Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN

SISTEM SARAF
DENGAN
SISTEM REPRODUKSI
WANITA

MAYVITA NABILA KURNIADI, S.TR.KEB


SEL SARAF
Sistem saraf adalah sistem organ pada
manusia yang terdiri atas serabut saraf yang
tersusun atas sel-sel saraf yang saling
terhubung. Sistem saraf merupakan jaringan
paling rumit dan paling penting karena terdiri
dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling
terhubung dan vital untuk perkembangan
bahasa, pikiran dan ingatan. Satuan kerja
utama dalam sistem saraf adalah neuron yang
diikat oleh sel-sel glia.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi
dua yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST).
SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. SST
utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang
yang menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST
meliputi saraf motorik, memediasi pergerakan pergerakan
volunter (disadari),sistem saraf otonom, meliputi sistem saraf
simpatis, sistem saraf parasimpatis, dan fungsi regulasi
(pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf
enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari
sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol sistem
pencernaan.
Hubungan Sistem Saraf dengan Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi dipersarafi oleh saraf yang merupakan
cabang dari saraf yang keluar dari tulang belakang dengan
koordinasi pada otak. Jika terjadi kelainan pada saraf tersebut
maka akan mengakibatkan gangguan pada sistem reporduksi,
misalnya disfungsi ereksi, dan gangguan ejakulasi.

Sistem saraf merupakan salah satu bagian


yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas
menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan
tersebut. Pengaturan penerima rangsangan
dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan
dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian
meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang
datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan
masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ
kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.

Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan


dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit
bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme
ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin),
yang terdiri dari:
- Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur
- Tuba falopii (oviduk), tempat berlangsungnya pembuahan
- Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
- Vagina, merupakan jalan lahir.
ALAT REPRODUKSI WANITA
• Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum
pada pria).
• Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil
minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
• Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi
lubang vagina dan uretra.
• Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di
belakang introitus disebut forset.
• Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan
(lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
• Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air
kemih dari kandung kemih.
• Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang
merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
• Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan
kulit depat pada ujung penis pria).
• Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.
• Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum,
yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
• Kulit berasal yang membungkus perineum dan labium mayo sama
dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan
bisa membentuk sisik.
• Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan
selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama
dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya
cairan yang dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.
• Karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina
tampak berwarna pink, Lubang vagina dikeliling oleh himen
(selaput dara).

Anda mungkin juga menyukai