Anda di halaman 1dari 45

Modul 3

Jatuh
Tutor : dr. Andi Sitti Fahirah Arsal
KELOMPOK 4
Haerul Ikhsan Haermiansyah 110 2015 0047
M. Farizan Atjo 110 2016 0032
Moudyana Lukman 110 2016 0077
Muhammad Al-Qidam Alqifari M. 110 2016
0087
Jumarti Ika Wulandari MZ 110 2016 0093
A Zihni Amalia 110 2016 0139
Masitha 110 2017 0002
Rahmi Utami 110 2017 0024
Widya Islamiyah Tahir 110 2017 0036
Yeyen Anugrah Harmin 110 2017 0037
2
Skenario 2
Anamnesis : Seorang laki-laki umur 80 tahun dibawa ke RS dengan keluhan
jatuh terduduk akibat tidak sengaja berjalan di lantai basah yang baru saja habis
di pel di rumahnya. Keadaan ini baru saja terjadi sekitar 3 jam yang lalu.
Setelah jatuh, penderita langsung tidak dapat berdiri lagi karena ke 2
tungkainya lumpuh tetapi kalau dicubit masih terasa sakit. 5 hari terakhir
sebelum jatuh, penderita terdengar batuk-batuk disertai lendir agak kental,
kadang sesak napas, tetapi tidak demam dan sulit sekali mengeluarkan lendir.
Nafsu makan juga sangat menurun sejak 2 minggu terakhir. Buang air besar
setelah jatuh belum pernah dan buang air kecil tidak lancar. Riwayat penyakit
kencing manis sejak 12 tahun dengan minum obat Glimepirid 2 mg secara
teratur, dan tekanan darah tinggi dengan obat Captopril 25 mg secara teratur
disertai penyakit rematik. Penderita juga pernah mengalami stroke 4 tahun lalu
sehingga badan sebelah kanan agak lemah dibanding sebelah kiri.

3
Skenario 2
Pemeriksaan fisik : TD : 160/80 mmHg (HT GRADE 2), N: 88 x/menit, P: 30
x/menit, S: 36,7o C. Konjungtiva tampak anemis, sklera tidak ikterus.
Pemeriksaan Auskultasi Paru : terdengar bunyi ronkhi basah kasar di seluruh
lapangan ke dua paru. Jantung dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen hepar
& limpa tak teraba, teraba massa pada daerah supra pubik, konsistensi kenyal,
tidak nyeri tekan. Kedua tungkai tidak dapat digerakkan, tampak tofus pada
persendian MTP 1 kanan dan kiri. BB 40 kg & TB 169 cm.
Pemeriksaan penunjang : Pem. Lab didapatkan kadar Hb 10,1 gr%, Leukosit
13.700/mm3 GD puasa 128 mg/dl, GD2jamPP 269 mg/dl, ureum 60 mg/dL,
kreatinin 1,5 mg/dL, protein total 5,6 gr/dL, albumin 2,6 gr/dL, asam urat 9,5
mg/dL. Elektrolit natrium 129 mmoL/L, kalium 3,5 mmoL/L, klorida 91
mmoL/L.
Pemeriksaan toraks foto : tampak perselubungan homogen pada medial kedua
lapangan paru.

4
Kata sulit
-

5
Kata kunci:
> Laki laki 80 thn
> Jatuh terduduk
> Baru saja jatuh 3 jam yang lalu
> Penderita tidak dapat berdiri
karena kedua tungkai lumpuh
> Ketika dicubit masih sakit
> 5 hari terakhir sebelum jatuh
penderita batuk-batuk dengan
lendir agak kental
> Kadang sesak nafas tetapi tidak
demam dan sulit mengeluarkan
lendir

6
Kata Kunci:
> Nafsu makan pasien menurun
sejak 2 minggu terakhir
> Belum pernah BAB setelah jatuh
dan BAK tidak lancar
> Riw. Penyakit kencing manis
sejak 12 tahun dengan minum
obat Glimepirid 2mg secara
teratur
> TD tinggi dengan obat captopril
25mg secara teratur
> Penyakit rematik
> Stroke 4 tahun lalu, badan
sebelah kanan agak lemah
dibanding kiri

7
Interpretasi berdasarkan skenario
> Pemeriksaan laboratorium :
> Hb : 10,1 g%  menurun (Normal : 12-14 g% )
> WBC : 13.700/mm3  meningkat (Normal : 4.500-10.000)
> GDP : 128 mg/dl  meningkat (DM jika > 126 mg/dl)
> GD2PP : 269 mg/dl  meningkat (DM jika > 200 mg/dl)
> Protein total : 5,6 gr/dL  menurun (Normal : 6-8 gr/dl)
> Albumin : 2,6 gr/dL menurun (Normal : 3,5-5 gr/dl)
> Asam urat : 9,5 mg/dL  meningkat (Normal : 3-7 mg/dl)
> Ureum : 60 mg/dL meningkat (Normal : 10-50 mg/dl)
> Kreatinin : 1,5 mg/dL meningkat (Normal : 0,6-0,9 mg/dl)

8
Daftar masalah
Benign Diabete
Prostatica
Pneumon s
Fraktur ia
Hiperplasi
a Melitus
(BPH) Tipe 2

Hipertens Malnutris
i Grade 2 Stroke Gout i

9
Daftar masalah

Anemia Rematik Latrogen


esis

Imbalanc
Hipo
e
Elektrolit albumin

10
Daftar pertanyaan
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat menyebabkan jatuh pada
skenario!
2. Apakah hubungan riwayat penyakit dengan jatuh pada
skenario?
3. Mengapa kedua tungkai tidak dapat digerakkan namun
masih terasa sakit ketika dicubit?
4. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada skenario ?
5. Bagaimana skala prioritas berdasarkan skenario, tata
laksana, serta pencegahan ?
6. Bagaimana perspektif islam berdasarkan skenario ?

11
1
Jelaskan faktor resiko yang
dapat menyebabkan jatuh
pada skenario

12
Faktor resiko terjadinya jatuh

Faktor Intrinsik
> Kondisi fisik dan Neuropsikiatri
> Perubahan Neuromuskuler, gaya berjalan dan refleks
postural karena proses menua

Martono, H.Hadi, pranarka Kris, geriatri ilmu kesehatan usia lanjut edisi 5, Jakarta : Balai
penerbit FKUI, 2014. hal 180-181
Faktor resiko terjadinya jatuh

Faktor Ekstrinsik
> Obat-obatan yang diminum
> Lingkungan yang tidak mendukung (berbahaya)

Martono, H.Hadi, pranarka Kris, geriatri ilmu kesehatan usia lanjut edisi 5, Jakarta : Balai
penerbit FKUI, 2014. hal 180-181
2
Apakah hubungan riwayat
penyakit dengan jatuh pada
skenario

15
Hipertensi pada lansia

aliran darah ke otak

Hipoperfusi kronis
kontrol keseimbangan
postural
Pusing
JAT
UH

Shen S, He T, Chu J, Jin H, Chen X. Uncontrolled hypertension and orthostatic hypotension in relation to standing balance in
elderly hypertensive patients. Dovepress. 2015; (10):897–906.
Nafsu makan Defisiensi Vit.
Malnutrisi
berkurang D

Penurunan
Kehilangan pembentukan
JATUH
keseimbangan massa &
kekuatan otot

Abrahamová D, Hlavacka F. Age-related changes of human balance during quiet stance. Physiol Res. 2008; 57(6):957–64.
Fatmah. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga; 2010.
Diabetes Melitus

Defisiensi insulin

glukosa dalam darah

Terjadi hambatan perfusi ke jaringan otot

Suplai o2 & nutrisi berkurang

Energi berkurang & timbul kelemahan

Gangguan keseimbangan statis maupun dinamis

JATUH
D’Silva L.J, James Lin, HinrichStaecker, Susan L. Whitney, Patricia M. Kluding. (2016) Impactof Diabetic Complications on
Balance and Falls: Contribution of the Vestibular System. Phys Ther.;96:400–409.
Stroke

gangguan hilangnya
keseimbanga koordinasi
cedera kematian gangguan n (kelemahan dan
vascular jaringan senso otot,ganggua kemampuan
pada otak otak motorik n konrol merasakan
motoric dan keseimbanga
sensorik) n tubuh

Pramita, Indah. 2017. Pengaruh Latihan Stabilisasi Postural Terhadap Keseimbangan Statis Dan Dinamis Pada Pasien Pasca
Stroke. Jurnal Kesehatan Terpadu Universitas Udhayana. Bali
gout
Penumpukan Kekakuan dan
Inactive
MSU pada nyeri pada
tungkai
sendi sendi

Tonus dan Penurunan


massa otot keseimbangan Jatuh
berkurang postur

Andani, Febrian. 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pola Makan Terhadap Sikap Pencegahan Kekambuhan Artritis Gout Di
Posyandu Lansia Bagas Waras Kartasura. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
pneumonia
Aspirasi:
• Fungsi epiglottis
tidak merapat
Faktor • Jaringan elastic di
Resiko: alveoli dan duktus
• Usia alveoli menurun
Menua • Kelemahan otot-otot
• Aspirasi pernapasan
• Malnutrisi • Penurunan reflex
• Imobilisasi menelan dan batuk
• Penurunan kesadaran
Penyebab Jatuh

Mulyana, Roza. 2019. Terapi Antibiotika pada Pneumonia Usia Lanjut. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
3
Mengapa kedua tungkai
tidak dapat digerakkan
namun masih terasa sakit
ketika dicubit
22
Jadi berdasarkan skenario
gejala klinis yang ditemukan
Setelah jatuh, penderita
langsung tidak dapat berdiri
lagi karena ke 2 tungkainya
lumpuh tetapi kalau dicubit
masih terasa
sakit.kemungkinan
terjadinya lesi di medula
spinalis pars lumbar
incomplete atau terjadinya
lesi di radix ventralis.
Guyton, Arthur, C. Hall, John, E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC; 1997.
Adams RD, Victor M, Ropper AH. Disease of Spinal Cord inPrinciples of Neurology, 7th ed. McGraw-Hill, New York, 2001.
4
Apa komplikasi yang dapat
terjadi pada skenario

24
Komplikasi

Jatuh

Perawatan Nursing
Disabilitas Kematian Perlukaan
Rs Home

Martono, Hadi.2016. Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).Edisis 5.Hal 184. Jakarta: Badan
Skala
prioritas
26
Fraktur
fraktur kompresi vertebrae
Diagnosis :
> Pemeriksaan radiologi (X-Ray) AP atau PA dan lateral
> CT-scan dilakukan apababila pemeriksaan radiografi tidak
mencapai kebutuhan diagnosis
> Pemeriksaan Laboratorium
> Pemeriksaan lainnya : Pemeriksaan mikroorganisme kultur
dan tes sensitivitas, Biopsi tulang dan otot,
Elektromiografi, Artroskopi, . Indium Imaging, dan . MRI

Setiati S, Laksmi P. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, editors. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
ke-5. Jakarta: Internal Publishing; 2009. hlm. 812
27
Fraktur
Terapi Pencegahan dan Edukasi
Terapi operatif > Perawatan lantai
> Perlu reduksi yang akurat > Desain tempat tinggal yang
dan stabil aman dan nyaman
> Diperlukan mobilisasi > Penyediaan pegangan yang
yang cepat pada orang tua aman
untuk mencegah
komplikasi
> Tindakan operatif
dilakukan pemasangan
prosthesis moore

Setiati S, Laksmi P. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, editors. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5.
Jakarta: Internal Publishing; 2009. hlm. 812 28
Diabetes Melitus Hipertensi
> Modifikasi gaya > Modifikasi gaya
hidup hidup
> Glimepirid 2 > Captopril 25 mg 2-
mg/hari/oral 3x/hari/oral
> Metformin (500-850 > Golongan ACE
mg) inhibitor

Faqih, Daeng M dkk. 2013. Panduan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I. Jakarta: IDI. Hal. 251-252. 475-479.
30
31
pneumonia
Terapi suportif:
istirahat, pemberian
Pneumoni virus
cairan cukup dan
nutrisi yang baik

Antibiotik empiric
Pneumoni bakteri
terhadap penyebab

Buku Ajar Boedhi-Darmojo geriatric, Edisi 5. Badan penerbit fakultas kedoteran universitas Indonesia, Jakarta. hal 529-530
PENANGANGAN Pneumonia
Assesment : Etiologi : kuman banal, kuman TB, jamur
Diagnosis : cek sputum, BTA 3X, kultur sputum
Terapi :
> Perbaiki keadaan umum dan
tanda vital
> Injeksi ceftriaxone 2gr/24 jam
intravena
> Pemberian antibiotik

Setiati S, Laksmi P. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, editors. Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi ke-5. Jakarta: Internal Publishing; 2009. hlm. 812. 33
Penanganan osteoartritis
Edukasi

Non
Farmakologis Terapi fisik
dan
Tatalaksana
rehabilitasi
OA
Farmakologis
Analgetik
(jika
diperlukan)

Buku Ajar Boedhi-Darmojo geriatric, Edisi 5. Badan penerbit fakultas kedoteran universitas Indonesia, Jakarta. hal
548-549
Diagnosis
Stroke
Untuk membedakan jenis stroke iskemik dengan stroke perdarahan dilakukan
pemeriksaan radiologi CT-Scan kepala.

Terapi
> Modified constraint-induced
movement therapy (mCIMT)
Stimulasi listrik
> Mental imaginery atau
berimajinasi
> Alat bantu

Pramita, Indah. 2017. Pengaruh Latihan Stabilisasi Postural Terhadap Keseimbangan Statis Dan Dinamis Pada Pasien Pasca Stroke. Jurnal Kesehatan
35
Terpadu Universitas Udhayana. Bali
 
Benign Prostat Hiperplasi (BPH)
Terapi

> Watchful waiting merupakan penatalaksanaan terbaik untuk


penderita BPH dengan nilai IPSS 0-7.
> Medikamentosa dengan obat-obatan penghambat adrenergic alfa
(adrenergic alfa blocker) dan mengurangi volume prostat sebagai
komponen statik dengan cara menurunkan kadar hormone
testosterone/dihidrotestosteron (DHT) melalui penghambat
5αreduktase.

36
Martono, H.Hadi, Pranarka Kris. Geriatri ilmu kesehatan usia lanjut Edisi 5, Jakarta : Balai penerbit FKUI, 2014. Hal 180-181
Anemia
Kebanyakan anemi pada orang tua yang ringan
dan tidak memerlukan intervensi lebih
lanjut. Ketika anemia berat gejala yang
mengetahui pengobatan tambahan sering
berkembang. Dua pilihan untuk mengobati
anemia berat adalah transfusi darah dan
Erythropoiesis-stimulating agents, yang
keduanya memiliki keterbatasan yang
signifikan
Setiati S, Laksmi P. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, editors. Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi ke-5. Jakarta: Internal Publishing; 2009. hlm. 812. 37
Imbalance Elektrolit
Terapi Cairan Penatalaksanaan terapi cairan meliputi dua
bagian dasar yaitu ;
• Resusitasi cairan
• Terapi rumatan cairan yang digunakan didasarkan pada :
Cairan pemeliharaan ( jumlah cairan yang dibutuhkan
selama 24 jam )
Cairan defisit ( jumlah kekurangan cairan yang terjadi )
• Terapi cairan Rumatan Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi
Resusitas
• Cairan pengganti ( replacement )
• Sekuestrasi ( cairan third space )
• Pengganti darah yang hilang
Setiati S, Laksmi P. Gangguan Keseimbangan, Jatuh, dan Fraktur. Dalam: Sudoyo A, Setiyohadi B, editors. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
38
ke-5. Jakarta: Internal Publishing; 2009. hlm. 812.
Rheumatoid Arthritis
Terapi
1. NSAID
2. DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drug)
3. Kortikosteroid Diberikan kortikosteroid dosis rendah setara
prednison 5-7,5mg/hari sebagai “bridge” terapi untuk
mengurangi keluhan pasien sambil menunggu efek DMARDs
yang baru muncul setelah 4-16 minggu.
4. Pembedahan

Adnan HM. Diagnosis arthritis rheumatoid dan perbandingannya arthritisarthritis lain. Kongres Nasional I, Ikatan Reumatologi. Indonesia, Semarang
39
MALNutrisi

Energi Protein Lemak

Karbohid Vitamin
rat & & Air
serat Mineral

han, Asbury.2013. General Opthalmologi Edisi 17.Jakarta: Penerbit Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia. Hal 157
Pencegahan dan Edukasi :

> Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya disebabkan


oleh proses degenerative
> mengurangi aktivitas / pekerjaan jika nyeri bertambah berat dan
memperbanyak istirahat.
> mengurangi konsumsi makanan yang asin dan mengandung
MSG (penyedap rasa)
> mengkonsumsi gizi yang seimbang
> Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk
mengurangi risiko peradangan oleh RA.
> Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat otot
sendi.
> rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi secara
teratur.

Boedhi-Darmojo. 2010. Buku ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut).Edisi 4. Jakarta : Balai penerbit FK UI. hal 185-
189 41
7
Bagaimana perspektif islam
berdasarkan skenario

42
‫‪Perspektif islam‬‬

‫‪QS. Al-Isra : 23-24‬‬


‫۞و َق َض ٰى َربُّ َكأَلَّا تَعۡبُ ُدوٓا ْ ِإلَّٓا ِإيَّ ُ‬
‫اه َو ِبٱل َٰۡولِ َدي ِۡن ِإح َٰۡسن ً ۚا ِإ َّما يَبۡل ُ َغ َّن‬ ‫َ‬
‫ف َول َا تَن َۡهر ُۡه َما‬ ‫َاه َما َفل َا تَ ُقل ل َّ ُه َمٓا أ ُ ّ ٖ‬ ‫ند َك ٱلۡ ِكبَ َر أ َ َح ُد ُه َمٓا أَوۡ ِكل ُ‬‫ِع َ‬
‫ٱلرح َۡم ِة‬ ‫اح ٱل ُّذ ّ ِل ِم َن َّ‬ ‫يما‪َ ٢٣  ‬وٱخۡ ِفضۡ ل َُه َما َجن َ َ‬ ‫َوقُل ل َّ ُه َما َقوۡ ٗلا ك َِر ٗ‬
‫بٱر َۡحم ُۡه َما ك ََما َربَّيَا ِني َص ِغ ٗيرا‪٢٤  ‬‬ ‫َوقُل َّر ِ ّ‬

‫‪43‬‬
Perspektif Islam
Artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil".

44
Thanks!
Any questions?

45

Anda mungkin juga menyukai