Anda di halaman 1dari 10

Zakat Hasil Bumi

Kelompok 4 :
Ainun Naim (1905046026)
Mutik Kamila (1905046079)
Riska Lutfiyanti (1905046095)
Pengertian Zakat Hasil
Bumi
Zakat hasil bumi adalah semua harta pencarian
yang diperoleh dari bumi, dan ada hak orang lain
pada harta itu.

Imam Abu Hanifah dalam pendapatnya mengenai


zakat hasil bumi bahwa zakat dikenakan terhadap
semua hasil bumi, selain rumput (jerami), kayu dan
bambu. Semua hasil bumi yang memang diproduksi
oleh manusia maka wajib dikeluarkan zakatnya.

2
Ayat Al-Quran Tentang Zakat Hasil
Bumi
1. QS. Al-Baqarah : 267
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan
Allah) sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang kamu keluarkan dari bumi untuk kamu”

2. QS. Al-An’am : 141


“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman
yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya, (dengan dikeluarkan zakatnya)....”
Syarat Zakat Hasil Bumi
1. Hasil bumi itu termasuk sesuatu yang ditanam manusia.
sejenis tanaman yang biasa dibuat cocok tanam oleh manusia,
meskipun kadang-kadang ia tumbuh dengan sendirinya.

2. Merupakan makanan pokok yang tahan disimpan lama.


Wajib zakat dengan syarat termasuk sesuatu yang bisa dimakan
dalam keadaan normal dan bisa mengenyangi perut.

3.Telah cukup satu nisab.


Semua tanaman yang bisa bertahan selama satu tahun dikenakan
zakat

4
Nisab Zakat Hasil Bumi
Menurut ketentuannya
tanaman yang bergantung kepada tadah hujan, maka zakatnya sebanyak
10%, sedangkan tanaman yang mempergunakan alat-alat yang
memerlukan biaya, termasuk pemeliharaannya dan pengeluaran biaya
lainnya, zakatnya 5%.

Menurut tuntunan yang dibuat (diterbitkan Majelis Ulama Indonesia)


bahwa zakat perusahaan seperti kebun tebu, kopi, kelapa sawit dan
sebagainya disamakan dengan zakat harta benda dagangannya yaitu
2,5% .

5
Nisab biji makanan yang mengenyangkan dan buah-buahan
adalah 300 sa’ (lebih kurang 930 liter) bersih dari kulitnya.

Sabda Rasulullah saw. : “tidak ada sedekah (zakat) pada biji


dan buah-buahan sehingga mencapai 5 wasaq.” (HR. Muslim).
Dari Abu Sa’id, Sesungguhnya Nabi saw. berkata,” Satu
wasaq enam puluh sa’”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

1 wasaq = 60 sa’
5 wasaq = 5 x 60 sa’ = 300 sa’
1 sa’ = 3,1 liter
Jadi, 300 x 3,1 = 930 liter (1 nisab).
Daftar Presentase Harta Zakat Hasil Bumi

7
8
Contoh Study Kasus
(Studi Kasus Di Desa Pujodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten
Lampung Tengah)
Faktor-faktor penyebab petani tidak membayar zakat pertanian
Mengenai zakat pertanian masih banyak masyarakat Desa Pujidadi
yang belum mengetahui tentang adanya zakat pertanian. Mayoritas
dari mereka hanyalah mengetahui tentang adanya zakat fitrah yang
dikeluarkan setiap bulan Ramadhan. Hanya beberapa yang mengetahui
tentang adanya zakat dari hasil pertanian. Namun mereka yang sudah
mengetahui tentang adanya zakat pertanian masih saja ada yang
belum mengeluarkan zakatnya dari hasil pertanian mereka.
mengeluarkan zakat belum bisa sepenuhnya dikatakan mengeluarkan
zakat karena mereka mengeluarkan zakatnya belum sesuai dengan
dengan kadar yang harus dikeluarkan.
9
faktor-faktor dominan yang mempengaruhi petani tidak membayar zakat

1. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan petani tentang zakat pertanian.


Mereka tidak tahu bagaimana cara mengeluarkan zakat pertanian, kapan zakat
pertanian itu dikeluarkan, berapa kadar persentase yang harus dikeluarkan,
berapa nishab zakat pertanian.
2. kesadaran petani yang masih kurang dan keenggaaan untuk mencari
informasi yang lebih lanjut tentang kewajiban zakat hasil bumi.
3. Para petani hanya mengetahui kewajiban tentang zakat fitrah saja, para
petani berfikir bahwa zakat pertanian tidaklah wajib
4. Adapun beberapa petani yang telah membayar zakat hasil pertanian namun
belum sesuai dengan ketentuan zakat pertanian.
5. Kurangnya kecakapan organisasi penelolaan zakat.

Anda mungkin juga menyukai