Anda di halaman 1dari 13

ZAKAT ITU PAJAK...?

M. SHOHIBUL JAMIL,S..H.I,M.H.AH .
Banyak orang berusaha
menyamakan antara zakat dan
pajak, sehingga konsekwensinya
ketika seseorang sudah
membayar pajak maka gugurlah
pembayaran zakatnya. Sementara
sebagian yang lain menolak
bahwa zakat sama dengan
pajak.
Persamaan Zakat dan Pajak
 Bersifat wajib dan mengikat atas harta penduduk
suatu negeri, apabila melalaikannya terkena sanksi.
 Zakat dan pajak harus disetorkan kepada lembaga
resmi agar tercapai efisiensi penarikan keduanya
dan alokasi penyalurannya. Dalam pemerintahan
Islam zakat dan pajak dikelola oleh negara.
 Tidak ada ketentuan memperoleh imbalan materi
tertentu di dunia.
 Dari sisi tujuan ada kesamaan keduanya yaitu
untuk menyelesaikan problem ekonomi dan
mengentaskan kemiskinan yang terdapat di
masyarakat.
Perbedaan Zakat dan Pajak
 Dari segi Nama. Zakat berarti bersih, bertambah,
dan berkembang. Sedangkan Pajak berarti
Utang/Pajak/Upeti.
 Dari segi Dasar Hukum. Zakat berdasar Al-quran
dan Sunnah. Sedangkan Pajak berdasar Undang-
Undang.
 Dari segi Nishab dan Tarif. Zakat ditentukan oleh
Allah (bersifat mutlak). Sedangkan Pajak ditentukan
negara (bersifat relatif).
 Dari segi Sifat. Zakat adalah kewajiban bersifat
tetap dan terus menerus. Sedangkan Pajak adalah
kewajiban sesuai dengan kebutuhan dan dapat
dihapuskan.
 Dari segi Subjek. Zakat subjeknya muslim.
Sedangkan Pajak adalah warga negara
 Dari segi Objek Alokasi Penerima. Zakat adalah
tetap yaitu 8 golongan. Sedangkan Pajak adalah
untuk dana pembangunan dan anggaran rutin.
 Dari segi Harta yang Dikenakan. Zakat adalah
harta produktif. Sedangkan Pajak adalah semua
jenis harta.
 Dari segi Syarat Ijab Kabul. Zakat adalah
disyaratkan. Sedangkan Pajak tidak disyaratkan.
 Dari segi Imbalan. Zakat adalah pahala/surga
dan keberkahan harta. Sedangkan Pajak adalah
tersedianya barang dan jasa publik.
 Dari segi Sanksi. Zakat adalah Allah dan
pemerintah Islam. Sedangkan Pajak dari
negara.
 Dari segi Motivasi Membayar. Zakat
adalah keimanan dan ketakwaan kepada
Allah. Sedangkan Pajak adalah kepatuhan
dan ketakutan pada negara dan sanksinya.
KAITAN ZAKAT DAN PAJAK
 UU No. 38 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat (pasal 14 ayat (3)),
Dikatakan: “Zakat yang telah dibayarkan
kepada BAZ atau LAZ dikurangkan dari
laba/pendapatan sisa kena pajak dari
wajib pajak yang bersangkutan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku”
 UU No. 17 Tahun 2000 Tentang Pajak
Penghasilan (Pasal 9 ayat (1) poin g),
dikatakan: “Zakat atau penghasilan yang
nyata-nyata dibayarkan oleh wajib
pajak pribadi muslim dan atau wajib
pajak badan dalam negeri milik muslim
kepada BAZ atau LAZ yang dibentuk
atau disahkan oleh pemerintah”
SISTEM PERPAJAKAN DI
INDONESIA

 Self Assesment System


 With Holding System
 Stelsel Campuran.
SIAPA WAJIB PAJAK PPh ?
 Rumusnya:

WP = Subjek Pajak + Objek Pajak

Subjek Pajak : Orang Pribadi, Badan, Warisan yang


Belum Terbagi, dan BUT
Objek Pajak : Penghasilan.
Penghasilan Orang Pribadi ?
 Dari Bekerja (gaji dalam bentuk apapun)
 Dari Pekerjaan Bebas (Dokter, Pengacara,
Notaris, dll).
 Dari Usaha (Laba Usaha).
 Dari Modal (Bunga, Sewa, Dividen, Royalti,
dll).
 Dari lain-Lain (Hadiah, Laba Penjualan
Harta, laba selisih Kurs, dll).
IMPLEMENTASI ZAKAT DAN PAJAK
Penghitungan Pajak Penghasilan
Penghasilan Bruto Rp T
Dikurangi:
* Biaya untuk mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan Rp A
* Zakat yang dibayarkan kepada BAZ/
LAZ Rp B
* PTKP Rp C (Rp A + B + C)
Penghasilan Kena Pajak (T – A – B – C) Rp V

PPh Terutang (V x Tarif Pajak) Rp xxxx


SIMPULAN
 Untuk menentukan penghasilan kena pajak boleh
dikurangkan zakat atas penghasilan saja, yang nyata-nyata
dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama
Islam, dan wajib pajak badan dalam negeri yang dimiliki
oleh pemeluk Islam kepada BAZ/LAZ yang dibentuk atau
disahkan pemerintah.
 Untuk dapat mengurangkan zakat dari penghasilan kena
pajak, wajib pajak harus punya NPWP.
 Zakat yang diterima oleh BAZ/LAZ yang dibentuk dan
disahkan oleh pemerintah tidak termasuk objek pajak.
 Zakat yang diterima oleh yang berhak (mustahiq) tidak
termasuk objek pajak.

Anda mungkin juga menyukai