Anda di halaman 1dari 36

PERENCANAAN KAWASAN

AGROBISNIS (PKA)

PENGASUH
DR. IR.ARMEN MARA,M.SI
DR. IR.H. YANUAR FITRI,M.SI

FAKULATAS PERTANIAN UNJA


FEBRUARI 2021
II. KONSEP KAWASAN DAN PEMBANGUNAN AGROBISNIS

A. Pengertian Kawasan Agrobisnis

1. Kawasan Nodal dan Kawasan Homognous

2. Lingkup Kawasan Agrobisnis

B. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

1. Pembangunan Agrobisnis

2. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

2
A. Pengertian-Pengertian

1. Kawasan adalah wilayah (ruang) yang menutupi permukaan bumi dan


memiliki batas-batas yang jelas, baik batas administrasi, batas sosial,
batas ekologi atau pun batas alam lainnya (Menurut ilmu perencanaan
wilayah)
2. Kawasan adalah wilayah (ruang) yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya (Undang-undang RI No.26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang).

3
sambungan
3. Agrobisnis adalah suatu pendekatan usaha yang bersifat
kesisteman mulai dari subsistem produksi, subsistem
pengolahan, subsistem pemasaran, dan sistem jasa
penunjang (UU No.18 tahun 2004 tentang perkebunan).
4. Agrobisnis adalah suatu kegiatan dalam bidang pengadaan
input-input pertanian, produksi pertanian, dan atau kegiatan
pasca panen, pegolahan hasil pertanian, dan pemasaran
hasil pertanian.
5. Untuk itu, kawasan agrobisnis adalah wilayah yang
ditetapkan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
agrobisnis

4
1. Kawasan Nodal dan Kawasan Homognous

• Kawasan nodal dalam agrobisnis adalah


wilayah yang ditetapkan sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan agrobisnis karena
tempat tersebut memiliki keterkaitan dalam
kegiatan produksi agrobisnis
 Misalnya:
 Adanya keterkaitan antara kebun kelapa sawit
yang menghasilkan TBS dengan Pabrik Kelapa
Sawit yang mengolah TBS menjadi CPO
5
6
7
1. Konsep Kawasan Nodal dan Kawasan Homognous
(Sambungan)

• Kawasan homognous dalam agrobisnis adalah


wilayah yang ditetapkan sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan agrobisnis karena
tempat tersebut memiliki kesamaan
kharakteristik dalam kegiatan produksi agrobisnis
• Misalnya :
– Kawasan perkebun an kelapa sawit
– Kawasan perkebunan karet
– Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian

10
11
12
13
14
B. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

1. Pembangunan Agrobisnis

2. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

15
1. Pembangunan Agrobisnis
• Pembangunan adalah upaya sadar atau direncanakan
untuk mencapai hasil yang lebih baik dimasa mendatang.
• Pembangunan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan
ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa datang (UU No.32 tahun
2009 tentang lingkungan hidup).
• Pembangunan agrobisnis itu tidak lain adalah upaya
sadar atau direncanakan guna meningkatkan
kesejahteraan pelaku agrobisnis secara berkelanjutan .
16
2. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

• Perencanaan adalah usaha menyusun atau


mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
• Perencanaan Kawasan agrobisnis tidak lain
adalah usaha menyusun atau menata ruang
sedemikian rupa dimana kegiatan agrobisnis itu
berlangsung secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan pembangunan agrobisnis.

17
Penentuan kawasan agrobisnis
Penggabungan wilayah perkebunan sayuran dengan pusat pasar

Wilayah kebun
Wilayah
sayuran Pusat Pasar
Sayuran

18
Apa yang direncanakan?
• Jalan yang menghubungkan kedua wilayah sehingga keduanya menjadi
kawasan yang lancar dalam transportasi
• Sarana transportasi antara kedua wilayah tersebut (sarana transportasi
tersebut siapa yang menguasasi)
• Berapa banyak kebutuhan barang di pusat pasar dan berapa banyak yang
bisa disediakan oleh wilayah kebun
• Bentuk pasar di wilayah kebun sayuran dan bentuk pasar di pusat pasar
(monopoly/monoposony, perpect competition, atau oligopoly/oligopsony)
• Sarana dan prasarana pendukung di wilayah kebun dan di wilayah pusat
pasar (penyimpanan dan bongkar muat)
• Informasi pasar baik di wilayah kebun maupun di pusat pasar

19
20
Keterkaitan Sektor Pertanian dengan sektor lain dalam suatu
daerah

Sektor
Industri
Sektor Sektor
Pertam- Perdagangan, hotel
bangan & Res

Sektor Sektor
Listrik & Air SEKTOR Bangunan
Bersih Pertanian
Sektor Keu,
Sektor Persh&
Pengangkut Jasa Persh
an & Kom
Sektor
Jasa2
21
Keterkaitan Wilayah dengan Wilayah lain
Kota Kab
S.Penuh Kerinci
Kab Sarola- Kab
ngun
Merangin

Kab. Kab. Bungo


B.Hari Kota
Jambi

Kab Kab. Tebo


M.Jambi

Kab. Kab. Tanjab


Tanjabbar tim
22
Perencanaan
1. Perencanaan menurut Undang-Undang R I Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia.
2. Perencanaan menurut Diana Conyers (1991) adalah
suatu proses yang terus menerus yang melibatkan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan penggunaan
sumberdaya yang ada dengan sasaran untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dimasa yang akan datang.
3. Perencanaan menurut Sugeng Budiharsono,1989
adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan

23
Secara sederhana perencanaan meliputi hal-hal berikut:
Menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Memperhitungkan sumberdaya yang tersedia
Mencapai tujuan yang diinginkan dimasa datang
Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
Perencanaan adalah suatu proses menyusun kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia secara efisien dan efektif guna
mencapai tujuan yang diinginkan dimasa mendatang.

24
Pembangunan
1. Pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang meliputi
kemajuan lahiriah, bathiniah dan kemajuan seluruh rakyat (Emil
Salim,1986)
2.Pembangunan adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
atas suatu masyarakat atau suatu system social secara keseluruhan
menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi (Michael P.
Todaro, 1997).
3.Pembangunan adalah suatu proses pertumbuhan ekonomi yang
sinambung dimana sebahagian besar masyarakat beralih dari
kehidupan miskin ke kehidupan dengan standar material yang lebih
baik (Peter, L, Berger (1990).
4. Pembangunan menurut UU No.32 tahun 2009 adalah pembangunan
berkelanjutan, yaitu upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan.
25
Secara sederhana pembangunan meliputi hal-hal berikut:
 Terjadinya pertumbuhan ekonomi
 Berkurangnya jumlah penduduk miskin
 Terjadinya perbaikan masyarakat yang berkesinambungan
 Terjadinya perbaikan kehidupan seluruh rakyat dalam aspek lahiriah dan
bathiniah

Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:

Pembangunan adalah suatu usaha memperbaiki seluruh kehidupan rakyat


dalam aspek lahiriah dan bathiniah secara berkesinambungan melalui
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan jumlah penduduk miskin.

26
Dalam ilmu ekonomi, wilayah dapat dibagi:

a. Wilayah Nodal
Wilayah nodal yaitu wilayah yang terbentuk atas dasar adanya
keterkaitan (kegiatan ekonomi) antara beberapa tempat sehingga
terjalin hubungan ekonomi yang demikian erat antara sesamanya.
Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari segi input dan dapat juga
dilihat dari segi output, dimana terjadi pertukaran barang dan jasa
antara kedua wilayah tersebut.
Tipe wilayah nodal ini sering digunakan untuk perencanaan makro.

27
Wilayah Nodal
Masing2 wilayah memiliki kharakteristik tertentu yang
berbeda dari wilayah lain

A B

C
Contohnya A penghasil kapas, B penghasil benang dan kain sedangkan C
penghasil baju. Sehingga antara A, B, dan C saling membutuhkan.
Kalau ada kerjasama antara A,B,dan C maka kekurangan A dapat dipenuhi oleh B,
kekurangan B oleh C, dan seterusnya
28
IMS-GT
INDONESIA MALAYSIA SINGAPURA GROWTH TRIANGLE
Apa kekurangan I dan apa kelebihan I ?
Apa kekurangan M dan apa kelebihan M ?
Apa kekurangan S dan apa kelebihan S ?

I M

Kalau ketiganya bekerjasama maka perekonomian berjalan lancar,


mantap, efisien, dan berdaya saing. 29
b. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang terbentuk
atas dasar kesamaan kharakteristik.
Contoh wilayah pertanian, wilayah kehutanan,
wilayah pasang surut, wilayah pergunungan,
wilayah industri, wilayah perkontoran, wilayah
pendidikan, wilayah pasar (kota) dan seterusnya.
Tipe wilayah homogen ini lebih tepat diiterapkan
untuk perencanaan mikro (perusahaan).

30
WILAYAH HOMOGEN

Memiliki kharakteristik yg sama

A B C

A B C

Kalau bersatu maka skala usaha akan meningkat,


efisiensi meningkat, dan daya saing meningkat
31
WILAYAH PERDAGANGAN BEBAS
Ditujukan untuk menghilangkan hambatan
perdagangan antar wilayah

A B C

A B C
32
C. Wilayah Administrasi/ perencanaan

 Wilayah administrasi disebut juga wilayah


perencanaan, yaitu wilayah yang dibentuk untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan.
Biasanya berkaitan dengan perencanaan
kabupaten/kota dan perencanaan provinsi.

33
WILAYAH ADM/ PERENCANAAN

Peta Provinsi Jambi

Kab.Tanjung Jabung Barat


Kab.Tebo Kab.Tanjung Jabung Timur

Kab.Muaro Jambi
Kab.Bungo
PROVINSI JAMBI Jambi

Kab.Kerinci
Kab.Merangin
Kab.Sarolangun

34
Sembilan Sektor Dalam Perekonomian Daerah dan Nasional
Indonesia

No Sektor
1 Pertanian, Perter, Peri, Kehut
2 Pertambangan Dan Galian
3 Industri Pengolahan
4 Listrik & Air Bersih
5 Bangunan
6 Perdag Hotel & Res
7 Pengang & Kom
8 Keu, Persewaan & Jasa Persh
9 Jasa-jasa 35
Terima kasih

36

Anda mungkin juga menyukai