Anda di halaman 1dari 20

FLU BURUNG

APA ITU FLU BURUNG ?

 Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A.

 Flu burung adalah suatu penyakit menular yang dikarenakan oleh


virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang
manusia.
APA ITU FLU BURUNG ?

 Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza


yang menyerang burung/unggas/ayam. Salah satu tipe yang perlu di
waspadai adalah yang disebabkan oleh virus influenza dengan kode
genetik H5N1 (H= Haemagglutinin, N= Neuramidase) yang selain
dapat menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari
burung ke manusia (Iwandarmansjah, 2007)
APA ITU FLU BURUNG ?

 Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A.

 Flu burung adalah suatu penyakit menular yang dikarenakan oleh


virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang
manusia.
ETIOLOGI
 • Virus influenza tipe A
 • Termasuk family orthomyxovirida
 • Dapat berubah-ubah bentuk
 • Terdiri dari hemaglutinin (H) Neuramidase (N). kedua huruf digunakan sebagai
identifikasi kode sub tipe flu burung yang banyak jenisnya
 • Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H3N3, H5N1, H9N2, H7N7, sedangkan
pada binatang H1H5 dan N1N9
 • Strain yang yang sangat viulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari sub
tipe A H5N1
 • Virus tersebut dapat bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22˚C dan lebih dari 30
hari pada 0˚C
 • virus akan mati pada pemanasan 60˚C selama 30 menit atau 56˚C selama 3 jam dan
dengan detergent, desinfektan missal formalin cairan yang mengandung iodine.
ETIOLOGI

 Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A . Virus influenza


termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-
ubah bentuk (Drift, Shift), dan dapat menyebabkan epidemic dan pandemic.
Virus influenza tipe A terdiri dari Hemaglutinin (H) dan Neuramidse (N),
kedua huruf ini digunakan sebagai identifikasi kode subtype flu burung
yang banyak jenisnya. Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2,
H3N3, H5N1, H9N2, H1N2, H7N7. Sedangkan pada binatang H1-H5 dan
N1-N9.
 Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu burung
adalah dari subtype A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di
air sampai 4 hari pada suhu 22o C dan lebih dari 30 hari pada 0o C.
Virus akan mati pada pemanasan 60o C selama 30 menit atau 56o C
selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan misalnya formalin,
serta cairan yang mengandung iodine (Iwandarmansjah, 2007)
ETIOLOGI
 • Virus influenza tipe A
 • Termasuk family orthomyxovirida
 • Dapat berubah-ubah bentuk
 • Terdiri dari hemaglutinin (H) Neuramidase (N). kedua huruf digunakan sebagai
identifikasi kode sub tipe flu burung yang banyak jenisnya
 • Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H3N3, H5N1, H9N2, H7N7, sedangkan
pada binatang H1H5 dan N1N9
 • Strain yang yang sangat viulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari sub
tipe A H5N1
 • Virus tersebut dapat bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22˚C dan lebih dari 30
hari pada 0˚C
 • virus akan mati pada pemanasan 60˚C selama 30 menit atau 56˚C selama 3 jam dan
dengan detergent, desinfektan missal formalin cairan yang mengandung iodine.
ETIOLOGI
 • Virus influenza tipe A
 • Termasuk family orthomyxovirida
 • Dapat berubah-ubah bentuk
 • Terdiri dari hemaglutinin (H) Neuramidase (N). kedua huruf digunakan sebagai
identifikasi kode sub tipe flu burung yang banyak jenisnya
 • Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H3N3, H5N1, H9N2, H7N7, sedangkan
pada binatang H1H5 dan N1N9
 • Strain yang yang sangat viulen/ganas dan menyebabkan flu burung adalah dari sub
tipe A H5N1
 • Virus tersebut dapat bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22˚C dan lebih dari 30
hari pada 0˚C
 • virus akan mati pada pemanasan 60˚C selama 30 menit atau 56˚C selama 3 jam dan
dengan detergent, desinfektan missal formalin cairan yang mengandung iodine.
 1) Pada unggas
• Jengger berwarna biru
• Borok di kaki
• Kematian mendadak
• Masa inkubasi 1 minggu
 2) Pada manusia
• Demam (suhu >38˚C)
• Batuk & nyeri tenggorokan
• Radang saluran paernafan atas
• Pneumonia
• Infeksi mata
• Nyeri otot
• Masa inkubasi 1-3 hari
• Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala

MANIFESTASI KLINIS
 Unggas ke unggas, unggas ke manusia
 Melalui udara yang tercemar virus H5NI yang berasal dari :
• Kotoran/skreta burung/unggas yang menderita flu burung
• Penularan dari unggas kemanusia juga terjadi jika manusia telah
menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak angsung dengan
unggas yang terinfeksi flu burung
• Penularan dari manusia ke manusia belum ada bukti

PATOFISIOLOGI
 Pada unggas
• Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi
• Vaksinasi pada unggas yang sehat
 2). Pada manusia
• Kelompok beresiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)
 Mencuci tanga denga desinfektan dan mandi sehabis bekerja
 Hindari kontak langsung dengan ayam/unggas yang terinfeksi flu burung
 Memanfaatkan alat pelindung diri (ex : masker dan pakaian kerja)
 Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja
 Membersihkan kotoran unggas setiap hari
 Imunisasi
• Masyarakat umum
 Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup
 Mengolah unggas dengan cara yang benar yaitu:
 Pilih unggas yang sehat

PENCEGAHAN
 Oksigenasi bila terdapat sesak nafas
 Hindari dengan pemberian cairan parenteral (infus)
 Pemberian obat anti virus
 Amantadin diberikan pada awal infeksi
 Melakukan investigasi pada pekerja
 Melakukan monitoring terhadap orang yang pernah kontak dengan orang yang
diduga terkena flu burung.

PENATALAKSANAAN
 Derajat I: penderita tanpa pneumonia
 Derajat II : penderita dengan pneumonia derajat sedang dan tanpa gagal nafas
 Derajat III : penderita dengan pneumonia berat dan dengan gagal nafas
 Derajat IV : pasien dengan pneumonia berat dan Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS)

KLASIFIKASI
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Hematologi
umumnya ditemukan leukopeni, limfositopeni, dan trombositopeni
 Pemeriksaan Kimia darah
Umumnya dijumpai penurunan albumin, peningkatan SGOT dan SGPT, peningkatan
ureum dan kreatinin.
 Pemeriksaan radiologic
Gambran infiltrat di paru menunjukan bahwa kasus ini adalah pneumonia. Pemeriksaa
lain yang di anjurkan adalah pemeriksaan CT scan untuk kasus dengan gejala klinik flu
burung tetapi hasil foto thoraks normal sebagai langkah diagnostic dini.
 Pemeriksaan post mortem
Pada pasien yang meninggal sebelum diagnosisflu burung tertegakkan, dianjurkan
untuk mengambil sediaan postmortem dengan jalan biopsy pada mayat (neoropsi),
specimen dikirim untuk pemeriksaan patalogi anatomi.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 A. PENGKAJIAN
1.Data dasar pengkajian pasien
• Aktivitas/istirahat
Gejala : batuk panjang, kelelahan, demam ringan
Tanda : sesak, kelelahan otot dan nyeri
• Makanan/cairan
Gejala : nafsu makan hilang, mual/muntah, penurunan BB
Tanda : turgor kulit buruk, penurunan masa otot
• Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri dada berkembang/berubah naik karena batuk berulang
• Integritas ego
Tanda : gelisah

ASKEP TEORITIS
• Pernafasan
Gejala : batuk, tarikan nafas panjang
Tanda : muka merah, sianotik
a. Pemeriksaan diagnostik
• Pemeriksaan sputum
b. Pengolompokan data
• Data subyektif
 Pasien mengeluh batuk
 Pasien mengeluh nyeri pada dada
 Pasien mengeluh sesak
• Data objektif
 Suhu badan berkembang atau naik
 Penurunan berat badan
 Turgor kulit buruk
 Mual-muntah
 Nafsu makan hilang
 Pasien tampak gelisah
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d peningkatan produksi secret, sekresi
tertahan, tebal, sekresi kental akibat influenza
 Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membrane alveolar, gangguan
kapasitas, pembawa O2 darah, gangguan pengiriman O2
 Resiko tinggi penularan infeksi b/d proses penyakit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai