Anda di halaman 1dari 12

Modul 2

Hakikat pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus


(ABK)

Mularti (857928164)
Tim Shohibah (857927882)
A. Pengertian
pelayanan pendidikan

1. Makna pelayanan
pendidikan
KEGIATAN
BELAJAR 1
2. Jenis pelayanan
pendidikan bagi ABK

B. Sejarah
perkembangan layanan
PENGANTAR pendidikan khusus
PENDIDIKAN ABK
A. Pelayanan
pendidikan
SEGREGASI,
INTEGRASI, dan
INKLUSI

KEGIATAN B. Jenis pelayanan


BELAJAR 2 pendidikan khusus

C. Pendekatan
KOLABORATIF
dalam pelayanan
pendidikan ABK
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN PELAYANAN PENDIDIKAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
KHUSUS DI INDONESIA

A. MAKNA DAN JENIS PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK


1. MAKNA PELAYANAN PENDIDIKAN
Kegiatan pelayanan (service) merupakan suatu jasa yang diberikan kepada seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan
orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan :
a. Perihal/cara melayani.
b. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan
uang.
c. kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau
jasa.
Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengumumkan. Bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pemerintah mengeluarkan UU No.20/2003 tentang SISDIKNAS. Dalam Bab 1, Pasal 1, Ayat 1.
2. Jenis pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

• Jenis dan durasi layanan pendidikan yang diperlukan juga bervariasi


secara individual tergantung dari jenis dan tingkat kelainan yang
disandangnya.
• Pendidikan khusus merupakan kebutuhan utama para penyandang
kelainan.
• Tanpa tersedianya pelayanan pendidikan khusus, potensi yang mereka
miliki tidak akan berkembang, bahkan sebaliknya mungkin tenggelam dan
memperparah kondisi kelainan mereka.
Jenis pelayanan pendidikan ada 3 kategori :

Layanan pendidikan bidang kesehatan dan fisik. {ahli terapi fisik}


Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial.
{psikolog dan tenaga sosial}
Layanan pendidikan yang berkaitan langsung dengan kebutuhan
pendidikan.{melibatkan beberapa ahli dibidang pendidikan dan psikolog}
b. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus

A. Di luar negeri
Abad ke-16 di spanyol : berhasil dididiknya seorang Tuna Rungu sejak lahir.
Tahun 1817 di Connecticut USA : di dirikannya sekolah untuk anak Tuna Rungu Wicara.
Tahun 1831 di Watertown, USA : didirikannya sekolah untuk Tuna Netra.
B. Di Indonesia
Tahun 1901 di Bandung : didirikannya institut untuk Tuna Netra.
Tahun 1927 di Bandung : didirikannya SLB untuk Tuna Grahita.
Tahun 1991 mulai banyak didirikan SLB di jawa, mulai dari SLB-A sampai SLB-G.
Pada tahun 2010, terbitlah peraturan pemerintah RI nomor 17
tahun 2010 (PP No. 17/2010) tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan.
Tertuang dalam PP No. 17/2010, pasal 130, ayat (1) dan (2).
Hal tersebut membuka peluang bagi ABK untuk mendapatkan
pelayanan pendidikan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah ( SDLB,SMPLB, dan
SMALB ).
KEGIATAN BELAJAR 2
BERBAGAI BENTUK DAN JENIS LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ABK

A. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi.


1. layanan pendidikan segregasi
System pendidikan dimana anak berkelainan terpisah dari system pendidikan anak normal. Penyelenggaraan system
pendidikan segregasi dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari penyelenggaran pendidikan untuk anak normal.
2. Layanan pendidikan integrasi
Layanan pendidikan dalam bentuk terpadu atau integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan
anak normal.
Dengan tujuan memberikan pendidikan yang memungkinkan ABK memperoleh kesempatan mengikuti proses pendidikan
bersama dengan siswa normal agar dapat mengembangkan diri secara optimal.
3. Layanan pendidikan inklusi
Pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan ABK yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal) untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
B. Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus

Layanan di sekolah biasa


Sekolah biasa dengan guru konsultan
Sekolah biasa dengan guru kunjung
Model ruang sumber
Model kelas khusus
Model sekolah khusus siang hari
Model sekolah dalam panti asuhan atau rumah sakit
C. Pendekatan Kolaboratif Dalam Pelayanan
Pendidikan ABK
pelayanan pendidikan tidak dapat dilakukan satu orang tetapi melibatkan banyak pihak.
Anggota tim mencakup para pakar/personel sbb :

 Guru sekolah biasa  Guru bina wicara dan persepsi bunyi


 Guru pendidikan khusus  Dokter dari berbagai keahlian
 Pengawas sekolah  Perawat sekolah
 Kepala sekolah  Guru PJOK (khusus ABK)
 Orang tua ABK  Ahli terapi fisik
 ABK sendiri  Pekerja sosial dan konselor
 Psikolog sekolah  Personel lain sesuai dengan keperluan
Apa yang perlu dilakukan guru dalam tim ?

Memberikan supervisi kepada orang tua untuk membantu pendidikan anaknya.


Menilai kemajuan siswa.
Bekerja sama dengan orang tua siswa dalam membuat perencanaan terkait
dengan kebijakan sekolah.
Berkonsultasi dengan orang tua siswa tentang situasi sekolah dan situasi
rumah yang mungkin mempengaruhi anak.
Guru bertindak sebagai orang tua anak ABK.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai