Anda di halaman 1dari 54

KEMENKES

KEBIJAKAN DAN PROGRES IMPLEMENTASI


PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN

S K
PU

PEMANFAATAN DANA JKN

2
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
Perpres 12/2013 Pasal 20
Perpres 111/2013 Pasal 22

Bersifat pelayanan kesehatan perorangan,


mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis habis pakai
sesuai dengan indikasi medis yang diperlukan

Pelayanan Kesehatan lain


Medis Non Medis yang ditetapkan oleh
Menteri

Pelayanan kesehatan lain yang


FKTP FKRTL Akomodasi Ambulan telah ditanggung oleh
Pemerintah, maka tidak bs
diklaim
Sesuai
hak kelas
peserta
KEMENTERIAN KESEHATAN

FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA (FKTP)

4
DASAR HUKUM
DASAR REGULASI
1. Peraturan Presiden No. 32/2014
Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah
2. Permenkes No. 19/2014
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan
dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik
Pemerintah Daerah
3. SE Mendagri No. 900/2280/SJ, 5 Mei 2014
Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Pentatausahaan, serta
Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN Pada FKTP Milik Pemda
4. Permenkes No.28/2014
Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional

DASAR REGULASI
Perundang undangan dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah (Dana yang
diterima secara bruto setor terlebih dulu ke kasda)

5
RUANG LINGKUP PERPRES 32/2014
Ps. 6 Ay (1), (2), (3)

1. BENDAHARA DANA KAPITASI JKN FKTP 2. REKENING DANA KAPITASI JKN FKTP
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PERPRES 32/2014 Ps. 12 Ay (1), (2), (3), (4), (5)

Dana Kapitasi digunakan seluruhnya untuk:


 Jasa pelayanan kesehatan (Jaspel) meliputi Jaspel
perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan
 Dukungan Operasional pelayanan kesehatan, meliputi
biaya Obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai
dan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya

KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI PROPORSI JASPEL DAN BIAYA OPERASIONAL


PELAYANAN KESEHATAN DIATUR DENGAN
PERMENKES No. 19/ 2014
6
LINGKUP PENGATURAN PERMENKES 19/2014
Pengaturan penggunaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
untuk jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional
ditujukan bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik
pemerintah daerah yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum daerah (BLUD).

MEMPERTIMBANGKAN
DITETAP
JASPEL (SEKURANG- a. kebutuhan obat, alat kesehatan,
KAN dan bahan medis habis pakai;
KURANGNYA 60% DARI SETIAP
b. kegiatan operasional pelayanan
TOTAL KAPITASI) TAHUN
kesehatan dalam rangka
DUKUNGAN BIAYA DENGAN mencapai target kinerja di bidang
OPERASIONAL SK upaya kesehatan perorangan;
KEPALA dan
PELAYANAN
DAERAH c. besar tunjangan yang telah
KESEHATAN
diterima dari Pemerintah Daerah
7
PEMANFAATAN DANA UTK JASPEL 1
Variabel jenis ketenagaan dan/atau
jabatan, dinilai sebagai berikut:
JASA PELAYANAN
a. tenaga medis, diberi nilai 150;
KESEHATAN UNTUK b. tenaga apoteker atau tenaga
JASA SEMUA profesi keperawatan (Ners), diberi
TENAGA KESEHATAN & NON nilai 100;
KESEHATAN YG MELAKUKAN c. tenaga kesehatan setara S1/D4,
PELAYANAN DI FKTP diberi nilai 60;
d. tenaga non kesehatan minimal
PEMBAGIAN JASPEL setara D3, tenaga kesehatan setara
D3, atau tenaga kesehatan dibawah
DITETAPKAN DENGAN D3 dengan masa kerja lebih dari 10
MEMPERTIMBANGKAN tahun, diberi nilai 40;
a. JENIS KETENAGAAN DAN/ e. tenaga kesehatan di bawah D3,
ATAU JABATAN diberi nilai 25; dan
b. KEHADIRAN f. tenaga non kesehatan di bawah D3,
diberi nilai 15
PERMENKES 19/2014 Ps. 4 Ay (1), (2), (3)
8
PEMANFAATAN DANA UTK JASPEL 2
PERMENKES 28/2014

FORMULA PERHITUNGAN JASPEL

KETERANGAN:
Point per hari ketenagaan = Point Ketenagaan/Jlh Hari kerja efektif dlm sebulan
CONTOH;
Point tenaga Medis = 150 (Status Tenaga, Masa Kerja
Jumlah Hari kerja efektif sebulan = 25 Kinerja)
Point per hari ketenagaan = 150/25 = 6

9
PEMANFAATAN DUKUNGAN OPERASIONAL 1
PERMENKES 19/2014
Ps 5, Ay (1), (2)

Pengadaan obat, alat


DUKUNGAN OPERASIONAL kesehatan, dan bahan medis
PELAYANAN KESEHATAN: habis pakai sebagaimana
a. obat, alat kesehatan dimaksud pada huruf a, dapat
dan bahan medis dilakukan melalui SKPD Dinas
Kesehatan, dengan memper
habis pakai; dan
timbangkan ketersediaan
b. kegiatan operasional obat, alat kesehatan dan
pelayanan kesehatan bahan medis habis pakai yang
lainnya dialokasikan oleh pemerintah
dan pemerintah daerah
10
PEMANFAATAN DUKUNGAN OPERASIONAL 2
PERMENKES 19/2014
Ps 5, Ay (3), (4)

KEGIATAN OPERASIONAL
PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA: Penggunaan Dana
a. Upaya kesehatan perorangan berupa Kapitasi untuk dukung
kegiatan promotif, preventif, kuratif
an biaya operasional
dan rehabilitatif lainnya
pelayanan kesehatan
b. Kegiatan kunjungan rumah dalam
rangka upaya kesehatan perorangan; sebagaimana dimaksud
dilaksanakan sesuai
c. Operasional untuk Puskesmas
keliling; dengan ketentuan
d. Bahan cetak atau alat tulis kantor; perundang-undangan
e. administrasi keuangan dan sistem ATURAN KEU
informasi
DAERAH
11
BELANJA OPERASIONAL YANKES LAINNYA
PERMENKES 28/2014

OPERASIONAL PELAYANAN KES LAINNYA BELANJA


a. Upaya kesehatan perorangan berupa Antl; Belanja Makan-Minum, Jasa
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan Profesi NS, Fotocopy bahan,
rehabilitatif lainnya Service ringan alkes, Perjalanan
b. Kegiatan kunjungan rumah dalam rangka Antl; Perjalanan, Uang Harian
upaya kesehatan perorangan;
c. Operasional untuk Puskesmas keliling; Antl; BBM, Penggantian Oli, suku
cadang kendaran Pusling
d. Bahan cetak atau alat tulis kantor;
e. administrasi keuangan dan sistem informasi Antl; Perjalanan, Uang Harian,
Software dan Hardware untuk SIM,
Operasional SIM

12
ANGGARAN YANG BERASAL DARI
DANA BOK
Prinsip BOK
1. Penajaman fokus: MDGs Bidang Kesehatan, terutama yg perlu
perhatian khusus (capaian masih merah)
2. Promotif-preventif berdaya ungkit tinggi thd capaian MDGs
Porsi anggaran minimal 60% dari dana BOK di Puskesmas
3. Tetap fleksibel sesuai kondisi/kebutuhan daerah sepanjang
sesuai Juknis
4. Penguatan manajemen Puskesmas  kualitas perencanaan
tingkat Puskesmas melalui Lokakarya Mini (lintas program, lintas
sektor)
5. Penguatan manajemen Dinkes Kab/Kota
6. Penguatan peran Dinkes Provinsi melalui dana Dekonsentrasi
Kebijakan Operasional
• Mekanisme Tugas Pembantuan

• Dana BOK bukan merupakan penerimaan


fungsional pemerintah daerah sehingga tidak
disetorkan ke kas daerah dan dapat
dimanfaatkan secara langsung untuk kegiatan
upaya kesehatan.

• Dana BOK bukan dana utama dalam


penyelenggaraan upaya kesehatan di Pusk &
jaringannya  Pemda tetap berkewajiban
mengalokasikan dana operasional untuk Pusk.
• Pemanfaatan dana BOK  Perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya Mini Pusk

• Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip


Akuntabel, keterpaduan, kewilayahan, efisien dan efektif.

• Besaran alokasi dana BOK setiap Puskesmas ditetapkan dengan


SK Kadinkes Kab/Kota dengan memperhatikan situasi dan
kondisi, antara lain :
– Jumlah penduduk;
– Luas wilayah;
– Kondisi geografis;
– Kesulitan wilayah;
– Cakupan program;
– Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringannya;
– Jumlah Poskesdes dan Posyandu;
– Parameter lain yang ditentukan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mepertimbangkan kearifan lokal
Ruang Lingkup Kegiatan BOK
di Puskesmas

No Ruang Lingkup Kegiatan Ruang Lingkup


Pemanfaatan
1 Upaya Kesehatan Transport lokal,
a. Prioritas (min 60%) Perjalanan Dinas,
Pembelian barang
b. Lainnya (max 40%)
2 Manajemen Puskesmas Transport lokal
Perjalanan Dinas
Pembelian barang
Jenis Kegiatan Puskesmas Dapat Dibiayai BOK 1
KELOMPOK
NO JENIS KEGIATAN
KEGIATAN
1 Transport lokal • Transport Petugas PKM untuk kegiatan luar
kegiatan ke luar gedung (Posyandu, Poskesdes/Polindes, UKBM
gedung lain,kunjungan rumah & institusi yg tdp sasaran
risti thd kes)
• Transport kader kesehatan dan dukun bersalin
dari tempat tinggal ke fasyankes atau rumah
penduduk untuk mendukung kegiatan PKM
• Transport peserta pertemuan bagi undangan
yang berasal dari luar tempat diselenggarakannya
pertemuan
• Transport petugas PKM untuk konsultasi, rapat,
pertemuan, pengiriman laporan, pengiriman SPJ
ke kabupaten/kota bila perjalanan < 8 jam
• Transport lokal lain terkait keg berdaya ungkit
tinggi
Jenis Kegiatan Puskesmas Dapat Dibiayai BOK 2

KELOMPOK
NO JENIS KEGIATAN KETENTUAN
KEGIATAN
2 Perjalanan • Melaksanakan upaya kes • Hanya bagi Petugas
dinas dalam • Menghadiri rapat, PKM, Pustu,
batas kab/kota pertemuan, konsultasi ke Poskesdes/Polindes
kab/kota • Di daerah geografis
sulit dgn perjalanan >8
• Perjalanan dinas lainnya
jam pp atau harus
terkait BOK menginap di lokasi
3 Pembelian/ • Barang pendukung kegiatan • Bahan PMT
belanja barang luar gedung Penyuluhan
• Bahan PMT Pemulihan
• Bahan penyuluhan/KIE
• Konsumsi pertemuan
• Barang pendukung • Belanja ATK, materai
manajemen PKM dan • Biaya admin perbankan
keuangan BOK, SMD, MMD • Fotokopi
Ruang Lingkup Kegiatan BOK
di Dinkes Kab/Kota
NO LINGKUP CONTOH Kegiatan yg dilakukan
KEG
1 Pembentukan Satker
2 Pembinaan • Teknis o Pelaksanaan sosialisasi o Rapat
Puskesmas administrasi o Mekanisme permintaan o Pertemuan
dana o Kunjungan/supervisi/
o Mekanisme pembayaran monitoring level di
o Pemanfaatan dana bawahnya
o Pertanggungjawaban
o Pembukuan dan pelaporan
• Teknis o Penyusunan o Verifikasi usulan
program perencanaan/POA keg/POA
o Penggerakan, pelaksanaan, o Rapat di Dinkes
sosialisasi Kab/Kota
o Standar pelayanan o Pertemuan koordinasi
o PWS dan pencapaian dgn Pusk
indikator program o Kunj lap ke level di
o Pencatatan dan pelaporan bawahnya
program
o Evaluasi Program
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 1 1
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Pelayanan • Posyandu • Ibu • Posyandu
gizi • Sweeping, deteksi dini risti bayi/balita, • CFC
• Pemantauan status gizi • Bumil • Rumah pddk
• Survey • Kelas ibu
hamil

2 Pendidikan • PMT Penyuluhan Ibu bayi/balita, • Posyandu


Gizi • Penyuluhan gizi Bumil, Bulin, • CFC
• Konseling ASI & MP - ASI Bufas, Buteki • Rumah
penduduk
3 Tatalaksana • PMT Pemulihan Balita Balita • Posyandu
Gizi • CFC
• Kelas Bumil
• Rumah pddk
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 4
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Pelayanan Kunjungan Neonatus Neonatus, • Posyandu
Kesehatan Pemantauan neonatus risiko neonatus risti • Rumah pddk
Neonatus tinggi
Pelacakan kematian neonatal,
termasuk otopsi verbal
2 Pelayanan Posyandu Bayi, Bayi risti, Ibu Posyandu, Rumah
Kesehatan Bayi Sweeping Bayi/Bayi Risti
Deteksi dini risiko tinggi
Pemantauan Bayi risiko tinggi
imunisasi
3 Pelayanan Posyandu, sweeping, pemberian Balita, Balita risti, Posyandu, Rumah
Kesehatan vitamin A, deteksi dini risiko tinggi, Ibu Balita/Balita
Balita pemantauan balita risiko tinggi, Risti
Penemuan dan tata laksana kasus
penyebab utama kematian balita
(Pneumonia, Diare, Campak dan
Malaria)
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 5 1
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Pelayanan • Posyandu • Bumil • Posyandu
kes ibu • Sweeping, deteksi dini risti • Bumil risti • Poskesdes/
hamil • PMT bumil KEK Polindes
• Pemantauan risiko tinggi • Rumah pddk
• Kelas ibu hamil • Kelas ibu
• Kunjungan rumah tunggu hamil
• Pelacakan kasus kematian • Rumah
ibu hamil, tmsk otopsi verbal tunggu
• Kemitraan bidan-dukun kelahiran
2 Pendampi- • Kunjungan rumah Bumil, suami, Rumah
ngan P4K dan keluarga penduduk
• Penyuluhan Toga, Toma, • Posyandu
Kader, Dukun, • Poskesdes/
Kelompok Polindes
masyarakat • Rumah pddk
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 5 2

NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI


3 Pelayanan kes • IMD Ibu bersalin • Posyandu
ibu bersalin • Pelacakan masus • Poskesdes/
kematian bulin, tmsk Polindes
otopsi verbal • Rumah pddk
• Kemitraan bidan-dukun
4 Pelayanan kes • Kunjungan ibu nifas Ibu nifas • Posyandu
ibu nifas • Pemantauan ibu nifas risti • Poskesdes/
• Pelacakan masus Polindes
kematian bufas, tmsk • Rumah pddk
otopsi verbal
5 Pelayanan KB • Penyuluhan dan konseling PUS, remaja • Posyandu
KB dan kespro • Balai desa
• Majlis taklim
• Sekolah
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 6
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Pengendalian • Promosi (ABAT, Pemakaian Penderita, • Posyandu
penyebaran Kondom, Pengetahuan Masyarakat • Poskesdes
dan penurunan komprehensif HIV/AIDS, kelompok • Lokalisasi
dll) berisiko tinggi, •
jumlah kasus Lokasi risti
• Konseling dan pencegahan termasuk
baru HIV-AIDS • Balai desa
transmisi penularan Remaja, Bumil ,
penyakit HIV/AIDS dari Anak.
penderita ke orang lain
termasuk kepatuhan
minum obat
2 Mewujudkan • Penemuan dan tata Penderita, • Posyandu
akses thd laksana kasus dan masy, • Poskesdes
pengobatan pengambilan spesimen kelompok risti, • Lokalisasi
HIV-AIDS bagi (HIV-AIDS, IMS) remaja, bumil • Lokasi risti
semua yg • Sero surveilans bagi anak • Lapas
membutuhkan populasi risti • Balai desa
• Pendistribusian kondom
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 6 2
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
3 Mengendalikan • Promosi Pencerita, • Posyandu
penyebaran • Konseling dan pencegahan masyarakat, • Poskesdes
dan penularan, termasuk kelompok • Lokalisasi
menurunkan kepatuhan minum obat berisiko • Lokasi risti
jumlah kasus • Penemuan dan tata tinggi • Lapas
baru Malaria laksana kasus serta • Balai desa
dan TB pengambilan spesimen
(malaria, TB)
• Spot survei thd tempat
perindukan vektor
• Pengendalian vektor
• Pendistribusian kelambu
kepada kelompok berisiko
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
Terkait Pencapaian Target MDG 7
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Meningkatkan • Pendampingan Masyarakat • Rumah
akses masyarakat penyusunan rencana
terhadap sumber kegiatan STBM (Sanitasi
air minum dan Total Berbasis
sanitasi dasar Masyarakat)
yang layak • Pemicuan stop buang air
sembarangan
(pemberdayaan
masyarakat)
• Pemantauan kualitas air minum
Contoh Kegiatan Berdaya Ungkit Tinggi
NO KEGIATAN BENTUK KEGIATAN SASARAN LOKASI
1 Pendataan • Pendataan sasaran Masyarakat, Institusi, tempat-
• Pendataan PHBS institusi, tempat- tempat umum,
• Pendataan Risiko tempat umum, tempat risiko
tempat risiko tinggi tinggi kesehatan
kesehatan
2 Penyuluhan • Penyuluhan Kelompok Masyarakat Posyandu,
• Konseling Puskesmas,
• Penyebarluasan informasi Institusi, tempat-
melalui media (massa dan tempat umum,
elektronik) tempat risiko
tingggi

3 Refreshing Pertemuan penyegaran teknis Masyarakat Balai desa,


Kader kesehatan tertentu untuk Puskesmas,
Kesehatan kader kesehatan aktif Posyandu,
Poskesdes.
4 Kegiatan lain yang berdaya ungkit tinggi terhadap pencapaian target MDGs
sesuai dengan kondisi lokal/setempat
3. PEMANFAATAN DANA BOK PUSKEMAS

Pemanfaatan a. Transport lokal

b. Perjalanan dinas
Perjadin ptgs kes dalam satu Kab /Kota tetapi
karena geografis memerlukan perjalanan > dr 8
jam dapat dibayarkan biaya transport lokal dan
uang harian perjalanan dinas dalam kota lebih
dari 8 (delapan) jam dengan besaran sesuai
dengan PMK No. 72/PMK .02/2013 tentang
Standar Biaya MasukanTahun 2013

c. Pembelian/Belanja barang

Besaran transport lokal dapat ditetapkan oleh Kepala


Dinas Kes Kab/Kota yg disepakati dengan Ka Pusk
4. Pertanggungjawaban Keuangan
BOK Di Puskesmas

a Transport 1. Surat Tugas Perorangan/Kelompok,


Lokal atau Surat Undangan atau Jadwal
Kegiatan yg ditandatangani oleh Kepala
Pusk bagi Kader & Dukun Bersalin
2. Daftar hadir (kegiatan rapat)
3. Bukti penerimaan transport lokal yg
ditandatangani penerima transport.
Apabila at cost  bukti berupa
karcis/tiket, bila tdk ada bukti  diganti
tanda terima/kuitansi yg ditandatangani
oleh pemilik/pengemudi sarana
transport atau bukti carter/sewa karena
tidak ada sarana transport reguler
4. Laporan ringkas (diketik/tulis tangan)
4. Pertanggungjawaban Keuangan
BOK Di Puskesmas

b Perjalanan 1. Surat Tugas/Surat Undangan


Dinas 2. Bukti kuitansi rekap penerimaan uang
Transport Lokal, Uang Harian & Uang
Penginapan (bila menginap) yg
ditandatangani oleh pelaksana perjalanan
3. Bukti pengeluaran transport lokal 
karcis/tiket. Bila tdk ada dapat diganti
tanda terima/kuitansi yg di tandatangani
oleh pemilik/pengemudi atau bukti
carter/sewa karena tidak ada sarana
transport reguler
4. Laporan (dapat diketik/tulis tangan)
4. Pertanggungjawaban Keuangan
BOK Di Puskesmas

c Pembelian/ 1. Bukti pembelian/kuitansi/faktur/bon dari


Belanja penjual yg ditandatangani dibatas
Barang materai:
Materai Jumlah Pembelian
3.000 250.000 – 1.000.000
6.000 Lebih dari 1.000.0000

2. Surat Setoran Pajak


Nilai Pembelian PPN PPh
1.000.000 – 2.000.000 10%
Lebih dari 2.000.000 10% 1,5%
Bila TIDAK ada NPWP potongan pajak 2
kali lipat
4. Pertanggungjawaban Keuangan
BOK Di Puskesmas

c Pembelian/ 1. Bukti pembelian/kuitansi/faktur/bon dari


Belanja penjual yg ditandatangani dibatas
Barang materai:
Materai Jumlah Pembelian
3.000 250.000 – 1.000.000
6.000 Lebih dari 1.000.0000

2. Surat Setoran Pajak


Nilai Pembelian PPN PPh
1.000.000 – 2.000.000 10%
Lebih dari 2.000.000 10% 1,5%
Bila TIDAK ada NPWP potongan pajak 2
kali lipat
Pembelian/Belanja Barang

- Pembelian makanan minuman dari Restoran,


Rumah Makan, Warung dan sejenisnya tidak
dikenakan pajak PPN, tetapi jika pembelian lebih
dari 2 juta dikenakan PPh 22 sebesar 1,5%
- Jika pembelian melalui jasa catering lebih dari 2
juta maka dikenakan pajak PPh 23 sebesar 2%

Pajak dipungut oleh pengelola keuangan BOK


Puskesmas dan disetor ke Kas Negara dengan
Surat Setoran Pajak (SSP)
Pertanggungjawaban Keuangan
BOK Di Puskesmas

4 Pengiriman  Resi/tanda terima pengiriman bia


melalui PT Pos/Jasa Pengiriman

5 Administrasi  Bukti potongan biaya administrasi


Bank Bank/Fotocopy rekening koran
PAGU INDIKATIF VS PAGU
ANGGARAN TAHUN 2016
PAGU ANGGARAN 2016
Jutaan rp

PROGRAM /KEGIATAN PAGU indikatif KET


GIZI DAN KIA 5.823.000
 BOK 2.500.000

PROGRAM/KEGIATAN PAGU anggaran KET


GIZI DAN KIA 2.421.000
 BOK 0
PAGU ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
(BOK)

RUPIAH
ANGGARAN BOK 2016

KEMENTERIAN KEMENTERIAN
KESEHATAN KEUANGAN

TUGAS DANA ALOKASI


PEMBANTUAN (TP) KHUSUS
(DAK)
DAK BOK 2016

• PENGELOLAAN DI TINGKAT PROVINSI


• TIDAK PERLU DANA PENDAMPING (10%)
• DAK BOK MERUPAKAN DAK NON FISIK
• DARI PROVINSI DISALURKAN LANGSUNG KE PUSKESMAS
• PERAN KABUPATEN/KOTA SEBAGAI PEMBINA TEKNIS
IMPLIKASI BOK
DARI TP KE DAK

• MENJADI BAGIAN DARI APBD PROV


• PENGELOLAAN KEUANGAN MENGGUNAKAN
MEKANISME APBD (PROVINSI)
PENGELOLAAN BOK

• PUSAT KE GUBERNUR
• GUBERNUR MENUNJUK SKPD SEBAGAI SATKER
( DINAS KESEHATAN ?)
• ALOKASI BOK 2016
ALOKASI ANGGARAN
BOK 2016
2105 2016 (sementara)

1,4 T 2,5 T
PENETAPAN ALOKASI

• KEMENTERIAN KESEHATAN MENETAPKAN ALOKASI


BOK PER PROVINSI MENGGUNAKAN FORMULA
• FORMULA MODIFIKASI TAHUN 2015 YANG MELIPUTI
– ALOKASI DASAR
– ALOKASI TAMBAHAN
– ALOKASI LOCUS PRIORITAS
• HASIL DARI FORMULA MENGHASILKAN ALOKASI PER
PUSKESMAS DI SETIAP KABUPATEN ( ANTAR PUSKESMAS
SAMA)
• HASIL ALOKASI PER PUSKESMAS DIKALIKAN JUMLAH
PUSKESAMS DALAM SATU KABUPATEN/KOTA MENJADI
ALOKASI KABUPATEN/KOTA
• ALOKASI SETIAP KABUPATEN /KOTA DALAM SATU
PROVINSI DIJUMLAHKAN MENJADI ALOKASI PROVINSI
• BESARAN ALOKASI SETIAP PROVINSI AKAN
DITETAPKAN SEBAGAI ALOKASI DAK PROVINSI
TAHUN 2016 YANG SELANJUTNYA DIKELOLA
OLEH SKPD PROVINSI
• BESARAN (PAGU) ALOKASI BOK PROVINSI YANG
TELAH DITETAPKAN SELANJUTNYA DI KELOLA
UNTUK DISTRIBUSI KE PUSKESMAS
MEKANISME DISTRIBUSI

1
4

2 3

PUSKESMAS
KETERANGAN

1. PUSAT MENETAPKAN ALOKASI PER PROVINSI


2. PROVINSI SETELAH MENETAPKAN ALOKASI
PERKABUPATEN/KOTA MENYAMPAIKAN KE DINKES
KAB/KOTA UNTUK MENETAPKAN ALOKASI PER
PUSKESMAS (DENGAN KRTERIA)
3. KABUPATEN MENGUSULKAN ALOKASI PER PUSKESMAS
KE SKPD PROVINSI
4. SKPD PROVINSI MENETAPKAN ALOKASI BOK PER
PUSKESMAS
5. SATKER BOK PROVINSI MENYALURKAN DANA BOK KE
PUSKESMAS
• PENGELOLAAN BOK DI PROVINSI
PERAN PUSAT
• MENYUSUN ALOKASI PER KABUPATEN/KOTA
UNTUK SELANJUTNYA MENETAPAKAN ALOKASI
PER PROVINSI
• MENYUSUN PETUNJUK TEKNIS
(PEMANFAATAN, PENGELOLAAN DAN
MEKANISME PENGELOLAAN)
• MONITORING, EVALUASI
PERAN PROVINSI

• GUBERNUR MENETAPKAN KPA PENGELOLA BOK


PROVINSI
• KPA MEMBENTUK SATKER DAN PENGELOLA
KEUANGAN
• KPA MEMINTA SEMUA PUSKESMAS DI WILAYAH
PROVINSI UNTUK MEMBUKA REKENING DAN DI
KIRIM KE PROVINSI
• MENGGUNAKAN MEKANISME PENYALURAN UANG
YANG SUDAH DITETAPKAN PPK MENGIRIM
SECARA BERTAHAP KE PUSKESMAS
PEMANFAATAN BOK

• DARI ALOKASI TOTAL PROVINSI 10 – 15 % UNTUK


DUKUNGAN MANAJEMEN (PENGELOLAAN SATKER
PROV, PEMBINAAN TEKNIS PROV DAN KAB/KOTA)
• 85 – 90 % SISA UNTUK PELAYANAN KESEHATAN
PROMOTIF, PREVENTIF DAN MANAJEMEN
PUSKESMAS
• JUKNIS PEMANFAATAN AKAN DISUSUN OLEH
PUSAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai