Anda di halaman 1dari 11

Kasus Fraud

PT Garuda Indonesia Tbk


M. Rofik Wibowo (1402190126) - Riky Sanjaya Silalahi (1402190188) - Adlan Dhaifan (1402194009)
Gabriella Sipahutar (1402190265) - Kevin Stevanus (1402194048)
1 April 2019 Kronologi Kasus
Garuda Indonesia melaporkan kinerja
keuangan tahun buku 2018 ke BEI.
Garuda Indonesia membukukan laba
bersih US$809 ribu pada 2018,
Garuda Indonesia
berbanding terbalik dari 2017 yang
merugi US$216,58 juta

24 April 2019
Diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk menyetujui laporan
keuangan tahun bukun 2018. Dua Komisaris Garuda Indonesia, Chairul Tanjung dan Dony
Oskaria menganggap laporan keuangan Garuda Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Chairal sempat meminta agar keberatan itu
dibacakan dalam RUPST, tapi atas keputusan pimpinan rapat permintaan itu tak
dikabulkan. Hasil RUPST menyetujui laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018

Garuda Indonesia memasukkan keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi yang memiliki
utang kepada Garuda Indonesia. PT Mahata memiliki utang terkait pemasangan wifi dalam
penerbangan yang belum dibayarkan
Kronologi Kasus Garuda Indonesia

25 April 2019
Pasar merespons kisrus laporan keuangan Garuda
Indonesia. Sehari usai kabar penolakan laporan
keuangan oleh dua komisioner beredar, saham
perusahaan dengan kode GIAA merosot tajam 4,4
persen.

28 Juni 2019 30 April 2019


Garuda Indonesia menerima sanksi dari OJK,
BEI memanggil jajaran direksi
Kemenkeu dan BEI. Menteri Keuangan memberikan
Garuda Indonesia. Pertemuan
sanksi kepada KAP berupa pembekuan izin selama 12
juga dilakukan bersama auditor
bulan. OJK mengenakan sanksi kepada jajaran direksi
eksternal Garuda Indonesia, yakni
dan komisari Garuda Indonesia sebesar 100 juta.
KAP Tanubrata Sutanto Fahmi
Sanksi dari BEI yaitu wajib membayar denda sebesar
Bambang & Rekan.
250 juta dan pembekuan saham "GIAA"
Mengapa kasus itu terjadi?
Kasus yang terjadi di PT Garuda Indonesia Tbk termasuk fraud kategori
pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement). Manipulasi
laporan keuangan yang terjadi mengakibatkan seharusnya perusahaan merugi
US$216,58 malah meraup laba bersih sebesar US$809 ribu. Fraud pada kasus ini
terjadi karena adanya pressure atau tekanan untuk membuat laporan keuangan
Garuda Indonesia terlihat baik.
Pihak yang terlibat dalam kasus

Manajemen Perusahaan Auditor Eksternal Chairul Tanjung & Dony Oskaria


Pihak yang merubah laporan Menjadi pihak yang menilai apakah Dua komisaris yang menganggap
keuangan agar terlihat baik laporan keuangan telah sesuai atau laporan keuangan tidak sesuai
tidak dengan prinsip PSAK / SAK. PSAK, akan tetapi pendapatnya
tidak didengar pimpinan RUPST
Pihak yang terlibat dalam kasus

Otoritas Jasa Keuangan Kementrian Keuangan Bursa Efek Indonesia


Mengenakan sanksi administratif Menteri Keuangan memberikan Memberi sanksi sebesar Rp250 juta
berupa denda sebesar Rp100 juta sanksi kepada KAP berupa kepada Garuda Indonesia dan
kepada PT Garuda Indonesia atas pembekuan izin selama 12 bulan. membekukan saham GIAA
pelanggaran Peraturan OJK No.
29/POJK.04/2016 tentang laporan
tahunan emiten
Manajemen (Direksi) Pihak yang Auditor Eksternal
Bertanggung jawab karena tidak bekerja secara
PT Garuda Indonesia
Bertanggung jawab karena telah merubah laporan
Bertanggung independen dan juga tidak melakukan pemeriksaan
laporan keuangan Garuda Indonesia tahun 2018
Jawab
keuangan yang harusnya masih rugi menjadi profit.
dengan baik
01 Creative Accounting mungkin digunakan
para manajer ketika ingin meningkatkan
laba atau aset bersih agar mereka

Creative mendapatkan hasil yang menguntungkan.

02 Regulator menetapkan aturan dan regulasi

Accounting
untuk mengontrol dan membatasi Creative
Accounting.

03 Auditor memastikan bahwa Laporan


Keuangan disajikan dengan "benar dan
wajar" sesuai standar.
Menurut Amat, Blake, dan Dowd
(1999), Creative Accounting
adalah proses beberapa pihak
menggunakan kemampuan dan
04 Creative Accounting dapat mempengaruhi
harga saham.

pemahaman akuntansi untuk


memanipulasi Laporan Keuangan 05 Merchant Bank adalah lembaga keuangan
yang memberikan modal kepada
perusahaan dalam bentuk kepemilikan
saham dan dapat merancang skema
Creative Accounting.
06 Pengguna lain mencoba untuk mendeteksi
Creative Accounting dan mengatasi
konsekuensinya.

Creative 07 Analis Investasi mencari harga saham yang


efisien. Oleh karena itu mereka akan

Accounting
berusaha menyesuaikan akun untuk
Creative Accounting.

08 Creative Accounting dapat digunakan untuk


menutupi hasil yang buruk ketika
perusahaan mengalami kesulitan atau lebih
Menurut Amat, Blake, dan Dowd
buruk lagi, yaitu bangkrut.
(1999), Creative Accounting
adalah proses beberapa pihak
menggunakan kemampuan dan
pemahaman akuntansi untuk
09 Tata kelola perusahaan yang baik seperti
pengendalian internal yang efektif,
pembagian tanggung jawab antara
memanipulasi Laporan Keuangan
pimpinan eksekutif dan ketua, adanya
komite audit dan dewan direksi yang
independen dapat meminimalkan terjadinya
Creative Accounting, khususnya Fraud
Argumentasi Kelompok
Dalam kasus Garuda Indonesia dapat dijelaskan bahwa kompensasi atas pemasangan wifi dalam
penerbangan dapat diakui menjadi pendapatan. Pengakuan ini didasari oleh peraturan yang berlaku
dalam PSAK. PSAK mengatur pendapatan yang belum diterima uangnya (kas) dapat diakui sebagai
pendapatan. Pengakuan pendapatan sebesar $239 juta akan tetapi uangnya sendiri belum ada yang
diteruma oleh Garuda Indonesia.

Fraud yang terjadi mengakibatkan PT Garuda Indonesia menerima rangkaian sanksi dari berbagai
pihak. Sanksi administratif, denda uang dan bahkan hingga pembekuan saham dengan kode saham
GIAA oleh BEI. Kasus Garuda Indonesia ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh perusahaan agar
selalu berhati-hati dalam melakukan usahanya agar tidak terjadi creative accounting. Catatan
tambahan bagi auditor eksternal agar dapat lebih independen dan bekerja lebih baik.
Sektor akuntansi menjadi sektor yang krusial dan patut diberikan pengawasan lebih.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai