Anda di halaman 1dari 19

Penilaian Risiko

Kesalahan Material

Sri Widona 1902110406


Hernisa Soleha 1902124562
Sonya Christina 1902110209
Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal


auditor tanpa disadari, tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu
laporan keuangan yang mengandung salah saji
material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan
pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang
auditor bersedia untuk menanggungnya.
PDR= AAR
IR x CR
PDR= Risiko deteksi yang direncanakan
AAR= Risiko audit yang dapat diterima
IR = Risiko Inheren
CR= Risiko Pengendalian

Model Risiko Audit


KOMPONEN MODEL RISIKO AUDIT

Risiko Deteksi yang Direncanakan Risiko Inheren

Risiko bahwa bukti audit untuk suatu Mengukur penilaian auditor atas kerentanan
tujuan audit akan gagal mendetksi salah asersi salah saji yang material, sebelum
saji yang melebihi materialitas kinerja. memperhitungkan keefektifan pengendalian
Jika risiko deteksi yang direncanakan internal. Pengendalian internal diabaikan
dikurangi, auditor harus dalam penetapan risiko inheren karena
mengumpulkan lebih banyak bukti pengendalian intenal diperhitungkan
untuk mencapai rencana pengurangan terpisah dalam model risiko audit sebagai
risiko tersebut. risiko pengendalian.
Risiko Audit yang Dapat Diterima
Risiko Pengendalian

Mengukur penilaian auditor mengenai Ukuran kesediaan auditor untuk menerima


risiko bahwa salah saji yang material akan bahwa laporan keuangan mungkin
terjadi dalam suatu abersi dan tidak dapat mengandung salah saji yang material
dicegah atau terdeksi secara tepat waktu setelah audit selesai dan pendapat wajar
oleh pengendalian internal klien. Semakin tanpa pengecualian telah dikeluarkan.
efektif pengendalian intenal, semakin Untuk klien dengan risiko audit yang dapat
rendah faktor risiko yang dapat ditetapkan diterima yang lebih rendah, auditor
untuk risiko pengendalian. biasanya menugaskan staf yang lebih
berpengalaman mereview file audit dengan
lebih cermat.
Menilai Risiko Audit Yang Dapat Diterima

Hal pertama yang dilakukan auditor yaitu memutuskan risiko penugasan yaitu
risiko bahwa auditor atau kantor akuntan publik akan menderita kerugian setelah
audit selesai, walaupun laporan audit sudah benar. *AAR rendah diartikan bahwa
auditor yakin bahwa opini yang diberikan sesuai dengan kondisi rill entitas.
Sedangkan AAR tinggi diartikan bahwa auditor kurang yakin bahwa opini yang
diberikan telah sesuai dengan kondisi rill entitas.

*Risiko Audit yang Dapat Diterima


Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Risiko
Audit yang Dapat Diterima
Derajat Ketergantungan Pemakai Eksternal
pada Laporan Keuangan
Merupakan faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya AAR yang nantinya akan ditetapkan oleh
auditor. Ketergantungan pihak eksternal terhadap laporan keuangan entitas menandakan bahwa keputusan
pihak eksternal terhadap entitas sangat dipengaruhi oleh laporan keuangan entitas semisal investor
memutuskan untuk berinvestasi atau tidak dengan menggunakan laporan keuangan entitas. Indikator
mengenai derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuanan:

Ukuran Klien Distribusi Kepemilikan Sifat dan Jumlah


Diukur menurut total aktiva Cara entitas menawarkan Kewajiban
atau total pendapatan akan kepemilikannya (go public atau seberapa besar nilai
mempengaruhi risiko audit closed company), apabila kewajiban entitas, semakin
yang dapat diterima. bersifat go public maka besar nilai kewajiban maka
semakin banyak pengguna semakin banyak pengguna
laporan keungannya. laporan keuangannya.
Kemungkinan Bahwa Klien akan Mengalami Kesulitan Keuangan
Setelah Laporan Audit Dikeluarkan

Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan kesulitan finansial klien setelah laporan hasil audit
terbit. Tujuannya adalah agar auditor dapat mempertahankan mutu laporan hasil audit sekalipun
dituntut di pengadilan. Apabila merasa ada kemungkinan kebangkrutan klien setelah laporan hasil
audit terbit maka auditor dapat mempertimbangkan untuk menurunkan AAR. Indikator bahwa
probabilitas meningkat:
Laba (Rugi)
Posisi Likuidasi
Jika perusahan mengalami penurunan
Jika klien secara konstan
laba yang cepat atau mengalami
mengalami kekurangan kas
kenaikan kerugian selama beberapa
serta modal kerja,
tahun, maka auditor harus mengenali
mengindikasikan ada masalah
sejumlah masalah yang mungkin akan
masalah dalam pembayaran
dialami klien di masa yang akan
tagihan.
datang.
Sifat Operasi Klien
Metode Pembiayaan Pertumbuhan
Beberapa jenis bisnis memiliki risiko yang
Jika klien menekankan pembiayaan
tinggi dibandingkan dengan bisnis lainnya.
dalam bentuk utang, semakin besar
Misalnya perusahaan dengan satu produk
risiko kesulitan keuangan yang akan
akan memiliki kemungkinan bangkrut yang
dihadapi klien ketika kegiatan operasi
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan
klien kurang berhasil.
dengan bermacam-macam produk.

Kompetensi Manajemen
Manajemen yang kompeten akan selalu
waspada terhadap potensi akan adanya
kesulitan keuangan serta memodifikasi
metode operasionalnya untuk meminimalkan
berbagai pengaruh dari masalah jangka
pendek. Auditor harus menilai kemampuan
manajemen sebagai bagian dari evaluasi
atas kemungkinan terjadinya kepalitan.
Evaluasi Auditor atas Integritas Manajemen

Evaluasi atas integritas manajemen adalah bagian dari


investigasi atas klien baru dan evaluasi tentang
kesinambungan dengan klien yang telah ada. Jika klien memiliki
integritas yang patut dipertanyakan, maka auditor
kemungkinan besar akan menentukan tingkat AAR yang lebih
rendah. Evaluasi atas integritas manajemen akan dijadikan
pertimbangan auditor dalam menentukan besar atau kecilnya
AAR.
Menilai Risiko Inheren

Risiko inheren merupakan ukuran penilaian auditor tentang kerentanan


asersi atas salah saji yang material sebelum mempertimbangkan
keefektifan pengendalian material. Dalam menilai besar atau kecilnya
risiko inheren, auditor belum memasukkan efektif atau tidaknya sistem
pengendalian internal entitas.
Faktor Utama Menilai Risiko Inheren
Sifat Bisnis Klien
01

Hasil Audit
02 Sebelumnya

Penugasan Awal versus


03 Penugasan Berulang

Pihak-Pihak yang
04 terkait
Transaksi nonrutin atau komplek
05

Pertimbangan yang diperlukan untuk


06 mencatat saldo akun dan transaksi dengan
tepat

07 Unsur-unsur populasi

Faktor-faktor yang berkaitan


08 dengan pelaporan keuangan yang
curang

Faktor-faktor yang berkaitan


09 dengan misapropiasi aset
Mengambil Keputusan Risiko Memperoleh Informasi untuk Menilai
Inheren Risiko Inheren
Auditor mulai menilai risiko inheren selama
Auditor harus mengevaluasi informasi tahap perencanaan dan memperbarui
yang mempengaruhi risiko inheren untuk penilaian selama audit berlangsung, ketika
menilai risiko salah saji yang material pengujian audit dilakukan selama audit,
pada tingkat tujuan audit bagi siklus, seorang auditor dapat memperoleh informasi
saldo dan pengungkapan tambahan yang akan mempengaruhi
penilaian awal.
Risiko Audit untuk Segmen-Segmen Hubungan Risiko Dengan Bukti Serta
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko
Auditor biasanya menggunakan
tingkat risiko audit yang sama
Menghubungkan Materialitas Kinerja dan Risiko
untuk setiap segmen, karena faktor- dengan Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
faktor yang mempengaruhi audit Saldo
yang dapat diterima berhubungan
dengan keseluruhan audit, buka
akun-akun individual Meskipun menilai risiko inheren dan risiko
pengendalian untuk setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo merupakan praktik
umum, namun mengalokasi materaialitas ke
tujuan tersebur bukanlah hal yang umum. Hal
yang sulit yaitu memutuskan berapa banyak
materialitas yang dialokasikan ke akun tertentu
yang setelahnya harus dialokasikan ke satu
ataupun dua tujuan.
Kertas Kerja Perencanaan Bukti untuk
Pengujian atas Rincian Saldo

Auditor mengembangkan berbagai jenis kertas


kerja untuk membantu menghubungkan
pertimbangan yang mempengaruhi bukti audit
dengan bukti yang tepat yang harus
dikumpulkan.
Keterbatasan Pengukuran

Salah satu keterbatasan utama dalam


menerapkan model risiko audit adalah
sulit dalam mengukur komponen-
komponen model tersebut. Untuk
mengimbangi masalah pengukuran ini,
beberapa auditor menggunakan istilah
pengukuran yang umum dan subjektif
misalnya rendah, sedang, dan tinggi,
Hubungan Risiko dan Materialitas dengan Bukti
Audit

Secara bersamaan materialitas dan risiko mengukur ketidakpastian jumlah


dengan besaran tertentu. Hubungan materialitas kinerja dan keempat risiko
dengan bukti audit yaitu bahwa materialitas kinerja tidak memperngaruhi
keempat risiko begitu juga sebaliknya. Namun bersama-sama menentukan bukti
audit yan direncanakan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai