Anda di halaman 1dari 27

Sindrom Kompartemen

intan fazrin
Definisi
• Syndrome kompartemen merupakan
suatu kondisi dimana terjadi
peningkatan interstitial dalam
sebuah ruangan terbatas yakni
kompartemen osteofasial yang
tertutup. Sehingga mengakibatkan
berkurangnya perfusi jaringan dan
tekanan oksigen jaringan .
• Kompartemen merupakan daerah
tertutup yang dibatasi oleh tulang,
interosseus membran, dan fascia, yang
melibatkan jaringan otot, saraf dan
pembuluh darah. Otot mempunyai
perlindungan khusus yaitu fascia,
dimana fascia ini melindungi semua
serabut otot dalam satu kelompok
• Secara anatomik, sebagian besar
kompartemen terletak di anggota gerak yaitu
terletak di lengan atas (kompartemen anterior
dan posterior), di lengan bawah (yaitu
kompartemen anterior, lateral, dan posterior).
• Di anggota gerak bawah, terdapat tiga
kompartemen di tungkai atas (kompartemen
anterior, medial, dan kompartemen
posterior),
• Empat kompartemen di tungkai
bawah (kompartemen anterior,
lateral, posterior superfisial, posterior
profundus).
• Sindrom kompartemen yang paling
sering terjadi di daerah tungkai
bawah dan lengan atas.
Etiologi
• Terdapat berbagai penyebab dapat
meningkatkan tekanan jaringan lokal yang
kemudian memicu timbulnya sindrom
kompartemen, yaitu antara lain:
1. Penurunan volume kompartemen, kondisi
ini disebabkan
oleh:Penutupan defek fascia,
traksi internal berlebihan pada fraktur
 ekstremitas
• 2. Peningkatan tekanan 
eksternal· 
Balutan yang terlalu ketat· 
Berbaring di atas lengan
Gips
• 3.Peningkatan tekanan pada 
struktur komparteman Beberapa hal yang
bisa menyebabkan kondisi ini antara
lain:· Pendarahan atau Trauma vaskuler,
Peningkatan permeabilitas kapiler,
Penggunaan otot yang berlebihan,
Luka bakar dan gigitan ular, serta obstruksi
vena
• Obstruksi vena Sejauh ini penyebab
sindroma kompartemen yang paling sering
adalah cedera dimana 45 % kasus terjadi
akibat fraktur dan 80% darinya terjadi di
anggota gerak bawah.
Gejala klinis dikenal dengan 5 P, yaitu
1. Pain ( nyeri )
2. Pallor ( pucat ), diakibatkan oleh menurunnya
perfusi kedaerah tersebut
3.Pulselsness ( berkurang atau hilangnya denyut
nadi )
4.Parestesia ( penurunan sensasi seperti
kesemutan )
5.Paralysis  ( Merupakan tanda lambat akibat
menurunnya sensasi saraf yang berlanjut dengan
hilangnya fungsi/ bagian yang terkena
kompartemen sindrom )
Patofisiologi
• Melibatkan hemostasis jaringan
lokal normal yang menyebabkan
peningkatan tekanan jaringan, penurunan
aliran darah kapiler, dan nekrosis jaringan
lokal yang disebabkan hipoksia
• Tanpa memperhatikan penyebabnya,
peningkatan tekanan jaringan menyebabkan
obstruksi vena dalam ruang yang tertutup.
Peningkatan tekanan secara terus menerus
menyebabkan tekanan arteriolar
intramuskuler bawah meninggi. Pada titik ini,
tidak ada lagi darah yang akan masuk ke
kapiler sehingga menyebabkan kebocoran
ke dalam kompartemen, yang diikuti oleh
meningkatnya tekanan dalam kompartemen.
• Penekanan terhadap saraf perifer
disekitarnya akan menimbulkan nyeri
hebat.,bila terjadi peningkatan
intrakompartemen, tekanan vena meningkat.
Setelah itu, aliran darah melalui kapiler akan
berhenti. Dalam keadaan ini penghantaran
oksigen juga akan terhenti, Sehingga terjadi
hipoksia jaringan . Jika hal ini terus berlanjut,
maka terjadi iskemia otot dan nervus, yang
akan menyebabkan kerusakan ireversibel
komponen tersebut
Compartment Syndrome - YouTube.FLV
Penegakan Diagnosa
• Tekanan kompartemen normalnya adalah
0. Perfusi yang tidak adekuat dan iskemia
relative ketika tekanan meningkat antara
10-30 mmHg dari tekanan diastolic. Tidak
ada perfusi yang efektif ketika tekanannya
sama dengan tekanan diastolic
Penanganan
• Terapi Medikal/non
 bedahPemilihan terapi ini
adalah jika diagnosa
kompartemen masih
dalam bentuk dugaan
sementara.Berbagai
bentuk terapi ini
meliputi ;
• a.Menempatkan ekstremitas yang terkena
setinggi jantung, untuk mempertahankan
ketinggian kompartemen yang minimal, elevasi
dihindari karena dapat menurunkan aliran
darah dan akan lebih memperberat iskemia.
• b.Pada kasus penurunan ukuran
kompartemen, gips harus di buka dan
pembalut konstriksi dilepas.
• c. Pada kasus gigitan ular berbisa, pemberian
anti racun dapat menghambat
perkembangan sindrom kompartemen.
d. Pada peningkatan isi kompartemen,
diuretik dan pemakaian manitol dapat
mengurangi tekanan kompartemen.
•Diuretik yang digunakan dan mempuyai efek
meningkatkan produksi urin, dengan  cara
meningkatkan tekanan osmotic di Filtrasi
Glomerulus dan tubulus.
•Suatu Hiperosmotik Agent yang digunakan
dengan segera meningkat Volume plasma
untuk meningkatkan aliran darah otak dan
menghantarkan oksigen
2. Terapi pembedahan / operatif

• Terapi operatif untuk sindrom


kompartemen apabila tekanan
intrakompartemen lebih dari
30 mmHg memerlukan
tindakan yang cepat dan
segera dilakukan fasciotomi.
Compartment Syndrome Animation - Everything You Need to Know - Dr. Nabil Ebraheim - YouTube.FLV
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
• Pada anamnesis biasanya pasien datang
dengan keluhan nyeri hebat setelah
kecelakaan atau patah tulang, ada dua yang
dapat dijadikan dasar untuk mendiagnosis
kompartemen sindrom yaitu nyeri dan
parestesia (namun parestesia gejala klinis
yang datangnya belakangan).
• Pada pemeriksaan fisik kita harus
mencari tanda-tanda fisik tertentu yang
terkait dengan sindrom kompartemen,
diawali dengan rasa nyeri dan rasa
terbakar, penurunan kekuatan dan
akhirnya kelumpuhan ekstremitas. Pada
bagian distal didapatkan pallor (pucat)
dan pulseness (denyut nadi melemah)
akibat menurunnya perfusi ke jaringan
tersebut.
Menindak lanjuti pemeriksaan fisik penting
untuk mengetahui perkembangan gejala yang
terjadi, antara lain nyeri pada saat istirahat atau
saat bergerak dan nyeri saat bergerak ke arah
tertentu, terutama saat peregangan otot pasif
dapat meningkatkan kecurigaan kita dan
merupakan awal indikator klinis dari sindrom
kompartemen.
• Nyeri tersebut biasanya tidak dapat teratasi
dengan pemberian analgesik termasuk morfin.
Kemudian bandingkan daerah yang terkena dan
daerah yang tidak terkena.
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri akut b/d agen injuri fisik/ kimiawi
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
b/d gangguan aliran darah arteri.

Anda mungkin juga menyukai