Anda di halaman 1dari 12

Pokok Bahasan V

Ukuran Pemusatan

Statistika Bisnis
Mean ①
Mean (rata-rata hitung) adalah nilai tengah pada suatu kelompok data
yang diperoleh dari penjumlahan keseluruhan data pada suatu kelompok
dibagi dengan banyaknya data.
 Mean Data Tunggal

Cara menghitung rata-rata hitung untuk data tunggal adalah sebagai


berikut ini :
1) Jika X1, X2, X2 . . . Xn, merupakan n buah nilai dari variabel X, maka
rata-rata hitungnya diperoleh dengan cara :

2) Jika X1, X2, X2 . . . Xn masing-masing memiliki frekuensi f1, f2, f2 . . . fn,


maka rata-rata hitungnya diperoleh dengan cara :
 Mean Data Kelompok

Cara menghitung rata-rata hitung untuk data kelompok adalah sebagai


berikut ini :

1) Metode Umum (Biasa) :


Apabila data telah dibentuk (disajikan) dengan distribusi frekuensi biasa,
dengan fi (nilai frekuensi pada interval kelas ke i), Xi (titik tengah interval
kelas ke i), maka rata-rata hitung dapat diperoleh dengan cara :

2) Apabila M merupakan nilai rata-rata hitung sementara, maka rata-rata


hitung sebenarnya dapat diperoleh dengan cara :
Keterangan :
X = mean
M = rata-rata hitung sementara, biasanya diambil dari titik kelas
dengan frekuensi terbesarnya
d = X-M
X = titik tengah interval kelas
f = frekuensi kelas
Median ②
Median adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan.
Median merupakan rata-rata apabila ditinjau dari segi kedudukannya
dalam urutan data. Median ini sering pula disebut rata-rata posisi.
 Median Data Tunggal

Median untuk data tunggal dapat dicari dengan pedoman sebagai berikut :
1) Jika jumlah data ganjil, mediannya adalah data yang paling tengah
setelah data tersebut diurutkan :

2) Jika jumlah data genap, mediannya adalah dua data yang paling
tengah di bagi dua setelah data tersebut diurutkan :
 Median Data Kelompok

Median data kelompok dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
Me = median
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
(f2)0 = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
fme = frekuensi kelas median
Modus ③
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul dalam data. Sejumlah
data bisa tidak mempunyai modus, apabila memiliki satu modus disebut
Unimodal, dan apabila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan
apabila memiliki lebih dari dua modus disebut Multimodal.

 Modus Data Tunggal


Merupakan data yang frekuensinya paling banyak.
 Modus Data Kelompok
Data yang disusun dalam bentuk kelas interval (data berkelompok) bisa
ditentukan berdasarkan nilai tengah kelas interval yang memiliki
frekuensi terbanyak

Keterangan :
Mo = modus
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
C = panjang interval kelas
Contoh soal :
Berdasarkan dari hasil pengukuran panjang pipa air yang ada di kota
Tangerang (dalam m), diperoleh data sebagai berikut :

67 72 74 70 70 71 75 74 72 66
72 73 72 74 75 74 73 74 65 72
68 75 80 69 82 73 74 72 79 71
70 75 71 79 74 70 75 76 77 78

Data diurutkan dari nilai terkecil sampai dengan nilai terbesar, hasilnya :

65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82
Data Tunggal
Karena berdasarkan data yang telah diurutkan, diketahui bahwa
sebagian data memiliki nilai frekuensi, karena munculnya data lebih
dari satu kali, oleh karena itu harus disusun data frekuensinya sebagai
berikut :

X F   X F
X1 65 f1 1   X10 74 f10 7
X2 66 f2 1   X11 75 f 11 5
X3 67 f3 1   X12 76 f 12 1
X4 68 f4 1   X13 77 f 13 1
X5 69 f5 1   X14 78 f 14 1
X6 70 f6 4   X15 79 f 15 2
X7 71 f7 3   X16 80 f 16 1
X8 72 f8 6   X17 82 f 17 1
X9 73 f9 3         40
a. Mean ( nilai rata-rata)

, sehingga

= 1(65)+1(66)+1(67)+1(68)+1(69)+4(70)+3(71)+6(72)+3(73)+7(74)
+5(75)+1(76)+1(77)+1(78)+2(79)+1(80)+1(82)

= 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 4 + 3 + 6 + 3 + 7 + 5 + 1 + 1 + 1 + 2 + 1 + 1 = 40

b. Nilai Median
Karena n = 40 (termasuk data genap), maka rumus yang digunakan adalah :

X n  X n2 X 40  X 40 2
X 20  X 21 73  73
Me  2 2
 2 2
   73
2 2 2 2
c. Nilai Modus
Mo = 74
Data Kelompok
Karena untuk mengetahui nilai-nilai pusat untuk data kelompok memerlukan
pengelompokan data dan biasanya penyajiannya melalui tabel distribusi
frekuensi maka sebelumnya harus dibuat tabel frekuensinya, seperti berikut
ini :
Tabel Frekuensi
 R = Xn – X1 = 82 – 65 = 17
 k = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3.3(1,60) = 1 + 5,28 = 6,28 = 6
 i = R/k = 17/6 = 2,83 = 3
 Batas Kelas Pertama = 65

Pj.Pipa Frekuensi X FX IX - XI FIX - XI (X - X)2 F(X - X)2


65 - 67 3 66 198 7,13 21,38 -7,13 152,30
68 - 70 6 69 414 4,13 24,75 -4,13 102,09
71 - 73 12 72 864 1,13 13,50 -1,13 15,19
74 - 76 13 75 975 1,88 24,38 1,88 45,70
77 - 79 4 78 312 4,88 19,50 4,88 95,06
80 - 82 2 81 162 7,88 15,75 7,88 124,03
∑ 40   2.925   119,25   534,38
a. Mean

Mean  X 
 fx 
2.925
 73,125  73,13
f 40

1 / 2 n  (  f 2 )o
b. Median  Me  B  xC
f me
diketahui : n = 40  ½n = 20, sehingga kelas median (f1 + f2 + f3: 21)  20
ada di kelas III
B = 70, 5
(f2)o = 9
C=3 ;
fme= 12 ;

1 / 2(40)  9
 Me  70,5  x 3 = 70,5 + 3(11/12) = 70,5 + 2,75 = 73,25
12
d1
c. Modus  Mo  L  xC
d1  d 2
diketahui : kelas modus  ada di kelas IV
d1 = 1
d2 = 9
C=3
fmo= 13 ;

1
 Mo  73,5  x 3 = 73,5 + 3(1/10) = 73,5 + 0,30 = 73,80
1 9

Anda mungkin juga menyukai