Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KEMATIAN

KASUS KEMATIAN IBU HAMIL


DENGAN
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
Pulmonal Hypertension (PH)

Pembimbing : dr. M. Nooryanto, Sp.OG-K


Moderator : Dr.dr. I Wayan Agung Indrawan, Sp.OG-K
PENDAHULUAN
 MDGs berakhir tahun 2015  Sustainable Development Goals
(SDGs).
 Berdasarkan Survei antar sensus (SUPAS) tahun 2015, angka
kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 305 per
Pendahuluan 100.000 kelahiran hidup.
 Di Indonesia, angka kematian ibu akibat penyakit jantung
dalam kehamilan berkisar antara 1 –2% dari total kehamilan.
LAPORAN KASUS
 Nama : Ny. S
 Reg : 1148xxxx
 Usia : 22 tahun
 Alamat : Dsn Gunung Parang RT 32/RW 8 Ranubedali, Ranuyoso
Lumajang
 Pendidikan : SMP
Identitas  Pekerjaan : IRT
 Nama Suami : Tn. SA
 Usia : 23 th
 Pendidikan : Tidak tamat SD
 Pekerjaan : Kuli bangunan
 MRS : 7-6-2020 pukul 00:10:54 WIB
 SPV : dr. M. Nooryanto, Sp.OG-K
Pasien konsulan dari TS cardio dengan HF st C FC III dt VHD, TR severe, PR
severe, dengan PH high probability, G1P0Ab0

4-6-2020 5-6-2020 6-6-2020 7-6-2020


pukul 09.00 pukul 18.00 pukul 03.00

Subjektif Pasien tiba di IGD


Sesak memberat + RSSA, diterima oleh
Pasien mengeluh batuk  ke RSUD TS Cardio.
sesak semakin Dr. Haryoto Didiagnosis dengan
memberat  ke Lumajang  HF st C FC III dt
Pasien mengeluh
PKM Ranuyoso  diterima TS Cardio VHD, TR severe, PR
sesak napas 
saran MRS   karena severe, dan PH high
tetap di rumah
menolak. membutuhkan probability.
perawatan ruang Karena pasien hamil
intensif  rujuk dan kenceng-
RSSA kenceng  konsul
Obgyn
 Riwayat sesak, mudah lelah, pertumbuhan terganggu dan
kebiruan sejak kecil disangkal.
 Riwayat sesak selama hamil (+) sejak usia kehamilan 6 bulan,
muncul ketika aktivitas sedang berat (mencuci pakaian,
membersihkan kamar mandi) pasien tidak kontrol rutin,
Subjektif riwayat tidur dengan 2 bantal (+) sejak 2 bulan.
 Riwayat demam (-), nyeri dada (-), batuk (-)
 Riwayat Asma (-), DM (-), Hipertensi (-)
Riwayat Riwayat
Riwayat ANC
persalinan Menstruasi
• 1. Hamil ini • Bidan 3x • HPHT : 3-12-
Subjektif • PKM 3x 2019 ~ TP : 8-
(kontrol 9-2020 ~ UK
terakhir tgl 1- 26-28 mgg
6-2020)
Objektif

BB sebelum hamil : 40 kg
K/L : An -/-, ict -/-
BB selama hamil : 42 kg
Tho: Cor : S1-S2 tunggal, murmur (+)
TB : 150 cm kontinyu, gallop (-)
BMI : 17,7 Pulmo : Rh ≡/≡ Wh ≡/≡
KU : tampak sakit sedang, GCS Abd: TFU 2 jari diatas pusat (17cm),
456 ballotment (+), FHR : 132 bpm.
TD :113/72 mmHg TBJ 620 gr, his (+) jarang
N :103 x/m VaT: Ø 0-1 cm, eff 50%, HI ketuban
RR : 26 x/m (+), presentasi kepala,
SpO2 : 96 % on O2 NRBM 10 Lpm denom~sde, UPD dbn
LABORATORIUM THORAX AP ECHO CITO

 TR severe, AR moderate,
DL : 14,2/12.880/43,2/54.000
PR moderate
FH : 10/28,1
 PH
OT/PT : 18/5
Alb : 2,67
GDS : 131
Pemeriksaan
Ur/Cr : 47,3/1,89
Penunjang
HbA1C : 5,1
AU : 10
SE : 140/3,78/114
BGA : 7,41/22,2/61,1/14,3/10/91,8%
PfiO2 : 102,6
UL : Leukosit 9,2 LPB, Bakteri Kesimpulan :
- Kesan : LA dilatasi RV dilatasi
989 x 1000 - Cardiomegali
PDx : Echo congenital elektif,
EKG/24 jam
 HF st C FC III dt VHD PTx :
 TR severe, PR severe,
Cardiology dengan PH high probability
- Posisi semifowler
- Balans cairan seimbang
department  G1P0Ab0 UK 22-24 mgg
 Hipoalbumin (2,67)
- IVFD NS 500cc/24 jam
- Terapi oral
 Azotemia Sildenafil 3 x 25mg
PCT 3 x 500mg
- Inj. Furosemide 20mg-0-0
PDx : USG FM jam kerja
G1P0000Ab000 gr 26-28 mgg
Working dan T/H
PTx :
- MRS CVCU
+ Partus immaturus imminens
Planning + HF st C FC III dt VHD
- Pro perawatan konservatif
- Posisi semifowler
+ TR severe, PR severe
Diagnosis + PH high probability
- O2 10 lpm NRBM
- Balans cairan seimbang
& + Hipoalbumin
+ Azotemia
- Tokolitik : kaltrofen supp II
- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Planning + Moderate ARDS
+ Simptomatic UTI
- Terapi oral :
Therapy + Underweight
Asam Mefenamat 3 x 500mg
Rob 1 x 1
+ Trombositopenia
Vip Albumin 3 x Cap II
Follow Up FOLLOW UP
7-6-2020
S : Pasien dirawat di CVCU,
PDx : EKG/ 24 jam
sesak (+) A: Echo full study
G1P0000Ab000 gr 26-28 USG FM bila
O:
KU : tampak sakit sedang, GCS mgg T/H transportable
456 + Partus immaturus
PTx :
TD : 121/70 mmHg, N : 109 imminens
Perawatan CVCU
x/m, RR : 30 x/m + HF St C FC III dt VHD
IVFD RL 1500 cc/24 jam
SatO2 : 94% on NRBM 10 lpm, + TR severe, PR severe,PH
Oral intake 500 cc/hr
PU : 50cc/jam high probability
BC -250
+ Hipoalbuminemia
K/L : an -/- ict -/- Inj. Furosemide 20 mg-0-0
+ Azotemia
Tho : Cor: S1 S2 tunggal, + Moderate ARDS Terapi oral :
murmur(+) Sildenafil 3x25 mg
+ Asimptomatik UTI
Pulmo: Rh ≡/≡, Wh ≡/≡ PCT 3x500 mg
Abd : TFU 17cm,letak bujur U, + Underweight
+ Trombositopenia Vipalbumin 3x2 caps
DJJ 140x/mnt, his (-).
GE : flux (-) Tokolitik : Kaltrofen bila His
8-6-2020
PDx : EKG/ 24 jam
S : sesak (+)
A: Echo full study
O: G1P0000Ab000 gr 26-28 USG FM bila
KU : tampak sakit berat, GCS mgg T/H transportable
456 + Partus immaturus HDT dan IPF
TD : 109/73 mmHg, N : 110 imminens PTx :
x/m, RR : 30 x/m + HF St C FC III dt VHD Perawatan CVCU
SatO2 : 95% on NRBM 10 lpm,
+ TR severe, PR severe,PH IVFD RL 1500 cc/24 jam
PU : 50cc/jam
high probability Oral intake 500 cc/hr
K/L : an -/- ict -/- + Hipoalbuminemia BC -250
Tho : Cor: S1 S2 tunggal, + Azotemia Inj. Furosemide 20 mg-0-0
murmur(+) + Moderate ARDS Terapi oral :
Pulmo: Rh ≡/≡, Wh ≡/≡ + Asimptomatik UTI Sildenafil 3x25 mg
Abd : TFU 17cm,letak bujur U, + Underweight PCT 3x500 mg
DJJ 140x/mnt, his (-). + Trombositopenia Vipalbumin 3x2 caps
GE : flux (-)
Tokolitik : Kaltrofen bila His
9-6-2020

S : sesak (+) A: PDx : EKG/ 24 jam


G1P0000Ab000 gr 26-28 USG FM bila transportable
O:
mgg T/H PTx :
KU : tampak sakit berat, GCS
456 + Partus immaturus Perawatan CVCU
TD : 109/73 mmHg, N : 100 imminens
IVFD RL 1500 cc/24 jam
x/m, RR : 32 x/m + HF St C FC III dt VHD
Oral intake 500 cc/hr
SatO2 : 92% on NRBM 10 lpm, + TR severe, PR severe,PH
Balance cairan -250 cc/24
PU : 87,5 cc/jam high probability
jam
+ Hipoalbuminemia
K/L : an -/- ict -/- Inj. Furosemide 20 mg-0-0
+ Azotemia
Tho : Cor: S1 S2 tunggal, + Moderate ARDS Terapi oral :
murmur(+) Sildenafil 3x25 mg
+ Asimptomatik UTI
Pulmo: Rh ≡/≡, Wh ≡/≡ PCT 3x500 mg
+ Underweight
Abd : TFU 17cm,letak bujur U, Vipalbumin 3x2 caps
DJJ 148 x/mnt, his (-). + Trombositopenia dt Susp.
ITP Tokolitik : Kaltrofen bila His
GE : flux (-)
Echocardiografi :
PDA besar diameter 1,08-1,21 cm, bidirectional shunt Laboratorium :
dominan R to L DL : 14,7/8.980/46,1/32.000
IPF : 17,5
ASD (-), VSD (-), vegetasi (-), SEC (-), efusi pericard (-)
PH high probability Hapusan Darah Tepi
  Eritrosit : normokrom, anisopoikilositosis,
Kesimpulan : normoblast (+)
- PDA besar, bidirectional shunt dominan R to L Leukosit : kesan jumlah normal
- TR severe, AR moderate, PR moderate Trombosit : kesan jumlah menurun
- PH high probability
Saran : TEE dan kateterisasi jantung untuk evaluasi flow
ratio dan PARi
10-6-2020
A: PDx : C/ anastesi
S : sesak (+) memberat G1P0000Ab000 gr 26-28 PTx :
mgg T/H - Lapor DPJP  acc
O: + Partus immaturus terminasi dengan
KU : tampak sakit berat, GCS imminens histerotomi cito + IUD 
456 + HF St C FC III dt VHD
TD : 117/82 mmHg, N : 110 C/ anastesi dan cardio
+ TR severe, PR severe
x/m, RR : 38 x/m untuk pertimbangan
+ PDA besar
SatO2 : 85% on JR 15 lpm, PU terminasi.
+ PH high probability
: 50cc/jam - Anastesi : Pasien dalam
+ Hipoalbuminemia
kondisi krisis PH, saran
K/L : an -/- ict -/- + Azotemia
start NE  optimalisasi
Tho : Cor: S1 S2 tunggal, + Moderate ARDS
+ Asimptomatik UTI kondisi dan KIE
murmur(+)
Pulmo: Rh ≡/≡, Wh ≡/≡ + Underweight perburukan.
Abd : TFU 17cm,letak bujur U, + Trombositopenia dt susp. - Cardio :
DJJ 150x/mnt, his (-). ITP Drip Milrinon 1 mg/kgBB/min
GE : flux (-) + Desaturasi tend to  intubasi dan pemasangan
respiratory failure ventilator.
10-06-2020 14.15
Pasien dilakukan intubasi + pemasangan ETT
 
14.20
ETT terpasang
14.30
Pasien bradikardi  Inj. SA 2 amp IV  no respons  PEA
 
14.50
ROSC
TD 90/40 mmHg drip Dobutamin 5 mcg/kgBB/mnt
PASIEN On ventilator VC-AC FiO2 100%
PEEP 5 I : E 9 : 2 RR 14
DESATURASI  
15.30
Pasien arrest  RJP
 
16.00
Pasien dinyatakan meninggal di depan keluarga dan tenaga medis
PERMASALAHAN
1. Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini ?
2. Bagaimana penatalaksanaan kehamilan pada pasien ini ?
3. Apakah penyebab kematian pada pasien ini?
Permasalahan 4. Mengapa penyakit pasien tidak terdeteksi lebih dini?
5. Apakah kematian pada pasien ini dapat dicegah ?
PEMBAHASAN
Anamnesis : riwayat sesak saat
aktivitas, tidur dengan 2 bantal
sejak 2 bulan.

Pemeriksaan Fisik :
HR :103 x/m
RR : 26 x/m
Bagaimana SpO2: 96 % on O2 NRBM 10
Penegakkan LPM.
murmur (+) Intercostal line 2
diagnosis pada sinistra.

pasien ini ? Pemeriksaan Penunjang :


EKG
Echo :
• PDA besar, bidirectional shunt
dominan R to L
• TR severe, AR moderate, PR
moderate
• PH high probability
 Patent Ductus Arteriosus (PDA)
adalah kelainan bawaan jantung
“duktus arteriosus” yang tidak
menutup setelah bayi lahir.
 Peningkatan tiba-tiba tekanan O2
 hambat saluran kalium 
kalsium influx dan penyempitan
duktus dan diikuti penurunan
Patent Ductus kadar PGE2 dan PGI2  Serabut
Arteriosus otot polos medial di duktus
berkontraksi, yang mengakibatkan
penebalan dinding, obliterasi
lumen, dan pemendekan duktus
arteriosus.
 Penutupan sempurna : 24-48 jam
pada bayi aterm
 Gejala : seringkali asimptomatik
 Definisi hemodinamik PH adalah rata-rata tekanan arteri
pulmonalis (mPAP) ≥25 mmHg saat istirahat dengan cara
kateterisasi jantung kanan.
 Seringkali terjadi pada Penyakit Jantung Bawaan (PJB/ CHD)
Pulmonal menjadi PAH yang diklasifikasi sebagai PAH-CHD.
 Pada PAH-CHD, seringkali hal ini disebabkan oleh defek dengan
Hypertension shunt kiri-ke-kanan yang cukup besar untuk memungkinkan
(PH) peningkatan aliran darah paru yang cukup besar yang
selanjutnya akan memicu mekanisme patologis yang
menyebabkan peningkatan tegangan vaskular, disfungsi endotel,
hipertrofi otot polos, proliferasi dan distorsi progresif dari
pembuluh darah paru, sehingga berkontribusi pada
perkembangan PAH.
Pulmonal
Hypertension
(PH)
Endothelial thickening In situ thrombosis

Normal Mild/Moderate Severe


Perjalanan
Natural dari
Hipertensi
Pulmonal
 Prakonsepsi
Bagaimana • Riwayat penyakit jantung yang diderita beserta penanganannya

penatalaksana • Pemeriksaan fisik umum


• Pemeriksaan foto thoraks dan EKG 12 lead
an kehamilan
• Evaluasi status fungsional jantung ( menurut NYHA atau
pada pasien ACC/AHA)
ini? • Pengelompokkan penyakit jantung berdasarkan kelompok resiko
• Echocardiografi
• Persiapan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
Antenatal Care
Bagaimana 1. Konfirmasi usia kehamilan berdasarkan HPHT maupun USG
penatalaksana 2. Pemeriksaan ekokardiografi janin (skrining kelainan kongenital
jantung janin)
an kehamilan 3. Pemeriksaan kesejahteraan janin (USG, CTG)
pada pasien 4. penyakit penyerta
ini? 5. Perencanaan kapan terminasi kehamilan dan mode of
deliverynya
Bagaimana
penatalaksana
an kehamilan Sesuai indikasi obstetrik (maternal/ fetal)

pada pasien Persalinan Pervaginam  dapat ditoleransi pada pasien, kecuali


pada kelompok dengan NYHA class III dan IV  SC mungkin dapat
ini? dipertimbangkan.
Apakah
penyebab
kematian pada
pasien ini?
Apakah
penyebab
kematian pada
pasien ini?
1. Primi gravida 26-28 minggu usia 22 tahun
2. Pada anamnesis ditemukan pasien mengeluh sesak sejak usia
Mengapa kehamilan 6 bulan, memberat dengan aktivitas. Riwayat sesak
sebelumnya disangkal.
penyakit 3. Antenatal care di bidan wilayah dan puskesmas setempat,
secara anjuran WHO pasien sudah memenuhi, tetapi tidak
pasien tidak adekuat.
4. Sesak semakin memberat saat kehamilan pasien menginjak usia
terdeteksi 6 bulan  tetapi pasien tidak segera dirujuk.
5. Satu hari kemudian  sesak semakin memberat, oleh keluarga
lebih dini? pasien dibawa ke rumah sakit dr.Haryoto Lumajang  kondisi
pasien tidak stabil dan pertimbangan perawatan intensif 
rujuk RSSA
 Bila diketahui terdapat penyakit jantung kongenital sebelum
hamil, konseling dengan dokter ahli dan diskusi dengan
keluarga terutama suami sangat penting, pengambilan
Apakah keputusan dilakukan dengan mempertimbangkan banyak aspek
terkait apakah pasien memungkinkan atau tidak untuk hamil.
kematian pada  Pengawasan dengan spesialis jantung dan kandungan
pasien ini dibutuhkan secara intensif bila diputuskan akan hamil. Rujukan
dan dana harus disiapkan sejak awal, karena pasien HARUS
dapat kontrol di Faskes dengan sarana dan prasarana lengkap.
 Perencanaan rujukan dilakukan secara dini dan terencana,
dicegah? sehingga komplikasi yang mungkin terjadi dapat diantisipasi.
 Terminasi dilakukan dengan kolaborasi antara ahli obgyn,
anastesi, cardiology dan pediatri.
Apakah
kematian pada
pasien ini
dapat
dicegah?
Apakah
kematian pada
pasien ini
dapat
dicegah?
- Penyakit jantung kongenital sangat berpotensi menyebabkan berbagai
komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu hamil.

- Pada ibu hamil resiko kematian akibat penyakit jantung kongenital dapat dicegah
dengan skrining antenatal yang baik serta rujukan yang tepat waktu.

Kesimpulan - Dengan skrining antenatal yang maksimal diharapkan dapat berkontribusi


menurunkan angka kematian ibu demi terwujudnya program Sustainable
Development Goals (SDGs)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai