Anda di halaman 1dari 12

PREEKLAMSIA

PADA
IBU NIFAS
KELOMPOK 3 :
 Lovarin Diltima . A
( 18621620 )
 Helen Ayu Lizia . P ( 18621635 )
 Chirana Candra M . S ( 18621637 )

 Tamta Cornela . P ( 18621627 )


 Balinda Oktaviana ( 18621615 )
Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan.
Tanda Bahaya Pada Masa Nifas

 
Tanda bahaya pada masa nifas menurut Saiffudin (2004), adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan pervagina secara tiba-tiba bertambah banyak.
2. Pengeluaran pada vagina berbau busuk rasa sakit di bagian bawah abdomen.
3. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan.
4. Pembengkakan di wajah dan tangan.
5. Demam, muntah, dan sakit waktu berkemih.
6. Payudara yang berubah merah, panas dan sakit.
7. Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama.
8. Merasa sangat lelah dan nafas terengah-engah.
Patofisologi Yang Mendasari Preeklampsia

Preeklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal plasenta dan invasi dangkal


tromboblastik yang diakibatkannya mengakibatkan berkurangnya perfusi plasenta.
Arteria spiralis maternal gagal mengalami vasodilatasi fisiologis normalnya; aliran
darah kemudian mengalami hambatan akibat perubahan aterotik yang menyebabkan
obstruksi di dalam pembuluh darah. Patologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero-
plasenta dengan gangguan aliran darah intervilosa, dan berakibat iskemia dan hipoksia
yang bermanifestasi selama paruh kedua kehamilan.
Definisi preeklamsia pada masa nifas
 
Preeklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
masa nifas yang terdiri dari : hipertensi, protein urine dan oedema ( Manuaba, 2009 ).

• Tingkat preeklamsia : a. Preeklamisa Ringan


b. Preeklamsia Berat

 
a. Preeklamisa Ringan

Preeklamisa ringan adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan oedema
setelah umur kehamilan 22 minggu atau setelah persalinan.
 
 
 Tanda gejala preeklamsi ringan :

1. Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg/diastole lebih dari 90 mmHg
2. Kenaikan berat badan 1 kg/minggu
3. Protein urine 0.3 gram atua lebih/ liter
4. Oedema umum pada kaki dan jari
 
b. Preeklamsia Berat

Preeklamsia berat yaitu suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai protein urin dan oedema pada kehamilan
20 minggu atau setelah persalinan.
 
 Tanda gejala preeklamsia berat :
1. Tekanan darah lebih dari 160 mmHg/diatol 110 mmHg
2. Protein urin +5 gram/24 jam
3. Oedema paru/sainosis
4. Adanya gangguan penglihatan, nyeri kepala, nyeri epigastrium.
5. Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam
Risiko Preeklampsia

Menurut dr. Taufan Nugroho (2012) , ada beberapa aspek yang mendasari faktor risiko
preeklampsia:
1) Primigravida
2) Riwayat Preeklampsia
3) Tekanan darah yang meningkat pada awal kehamilan dan badan yang gemuk
4) Adanya riwayat Preeklampsia pada keluarga
5) Kehamilan ganda
6) Riwayat darah tinggi pada maternal
7) Diabetes pregestasional
8) Sindroma antifosfolipid
9) Usia maternal yang lanjut > 35 tahun
Pencegahan Preeklamsia Pada Masa Nifas

Pencegahan pre eklamsia pada masa nifas menurut Wiknjosastro (2006) :


 
1. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti, mengenali tanda preeklamsia, lalu
diberikan pengobatan supaya penyakit tidak menjadi berat.
2. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre eklamsia kalau ada
faktor-faktor predesposisi
3. Berikan penjelasan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan serta pentingnya
mengatur diet rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga
menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.
4. Pemberian kalsium: 1.500-2.000 mg/hari dapat dipakai sebagai suplemen pada risiko
tinggi terjadinya preeklampsia
5. Selain itu dapat pula diberikan zinc 200 mg/hari, magnesium 365 mg/hari.
6. Obat antitrombotik yang dianggap dapat mencegah preeklampsia ialah aspirin dosis
rentah rata rata dibawah 100 mg/hari, atau dipiridamol.
Pemeriksaan Laboratorium

1) Poemeriksaan urine: menentukan adanya proteinuria


2) Pemeriksaan Darah:
a) Hemoglobin dan hematokrit: bila Hb dan Hmt meningkat berarti adanya
hemokonsentrasi yang mendukung diagnosis preeklampsia dan menggambarkan
adanya hipovolemia.
b) Trombosit: Trombositopenia menggambarkan preeklampsia berat
c) Kreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darah (BUN): peningkatannya
menggambarkan beratnya hipovolemia, tanda menurunnya alira darah ke ginjal,
oliguria,tanda preeklampsia berat
d) Transaminasi serum (SGOT, SGPT): peningkatan transaminase serum
menggambarkan preeklampsia berat dengan gangguan fungsi hepar
e) Lactid acid dehydrogenase: menggambarkan adanya hemolisis
f) Albumin serum, dan fakor kuagulasi: menggambarkan kebocoran endotel, dan
kemungkinan koagulapati.
 
Penanganan Preeklamsia Pada Masa Nifas

Penanganan preeklamsia pasca persalinan menurut varney ( 2004), yaitu :


1. Jelaskan kepada ibu tentang kondisinya.
2. Beri KIE tentang tanda-tanda bahaya pada preeklamsia.
3. Obeservasi keadaan umum dan TTV
4. Pantau tekanan darah dan protein urin
5. Anjurkan pada ibu untuk banyak istirahat
6. Anjurkan pada ibu untuk diet rendah garam
7. Keimbangan cairan dan pengganti elektrolit untuk meperbaiki hipovolemik,
mencegah kelebihan sirkulasi dan pemeriksaan serum harian
8. Memeberikan MgSO4 secara ( IV )
9. Pemberian benzodiazepine untuk mengatasi konvulsi, untuk menurunkan tekanan
darah biasanya suntikan labelatol, nicardipune, nefidipine atau hidralazin.
10. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
11. Melakukan rujukan kerumah sakit yang lebih tinggi
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai