Anda di halaman 1dari 16

Pengelolaan Limbah Masker dan Limbah

Medis pada Isolasi Mandiri

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO


Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,
KARANTINA DAN
ISOLASI
(UU NO.6/2018 TENTANG
KEKARANTINAAN
KESEHATAN)

Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini COVID-19
melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala COVID-19 tetapi
memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19 atau memiliki riwayat berpergian
ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal.

Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu
yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan
masyarakat luas
KARANTINA DAN
ISOLASI

Tanpa Karantina/Isolasi
Penularan akan terus berlanjut
Karantina dan Isolasi

Isolasi adalah upaya yang


SANGAT PENTING
dalam
memutus
penularan
•Karantina COVID-19

Dengan Karantina/Isolasi
Penularan akan berhenti
TEMPAT KARANTINA
DAN ISOLASI
·Rumah masing-masing
·Fasilitas khusus (tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah
daerah/satgas percepatan penanganan COVID-19, seperti wisma, hotel,
apartemen, balai pelatihan, dll) dengan tetap berkoordinasi dengan petugas
puskesmas di wilayah
·RS non rujukan dan RS rujukan

GEJALA TEMPAT KARANTINA / ISOLASI


Tidak bergejala atau gejala di rumah masing2 jika memenuhi
ringan syarat
Di fasilitas khusus jika rumah
tidak memenuhi syarat

Gejala sedang Di RS non rujukan

Gejala berat Di RS rujukan


ALUR KASUS
TEST I ISMAN
DILAKUKAN
PEMERKSAAN PCR
NEGATIF

TEST I
PENETAPAN DIAGNOSA
P
DENGAN ANTIGEN/ PCR NEGATIF TEST III UNTUK
5 % GEJALA U
BERAT

Gejala POSITIF POSITIF


L
Konfirmasi kontak erat
20 % 20 % 20 %
A
(Positif) 5 – 10 org
Tidak
POSITIF
ISMAN SELAMA 10 HARI
+ 3 HARI TANPA GEJALA
N
20 %
Bergejala
80 % G
NEGATIF NEGATIF

TEST I PENETAPAN DIAGNOSA


DENGAN ANTIGEN TEST II HR KE 5 KARANTINA
PEMERIKSAAN
SEBELUM HASIL PEMERIKSAAN PCR ATAU ANTIGEN
DIKETAHUI SEMUA KONTAK ERAT
HARUS ISOLASI MANDIRI ATAU KARANTINA SELAMA 5 HARI
KARANTINA

PERAN PENDAMPINGAN PADA MASA PENDAMPINGAN MASA


TRACING
PEMERIKSAAN ISMAN/KARANTINA
TRACER
REGULASI TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS YANG DITERBITKAN KEMENKES
1. Sediakan wadah limbah padat domestik
dilokasi mudah dijangkau orang, yaitu wadah
untuk limbah padat organik, non organik dan
limbah padat khusus (untuk masker sekali
pakai, sarung tangan bekas, tissue / kain yang
mengandung cairan/ droplet hidung dan
mulut)

10.Limbah padat organik dan anorganik agar


disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara
(TPS) Sampah/ limbah domestik paling lama 1
x 24 jam untuk kemudian dibawa oleh DINAS
KEBERSIHAN

11.Limbah Padat khusus agar disimpan di


Tempat Penyimpanan Sementara (TPS)
sampah/ limbah B3 dengan perlakuan
seperti limbah B3 infeksius
SURAT EDARAN MENTERI LHK No. 2 / PSLB3/ 3/ 2020 TTG :
Pengelolaan Limbah Infeksius (B3) dan Sampah Rumah
Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (covid 19)

Limbah infeksius dari ODP di Rumah Tangga :


• Mengumpulkan limbah infeksius (masker, sarung tangan dan
baju pelindung diri) dalam wadah tertutup bertuliskan limbah
infeksius
• Mengangkut dan memusnahkan pada pengolahan limbah B3
• Petugas dari Dinas LH, Kebersihan dan Kesehatan mengambil
dari sumber, mengangkut ke lokasi pengumpulan sebelum ke
pengolah limbah B3
Sampah RT dan Sampah sejenis RT
• Masker sekali pakai dari orang sehat, sebelumnya
dirobek/dipotong/digunting dan dikemas rapi sebelum dibuang
ke tempat sampah untuk mencegah penyalahgunaan
• Pemda menyediakan tempat sampah/drop box khusus masker
di ruang publik
PEDOMAN DAN MEDIA KIE
TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS COVID-
19 YANG DITERBITKAN KEMENKES
Tata Cara Mengelola Limbah Infeksius Rumah Tangga dengan Aman
• Siapkan tempat sampah tertutup khusus untuk limbah infeksius dan kantong
plastik sampah kuning di dalam tempat sampah tersebut
• Limbah infeksius TIDAK BOLEH tercampur dengan sampah rumah tangga lainnya
• Maksimal 2 hari/sekali atau ¾ penuh kantong plastik diangkut petugas
kebersihan khusus
• Semprot desinfektan sebelum diangkut petugas
• Cuci tangan pakai sabun setelah menangani sampah infeksius
• Tempat sampah didesinfeksi sebelum diisi lagi dengan kantong sampah yang
baru dan ditempatkan di sudut kamar isolasi mandiri (konfirmasi +/gejala ringan)
Media/Sumber Trust Exposure
Informasi

Televisi 52% 73%


Tenaga kesehatan 53% 27%
Sumber informasi 35% 79%
Paparan daring (online)
dan
kepercayaa Aplikasi mengirim 31% 35%
n pesan daring
masyaraka
t terhadap Koran 38% 17%
sumber
Radio 38% 14%
informasi
Ilmuwan/pakar 66% 38%
WHO 66% 21%
Petugas 53% 51%
kesehatan lokal
Pemerintah di 49% 44%
sektor kesehatan
Media Format Rekomendasi
TV - Iklan layanan masyarakat (5-15-30”) - Jawa Pos (Jawa Pos TV)
nasional - Masuk ke dalam headline pemberitaan mengenai - Kompas Gramedia (Kompas TV)
informasi serta edukasi mengenai vaksin selama - Bakrie (TV One, ANTV)
masa pra vaksinasi, vaksinasi serta pasca vaksinasi - Media Group (Metro TV)
secara transparan dan konsisten - CT Corp (Trans TV, Trans 7, CNN TV)
- Talkshow di beberapa program TV - Global Media (MNC, RCTI, Global TV)

REKOMENDASI -
-
Emtek (SCTV, Indosiar, O Channel)
Lippo Group (Berita Satu TV)

MEDIA Radio Iklan dan Talkshow di beberapa radio nasional dan


daerah (menyasar usia 35 – 50 tahun)
-
-
RRI (Pro 2 FM)
Jawa Pos (Jawa Pos, Fajar FM)
- Kompas Gramedia (Sonora)
- Global Media Com (Trijaya FM, RDI)
- Emtek (El Shinta)
- Pas FM

• Adapun beberapa   Usia 20 – 35 tahun - MARI Group (Hard Rock FM, Jak FM, Mustang
FM,
media -
-
MRA Group (Cosmopolitan FM)
Global Media Com (Global FM)

konvensional yang Cetak  Pendekatan dengan melakukan konferensi media,


interview media, diskusi media secara rutin untuk
- Kompas Gramedia Group (Kompas, Tribun
Jakarta, Tabloid Kontan, Warta Kota, Tabloid
digunakan pada 
memberikan informasi terkini.
ByLine Article, penulisan artikel yang membahas -
Nova, Harian Pagi Surya)
Jawa Pos Group (Jawa Pos)
komunikasi vaksinasi perkembangan vaksin (dari sosok publik
figur/praktisi) yang dimuat di media cetak
-
-
Media Group (Media Indonesia)
MNC (Koran SINDO)
berdasarkan karakternya 

Distribusi rilis media secara berkala
Pesan pendek  
- Bisnis Media Group (Koran Bisnis Indonesia)

sebagai berikut: 

Video, buku saku, poster, leaflet, lembar balik
Infografis
Media Format Rekomendasi
MEDIA Media Online Short news
Talk-show
Group Media online
TV online
BERBASIS ILM (paid ads) Radio online
TEKNOLOGI /
NEW MEDIA Media sosial Short video, infografis, Chat group, Twitter,
paid ads, dan Instagram, FaceBook,
influencers Youtube, blog, vlog,
podcast dll
• Dalam menjalankan komunikasi
vaksinasi ini, pengelola program
dapat menggunakan berbagai Website Akses materi edukasi Akun website resmi
media baru seperti website Landing Page Short News KEMENKES & Partner
dan vlog. Adapun media sosial Short Video yang terkait
yang dapat digunakan untuk
penyampaian komunikasi vaksinasi
adalah twitter, instagram, facebook,
youtube dengan website sebagai
landing page jika pengguna
memerlukan informasi lebih lanjut.
Telah disosialisasi melalui
1. Seminar virtual
2. Website Kemenkes
3. Facebook kemkes
4. Instagram Kemkes dan
Kesmas
5. Twitter Kemkes dan Kesmas

Diharapkan setiap
provinsi sosialisasikan
kepada semua
Kabupaten/kota, Rumah
Sakit dan Puskesmas di
daerahnya

Anda mungkin juga menyukai