Anda di halaman 1dari 9

TANDA BAHAYA MASA

KEHAMILAN, NIFAS, DAN


MENYUSUI
Kelompok 4
1. Amira Agustin Rahayu (201901004)
2. Deffy Hanif Aryani (201901009)
3. Gishela Cindy Mustika Pratiwi (201901014)
4. Madya Aprillia Putri (201901020)
PENGERTIAN KEHAMILAN

■ Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum,
lalu dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 /9
bulan menurut kalender internasional (Saifudin, 2009)
■ Menurut FOGI (Federasi Obstetri Ginekologi Internasional) kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, kemudian dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi (Prawirohardjo, Sarwono, 2014 : 213)
Tanda bahaya pada masa kehamilan
1. Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus.

Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi
terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan
penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat

2. Mengalami Demam Tinggi

Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa saja jika demam dipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi, ibu
hamil harus segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.Pergerakan Janin di Kandungan KurangPergerakan janin yang
kurang aktif atau bahkan berhenti merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan
gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter.

3. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak

Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami beberapa
pembengkakan seperti pada tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan pusing
kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya pre-eklampsia.

4. Terjadi Pendarahan

Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada
ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan
pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.

5. Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum waktunya segera periksakan diri ke dokter,karena kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu
dan bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.
PENGERTIAN MASA NIFAS

■ Masa Nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
■ Masa Nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
■ Masa Nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
■ Masa Nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
( Ibrahim C, 1998).
TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS

a. Perdarahan Pasca Persalinan

Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan
ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.Perdarahan pada masa nifas
(dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus menerus disertai bau tak sedap dan demam.

b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir

Keluarnya cairan berbau dari jalan lahir menunjukkan adanya infeksi. Hal ini bisa disebabkan karena metritis, abses pelvis, infeksi luka perineum atau
karena luka abdominal.

c. Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang.

Bengkak pada wajah, tangan dan kaki bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing).

d. Demam lebih dari 2 hari

Demam lebih dari 2 hari pada ibu nifas bisa disebabkan oleh infeksi. Apabila demam disertai keluarnya cairan berbau dari jalan lahir, kemungkinan ibu
mengalami infeksi jalan lahir. Akan tetapi apabila demam tanpa disertai keluarnya cairan berbau dari jalan lahir, perlu diperhatikan adanya penyakit
infeksi lain seperti demam berdarah, demam tifoid, malaria, dsb.

e. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit bisa disebabkan karena bendungan payudara, inflamasi atau infeksi payudara.
PENGERTIAN MENYUSUI

■ Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan
dan menelan susu (http://id.wikipedia.org).
■ Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi, dan sebagainya dari
buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia.2001).
Tanda bahaya pada masa menyusui
1. Puting nyeri, pecah-pecah atau berdarah
Puting nyeri, pecah-pecah atau berdarah adalah tanda bahwa si Kecil tidak minum ASI dengan benar atau tidak di 
posisi yang tepat. Hal ini juga bisa terjadi bila Ibu menggunakan pompa payudara secara keliru. Bidan atau dokter dapat
membantu Ibu tentang teknik menyusui
2. Saluran tersumbat
Ada dua jenis penyumbatan saluran:
- Titik putih kecil di ujung puting: biasanya Ibu dapat membuangnya dengan kuku yang bersih saat kulit payudara Ibu
melembek sehabis menyusui.
- Benjol nyeri di payudara dengan radang kulit di sekelilingnya. Penyumbatan jenis ini bisa jadi merupakan tanda awal
mastitis.
*) Jika ada peradangan di payudara, segera konsultasikan dengan dokter agar mastitis tidak menyebar.

Tips Mencegah Penyumbatan:


- Susui si Kecil sesering mungkin untuk mengosongkan ASI yang berlebih.
- Pastikan si Kecil minum ASI di payudara Ibu dengan benar. Susui bayi di payudara secara bergantian, agar kedua payudara
kosong.
- Ibu dapat menggunakan pompa untuk mengosongkan payudara setelah menyusui dan minumlah ibuprofen untuk
mengurangi nyerinya. Pijat payudara Ibu dengan lembut atau kompres dengan air hangat.
3. Payudara bengkak
Dua atau tiga hari setelah melahirkan, payudara Ibu mungkin menjadi penuh, terasa empuk, menggembung, dengan bentuk
puting pipih. Pembengkakan ini bahkan bisa menyebar ke bawah ketiak dan Ibu merasa sedikit demam. Rasanya mungkin
sakit, tetapi tidak berbahaya dan akan cepat hilang.

Untuk meredakan gejala ini, kompres payudara dengan handuk hangat dan shower air hanya untuk mengurangi sakitnya.
Selain itu, pijat payudara Ibu saat tidak sedang menyusui.
4. Payudara ‘bocor’
Payudara Ibu bisa bocor jika penuh dengan ASI, atau jika refleks let down Ibu terpicu. Biasanya payudara hanya
mengeluarkan ASI jika si Kecil menghisapnya, tetapi kadang dengan mendengar tangisan bayi saja payudara Ibu akan
mengalirkan ASI-nya.

Semakin teratur Ibu menyusui, semakin kecil kemungkinan payudara Ibu untuk bocor. Kebanyakan ibu mengenakan penyerap
ASI (breast pad) di dalam bra untuk berjaga-jaga bila terjadi kebocoran. Kemungkinan masalah ini akan hilang sepenuhnya
setelah tujuh hingga sepuluh minggu menyusui.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai