Anda di halaman 1dari 29

Ventilasi Mekanik

Oleh:
Kristina Selsiana
Kamenancar
Ventilator
• Prinsip: alat untuk memventilasi.
• Ventilasi: keluar masuknya udara ke
dalam paru-parutidak menjamin
terjadi proses respirasi.
• Jenis:
• Ventilator tekanan negatif
• Ventilator tekanan positif
Komponen Ventilator
• Sumber Oksigen dan Udara tekan (Air)
• Penghangat/humidifier udara inspirasi
• Katup-katup inspirasi, ekspirasi, dan
katup pengaman.
• Interface, monitor, alarm
Ventilator Tekanan Negatif
• Pengembangan paru membutuhkan tekanan
negatif. (fisiologis)
• Menciptakan keadaan di sekitar dada
bertekanan negatif tekanan intratorakal
turun di bawah tekanan atmosfir udara
mengalir ke dalam dadapengembangan
dada.
• Kerugian: Tidak praktis, alat besar, berisik,
akses ke pasien sulit, tapi tidak perlu intubasi
Ventilator Tekanan Positif
• Prinsip: Mendorong udara dengan tekanan
positif ke dalam paru-paru, sehingga dada
mengembang. Ekspirasi hanya proses pasif
saja.
• Kerugian: Tidak fisiologis, perlu intubasi
dengan cuff yang baik.
• Keuntungan: lebih praktis, alat lebih kecil.
Tidak perlu menciptakan kondisi bertekanan
tertentuakses ke pasien lebih mudah.
Kurva Nafas spontan dan
Ventilasi Mekanik Peak pressure
PRESSURE

Plateau pressure
INSPIRASI EKSPIRASI
Inspirasi = Tekanan Positif

TIM
0 E
-2
Ekspirasi = Tekanan Positif

Inspirasi = Tekanan negatif


Setting Ventilator
• Tidak ada ketentuan baku.
• Setting ventilator tergantung pada pasien.
• Namun yang penting adalah perhatikan
interaksi pasien-ventilator (pengamatan
klinis), dan alarm tanda bahaya.
• Monitor efektifitas: CO2, PaO2, dan Work of
Breathing.
• Perhatikan: Fraksi Oksigen, Frekuensi
nafas, tidal volume, I:E ratio, trigger, PEEP.
Fraksi Oksigen
• Adalah kadar oksigen yang diberikan oleh
ventilator kepada pasien.
• Setting awal sebaiknya fraksi (FiO2) 100%,
apalagi jika dicurigai ada kelainan paru.
• FiO2 100% sebaiknya tidak berlama-
lamakeracunan O2perubahan struktur
alveoliudema paru, atelektasis.
• Monitor dengan AGD/SpO2, sesuai target
saturasi yang diinginkan.
Frekuensi nafas
(Respiratory Rate=RR)
• Adalah jumlah nafas yang diberikan ke
pasien setiap menitnya.
• Monitor dengan AGD/ETCO2, sesuai
dengan target PaCO2 yang diinginkan.
• Normal:8-12x/menit.
Tidal Volume
• Adalah volume gas yang dihantarkan oleh
ventilator kepada pasien setiap kali nafas.
• Umumnya antara 10-15cc/kgBB.
• Pada kasus-kasus tertentu dapat
menggunakan low tidal volume 4-6
cc/kgBBmenghindarkan barotrauma.
• Monitor dengan AGD/ETCO2, sesuai
dengan target PCO2 yang diinginkan.
Pressure
• Tekanan yang dihasilkan di dalam paru-paru
akibat pemberian udara ke dalam paru-paru
oleh ventilator.
• Tekanan tinggi: risiko barotrauma, tidak boleh
melebihi 35 cmH2Ojika tercapai, mesin akan
secara otomatis menghentikan aliran udara.
• Tekanan tinggi: pasti sumbatankinking,
sputum, tergigit, fighting.
• Tekanan rendah: pasti bocordiskonek,
konektor lepas.
Inspirasi:Ekspirasi (I:E) Ratio
• Adalah perbandingan waktu antara inspirasi
dan ekspirasi di setiap kali nafas.
• Normal I:E ratio = 1:2; contoh kalau dalam satu
menit pasien bernafas 20x; maka setiap kali
nafas, membutuhkan waktu 3 detik, di mana
waktu inspirasi adalah 1 detik, dan waktu
ekspirasi adalah 2 detik.
• Pada kasus-kasus tertentu dapat diset
berbeda.
• Monitor pressure dan ETCO2/SpO2/AGD.
Sensitifity/Trigger
• Adalah menentukan seberapa besar
upaya pasien untuk memulai/mentrigger
inspirasi dari ventilator.
• Flow: 2-20 L/menit; lebih baik untuk
pasien yang sudah bernafas spontan.
• Pressure: -2 sampai –20 cmH2O
PEEP
• Meningkatkan kapasitas residu paru-
paru, meredistribusi cairan
ekstravaskular paru, meningkatkan
volume alveolus.
• Monitor: PaO2 dan hemodinamik.
Sasaran Ventilasi Mekanik
• Oksigenasi:
• SpO2 > 92%
• Fraksi Oksigen tinggi
• Kombinasi dengan PEEP
• Ventilasi:
• Nilai pH dan PCO2.
• Disesuaikan dengan kebutuhan/klinis
Mode Ventilasi
• Control: Volume-Pressure
• Assisted: Volume-Pressure
• SIMV
• CPAP
Mode Ventilasi: Control
• Prinsip: tidak memerlukan trigger, tidak
memerlukan usaha nafas dari pasien sama sekali,
mesin secara tetap akan memberikan ventilasi.
• Volume control
• Pressure control
• Jika sampai ada trigger (pasien “bangun”), maka
tetap tidak akan ada udara di dalam sirkuit  air
hunger.
• Hanya untuk pasien-pasien yang tidak ada usaha
nafas sama sekali, pasien tersedasi, pasien yang
diberikan pelumpuh otot.
Mode Ventilasi: Control

T
0
6 DETIK 6 DETIK 6 DETIK
Mode Ventilasi: Assisted
• Prinsip: harus ada trigger, mesin akan
memberikan bantuan.
• Assisted Volume control
• Assisted Pressure control
• Inisiasi pasti dari pasien, mesin sifatnya
membantu setiap usaha nafas
pasienmengurangi usaha nafas
pasien.
Mode Ventilasi: Assisted
• Assisted

0 T
4 DETIK 3 DETIK 5 DETIK
Mode Ventilasi: Synchronized
Intermittent Mandatory Ventilation
(SIMV)
• Pasien bernafas spontan di antara
“nafas” yang diberikan oleh mesin.
• Jika pasien tidak bernafas juga, maka
mesin tetap akan memberikan nafas
sesuai yang telah diset sebelumnya.
• Terutama untuk pasien-pasien yang RR
nya lebih kecil dari seharusnya.
Mode Ventilasi: SIMV
• SIMV
P

0 T

Periode SIMV Periode spontan

Siklus SIMV
Mode Ventilasi: Continuous Positive
Airway Pressure (CPAP)
• Pasien total bernafas spontan.
• Baik inspirasi maupun ekspirasi berada
di dalam tekanan positif.
• Pasien yang sudah adekuat bernafas
baik RR maupun tidal volume, namun
masih belum optimal dalam hal
oksigenasi paru-parunya.
Mode Ventilasi: CPAP
• CPAP 5
P Ekspirasi

5
PEEP 5
0

Inspirasi
Komplikasi Ventilasi Mekanik
• Komplikasi intubasi
• Komplikasi tekanan positif
• Imobilisasi pasienkomplikasi paru,
dekubitus
• Stress tersendiri untuk pasien dengan
ventilator.
• Makin lama, risiko komplikasi makin
meningkat.
Penutup
• Mode apapun yang dipakai, ventilasi mekanik
hanyalah bantuan yang bersifat sementara.
• Perbaikan terhadap penyebab gagal nafas tersebut
merupakan tujuan utama.
• Hendaknya selalu diingat efek samping yang tidak
diinginkan.
• Dalam memenuhi oksigenasi tidak hanya ventilasi
yang penting, tetapi perfusi yang baik juga berperan
dalam menyampaikan oksigen ke jaringan.
• Gunakan mode ventilasi yang paling familiar
• Mechanical Ventilation is still more an art than a
science.
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai