Anda di halaman 1dari 15

PSIKOSOSIAL

KONSEP DIRI
“IDEAL DIRI”
KELOMPOK
2 11. RIRIN ANGGARAINI
1. ANDRA ANDANI HANAPI TOLOHULA
2. MEIS KILO 12. SIRLAN NAIBU
3. DEWI MUSTAPA
4. NUNIARTI S. TAHIR
5. MARYAM ILATO
6. SRI AYUN SUPU
7. HUSAIN RAHMAT
8. ANISATURAHMA NAUKO
9. FRISKA WIDYASARI OLI’I
10. TASYA ANGGRIANI
DEHIMELI
PENGERTIAN
IDEAL DIRI
Ideal diri adalah persepsi
individu tentang bagaimana
dirinya harus berperilaku dan
bertindak berdasarkan
standar, aspirasi, tujuan atau
penilaian personal
tertentu(Stuart and Sundeen,
1991).

Mohamad Surya menjelaskan


bahwa Ideal diri merupakan
pandangan mengenai diri
sendiri yang bersumber dari
satu perangkat keyakinan dan
sikap terhadap dirinya sendiri.
CIRI-CIRI
IDEAL DIRI
Terorganisasikan

Individu mengumpulkan
banyak informasi yang
dipakai
Multifaset
untukmembentuk
pandangan tentang Individu mengkategorikan
dirinya sendiri persepsi diri itu dalam beberapa
wilayah misalnya:
socialacceptance (penerimaan
social), physical Stabil
attractiveness(daya tarik fisik),
athletic ability (kemampuan
Generalselfconceptitust
atletik), dan academic ability
(kemampuan akademik). abil. Perludi catat
bahwa area self
concept dapat
berubah.
Berkembang

Self concept
berkembang sesuai
dengan umur dan
pengaruhlingkungan.

Evaluatif

Selain membentuk
deskripsi dirinya pada
situasi yang istimewa,
tetapi individu juga
mengadakan penilaian
terhadap dirinya sendiri.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
IDEAL DIRI
Kelompok acuan
Orang Lain
(reference group)

• Seseorang mengenal tentang • Dalam kehidupannya, setiap


dirinya dengan mengenal orang sebagai anggota
orang lain terlebih dahulu. masyarakat menjadi anggota
Ideal diri seseorang individu berbagai kelompok. Setiap
terbentuk dari bagaimana kelompok memiliki norma-
penilaian orang lain mengenai norma sendiri.
dirinya. • Diantara kelompok tersebut,
• Orang yang paling ada yang disebut kelompok
berpengaruh pada diri acuan, yang membuat individu
seseorang adalah orang-orang mengarahkan perilakunya
yang disebut significant others sesuai dengan norma dan nilai
yaitu orang-orang yang sangat yang dianut kelompok
penting bagi diri seseorang. tertentu.
Contoh kasus yang berkaitan
dengan ideal diri

Gangguan ideal diri

Nn. Tentri mengalami gangguan ideal diri ditandai dengan


Nn.Tentri bercita cita untuk bisa membiayai orang tuanya untuk
berangkat naik haji, namun sekarang cita-cita tersebut telah
sirna karena Nn. Tentri kehilangan pekerjaannya, sehingga Nn.
Tentri mengalami putus asa terhadap cita-cita tersebut. Untuk
menaik hajikan orang tuanya gagal, dia merasa dirinya tidak
berguna dan selalu berfikir negatif terhadap dirinya sendiri,
selalu menangis dan memukul badannya karena merasa tidak
berguna karena tidak bisa membiayai orang tuanya untuk naik
haji disebabkan karena kehilangan pekerjaannya.
Asuhan Keperawatan Kepada Pasien Yang
Mengalami Gangguan Ideal Diri

A. Pengkajian
1. Ideal diri, tanyakan tentang :
a. Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/peran
b. Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat).
2. Kaji faktor presipitasi gangguan ideal diri
Trauma emosi : penganiayaan fisik, seksual, psikologi pada masa anak-anak,
merasa terancam kehidupannya, menyaksikan kejadian berupa kejahatan.
a. Ketegangan peran
b. Perkembangan transisi
c. Situasi transisi peran
d. Transisi peran sehat-sakit
e. Faktor psikologis
f. Persepsi klien terhadap ancaman
Asuhan Keperawatan Kepada Pasien Yang
Mengalami Gangguan Ideal Diri

3. Kaji perubahan perilaku


Observasi perilaku/penampilan klien : kebersihan, dandanan, pakaian, dll.
Kemudian diskusikan dengan klien untuk mendapatkan pandangan diri klien
a. Apakah ideal diri anda?
b. Apakah penampilan sesuai dengan ideal diri anda?
c. Apakah pencapaian ideal diri memberi kepuasan?
d. Apakah klien menghargai kemampuannya?
e. Apakah klien menganggap kelemahan sebagai kekurangan?
f. Jawaban dapat dibandingkan dengan hasil observasi
B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko perubahan sensori persepsi berhubungan dengan menarik diri
2. Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Gangguan harga diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya
koping keluarga
Asuhan Keperawatan Kepada Pasien
Yang Mengalami Gangguan Ideal Diri

C. Pohon Masalah
1. Resiko perubahan sensori-persepsi : Halusinasi
2. Isolasi social : menarik diri core problem
D. Rencana tindakan
Diagnosa
Tujuan umum:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk
hubungan selanjutnya.
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
Asuhan Keperawatan Kepada Pasien
Yang Mengalami Gangguan Ideal Diri

C. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai


d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
2) Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Rasional : Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat
membantu mengurangi stress dan penyebab perasaan menarik diri.
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya terhadap
penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul.
d. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul.
e. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Kesimpulan

Keseimbangan berbagai Konsep Diri ; Gambaran diri, ideal diri, harga


diri, peran dan identitas diri sangat mempengaruhi kesehatan
individu, kerena dengan individu konsep diri yang baik/sehat akan
memiliki keseimbangan dalam kehidupan. Faktor-faktor penting yang
terdapat dalam konsep diri memiliki fungsi pemahaman kita terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri setiap individu.
Mengaktualisasikan sikap-sikap secara tepat, baik terhadap diri
sendiriataupun orang lain sebagai suatu pengolahan dasar pemikiran
yang positif.
TERIMAKASIH

KELOMPOK II
KELAS A KEPERAWATAN 2019

Anda mungkin juga menyukai