Anda di halaman 1dari 28

AKUNTANSI

PEMERINTAHAN DESA
01 Febrian Prasetya A. (160810301001)

02 Dwimma Nadya Magvira (160810301049)

03 Afifatul Atikah (160810301057)

04 Vika Dwi Nur Aprilia


A
A (160810301086)

05 Triska Maulidya (160810301091)

05 Dinda fatmala Rosa (170810301309)


KELOMPOK 1
Definisi Keuangan Desa

Menurut pasal 71 ayat (1) UU Nomor 6 Tahun 2014 dinyatakan bahwa


Keuangan Desa adalah hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
Selanjutnya pada ayat (2) nya dinyatakan bahwa adanya hak dan kewajiban
akan menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan, dan pengelolaan
Keuangan Desa.
Definisi Keuangan Desa

Perencanaan

Dengan diberlakukannya Peraturan

Pelaksanaan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka
Penatausahaan
jika dijabarkan seperti apa yang
sebelumnya diatur pada UU Nomor 6

Pelaporan Tahun 2014, di antaranya : Pasal 93 ayat


(1) menyatakan bahwa pengelolaan
keuangan Desa meliputi :
Pertanggungjawaban
Definisi Keuangan Desa

Pasal 104 menyatakan bahwa selain penyampaian


laporan realisasi pelaksanaan APBDesa, kepala Desa
juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada
Bupati/Walikota setiap akhir tahun anggaran. Laporan
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada Bupati/Walikota melalui Camat atau sebutan
lain setiap akhir tahun anggaran.
APBDesa
1. Pendapatan Desa
Meliputi semua penerimaan uang
melalui rekening desa yang
merupakan hak desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang tidak
APBDesa pada dasarnya adalah rencana Contents perlu dibayar kembali oleh desa

keuangan tahunan Pemerintahan Desa.


APBDesa terdiri atas :

Contents Contents
3. Pembiayaan Desa 2. Belanja Desa
Meliputi semua penerimaan yang perlu Meliputi semua pengeluaran dari
dibayar kembali dan/atau pengeluaran rekening desa yang merupakan
yang akan diterima kembali, baik pada kewajiban desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang bersangkutan tahun anggaran yang tidak akan
maupun pada tahun-tahun anggaran diperoleh pembayarannya kembali
berikutnya. oleh desa.
Pengelolaan Keuangan Desa
1. Tahap Perencanaan

01 02 03 04

Rancangan Peraturan Rancangan Peraturan Desa Bupati/Walikota melakukan Dalam hal ada koreksi
Desa tentang APBDesa tentang APBDesa yang evaluasi paling lama 20 yang disampaikan atau
dibuat, disampaikan telah disepakati (dua puluh) hari kerja penyesuaian yang harus
oleh Kepala Desa, dan disampaikan oleh Kepala sejak diterimanya dilakukan dari hasil
dibahas dengan Badan Desa kepada Rancangan Peraturan Desa evaluasi tersebut, maka
Permusyawaratan Desa Bupati/Walikota melalui tentang APBDesa.Dalam Kepala Desa harus
untuk disepakati camat atau sebutan lain hal Bupati/Walikota tidak melakukan
bersama paling lambat paling lambat 3 (tiga) hari melakukan evaluasi dalam penyempurnaan paling
bulan Oktober tahun sejak disepakati untuk batas waktu tersebut, lama 7 (tujuh) hari kerja
berjalan dievaluasi maka Peraturan Desa sejak diterimanya hasil
berlaku dengan sendirinya. evaluasi.
Pengelolaan Keuangan Desa

05 06 07

Apabila hasil evaluasi tidak


ditindaklanjuti oleh Kepala Kepala Desa memberhentikan Dalam hal Bupati/Walikota
Desa dan Kepala Desa tetap pelaksanaan Peraturan Desa mendelegasikan evaluasi
menetapkan Rancangan
Peraturan Kepala Desa paling lama 7 (tujuh) hari kerja Rancangan Peraturan Desa
tentang APBDesa menjadi setelah pembatalan dan tentang APBDesa kepada
Peraturan Desa,
Bupati/Walikota selanjutnya bersama BPD Camat atau sebutan lain
membatalkan Peraturan mencabut peraturan desa
Desa dengan Keputusan
Bupati/Walikota dimaksud.
Pengelolaan Keuangan Desa
2. Tahap Pelaksanaan

Semua penerimaan dan pengeluaran desa dilaksanakan melalui


rekening kas desa

Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh


bukti yang lengkap dan sah

Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai


penerimaan desa selain yang ditetapkan dalam peraturan desa.

Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk


melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen
diantaranya Rencana Anggara Biaya (RAB).

Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan yang


menyebabkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan desa.
Pengelolaan Keuangan Desa
3. Tahap Penatausahaan

Buku Kas Pembantu


Pajak Buku Bank

Laporan
Buku Kas Umum Pertanggungjawaban

Melakukan pencatatan setiap penerimaan dan


pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap
akhir bulan secara tertib
Pengelolaan Keuangan Desa
4. Tahap Pelaporan

Kepala Desa
menyampaikan laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa kepada
Bupati/Walikota yang meliputi

Laporan Semester Pertama Laporan Semester Akhir Tahun


Berupa laporan realisasi pelaksanaan
Berupa laporan realisasi pelaksanaan
APBDesa semester pertama
APBDesa semester akhir
Pengelolaan Keuangan Desa
5. Tahap Pertanggungjawaban

1. Laporan Kekayaan Milik Desa per 31


Kepala desa menyampaikan kepada Desember Tahun Anggaran
Bupati /Walikota setiap akhir tahun Berkenaan
anggaran laporan yang meliputi :

3. 2.
Laporan Pertanggungjawaban Laporan Program Pemerintah dan
Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Pemerintah Daerah yang masuk ke
desa
Anggaran Berkenaan
Pengelolaan Keuangan Desa
6. Tahap Pembinaan dan Pengawasan

Pemerintah Provinsi wajib membina Pemerintah Kabupaten/Kota wajib


dan mengawasi pemberian dan membina dan mengawasi
penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana pelaksanaan pengelolaan keuangan
Desa, dan Bagi Hasil Pajak dan Desa
Retribusi Daerah dari
Kabupaten/Kota kepada Desa
Prinsip-prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah sebuah nilai-nilai yang dijadikan panutan dan dipatuhi oleh pembuat standar akuntansi.
Namun, pada kenyataannya prinsip akuntansi bukan merupakan parameter wajib. Hal itu dikarenakan prinsip
akuntansi pada hakikatnya mengawasi dan memberikan rambu-rambu dengan ketentuan yang jelas dan sudah diakui
kebenarannya. Dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntansi dalam membuat laporan keuangan, maka akan
memudahkan pihak pembuat dan pihak eksternal untuk membaca dan membandingkan dengan laporan keuangan
pemerintah Desa lainnya.
Prinsip-prinsip Akuntansi

Prinsip Harga Perolehan Prinsip Objektif

1st Harga perolehan dari harta

dari harga perolehan sesuai dengan


(aset),
kewajiban/utang, dan pendapatan dihitung 3st Prinsip ini merujuk pada laporan keuangan
yang didukung oleh bukti-bukti transaksi
yang ada
kesepakatan oleh kedua belah pihak yang
bertransaksi

Prinsip Realisasi Pendapatan Prinsip Pengungkapan Penuh

2st Pencatatan pendapatan pada pemerintah


Desa pada dasarnya dilakukan pada saat
terjadinya transaksi dan dapat dilihat
4st Dalam
hendaknya
pembuatan laporan
mengungkapkan
keuangan
sebuah
informasi penuh yang tersaji dengan baik
berdasarkan jumlah kas yang diterima. secara kualitatif dan kuatitatif yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan.
Pengguna Akuntansi
Pihak Internal Badan Permusyawaratan
Pihak yang berada di dalam struktur Desa (BPD)
organisasi Desa, yaitu Kepala Desa, Yang mempunyai tugas untuk
Sekretaris Desa, Bendahara, dan melakukan pengawasan terhadap
Kepala Urusan/Kepala Seksi.
pelaksanaan APBDesa.

Text Here

Pemerintah Pihak Lainnya


Anggaran Desa berasal baik dari Lembaga Swadaya Desa, RT/RW,
APBN dan APBD melalui transfer, dan sebagainya.
bagi hasil, dan bantuan keuangan.
Persamaan Akuntansi
Persamaan Dasar
Aset = Kewajiban + Kekayaan Bersih

Persamaan yang diperluas


Aset + Belanja = Kewajiban + Kekayaan
Bersih + Pendapatan +/- Pembiayaan Netto

Atau

Aset = Kewajiban + Kekayaan Bersih +


(Pendapatan-Belanja) +/- Pembiayaan Netto
Unsur-unsur Laporan Keuangan Desa

Aset Pendapatan

Kewajiban Belanja

Kekayaan Bersih Pembiayaan

Industrial automation
Tahapan Siklus Akuntansi

Berawal dari bukti- Mengelompokkan Pembuatan 1. Laporan


catatan bukti Pertanggungjawab
bukti transaksi neraca saldo an Reaisasi
transaksi ke dalam dan kertas kerja Pelaksana APB
kelompok buku
Tahap Desa
besar 2. Laporan Kekayaan
Pencatatan Tahap
Pengikhtisaran Desa
Tahap
Penggolongan Tahap
Pelaporan

Add Text
Easy to change
colors, photos
and Text.
Penyusunan Laporan Keuangan Desa

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Laporan Kekayaan Milik Desa


APBDesa
Laporan ini menyajikan realisasi pendapatan, Laporan ini menyajikan kekayaan milik desa
belanja, dan pembiayaan dari pemerintah yang pada dasarnya merupakan selisih antara
desa dibandingkan dengan anggarannya aset yang dimiliki desa dengan jumlah
sesuai dengan APBDesa atau APBDesa kewajiban desa sampai dengan tanggal 31
Perubahan untuk suatu tahun anggaran Desember suatu tahun.
tertentu.
Tahap Penyusunan Laporan Keuangan Desa

Membuat rencana berdasarkan visi misi yang dituangkan


dalam penyusunan anggaran

Anggaran yang dibuat terdiri dari akun pendapatan, belanja, dan


pembiayaan. Setelah anggaran disahkan maka perlu
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan anggaran timbul transaksi. Transaksi tersebut
harus dilakukan pencatatan lengkap berupa pembuatan buku kas
umum, buku kas pembantu, buku bank, buku pajak, buku
inventaris dengan disertai pengumpulan bukti-bukti transaksi.

Untuk memperoleh informasi posisi keuangan, kemudian


berdasarkan transaksi yang terjadi dapat dihasilkan sebuah
neraca. Neraca ini fungsinya untuk mengetahui kekayaan/posisi
keuangan desa.

Selain menghasilkan neraca bentuk pertanggungjawaban pemakaian


anggaran dibuatlah laporan realisasi anggaran desa.
Laporan Realisasi Anggaran Desa
Laporan Realisasi Anggaran Desa
Laporan Realisasi Anggaran Desa menyajikan kegiatan keuangan
pemerintahan Desa yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran
Desa.

Unsur-unsur dalam Laporan Realisasi Anggaran Desa :


a) Pendapatan Desa;
b) Belanja Desa;
c) Surplus/Defisit Desa;
d) Pembiayaan Desa;
e) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) Desa.
Neraca Desa
Pengakuan Aset dan Pengukuran Aset

Aset diakui pada saat :


1. Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh desa dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur.
2. Diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

Pengukuran Aset

1. Kas dicatat sebesar nilai nominal;


2. Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
3. Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, atau nilai wajar apabila
diperoleh dengan cara lainnya;
4. Investasi dicatat sebesar pengeluaran untuk investasi yang dilakukan oleh desa untuk memperoleh
kepemilikan yang sah atasinvestasi tersebut;
5. Aset tetap dicatat sebesar harga beli atau biaya perolehan. Apabila biaya perolehan tidak diketahui dicatat
menggunakan nilai wajar.
Neraca Desa
Catatan Atas Laporan Keuangan Desa

Pemerintah Desa menyusun Catatan Atas laporan Keuangan Desa agar dapat dipahami dan
dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya.

Catatan Atas Laporan Keuangan Desa menjelaskan hal-hal sebagai berikut :


1. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada LRA dan Neraca.
2. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam LRA dan
Neraca.
Catatan Atas Laporan Keuangan Desa

Anda mungkin juga menyukai