Anda di halaman 1dari 16

1

PERPAJAKAN (EAI1L3)

Pajak Penghasilan Ps 21–


Bagian 1

RIA FRANSISCA IFA EVENDY S.Ak., M.M.


PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2

2
3

Definisi PPh pasal 21


Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri atas
penghasilan yang terkait dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.

Penghasilan yang dimaksud dapat berbentuk gaji, upah, honorarium,


tunjangan, pensiun, atau pembayaran lain dengan nama apapun.

Saat Terutang
Saat yang lebih dahulu antara akhir bulan diterimanya pembayaran atau
akhir bulan diperolehnya penghasilan.

3
4

Subjek Pajak
Penerima uang
Anggota Dewan
pesangon, pensiun,
Komisaris atau Dewan
Pegawai. Tunjangan/ Jaminan
Pengawas non
Hari Tua (THT/ JHT),
pegawai.
termasuk ahli waris.

Bukan Pegawai yang


Mantan pegawai. Peserta kegiatan. melakukan pemberian
jasa. *baca slide selanjutnya
Subjek Pajak
5

(Bukan Pegawai yang Melakukan Pemberian Jasa)


• Tenaga ahli yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai,
dan aktuaris.
• Pekerja seni.
• Olahragawan.
• Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
• Pengarang, peneliti, dan penerjemah.
• Pemberi jasa dalam segala bidang atau kepada suatu kepanitiaan.
• Agen iklan.
• Pengawas atau pengelola proyek.
• Pembawa pesanan atau perantara.
• Petugas penjaja barang dagangan.
• Petugas dinas luar asuransi.
• Distributor MLM, direct selling, atau sejenis.
5
6

Bukan Subjek Pajak


Pejabat negara asing seperti perwakilan diplomatik atau
konsulat, berikut orang yang diperbantukan kepadanya,
dengan syarat:

• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak memperoleh penghasilan di luar jabatannya.
• Berasal dari negara yang memberikan perlakuan timbal balik.

Pejabat perwakilan organisasi internasional, dengan syarat:

• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak menjalankan usaha/ kegiatan/ pekerjaan lain
untuk memperoleh penghasilan.
6
7

Objek Pajak #1
Penghasilan Pegawai Tetap.

Penghasilan teratur penerima pensiun.

Pembayaran sekaligus uang pesangon, pensiun, THT, JHT selepas


2 tahun sejak berhenti bekerja.

Upah pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas secara harian,
mingguan, satuan, borongan atau yang dibayarkan secara bulanan.

7
8

Objek Pajak #2
Imbalan kepada Bukan Pegawai yang melakukan pemberian jasa.

Imbalan kepada peserta kegiatan.

Penghasilan anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas non


pegawai.

Pembayaran kepada mantan pegawai.

Penarikan dana pensiun oleh pegawai.

8
9

Bukan Objek Pajak


Santunan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan
asuransi beasiswa.

Natura yang diberikan oleh WP atau Pemerintah.

Iuran kepada dana pensiun , THT, JHT dibayar pemberi kerja.

Zakat atau sumbangan keagamaan wajib yang diterima OP.

Beasiswa.

9
10

Ketentuan Khusus
Natura dan/ atau kenikmatan lain diperhitungkan sebagai penghasilan,
jika dan hanya jika, diberikan oleh:
a. bukan WP
b. WP yang dikenai PPh final
c. WP yang menggunakan norma penghitungan khusus.

Natura dan/ atau kenikmatan lainnya yang diukur berdasarkan harga


pasar atau nilai wajar.

10
11

WP yg Dikenakan PPh Bersifat Final


Wajib pajak yang melakukan usaha :
1. Jasa konstruksi
2. Real estate
3. Persewaan tanah dan / atau bangunan
4. Penyalur / dealer / agen produk BBM
5. WP OP & Badan yang peredaran usahanya tidak melebihi
4,8 Milyar dalam satu tahun pajak sebagaimana diatur
dalam PP no. 46 tahun 2013
11
WP yg menggunakan
12

Norma Penghitungan Khusus

1. Perwakilan dagang asing


2. WP pelayaran / penerbangan asing
3. WP pelayaran dalam negeri
4. WP dalam usaha bangun guna serah
5. WP pola bagi hasil dengan PT. Telkom
6. WP jasa maklon internasional

12
Pemotong, Penyetor, dan Pelapor 13

PPh pasal 21
Dana pensiun,
Pemberi kerja
Bendaharawan penyelenggara jaminan
berbentuk OP, Badan,
Pemerintah. sosial tenaga kerja,
atau BUT.
THT, atau JHT.

OP atau Badan yang


melakukan pembayaran
Penyelenggara
kepada WP DN yang
kegiatan.
melakukan pekerjaan
bebas.

13
14

Pengecualian Pemotong

Kantor perwakilan negara asing.

Organisasi internasional yang ditetapkan oleh


Menkeu.

Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan


kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.

14
15

Next Session
15
16

Anda mungkin juga menyukai