DISUSUN OLEH :
YANI SRI RAHAYU191100013
RUMUSAN MODEL
KURIKULUM
Pengembangan Tujuan
B Tujuan pengembangan merupakan tujuan yang masih relative umum. Oleh karena itu,
perlu dikembangkan tujuan-tujuan yang lebih khusus hingga pada tujuan instruksional.
MODEL SELLER DAN MILLER
implementasi
Menurut
Menurut Taba,
Taba, guru
guru harus
harus penuh
penuh aktif
aktif dalam
dalam pengembangan
pengembangan kurikulum.
kurikulum. Pengembangan
Pengembangan
kurikulum
kurikulum yang
yang dilakukan
dilakukan guru
guru dan
dan memposisikan
memposisikan guru
guru sebagai
sebagai innovator
innovator dalam
dalam
pengembang
pengembang kurikulum
kurikulum merupakan
merupakan karakteristik
karakteristik dalam
dalam model
model pengembangan
pengembangan Taba.
Taba.
MODEL TABA
Dalam pengembangannya, model ini lebih bersifat induktif, berbeda dengan model tradisional yang
Dalam pengembangannya, model ini lebih bersifat induktif, berbeda dengan model tradisional yang
deduktif. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
deduktif. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Ada
Adabanyak
banyakmodel
modelevaluasi
evaluasiprogram
programyang
yangdikembangkan
dikembangkanoleh
oleh
para
paraahli
ahliyang
yangdapat
dapatdipakai
dipakaiuntuk
untukmengevaluasi
mengevaluasiprogram.
program.Model-
Model-
model
modeltersebut
tersebutdidiantaranya
antaranya: :Discrepancy
DiscrepancyModel
Model(Provus),
(Provus),CIPP
CIPP
Model
Model(Daniel
(DanielStufflebeam’s),
Stufflebeam’s),Responsive
ResponsiveEvaluation
EvaluationModel
Model
(Robert
(RobertStake’s),
Stake’s),FormativeSumatif
FormativeSumatifEvaluation
EvaluationModel
Model(Michael
(Michael
Scriven’s),
Scriven’s),Measurement
MeasurementModelModel(Edward
(EdwardL.L.Thorndike
Thorndikedan
danRobert
Robert
L.L.Ebel), dan Goal-Free Evaluation Approach (Michael Scriven’s).
Ebel), dan Goal-Free Evaluation Approach (Michael Scriven’s).
MODEL EVALUASI PROGRAM
Discrepancy Model (Provus)
Evaluasi model kesenjangan (discrepancy model) menurut Provus (dalam Fernandes, 1984) adalah untuk
mengetahui tingkat kesesuaian antara baku (standard) yang sudah ditentukan dalam program dengan
kinerja (performance) sesungguhnya dari program tersebut.
Kegiatan penilaian dalam evaluasi program tidak hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program,
tetapi sebaiknya dilakukan sejak awal, yaitu dari penyususnan rancangan program, pelaksanaan program dan
hasil dari program tersebut. Penilaian hasil program tidak cukup hanya pada hasil jangka pendek (output)
tetapi dapat menjangkau hasil dalam jangka panjang (outcome and impact program). Berbagai model
evaluasi tersebut dapat digunakan tergantung kepada tujuan evaluasi yang ditetapkan.