Anda di halaman 1dari 15

Metode Ilmiah dan

Keselamatan Kerja
Hendra Tambunan, M. Pd
A. Metode Ilmiah
Pengertian: Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis

Pengamatan
membentuk
menjelas Fenomena
Ilmuwan Melakukan
kan
ALam
Hipotesis
Diuji dengan

Eksperimen
Berkali-kali

Teori Ilmiah

PENELITIAN ILMIAH
Karakteristik Penelitian Ilmiah
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah, yakni :

SISTEMATIK
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan
secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari
yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

LOGIS Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal


dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal
yaitu logika.

EMPIRIK
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman
sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba
yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

REPLIKATIF Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji


kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang
sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi
yang sama.
Langkah-langkah dalam metode Ilmiah

Langkah-langkah pada metode ilmiah antara lain:

1. Memilih dan mendefinisikan masalah


2. Survey terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan hipotesa
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat
dalam menguji hipotesa
5. Mengumpulkan data primer
6. Mengolah, menganalisa serta membuat
interpretasi
7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
8. Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang
mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering
juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan
sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang
diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan meakukan percobaan atau
penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan
metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil
penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif,
tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan
universal.
6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran
hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan
uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan
menjadi teori.
B. Keselamatan Kerja di Laboratorium

Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan eksperimen. Oleh


karena itu, tidak mungkin belajar kimia tanpa laboratorium.

Laboratorium berguna untuk:


membantu memahami konsep kimia, membuktikan berbagai
konsep, melakukan penelitian sederhana.

Kebanyakan zat kimia yang terdapat dilaboratorium kimia adalah


RACUN
Demikian juga alat-alat laboratorium kebanyakan terbuat dari
kaca (glass)
sehingga penanganannya harus hati-hati sesuai petunjuk.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu memasuki laboratorium
adalah sebagai berikut:

1. Setiap kali melakukan percobaan di laboratorium, persiapkanlah:


a. Jas praktikum (lab-jas)
b. sarung tangan
c. serbet (kain lap)
d. catatan praktikum/ kertas kerja/jurnal
2. Pelajari materi yang akan dipraktikumkan terlebih dahulu.
a. apa yang akan dikerjakan
b. alat dan bahan apa saja yang diperlukan
c. cara kerja
d. hal khusus misalnya bahaya yang mungkin terjadi
3. Selama berada dilaboratorium harus menjaga ketertiban,
keselamatan diri dan orang lain. Jangan melakukan sesuatu yang
tidak kamu pahami dengan baik.
4. Laporkan setiap bentuk kecelakaan kepada guru pembimbing.
Misalnya: zat tumpah, botol pecah, anggota badan terkena zat
kimia.
Alat-alat di Laboratorium Kimia

Gelas Kimia (Beacker Glass) Erlen Meyer

Digunakan untuk menampung Seperti halnya gelas kimia, karena


cairan atau larutan, juga berbentuk labu, erlenmeyer ini bisa
memanaskannya, terbuat dari digunakan untuk mengaduk cairan
gelas bahan kuat pemanasan melalui pengocokan, juga bisa
misalnya pyrex. melakukan titrasi.
Gelas Ukur Tabung Reaksi
Untuk mengukur volume cairan Terbuat dari gelas, berbagai
yang terdapat di dalamnya, juga macam ukuran. Digunakan
terdiri dari beberapa untuk melakukan reaksi kimia
ukuran/kapasitas. dalam jumlah sedikit.

Labu Ukur
Tersedia berbagai volume, digunakan untuk menempatkan volume cairan dalam
pembuatan larutan.
Kaca Arloji

Terbuat dari gelas beningm


berbagai ukuran diameter,
digunakan untuk wadah
menimbang zat padat juga
untuk penguapan sederhana.

Corong

Terbuat dari gelas atau


porselen, digunakan untuk
menyaring secara gravitasi.

Corong Buchner

enis corong yang terbuat dari


porselen. Corong in digunakan
untuk penyaringan cepat dengan
cara penyedotan melalui
penghisap vakum, juga
dilengkapi dengan labu
hisapnya.
Neraca Analitis Bunsen Spritus Cawan Porselen
Untuk menimbang Berguna untuk Terbuat dari
massa suatu zat. membakar/reaksi porselen. Digunakan
Tingkat ketelitian dengan pemanasan. untuk menguapkan
lebih tinggi neraca di larutan.
atas.
Botol Semprot Cawan Krusibel Spatula
Digunakan untuk Bentuknya lebih Dengan berbagai
menympan aquades tinggi, digunakan ukuran, terbuat dari
dan digunakan untuk untuk menguapkan besi dan gelas,
mencuci ataupun lanjutan dengan gunanya untuk
membilas bahan- pemijaran zat mengambil sejumlah
bahan yang tidak padatnya. zat padat. Batang
larut dalam air. pengaduk, terbuat
dari gelas digunakan
untuk mengaduk
larutan.
Pipet Gondok dan Pipet Volum

Digunakan untuk memindahkan volume tertentu


(dengan teliti) cairan.

Pipet Tetes
Digunakan untuk memindahkan cairan di mana volumenya tidak diukur. Untuk
pengambilan cairan digunakan karet bagian atas setelah ujung pipet berada dalam
cairan.
Beberapa Petunjuk dan Larangan

Anda mungkin juga menyukai