PERKEMBANGAN
BIOTEKNOLOGI
By: Virginia, M.Kep
PENDAHULUAN
Bioetika merupakan analisis rasional atas problem-
problem moral yang berhubungan dengan biomedis
melalui studi yang berhubungan dengan bidang-bidang
lain dan panduan-panduan etisnya. Ia merupakan studi
sistematik terhadap perilaku manusia di bidang ilmu-
ilmu kehidupan dan perawatan kesehatan, sejauh
tindakan ini diuji dalam nilai-nilai dan prinsip-prinsip
moral.
Menurut Warren T. Reich dalam Encyclopedia of Bioethics
edisi tahun 1978 memberikan definisi bioetika sebagai “studi
sistematis atas perilaku manusia dalam area ilmu-ilmu
pengetahuan tentang kehidupan dan pemeliharaan kesehatan,
sejauh perilaku ini diuji dalam terang nilai-nilai dan prinsip-
prinsip moral.”
SEJARAH BIOETIKA
Bioetika lahir sebagai studi terhadap masalah-masalah
moral sehubungan dengan aplikasi bioteknologi terhadap
hidup manusia. Bioetika merupakan tanggapan etika atas
hal hal baru yang muncul sesudah penemuan dan
teknologi.
Bioetika tidak menciptakan prinsip-prinsip moral baru, tetapi
menerapkan prinsip-prinsip etika tradisional pada
persoalanpersoalan baru, yang mencakup kelahiran, kematian,
kodrat manusia, dan kualitas hidup sehubungan dengan
perkembangan teknologi yang mengubah manusia yang
membuat orang bertanya: “apa yang dapat dilakukan” dan “apa
yang harus dilakukan.”
Sebelum bioetika berkembang sudah ada etika medis.
Keberadaan etika medis ini bahkan sudah ada sejak
Hippokrates (460-370 SM) atau Kode Hamurabi abad 1750
SM. Etika medis menunjuk pada relasi dokter-pasien di seputar
empat persoalan pokok: profesi-profesi kesehatan, biomedis
dan riset perilaku, persoalan-persoalan sosial, binatang dan
tumbuhan.
Bioetika mencakup etika medis, tetapi bioetika bukan
tambahan etika medis. Bioetika lebih komprehensif karena
mencakup semua bentuk kehidupan.
MACAM-MACAM MODEL BIOETIKA
1. Model Sosiobiologis
Istilah lain untuk model ini adalah “bioetika
evolusionis.” Ini tidak lepas dari kecenderungan
sebagian pihak dalam masyarakat yang tunduk pada
evolusi biologis dan sosiologis. Di sini nilai-nilai dan
norma-norma moral harus juga dimodifikasi secara
evolutif.
2. Model Konsekuensialisme Bioetis
Model ini merujuk pada konsekuensi-konsekuensi tindakan-tindakan
manusia (konsekuensialisme). Dalam konsekuensialisme kebenaran
moral ditentukan semata-mata oleh konsekuensi-konsekuensinya.
3. Model Prinsipalisme
Model ini tidak dapat dilepaskan dari karya Tom L. Beauchamp dan
James F. Childress yang dipublikasikan pada 1979 yaitu Principles of
Biomedical Ethics. Dengan maksud untuk membebaskan praktik
medis dari norma-norma dan hukum-hukum, diajukan oleh mereka
empat prinsip umum fundamental untuk orientasi bagi keputusan-
keputusan para investigator dan dokter di bidang biomedis.
Keempat prinsip itu adalah: otonomi, “benefisensia”
(menghasilkan yang baik), tidak bertindak buruk, dan keadilan.
Akan tetapi, para pengarang ini bukanlah penemu prinsip-
prinsip ini, melainkan pengumpul secara koheren prinsip-
prinsip yang sudah diakui dan dirumuskan sejak dulu oleh
tradisi filsafat moral di Barat .
KASUS YANG SERING MUNCUL
BIOETIKA
1. Aborsi
Aborsi dari bahasa Inggris yaitu abortion yaitu
penghentian dini suatu proses alami atau penyakit,
pengeluaran hasil konsepsi dari uterus sebelum janin
membentuk (Santana, 2007).
Aborsi adalah pengeluaran buah kehamilan pada waktu
janin masih sedemikian kecilnya sehingga tidak dapat
hidup di luar rahim, yaitu apabila berat badan janin
masih kurang dari 1000 gr atau kehamilannya kurang
dari 20 minggu (Koesnadi, 1992).
Dalam masalah aborsi ini, apakah janin itu hidup atau mati,
tidak dipersoalkan. Hal ini berarti, bahwa janin yang belum
memiliki tanda-tanda kehidupan seperti yang terdapat pada
manusia, yaitu ada respirasi pernafasan, sirkulasi (peredaran
darah) dan aktifitas otak, maka disebut sebagai aborsi (Hasan,
1998).
Macam- macam Aborsi