Referensi :
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Latar belakang
Penerapan CPKB merupakan persyaratan kelayakan
dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu dan
keamanan yang diakui dunia internasional.
Terlebih lagi untuk mengantisipasi pasar bebas di era
globalisasi maka penerapan CPKB merupakan nilai
tambah bagi produk kosmetik Indonesia untuk bersaing
dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar
dalam negeri maupun internasional
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Latar belakang
Dalam pembuatan kosmetik, pengawasan yang menyeluruh
disertai pemantauan sangat penting untuk menjamin agar
konsumen memperoleh produk yang memenuhi persyaratan mutu
yang ditetapkan
Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan
pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang
menangani.
Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek produksi dan pemeriksaan
mutu
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Tujuan
Umum :
Melindungi masyarakat terhadap hal-hal yang
merugikan dari penggunaan kosmetik yang tidak
memenuhi persyaratan standar mutu dan
keamanan
Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
kosmetik Indonesia dalam era pasar bebas
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Tujuan
Khusus :
Dipahaminya penerapan CPKB oleh para pelaku
usaha industri kosmetik sehingga bermanfaat bagi
perkembangan industri kosmetik
Diterapkannya CPKB secara konsisten oleh
industri kosmetik
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Sistem manajemen mutu
Sistem manajemen mutu harus dibangun,
dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang
ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai
Hendaknya dijabarkan struktur organisasi, tugas dan
fungsi, tanggung jawab, prosedur-prosedur, instruksi-
instruksi, proses dan sumber daya untuk menerapkan
manajemen mutu
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Sistem Manajemen Mutu
Sistem mutu harus dibentuk dan disesuaikan dengan kegiatan
ini
diluluskan atau ditolak , yang didasarkan atas hasil uji dan kenyataan-
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.4.3870 tahun 2003 tentang
Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik.
Sistem Manajemen Mutu
Setiap perusahaan hendaklah memiliki visi dan misi yang menunjukkan
komitmen terhadap mutu dan keamanan produk yang diproduksi
Setiap perusahaan harus menjamin bahwa produk kosmetik yang
dihasilkan memenuhi persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.
Perusahaan hendaknya memahami sistem penjaminan mutu termasuk cara
pembuatan kosmetik yang baik ( CPKB ), dan dilengkapi dengan personil
yang handal, bangunan, peralatan dan fasilitas yang sesuai serta cukup
dalam mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan.
Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik ( CPKB ) tahun 2010
Sistem Manajemen Mutu
Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik ( CPKB ) tahun 2010
Struktur Organisasi Industri Kosmetik
Kewenangan dan tanggung jawab manajemen telah ditetapkan
secara jelas
Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik ( CPKB ) tahun 2010
Sistem Manajemen Mutu
Dipastikan bahwa produk yang diluluskan telah diperiksa oleh personil yang diberi
kewenangan
Struktur organisasi pada industri kosmetik harus dibuat sedemikian rupa yang
Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik ( CPKB ) tahun 2010
II. Ketentuan Umum
III.Personalia
V. Peralatan
VI. Sanitasi dan higiene
VII. Produksi
IX. Dokumentasi
X. Audit Internal
XI. Penyimpanan
XII. Kontrak produksi dan pengujian