manfaat
2. Tingkat Diskon
3. Pengukuran Biaya Dan Manfaat
4. Analisis Etika Untuk Pemecahan Masalah
5. Kepentingan Yang Fundamental Dari Stakeholder
6. Pengukuran Pengaruh Yang Dapat Dikuantifisir
7. Pengkajian Terhadap Pengaruh Yang Tidak Dapat Dikuantifisir
Kekurangan Dari Analisis
Biaya Manfaat
Beberapa akuntan berpendapat bahwa anggaran biaya manfaat terlalu
jauh dari misi tradisional mereka yang cukup bernilai untuk dipelajari
akan tetapi argument ini tidak melihat kelanjutan dari anggaran biaya
manfaat yang telah digunakan sebelum tahun 1844, keunggulan anggaran
biaya manfaat dalam mengatur keputusan pemerintah.
Akuntan secara tradisional telah mengasumsikan peran pokok dalam
menyediakan data untuk keputusan di sektor swasta dan jika posisi ini
harus dipertahankan itu adalah kepentingan terbaik akuntan untuk
mengenal dengan baik tehnik ABM dan kekurangannya. Selain itu
akuntan sering terlibat langsung dengan keputusan ABM di sektor public,
mereka akan membuat keputusan yang kurang terampil atau untuk
menantang proposal spesifik ABM secara efektif, kecuali mereka
menyadari tehnik ABM yang relefan.
Kekurangan ABM dapat dikelompokkan menjadi tiga katagori yaitu:
1. Pilihan yang tersedia untuk yang mempersiapkannya (preparer).
2. Kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna.
3. Masalah yang tidak dapat diatasi oleh ABM.

Anda mungkin juga menyukai