Anda di halaman 1dari 12

MOTIVASI BELAJAR

Kelompok 5
ANGGI RIZKY ASLINA HARAHAP (2203311033)
JIHAN AQILAH ZAHRA (2203111049)
PASYA AMELIA (2203311042)
SINTIYA KLOLANTA BR GINTING (2203111013)
 
DOSEN PENGAMPU : APIEK GANDAMANA, S.Pd, M.Pd.
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
PENGERTIAN MOTIVASI DAN MOTIVASI BELAJAR
Motivasi adalah usaha yang didasari untuk
mengerahkan dan menjaga tingkah seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang


mendorong siswa untuk belajar secara sungguh-
sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara
belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan
dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.
FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR

Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai


penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearahtujuan
yang hendak dicapai.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan. Apa yang harus dikerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Cara yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi
belajar siswa di sekolah

1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat, tetapi juga banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin naik kelas saja..
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.
3. Saingan atau Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa. Persaingan antar individu maupun kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Memberi Ulangan atau Tes
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
5. Mengetahui Hasil
Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya
akan terus meningkat.
6. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
7. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk motivasi yang negatif, tetapi kalau diberikan secara bijak dapat menjadi alat motivasi yang baik.
8. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan pada diri anak didik sehingga hasilnya akan lebih baik pula.
9. Minat
Minat muncul karena ada kebutuhan. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai minat yang kuat.
10. Tujuan yang Diikuti
Rumusan yang diikuti dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting.
CIRI-CIRI MOTIVASI

Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi, perlu
dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi. Motivasi yang ada pada diri
setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang
dewasa.
Lebih senang bekerja mandiri.
Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja sehingga kurang aktif).
Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakni akan sesuatu)
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
Senang mencari dan memecahkan maasalah soal-soal.
BENTUK-BENTUK MOTIVASI

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.


Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.
Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink, otomatis, nafsu. Sedangkan
yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan
3. Motivasi intrinsic dan ekstrinik
a. Motivasi Ontrinsik
Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terididik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR
Cita-cita atau aspirasi siswa.
Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan
semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat
mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.
Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar.
Kondisi lingkungan siswa.
Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi
belajar mudah diperkuat.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku
belajar.
Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa.
Sebagai pendidik, guru dapat memilih dan memilah yang baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR

Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan


motivasi belajar, yaitu lingkungan budaya, keluarga,
sekolah dan siswa itu sendiri. Motivasi belajar bisa
menurun akibat ambisi orang tua atau sistem
peringkat di sekolah. Memaksa siswa menerima beban
melebihi kapasitasnya tentu saja membuat siswa
berkembang secara tidak sehat. Keinginan
menciptakan siswa ”hebat” justru bisa menghasilkan
siswa yang bermasalah.
TEORI-TEORI MOTIVASI DALAM BELAJAR

Teori Kebutuhan
Teori Efektifitas Diri
Teori Penguatan ( Reinforcement Theory )
Teori Keadilan
Teori Harapan.
STRATEGI MOTIVASI BELAJAR

Menurut Catharina Tri Ani (2006:186-187) ada beberapa strategi motivasi dalam
belajar antara lain sebagai berikut:
Membangkitkan minat belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan Karena
tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi
mereka.
 Mendorong rasa ingin tahu
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan
memelihara rasa ingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi
pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode penyajian.
Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk
mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya.
BEBERAPA CARA AGAR SISWA MEMPUNYAI MOTIVASI BELAJAR

1. Menerima siswa apa adanya. Siswa adalah seorang manusia


yang masih muda dan perlu dibimbing guna menjadi manusia
dewasa.
2. Menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi siswa
untuk mengeksplorasi serta mengekspresikan seluruh
potensinya.
3. Kenali seluruh potensi yang dimiliki siswa. Sejak awal, ajari
siswa untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan
bagi dirinya sendiri.
4. Berkomunikasilah dengan siswa tentang apa yang ingin
mereka wujudkan dan apa saja hambatannya. Hal ini bisa
dilakukan secara terbuka antara guru, orang tua dan siswa
Sementara itu Nasution (1986: 85) mengemukakan beberapa petunjuk singkat dalam
rangka upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswa di sekolah, antara lain:

Usahakan agar tujuan pelajaran jelas dan menarik, motif mempunyai tujuan, makin
jelas tujuan, makin kuat motivasi.
Guru sendiri harus antusias mengenai pelajaran yang diberikan.
Ciptakan suasana yang menyenangkan, senyuman yang menggembirakan suasana.
Usahakan agar anak-anak turut serta dalam pelajaran. Anak-anak ingin aktif.
Hubungkan pelajaran dengan kebutuhan anak.
Pujian dan hadiah lebih berhasil dari hukuman dan celaan. Sebaiknya biarlah hasil
baik dalam pekerjaan merupakan hadiah bagi anak.
Pekerjaan dan tugas harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan anak.
Mengetahui hasil baik menggiatkan usaha murid.
Hasil buruk apalagi kalau terjadi berulang-ulang akan mematahkan semangat.
Hargailah pekerjaan murid.
Berilah kritik dengan senyuman. Janganlahanak mendapatkan kesan bahwa guru
marah kepadanya, tetapi hanya kecewa atas hasil pekerjaannya atau perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai