Anda di halaman 1dari 65

PENGASUH

Dr. Ir. ARMEN MARA, M.Si


Dr. Ir. H. YANUAR FITRI, M.Si

KULIAH 3 : PELAKSANAAN DAN MACAM-


MACAM PERENCANAAN

FAKULATAS PERTANIAN UNJA


FEBARUARI 2021
III. PELAKSANAAN DAN MACAM-MACAM PERENCANAAN
KAWASAN AGRIBISNIS
A. Macam-Macam Perencanaan Kawasan
1. Menurut Jangka Waktunya
2. Menurut Tingkat Keluwesannya
3. Menurut Teknik Pencapaiannya
4. Menurut Pihak yang Berpartisipasi
5. Menurut Ruang Lingkupnya
B. Komponen Perencanaan Kawasan Agribisnis
1. VISI
2. Misi
3. Tujuan
4. Sasaran
5. Strategi
6. Program
7. Kegiatan
8. Tempat
9. Waktu
10. Sarana
11. Metode
12. Anggaran

2
A. MACAM-MACAM PERENCANAAN
1. PKA menurut Jangka Waktunya
a. Jangka Pendek
b. Jangka Menengah
c. Jangka Panjang
2. PKA menurut Tingkat Keluwesannya
a. Top down (dari atas)
b. Buttom up (dari bawah)
c. Integrated (terpadu)
3. PKA menurut Teknik Pencapaiannya
a. Perencanaan Strategis
b. Perencanaan Taktis
4. PKA menurut pihak yang berpartisipasi
a. Perencanaan oleh tenaga profesional
b. Perencanaan partisipatif
5. PKA menurut Ruang Lingkup
a. Perencanaan Agregatif / Komprehensive
b. Perencanaan Parsial

3
1. PKA Menurut Jangka Waktunya

a. Recana Jangka Pendek/ Tahunan (RENJA) 1 tahun

b. Rencana Jangka Menengah (RPJM) 5 tahun

c. Recana Jangka Panjang (RPJP) 20-30 tahun.


• PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN
MENURUT JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
th th th th th th th th th th th th th th th th th th th th
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Rencana Pembangunan
Jangka Pendek/Tahunan (APBD)
1 tahun

Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM)
5 Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 20


tahun
RENCANA JANGKA PENDEK
 Rencana Jangka Pendek biasanya dilaksanakan dalam jangka waktu 1
tahun sehingga disebut juga Rencana Tahunan.
 Rencana Jangka Pendek biasanya sejalan dengan rencana anggaran
tahunan
 Di Indonesia rencana anggaran disusun satu tahun kalender, yaitu
dari Januari sampai dengan Desember.
2.Perencanaan Menurut Tingkat Keluwesannya
a. Perencanaan Top down (diintruksikan dari atas)
b. Perencanaan Buttom up (diputuskan dari bawah)
c. Perencanaan Terpadu (kombinasi top down dan bottom
up)
a) Perencanaan Atas Bawah (Top down)
Perencanaan atas bawah yaitu proses perencanaan dimana segala
sesuatu tentang program dan kegiatan perencanaan ditentukan oleh
pimpinan sedangkan bawahan hanya mengikuti arahan.

Perencanaan atas bawah (top down) terjadi karena komunikasi


antara pihak pimpinan dan bawahan kurang lancar.

Pimpinan sering menganggap apa yang diusulkan dari bawah


"kurang berbobot“ (asal usul saja).

Sedangkan bawahan menganggap bahwa manajer atau atasan ”sok


pintar".
Gambar : Bagan perencanaan top down

ISU-ISU RENCANA HASIL SURVEI


STRATEGIS DISUSUN DI TENTANG KONDISI
TINGKAT ATAS YANG ADA

DITERJEMAHKAN
OLEH BAWAHAN

DILAKSANAKAN
SESUAI PETUNJUK
b) Perencanaan Bawah Atas (buttom up)

Perencanaan button up adalah proses perencanaan


dimana bawahan memegang peranan penting
dalam menyusun program dan kegiatan sedangkan
manajer menyetujui apa yang sudah disepakati.
Perencanaan bawah atas (buttom up) efektif
dilaksanakan jika kualifikasi bawahan sudah
seimbang dengan atasan, terutama dilihat dari segi
pendidikan dan pengalaman. Hal yang demikian
memungkinkan terjalinnya komunikasi yang lancar
dan saling mempercayai antara keduanya.
Untuk meujutkan perencanaan bawah atas maka
diperlukan kegiatan pelatihan dan pemberdayaan
karyawan.
Gambar : Bagan perencanaan bottom up
DITETAPKAN DI
TINGKAT ATAS

DITERUSKAN KE
ATAS UNTUK
FORMALISASI

PENGALAMAN DISUSUN HASIL


NYATA DI BERDASARKAN PENGAMATAN DAN
LAPANGAN HASIL SURVEI SURVEI LANGSUNG
LANGSUNG DAN DI LAPANGAN
PENGALAMAN
NYATA
c. Perencanaan Terpadu (Integrated)
Dalam perencanaan terpadu usulan rencana pekerjaan
dibuat diusulkan oleh bawahan atau manajer tingkat bawah.
Usulan tersebut dipelajari oleh manajer tingkat atas dan
seterus nya dibahas bersama dan ditetapkan bersama.

Dalam perencanaan terpadu ini aspirasi bawahan


tertampung sehingg muncul partisipasi dari bawahan karena
aspirasi mereka tertampung. Sebaliknya kemauan politik dari
menajer atas pun diakomodir sehingga mereka tidak merasa
terlangkahi.
Gambar : Bagan perencanaan terpadu yang mempertemukan
kepentingan atas dan bawah

ISU-ISU HASIL SURVEI


STRATEGIS KONDISI YANG
DI TINGKAT KEMAUAN PIHAK ADA
ATAS ATAS

ASPIRASI PIHAK
BAWAH

PENGALAMAN HASIL
NYATA DI PENGAMATAN DAN
LAPANGAN SURVEI LANGSUNG
DI LAPANGAN
GAMBAR : Keterpaduan perencanaan dari atas dan dari bawah

ISU-ISU
HASIL SURVEI
STRATEGIS DI
KONDISI YANG
TINGKAT ATAS KEMAUAN PIHAK ADA
ATASAN

RENCANA KERJA
KAWASAN

ASPIRASI PIHAK
BAWAHAN HASIL
PENGALAMAN PENGAMATAN DAN
NYATA DI SURVEI LANGSUNG
LAPANGAN DI LAPANGAN
3. Perencanaan dilihat dari pihak yang berpartisipati
1. Perencanaan oleh tenaga professional
Perencanaan ini dibuat oleh tenaga ahli yang profesional dengan
menggunakan data-data penelitian survei, yang kemudian disusun
menjadi perencanaan.

2. Perencanaan Partisipatif
Yaitu perencanaan yang dibuat dengan melibatkan pihak-pihak
terkait (stakeholder), termasuk pihak pemerintah, swasta, LSM,
Ormas, dan masyarakat sendiri.
4. Perencanaan Menurut Teknik Pencapaiannya

a. Perencanaan Strategis
b. Perencanaan Taktis
a. Perencanaan Strategis
Rencana Strategis adalah proses pemilihan tujuan
organisasi, penentuan kebijakan dan program yang
perlu untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu, serta
penetapan metode yang perlu untuk menjamin agar
kebijakan dan program strategis itu dilaksanakan
(Stoner dan Wankel, 1986).
Perencanaan strategis meliputi suatu jangka waktu yang
relatif panjang, mencakup perumusan tujuan dan segi-
segi yang mempengaruhi organisasi.
Perencanaan strategis menjawab pertanyaan ”kemana
seharusnya kita akan pergi?”
b. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis adalah perencanaan yang kegiatannya
menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas apa,
membagi-membagikan tugas, menyusun ukuran-ukuran
kuantitatif untuk tiap-tiap tugas dan menjalankan
pengawasan secukupnya guna mengevaluasi kemajuan
(Terry dan Rue,1996).
Perencanaan taktis meliputi jangka waktu yang relatif
pendek, terutama sekali mengenai bagaimana caranya
mencapai tujuan yang sangat khusus sifatnya.
Perencanaan taktis menjawab pertanyaan ”Bagaimana
caranya kita sampai ke situ?”
5. Perencanaan menurut ruang lingkup
a. Perencanaan Agregatif / Komprehensive
Meliputi perencanaan seluruh perekonomian secara global. Perencanaan ini
mengikutsertakan model-model pertumbuhan yang memproyeksikan
pertumbuhan variable-variabel ekonomi seperti pendapatan nasional,
pengeluaran pemerintah, konsumsi, tabungan, investasi, impor, ekspor,
kesempatan kerja, jumlah permintaan, jumlah penawaran, tingkat bunga,
perpajakan dan sebagainya.

b. Perencanaan Parsial
Perencanaan ini dimulai sepotong-potong melalui pembangunan proyek-
proyek. Investasi pada proyek ini kadang-kadang sulit dihubungkan dengan
keseluruhan perencanaan komprehensif, bahkan kadang-kadang
pembangunan proyek-proyek ini tanpa didasari dengan pembangunan jangka
panjangnya.
B. Komponen Perencanaan dan Pengertiannya
1. Visi adalah impian yang ingin akan dicapai pada suatu waktu yang
akan datang
2. Misi adalah hal-hal yang akan dilakukan dalam mencapai visi
3. Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai melalui pekerjaan-pekerjaan
tersebut
4. Sasaran yang hendak dicapai atau diprioritaskan dalam perencanaan
5. Strategi adalah pilihan yang ditetapkan dalam mencapai visi atau tujuan
6. Program (programe) adalah rangkaian pekerjaan-pekerjaan yang akan
dilaksanakan
7. Kegiatan (activities) adalah rincian dari pekerjaan yang akan
dilaksanakan
8. Tempat adalah lokasi dimana pekerjaan akan dilaksanakan
9. Waktu adalah lamanya masa kerja yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut
10. Sarana adalah alat dan bahan yang akan menunjang pelaksanaan
pekerjaan
11. Metode adalah cara yang digunakan dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan
12. Anggaran adalah dana yang tersedia dalam kegaitan perencanaan
1. VISI
Visi adalah impian yang ingin diujudkan di suatu
waktu di masa mendatang
 Memuat kondisi, situasi, prestasi seperti apa yang
ingin dicapai
Memuat dimensi waktu kapan hal itu akan dicapai

21
2. MISI
 Memuat tentang bagaimana cara mencapainya

22
3. Program
 Program (programe) adalah rangkaian pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilaksanakan

23
Kegiatan (activities) adalah rincian dari pekerjaan
yang akan dilaksanakan

24
C. PROSES DAN PROSEDUR PERENCANAAN
1. Perencanaan Melalui Musrenbang
a. Musrenbang Desa
b. Musrenbang Kecamatan
c. Musrenbang Kabupaten/Kota
d. Musrenbang Provinsi
2. Penyesuaian dengan Budget
a. PAD (Pendapatan Asli Daerah)
b. DAU (Dana Alokasi Umum)
c. DAK (Dana Alokasi Khusus)
d. DOK (Dana Otonomi Khusus)
Perencanaan Hasil
Proses
(Penyusunan (1,5,atau 20 Thn mendatang)
(Pelaksanaan)
Program)

Kondisi Wilayah Kondisi Wilayah


Sekarang yang Akan Datang yang
Dinginkan
Faktor-faktor pendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
kelurahan
Aspek Ekonomi Aspek Sosbud
1.Pemb. Pertanian 1. Kesehatan
2.Pemb. Industri kecil 2. Pendidikan
3.Pemb. Usaha 3. Kesbang
Perdag. dan Jasa 4. Nakerduk
4.Pemb.Koperasi KESEJAHTERAAN MASY. 5. Agama
5. Dll 1. Terpenuhi kebutuhan pokok 6. Kessos
2. Terpenuhi kebutuhan 7. Keluarga Berencan
rekreasi 8. Tata Pemerintahan
3. Berpengatahuan, beriman, 9. Organisasi
sehat, bersih dan serasi 10. Sosial
4. Perasaan aman dan damai
5. Mendapat pelayanan umum
Aspek Fisik & Sapras yg memadai
1.Jalan, jembatan, got
dan drainase, gedung,
dan perumah
2. Sarana Kebersihan
3.Sarana perhubungan Aspek Kantibmas
4.Tata ruang dan 1. Hukum dan
5. Damkar Perundang2an
6. Lingkungan hidup 2. Ketertiban
3. Keamanan lingkungan
INSTANSI TERKAIT DI BAWAH PEMDA KOTA JAMBI DALAM KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN

A. Bidang Ekonomi B. Bidang Sosial Budaya


1. Disperindagkop 1. Dinas Kesehatan
2. Dinas Pendidikan
2. Dinas Pertanian
3. Dinas Bina Kesbang
3. Dinas Kehutanan
4. Dinas Nakerdukcapil
4. Dinas Pendapatan 5. Dinas PMKS
5. Kantor Pengelola Pasar 6. BKBKS
6. Kantor Pengelola Parkir 7. Kantor PDE
7. Bagian Perekonomian Setda 8. Badan Pengawas
8. Bagian Sangda Setda 9. Bagian Humas dan Infokom
10.Bagian Tata Pemerintahan Setda
9. Bagian Keuangan Setda
11.Bagian Organisasi Setda
10.Bagian Umum Setda 12.Bagian Sosial Setda
13.Bagian Kepegawaian Setda
C. Bidang Fisik dan Prasarana D. Bidang Kantibmas
1. Bapedalda 1. Satpol PP
2. Dinas PU 2. Bagian Hukum dan Per
3. Dinas Tata Kota UU Setda
4. Dinas Perhubungan
5. Kantor Damkar
6. Kantor Pengl. Kebersihan dan Pemakaman
1. Penyusunan Melalui Musrenbang
30
31
1. Konsep Kawasan Nodal dan Kawasan Homognous
(Sambungan)
• Kawasan homognous dalam agrobisnis adalah wilayah
yang ditetapkan sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan agrobisnis karena tempat tersebut memiliki
kesamaan kharakteristik dalam kegiatan produksi
agrobisnis
• Misalnya :
– Kawasan perkebun an kelapa sawit
– Kawasan perkebunan karet
– Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian

34
35
36
37
38
B. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

1. Pembangunan Agrobisnis

2. Perencanaan Kawasan Agrobisnis

39
1. Pembangunan Agrobisnis
• Pembangunan adalah upaya sadar atau direncanakan untuk
mencapai hasil yang lebih baik dimasa mendatang.
• Pembangunan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi
kedalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan
lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa datang (UU No.32 tahun 2009 tentang
lingkungan hidup).
• Pembangunan agrobisnis itu tidak lain adalah upaya sadar
atau direncanakan guna meningkatkan kesejahteraan pelaku
agrobisnis secara berkelanjutan .
40
2. Perencanaan Kawasan Agrobisnis
• Perencanaan adalah usaha menyusun atau
mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dimasa mendatang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
• Perencanaan Kawasan agrobisnis tidak lain adalah
usaha menyusun atau menata ruang sedemikian rupa
dimana kegiatan agrobisnis itu berlangsung secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
pembangunan agrobisnis.

41
Penentuan kawasan agrobisnis
Penggabungan wilayah perkebunan sayuran dengan pusat pasar

Wilayah kebun
Wilayah
sayuran Pusat Pasar
Sayuran

42
Apa yang direncanakan?
 Jalan yang menghubungkan kedua wilayah sehingga keduanya menjadi
kawasan yang lancar dalam transportasi
 Sarana transportasi antara kedua wilayah tersebut (sarana transportasi
tersebut siapa yang menguasasi)
 Berapa banyak kebutuhan barang di pusat pasar dan berapa banyak yang
bisa disediakan oleh wilayah kebun
 Bentuk pasar di wilayah kebun sayuran dan bentuk pasar di pusat pasar
(monopoly/monoposony, perpect competition, atau
oligopoly/oligopsony)
 Sarana dan prasarana pendukung di wilayah kebun dan di wilayah pusat
pasar (penyimpanan dan bongkar muat)
 Informasi pasar baik di wilayah kebun maupun di pusat pasar

43
Keterkaitan Sektor Pertanian dengan sektor lain dalam suatu
daerah

Sektor
Industri
Sektor Sektor
Pertam- Perdagangan, hotel
bangan & Res

Sektor Sektor
Listrik & Air SEKTOR Bangunan
Bersih Pertanian
Sektor Keu,
Sektor Persh&
Pengangkut Jasa Persh
an & Kom
Sektor
Jasa2

44
Keterkaitan Wilayah dengan Wilayah lain
Kota Kab
S.Penuh Kerinci
Kab Sarola- Kab
ngun
Merangin

Kab. Kab. Bungo


B.Hari Kota
Jambi

Kab Kab. Tebo


M.Jambi

Kab. Kab. Tanjab


Tanjabbar tim

45
Perencanaan
1. Perencanaan menurut Undang-Undang R I Nomor 25
tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia.
2. Perencanaan menurut Diana Conyers (1991) adalah
suatu proses yang terus menerus yang melibatkan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan penggunaan
sumberdaya yang ada dengan sasaran untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dimasa yang akan datang.
3. Perencanaan menurut Sugeng Budiharsono,1989
adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan

46
Secara sederhana perencanaan meliputi hal-hal berikut:
Menyusun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Memperhitungkan sumberdaya yang tersedia
Mencapai tujuan yang diinginkan dimasa datang
Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
Perencanaan adalah suatu proses menyusun kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia secara efisien dan efektif guna
mencapai tujuan yang diinginkan dimasa mendatang.

47
Pembangunan
1. Pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang meliputi
kemajuan lahiriah, bathiniah dan kemajuan seluruh rakyat (Emil
Salim,1986)
2.Pembangunan adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
atas suatu masyarakat atau suatu system social secara keseluruhan
menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih manusiawi (Michael P.
Todaro, 1997).
3.Pembangunan adalah suatu proses pertumbuhan ekonomi yang
sinambung dimana sebahagian besar masyarakat beralih dari
kehidupan miskin ke kehidupan dengan standar material yang lebih
baik (Peter, L, Berger (1990).
4. Pembangunan menurut UU No.32 tahun 2009 adalah pembangunan
berkelanjutan, yaitu upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan.
48
Secara sederhana pembangunan meliputi hal-hal berikut:
 Terjadinya pertumbuhan ekonomi
 Berkurangnya jumlah penduduk miskin
 Terjadinya perbaikan masyarakat yang berkesinambungan
 Terjadinya perbaikan kehidupan seluruh rakyat dalam aspek lahiriah dan
bathiniah

Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:

Pembangunan adalah suatu usaha memperbaiki seluruh kehidupan


rakyat dalam aspek lahiriah dan bathiniah secara berkesinambungan
melalui pertumbuhan ekonomi dan pengurangan jumlah penduduk
miskin.

49
Dalam ilmu ekonomi, wilayah dapat dibagi:

a. Wilayah Nodal
Wilayah nodal yaitu wilayah yang terbentuk atas dasar adanya
keterkaitan (kegiatan ekonomi) antara beberapa tempat sehingga
terjalin hubungan ekonomi yang demikian erat antara sesamanya.
Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari segi input dan dapat juga
dilihat dari segi output, dimana terjadi pertukaran barang dan jasa
antara kedua wilayah tersebut.
Tipe wilayah nodal ini sering digunakan untuk perencanaan makro.

50
Wilayah Nodal
Masing2 wilayah memiliki kharakteristik tertentu yang
berbeda dari wilayah lain

A B

C
Contohnya A penghasil kapas, B penghasil benang dan kain sedangkan C
penghasil baju. Sehingga antara A, B, dan C saling membutuhkan.
Kalau ada kerjasama antara A,B,dan C maka kekurangan A dapat dipenuhi oleh B,
kekurangan B oleh C, dan seterusnya
51
IMS-GT
INDONESIA MALAYSIA SINGAPURA GROWTH TRIANGLE
Apa kekurangan I dan apa kelebihan I ?
Apa kekurangan M dan apa kelebihan M ?
Apa kekurangan S dan apa kelebihan S ?

I M

Kalau ketiganya bekerjasama maka perekonomian berjalan lancar,


mantap, efisien, dan berdaya saing.
52
b. Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang terbentuk
atas dasar kesamaan kharakteristik.
Contoh wilayah pertanian, wilayah kehutanan,
wilayah pasang surut, wilayah pergunungan,
wilayah industri, wilayah perkontoran, wilayah
pendidikan, wilayah pasar (kota) dan seterusnya.
Tipe wilayah homogen ini lebih tepat diiterapkan
untuk perencanaan mikro (perusahaan).

53
WILAYAH HOMOGEN

Memiliki kharakteristik yg sama

A B C

A B C

Kalau bersatu maka skala usaha akan meningkat,


efisiensi meningkat, dan daya saing meningkat
54
WILAYAH PERDAGANGAN BEBAS
Ditujukan untuk menghilangkan hambatan
perdagangan antar wilayah

A B C

A B C
55
C. Wilayah Administrasi/ perencanaan

 Wilayah administrasi disebut juga wilayah


perencanaan, yaitu wilayah yang dibentuk untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan.
Biasanya berkaitan dengan perencanaan
kabupaten/kota dan perencanaan provinsi.

56
WILAYAH ADM/ PERENCANAAN

Peta Provinsi Jambi

Kab.Tanjung Jabung Barat


Kab.Tebo Kab.Tanjung Jabung Timur

Kab.Muaro Jambi
Kab.Bungo
PROVINSI JAMBI Jambi

Kab.Kerinci
Kab.Merangin
Kab.Sarolangun

57
Sembilan Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah
(Lama)
No Sektor
1 Pertanian, Perter, Peri, Kehut
2 Pertambangan Dan Galian
3 Industri Pengolahan
4 Listrik & Air Bersih
5 Bangunan
6 Perdag Hotel & Res
7 Pengang & Kom
8 Keu, Persewaan & Jasa Persh
9 Jasa-jasa
58
17. Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah
 A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing
 1. Pertanian, Pe'ternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and
Agriculture Service. a. Tanaman Pangan/Food Crops
 b. Tanaman Hortikultura/Horticultural Crops
 c. Tanaman Perkebunan/Plantation Crops
 d. Peternakan/Livestock
 e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture Services and Hunting
 2. Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging
 3 Perikanan/Fishery
 B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
 1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
 2. Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and Lignite Mining
 3. Pertambangan Bijih Logam/Iron Ore Mining
 4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying

59
17. Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah (lanjutan)
 C. Industri Pengolahan/Manufacturing
 1. Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refined Petroleum Products
 2. Industri Makanan dan Minuman/Manufacture of Food Products and Beverages
 3. Industri Pengolahan Tembakau/Manufacture of Tobacco Products
 4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi/Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel
 5. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
 6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/ Manufacture of
Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting Materials
 7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical
Products
 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics Products
 10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
 11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
 12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
 13 Industri Mesin dan Perlengkapan /Manufacture of Machinery and Equipment
 14 Industri Alat Angkutan/Manufacture of Transport Equipment
 15 Industri Furnitur/Manufacture of Furniture
 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment

60
17. Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah (lanjutan)
 D. Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
 1 Ketenagalistrikan/Electricity
 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es/Manufacture of Gas and Production of Ice
 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management
and Remediation Activities
 F. Konstruksi/Construction
 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor
Vehicles and Motorcycles Management and Remediation Activitie
 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor Vehicles
and Motorcycles
 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade Except of
Motor Vehicles and Motorcycles
 H. Angkutan
 1. Angkutan Rel/Railways Transport
 2. Angkutan Darat/Land Transport
 3. Angkutan Laut/Sea Transport
 4. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan/River, Lake, and Ferry Transport
 5 Angkutan Udara/Air Transport
 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for
Transportation, Postal and Courier

61
17. Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah
 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service
Activities
 1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation
 2 Penyediaan Makan Minum/Food and Beverage Service ActivitiesJ . Informasi dan
Komunikasi/Information and Communicatio
 K. Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities.
 1 Jasa Perantara Keuangan/Financial Intermediary Services
 2 Asuransi dan Dana Pensiun/Insurance and Pension Fund
 3 Jasa Keuangan Lainnya/Other Financial Services
 4 Jasa Penunjang Keuangan/Financial Supporting Service
 L. Real Estat/Real Estate Activities
 M/N. Jasa Perusahaan/Business Activities

62
17. Sektor Dalam Perekonomian Nasional dan Daerah
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
Compulsory Social Security
P. Jasa Pendidikan/Education
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health
and Social Work ActivitiesJasa Keuangan dan
Asuransi/Financial and Insurance ActivitiesR,S,T,U. Jasa
lainnya/Other Services Activitie
R,S,T,U. Jasa lainnya/Other Services Activitie

63
TUGAS 3
 Buat matrik kesesuaian antara sektor yang lama (9) dengan sektor
yang baru (17) dalam bentuk matrik. Dibuat dalam bentuk matrik
dengan ketikan. Buat : Tugas 3 PKA (sesuai kelas), dosen ……… dan
nama mhs, no urut absen dan nomor mhs.
 Dikumpul ke bpk sebelum kuliah ke empat via Penjab dalam bentuk
pdf dan word dg file : T3PKA(kelas) spasi No absen spasi Nama mhs.

 Download dan print UU no 25 tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional dan pelajari.

64
Terimakasih

65

Anda mungkin juga menyukai