Anda di halaman 1dari 11

IBD (Kolitis ulserativa & crohn’s

disease)
Kolitis ulseratif
• Merupakan salah satu penyakit peradangan usus. Hanya mengenai usus besar,
dimulai dari rektum berupa proktitis ulseratif dan megakolon toksik, serta dapat
menyebar ke seluruh kolon. KU hanya mengenai mukosa secara difus (tidak
terdapat skip area).
• Muncul dengan gambaran klinis adanya lendir dan darah pada saat BAB, diare
kronis, tenesmus, abdominal discomfort tergantung berat ringan penyakitnya.
Pada keadaan ringan, mungkin KU dapat terjadi tanpa adanya keluhan, sebaliknya
pada kelompok yang sedang-berat akan ditemukan keadaan anemia, demam,
takikartia, letargi, kembung.
• Dapat juga ditemukan manifestasi ekstra gastrointestinal seperti uveitis,
episkleritis, eritema nodosum, pioderna gangrenosum, penyakit sendi
Patofisiologi
Derajat klinik
• Dibagi atas berat, sedang dan ringan berdasarkan frekuensi diare, ada tidaknya demam, berat-
ringannya anemia, LED

Perjalanan penyakit
• Dimulai dengan serangan pertama yang berat atau dimulai dengan tempilan ringan yang
bertambah berat secara bertahap setiap minggu. Berat ringannya serangan pertama sesuai
dengan panjang kolon yang terlibat. Lesi mukosa bersifat difus dan terutama hanya melibatkan
lapisan mukosa.

PF
• Status gizi masih cukup baik
• BB menurun secara cepat pada kasus berat karena proses penyerapan terganggu
• Gejala: lemah, cepat lelah, hilangnya nafsu makan, demam, neru perut, diare berat dengan mukus
dan atau darah, gangguan sendi, kulit, mata, ikterus, dan nyeri abdomen kanan atas karena
radang pada sistem pakreo-hepato-bilier, gangguan jantung aibat trombosis vena, dan anemia
kronis
PP
• RT (colok dubur) -> didapatkan adanya darah
• Blood test -> anemia, leukositosis dengan peninggian faktor2 imunologik (basofil,
limfosit B, eosinofil)
• Radiologi -> colon in loop test, USG abdomen
• Kolonoskopi -> melihat permukaan dalam dinding mukosa usus besar dan dapat
dilakukan biopsi jaringan untuk dilihat dengan mikroskop. Gambaran khas KU adaah
lesi ulseratif difus pada mukosa tanpa skip area
Tatalaksana
• Pemberian obat
• Asam aminosalisilat/mesalazine
• Kasus dengan komplikasi sendi: sulfasalazine PO dengan dosis bertahap meningkat
• Kasus dengan dominan rektum bagian kiri: asam aminosalisilat suppositoria, enema,
rectal foam atau preparat cortison (budesonide)
• Dapat diberikan imunosupresan (azathioprine) sebagai pengganti cortison
• Pada kasus rawat inap dapat diberikan siklosporin IV sebagai pengganti budesonide
• Bedah
• Dilakukan jika pasien tidak berespon dengan pemberian siklosporin atau kasus degan
kompliasi ang mengancar jiwa seperti megakolon toksika, divertikulasi atau perforasi,
ileus obstruktif, perdarahan intestinal ekstensif.
• Diet dan terapi suportif
• Hindari makanan yang mengandung banyak gas (kubis, kol, bawang), atau bahan
makanan jenis tinggi lemak.
• Berhenti merokok
Penyakit Crohn
Definisi
• Gangguan makan terus menerus yang melibatkan semua lokasi GI tract (mulut-
anus), namun umumnya megenai ileum (disebut juga ileitis/enteritis).
• Peradangan dapat meluas dan melibatkan semua lapisan (mukosa-serosa),
menimbulkan nyeri dan diare
• Pada kolonoskopi dapat ditemukan area usus yang sehat & normal (skip area)

Epidemiologi
• Dapat terjadi pada semua kelompok umur (terutama 20-30 tahun)
• Berkaitan dengan pola gaya hidup modern
• Risiko tinggi untuk orang Yahudi & risiko rendah untuk orang Afrika-Amerika
• Perbandingan laki-laki:perempuan = 1:1
Patofisiologi
Manifestasi klinis:
• Nyeri perut kanan bawah Pemeriksaan penunjang
• Diare • Blood test -> anemia, leukositosis disertai
• Perdarahan rektum peningkatan faktor-faktor imunologi
• Penurunan BB • Sampel feses (FOBT; Feses Occult
Bleeding Test) -> perdarahan usus
• Artritis
• Upper GI serial test -> barium meal
• Ruam kulit
• Kolonoskopi -> cobble stone appearance
• Kadang disertai demam
Komplikasi
• Tersumbatnya usus
• Munculnya fistula pada daerah rekti
• Jika pengobatan tidak adekuat, maka dapat muncul striktur dan perforasi di daerah
sekitar penyembuhan radang.
• Defisiensi protein, kalori, vitamin, dan mineral
• Artritis
• Masalah pada kulit
• Peradangan pada mata dan atau mulut
• Batu ginjal
• Penyakit pada sistem pankreo-hepato-bilier

Biasanya masalah ini dapat teratasi selama pengobatan PC


Tatalaksana
• Suplemen nutrisi
• Obat-obatan
• Tindakan bedah

Edukasi
• Edukasi mengenai sifat penyakit yang berulang (remisi-eksaserbasi) sepanjang hidup
• Edukasi mengenai faktor yang dapat menjadi predisposisi PC seperti stress, diet dan
vitamin, kehamilan, dan penyakit metabolik lainnya

Anda mungkin juga menyukai