Kolesistitis Akut Ringan + Koledokolitiasis
Kolesistitis Akut Ringan + Koledokolitiasis
Nama : Tn. TB
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Asrama Yonif 330 Rt 05/06. Mandalawangi Nagreg
Bandung
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : TNI AD
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 23 Maret 2021
KELUHAN UTAMA
Nyeri pada perut kanan atas yang dirasakan hilang timbul dan
memberat.
ANAMNESIS
Pasien datang ke Poliklinik Bedah RS Dustira dengan keluhan nyeri perut kanan atas
dan memberat sejak 2 hari SMRS. Keluhan nyeri dirasakan hilang-timbul dan mulai
dirasakan sejak 1 bulan SMRS. Nyeri perut dirasakan semakin memberat terutama
setelah mengkonsumsi makanan berminyak. Keluhan disertai dengan mual dan
muntah sebanyak 2x/hari berisi sisa makanan, kira-kira sebanyak setengah gelas
kecil, sejak 2 hari SMRS. Keluhan tidak disertai dengan demam. Keluhan disertai
perubahan warna kulit menjadi kuning.
Keluhan disertai dengan BAK seperti air teh sejak 1 minggu SMRS, frekuensi 3-4
kali/hari. Keluhan disertai BAB seperti dempul, tidak ada darah. Sebelumnya
pasien telah terdiagnosis adanya batu empedu sejak bulan Desember 2020 dan
berobat di RS Dustira. Riwayat keluhan serupa didapatkan pada ayah pasien yang
juga terdiagnosis batu empedu.
Keluhan nyeri saat BAK dan BAK berdarah disangkal. Keluhan nyeri
pada pinggang disangkal. Keluhan nyeri yang menjalar ke daerah
pusat, hingga lipat paha disangkal. Nyeri tidak dirasakan menjalar ke
punggung atau bahu. Riwayat didahului oleh trauma pada daerah perut
kanan disangkal. Riwayat penggunaan obat antinyeri dalam jangka
waktu lama disangkal. Riwayat penurunan BB dalam 1 bulan terakhir
secara drastis disangkal.
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sakit Sedang
Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 88x/m
Respirasi : 19x/m
Suhu : 36,8oC
BB : 76 kg
TB : 170 cm
IMT : 26,29 (Obesitas I)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
•Thorax
• Abdomen
Inspeksi : datar, distensi (-), darm contour (-), darm steifung (-),
Cullen’s sign (-), grey turner sign (-)
Auskultasi : BU (+) 19x/menit, metalic sound (-)
Palpasi :
Light palpation : nyeri tekan (+) pada perut kanan atas, nyeri
lepas (-)
Deep palpation : murphy sign’s (+) KGB mesenterika (tidak
teraba), Hepar & Lien tidak teraba, massa abdomen (-)
Perkusi : timpani, nyeri ketok CVA -/-
• Ekstremitas
Hangat, CRT <2 detik
Anamnesis Analisis
Pasien laki-laki usia 43 tahun datang DD/
dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak C: -
2 hari SMRS. I: Kolesistitis, Kolangitis, Pankreatitis,
Hepatitis, Duodenitis, Kolitis, Nefrolitiasis
N: Karsinoma kantung empedu, karsinoma
saluran empedu, karsinoma caput pankreas,
karsinoma kolon
T: Trauma tumpul hepar
A: Kolelitiasis, koledokolitiasis
Faktor risiko kolelitiasis,
koledokolitiasis (Usia >40 th: Forty)
Keluhan nyeri mulai dirasakan sejak 1 Nyeri kolik.
bulan SMRS, dirasakan hilang timbul
dan semakin memberat.
Nyeri perut dirasakan semakin Tanda dan gejala adanya batu pada
memberat terutama setelah empedu (nyeri kolik bilier). Faktor risiko
mengkonsumsi makanan berminyak. kolelitiasis, koledokolitiasis (konsumsi
makanan berminyak).
Nyeri tidak dirasakan menjalar ke Menyingkirkan kemungkinan DD/
punggung atau bahu. Pankreatitis.
Anamnesis Analisis
Keluhan disertai dengan mual dan Tanda dan gejala DD/ Kolesistitis,
muntah sebanyak 2x/hari berisi sisa Koledokolitiasis, Kolelitiasis, Hepatitis.
makanan, kira-kira sebanyak setengah Menyingkirkan DD/ Kolangitis.
gelas kecil, sejak 2 hari SMRS. Keluhan
tidak disertai dengan demam. Keluhan
disertai perubahan warna kulit menjadi
kuning. Keluhan disertai dengan BAK
seperti air teh sejak 1 minggu SMRS,
frekuensi 3-4 kali/hari.
Keluhan disertai dengan BAB seperti Menyingkirkan kemungkinan DD/
dempul, tidak ada darah. Duodenitis, kolitis.
BB : 76 kg
TB : 170 cm
IMT : 26,29 (Obesitas I) Faktor Risiko kolelitiasis, koledokolitiasis
(Fat)
Status Generalis
Kepala: Wajah simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik+/+
Mulut : Tidak ada kelainan Sklera ikterik: Tanda dan gejala adanya
Leher : KGB tidak teraba gangguan pada sistem hepatobilier.
Thorax
Bentuk : Datar, Simetris
Cor : BJ S1 & S2 murni regular, murmur (-)
Pulmo : VBS +/+, Wheezing -/-, Ronkhi -/- Dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik Analisis
Abdomen
Inspeksi : datar, distensi (-), darm contour (-), Tidak adanya tanda-tanda gangguan pada
darm steifung (-), Cullen’s sign (-), grey turner pasase usus, tidak ada tanda peritonitis
sign (-) Cullen’s sign (-) & Grey turner sign:
Auskultasi : BU (+) 19x/menit, metalic sound (-) Menyingkirkan DD/ Pankreatitis.
Palpasi :
Light palpation : nyeri tekan (+) pada perut kanan
atas, nyeri lepas (-)
Deep palpation : murphy sign’s (+) KGB Murphy sign’s (+) Tanda dan gejala adanya
mesenterika (tidak teraba), Hepar & Lien tidak batu pada empedu
teraba, massa abdomen (-) H/L tidak teraba menyingkirkan DD/
Hepatitis, massa abdomen (-) menyingkirkan
kemungkinan keganasan.
Perkusi : timpani, nyeri ketok CVA -/- CVA -/- Menyingkirkan DD/ Nefrolitiasis.
Ekstremitas
Hangat, CRT <2 detik Dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ditemukan
pada pasien ini.
Menunjang
diagnosis
Koledokolitiasis
dan Kolesistitis
Akut Ringan
P E N ATA L A K S A N A A N
Ditemukan
pada pasien ini.
Menunjang
diagnosis
Koledokolitiasis
Diagnosis and management of choledocholithiasis in the golden age of imaging, endoscopy and
laparoscopy. World J Gastroenterol 2014 October 7; 20(37): 13382-13401
KOLESISTITIS
Non farmakologi
Perbaiki gaya hidup, olahraga, menurunkan berat badan dan diet rendah kolesterol atau rendah
lemak.
Medikamentosa:
• Antibiotik
• Analgetik
Operatif (Schwartz):
• Pada pasien yg memiliki gejala atau suspek batu empedu, maka diindikasikan untuk
dilakukan kolesistektomi.
• Sebelum dilakukan tindakan operatif sebaiknya dilakukan ERCP (Endoscopic Retrograd
Cholangio-Pancreaticography).
• Apabila tidak terdapat fasilitas endoskopi, dapat dilakukan operasi dibarengi dengan
kolangiogram intraoperative dan eksplorasi CBD (Common Bile Duct)
TATALAKSANA KOLESISTITIS
Tatalaksana Awal:
1. Resusitasi cairan dan koreksi elektrolit
2. Antibiotik
3. Analgetik
Operatif
• QaV: ad bonam
• QaF: dubia ad bonam
TERIMA KASIH