Anda di halaman 1dari 43

PEDOMAN PENANGGULANGAN

ANEMIA GIZI UNTUK REMAJA


PUTRI DAN WANITA USIA SUBUR

SUB TEMA :
PEMBERIAN TABLET TAMBAH
DARAH BAGI REMAJA PUTRI

Wahyu Suwargi
ANEMIA
Merupakan suatu keadaan dimana tubuh kekurangan
sel darah merah sehat dan biasanya ditandai dengan
kadar hemoglobin (Hb) kurang dari normal (<11 g
%)

SEHAT ANEMIA
BATASAN ANEMIA
Anak Balita 11 gram %
Anak Usia Sekolah 12 gram %
Wanita Dewasa 12 gram %
Laki-laki Dewasa 13 gram %
Ibu Hamil 11 gram %
Ibu Menyusui> 3 bulan 12 gram %
MENGAPA PROGRAM PENANGGULANGAN
ANEMIA PADA REMAJA PENTING ?

 Asupan zat gizi mikro yang rendah : Body


Image

 Kebutuhan zat besi lebih besar : menstruasi

 Remaja putri akan mengalami hamil dan


melahirkan
PENGERTIAN BERBAGAI ISTILAH SEHUBUNGAN
DENGAN ANEMIA DAN
KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS)

 Anemia Gizi : adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)


dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi
yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di
Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena
kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia
Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
 KEK : adalah keadaan dimana remaja putri/wanita
mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun.
LILA < 23,5 cm
PENGERTIAN
 Tablet Tambah Darah (Besi-Folat) : adalah tablet untuk
suplementasi Penanggulangan Anemia Gizi yang setiap tablet
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat.
 Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) : adalah berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap
dan perilaku yang dalam hal ini berkaitan dengan anemia gizi
dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD).
 LILA : ukuran lingkar lengan kiri atas. Risiko Kekurangan
Energi Kronis (KEK) : adalah keadaan dimana remaja
putri/wanita mempunyai kecenderungan menderita KEK.
Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA
<23,5 cm.
 Remaja Putri : adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai
dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan
berfungsinya alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun).
SASARAN

LANGS ●


Remaja Putri
Wanita Usia Subur

UNG
TIDAK ●


Remaja Putra/peserta didik
Guru/pendidik/Kepala Sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah
Pemuka/Tokoh Agama dan masyarakat

LANGSU

Ketua Organisasi Kepemudaan

Ketua Organisasi dan LSM bidang kepemudaan, kesehatan, keagamaan dan wanita

Ketua federasi pekerja sektor non formal

Petugas kesehatan (puskesmas)

Tempat kerja (manajer/pemilik)

Distributor

NG

Masyarakat umum
KEGIATAN OPERASIONAL

KIE

Penyuluhan
Sarana yg ada
kelompok &
konseling dimasyarakat
KEGIATAN OPERASIONAL

Anjuran konsumsi
Deteksi dini
Kegiatan makanan kaya besi
dilaksanakan Remaja
suplementasi TTD Putri/Wanita
dengan mengacu
dilakukan pada gizi menderita
secara mandiri seimbang Risiko KEK
dengan dosis 1 pembinaan kantin (LILA <23,5 cm
di sekolah atau dilakukan upaya
tablet penjaja makanan untuk
seminggu di sekitar meningkatkan
sekali remaja/wanita
status gizinya
berkumpul
TAHAP PERSIAPAN

Kesepakatan LS & LP terkait di Pusat,


Provinsi, Kab, Kec. & Desa

Kesepakatan jajaran kesehatan, pendidikan, keagamaan


serta organisasi dan LSM bidang kepemudaan dan wanita.

Penyediaan bahan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis


bagi petugas kesehatan, pendidikan, keagamaan dan petugas lain
yang melakukan penyuluhan.

Penyediaan materi KIE oleh Kemenkes, Kemendikbud,


Kemenag, LSM, instansi terkait, swasta dan masyarakat

Penyusunan kurikulum Kesehatan Reproduksi Remaja di sekolah/


pesantren/madrasah Tsanawiyah/madrasah Aliyah oleh Kemenkes,
Kemendikbud, Kemenag dan instansi terkait lain

Penyediaan dan distribusi Tablet Tambah


Darah.

Penyebarluasan informasi : kampanye,


promosi media, lokakarya, dll
TAHAPAN PELAKSANAAN

KIE

Organisasi
Kepemudaan
Organisasi Donor agency Media
dan Wanita, bidang
Lintas Sektor Sosial dan Pekerja formal Komunikasi :
Organisasi kesehatan
Terkait Keagamaan & informal Cetak &
Profesi, LSM
Terkait elektronik
TUJUAN

TUJUAN UMUM
“Meningkatkan status kesehatan dan gizi remaja putri dan WUS melalui penanggulangan anemia
gizi”

TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya penanggulangan anemia gizi.
Meningkatkan partisipasi dan kerja sama antara sektor kesehatan dengan sektor
pendidikan, keagamaan, organisasi dan LSM untuk penanggulangan masalah
anemia gizi.
Meningkatkan kesadaran remaja putri dan WUS serta keluarganya akan pentingnya
meningkatkan status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia sedini
mungkin.
Melaksanakan suplementasi TTD untuk remaja putri dan WUS secara mandiri.
Menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada WUS khususnya remaja putri.
TUJUAN PROGRAM

Mempersiapkan kondisi fisik


remaja putri sebelum hamil agar
menjadi ibu yang sehat, saat hamil
tidak mengalami anemia
KERANGKA PIKIR
BAYI SEHAT
TTD dan Aneka
Ragam KIE
Makanan Ibu Sehat (Ibu Hamil/Nifas
Bebas Anemia/Status Besi
Cukup
TTD dan Aneka
KIE
Ragam
Makanan REMAJA PUTERI & WUS
(Bebas Anemia dan Status Besi
Cukup)

• Cukup Konsumsi FE
(Hewani dan Nabati)
• Suplementasi
• Hamil > 20 tahun
• KIE Pedomasn Gizi Seimbang
Yunimar
TAHAPAN KEGIATAN

PENGAWASAN
DAN
PEMBINAAN
PELAKSANAN

PESIAPAN
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN TTD

1. PERSIAPAN
 Landasan Hukum
 Indikator Keberhasilan Penurunan Prevalensi Anemia pada
Remantri
 Kerjasama/Kesepakatan LP dan LS
 Penyediaan Pedoman/Juklak atau Juknis
 Menetapkan Sasaran : Sasaran Langsung Individu,
kelompok dan masyarakat
KEGIATAN PENANGGULANGAN ANEMIA

1. KIE
 Makanan kaya zat besi
 Manfaat TTD
 Perorangan dan kelompok

2. SUPLEMENTASI TTD
TANDA-TANDA IBU HAMIL/WUS YANG ANEMIA

• Wajah, terutama kelopak


 Kurang nafsu makan
mata dan bibir tampak pucat
 Lesu dan lemah
 Cepat lelah
 Sering pusing dan

mata berkunang-kunang
PENYEBAB ANEMIA ??
1. Kurang konsumsi makanan sumber zat besi
2. Kebutuhan yang meningkat (menstruasi,
hamil,dll)
3. Menderita penyakit infeksi (kecacingan,
malaria)
4. Kehilangan zat besi pada perdarahan
(menstruasi dan seringnya melahirkan)
5. Tidak mengonsumsi TTD sesuai anjuran
AKIBAT ANEMIA
37 %
Ibu hamil anemia
1. Keguguran
2. Bayi lahir prematur (belum cukup bulan)
3. Bayi lahir dengan berat badan rendah dan
pendek
4. Dalam kondisi anemia berat, bayi bisa lahir
mati.
5. Anemia dapat memperparah perdarahan
pada saat melahirkan, sehingga
memperbesar risiko kematian ibu
KEBUTUHAN TABLET TAMBAH DARAH

Sasaran :
Seluruh rematri usia 12 – 18 th yg sekolah di SMP/SMA dan
yang sederajat

Dosis :
TTD 1 tablet/minggu selama sampai usia 18 tahun
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 88 TAHUN 2014

Tablet Tambah Darah mengandung 60 mg


besi elemental dan 0.4 mg asam folat
Jika terpaksa harus menggunakan TTD Mandiri, cermati
komposisinya yaitu sekurang-kurangnya mengandung
60 mg besi elemental dan 0.4 mg asam folat.

TTD sangat aman dikonsumsi dan sangat dianjurkan bagi ibu


hamil dan remaja putri untuk mencegah kekurangan zat besi dan
asam folat yang meningkat kebutuhannya selama kehamilan agar
ibu dan janinnya sehat.
Senyawa zat besi setara dengan 60 mg besi elemental

Komposisi
Bioavalibilitas Kandungan besi
Senyawa Besi senyawa besi per
zat besi (%) elemental (mg)
tablet (mg)
Ferro fumarat 180 33 60
Ferro gluconat 500 12 60
Ferro sulfat (7 H2O) 300 20 60
Ferro sulfat,
anhydrous 160 37 60
Ferro sulfat
exsiccated (1H2O) 200 30 60

Sumber: WHO, 2012 dan adaptasi INACG, 1998


Komposisi zat Gizi TTD Mandiri
Zat Gizi Satuan Hemafort Solvitron
Besi II Fumarat mg 300 300
Folat mcg 2000 1000
Tembaga mcg 0.4 0.4
Mangan mcg 0.4 0.4
Vitamin C mg 100 -
Vitamin B12 mcg 15 20
Vitamin B1 mg - 1
Vitamin B6 mg - 5
Faktor intrinsik mg 25 -
Marudut - Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Jakarta II
24
2. PELAKSANAAN

a. Konseling dan sosialisasi

b. Komunikasi Informasi Edukasi


- Metode KIE
- Komponen isi KIE
- Media KIE

c. Suplementasi TTD
(rekomendasi WHO)
 minimal mengandung :
60 mg elemental besi dan
0,4 mg asam folat
d. Pemantauan Kepatuhan dalam
minumTTD
PERAN LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS SEKTOR

1. Pelayanan Kesehatan
a. Upaya Keluarga Berencana (KB)
Memberikan penyuluhan dan konseling

Melakukan deteksi dini anemia

Suplementasi

b. Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja


Sasaran, remaja yang datang ke tempat pelayanan kesehatan
seperti Pusat Peduli Remaja dll
2. SEKTOR LAIN

a. Sektor BKKBN
Melalui pendekatan keluarga yang
terintegrasi dengan pendataan
keluarga,kunjungan rumahPLKB,BKR
b. Sektor Agama
Melalui institusi keagamaan yang
dilaksanakan teritegrasi dengan,
Bimbingan pra nikah, pendidikan agama,
dakwah dll
c. Sektor Pendidikan
Melalui pendidikan di dalam dan luar
sekolah yang terintegrasi dengan: intra dan
ekstra kurikulum,pertemuan kelompok dll

d. Sektor Sosial
Melalui kegiatan sosial di masyarakat yang
terintegrasi dengan karang
taruna,pertemuan organisasi pemuda dan
remaja dll
e. LSM/Ormas
Melalui kegiatan rutin si institusi atau
organisasi sosial yang terintegrasi
dengan pertemuan koordinasi tk desa,
pertemuan pemuka agama, pertemuan
PKK, kader tokoh masyarakat dll
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3. Tugas dan Tanggung Jawab Kabupaten/Kota


a. Pemda Kabupaten/Kota:
Membuat Perbup, membuat SK tim, advokasi dan
sosialisasi, koordinasi perencanaan dan penganggaran

b. Sektor Kesehatan :
Perencanaan dan penganggaran, singkronisasi, koordinasi
,membuat strategi,kampanye,KIE, advokasi dan
sosialisasi,penyediaan TTD pencatatan dan pelaporan,
analisa data
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

3. Tugas dan Tanggung Jawab Kabupaten/Kota


c. Dinas Pendidikan :
Membuatkebijakan, sosialisasi, koordinasi, membuat
juknis dan bimbingan teknis
d. Kemenag :
Membuat kebijakan, koordinasi ,membuat
juknis,KIE,advokasi dan bimbingan teknis
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

4. Tugas dan Tanggung Jawab Kecamatan


a. Pemda Kecamatan :
Menyiapkan SK/surat edaran,koordinasi perencanaan dan
penganggaran

b. Puskesmas :
Pemeriksaan Hb, konseling, koordinasi ,membuat
strategi,kampanye,KIE, advokasi dan
sosialisasi,penyediaan TTD pencatatan dan pelaporan, analisa
data
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

4. Tugas dan Tanggung Jawab Kecamatan


c. Sekolah:
Skrining,rujukan,menyiapkan tempat outlet, kampanye,
sosialisasi, pengawasan, pencatatan dan pelaporan

d. KUA/MTs/MA :
Skrining,rujukan,menyiapkan tempat outlet,kampanye,
sosialisasi, pengawasan, pencatatan dan pelaporan
B. PEMANTAU PELAKSANAAN PROGRAM
1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Meliputi : Pemeriksaan Hb,distribusi TTD dan KIE. Pencatatan
dilakukan di sekolah, puskesmas, Kab/Kota, Provinsi dengan
menggunakan formulir
2. Pembinaan oleh Tim Teknis
Pemantauan dapat dilakukan oleh Tim Teknis atau Tim/Forum
yang telah ada
B. PEMANTAU PELAKSANAAN PROGRAM

3. Kunjungan Lapangan
Dilakukan secara periodik untuk mengetahui pelaksanaan
kegiatan pemberian TTD
4. Pemberian Penghargaan
Dilakukan setiap tahun dengan kriteria seperti, kelengkapan
dokumen, keberhasilan progam, keterlibatan LS dsb
EVALUASI

Bertujuan untuk mengetahui


perkembangan dan keberhasilan
program, meliputi :
penyiapan(pengadaan dan distribusi),
ketersediaan SDM,
peleksanaan,PSG,survei terkait anemia
dan penelitian atau studi
MENILAI KEPATUHAN MINUM TTD

1. Terjadi perubahan warna hitam pada BAB (tinjanya)


2. Diketahui melalui tanda-tanda klinis
3. Dilakukan pemeriksaan kadar Hb secara berkala
4. Melibatkan anggota keluarga untuk memonitor dan
mengingatkan bumil untuk minum TTD
5. Melakukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan
lain
EVALUASI DI TINGKAT PUSKESMAS
Pada sasaran
Kenaikan kadar Hb individu, jika tidak terjadi kenaikan Hb
dalam kurun waktu 1 (satu) bulan maka patut diduga:
1) TTD tidak konsumsi
2) TTD diminum namun tidak sesuai anjuran.
3) Adanya infeksi parasit/kronis, kecacingan
4) Banyak konsumsi bahan makanan yang menghambat
penyerapan zat besi (fitat, tanin).
5) Mengikuti mitos yang yang bertentangan dengan
ilmu pengetahuan
EVALUASI
DI TINGKAT PROP/KABUPATEN/KOTA
Jika cakupan TTD rendah kemungkinan:
a. Ketersediaan logistik obat rendah
b. Akses masyarakat dan distribusi tidak merata
c. Validitas Pencatatan yang kurang baik
d. KIE yang kurang mendukung
e. Alokasi anggaran yang tidak mendukung
f. kurang koordinasi dengan lintas program dan sektor
PENUTUP

 Pencegahan dan penanggulangan anemia


pada Remantri perlu dilakukan secara
berkesinambungan untuk menciptakan SDM
yang berkualitas
 Peningkatan status kesehatan dan gizi
merupakan tanggung jawab bersama antara
orang tua dan keluarga serta perlunya
dukungan dari LP dan LS

Yunimar
FORMULIR PEMANTAUAN PEMBERIAN TTD DI SEKOLAH
Nama Sekolah

No Nama Siswa Minggu ke Keterangan


I II III IV

Nama Kecamatan

No Nama Sekolah Minggu ke Keterangan


I II III IV
FORMULIR PEMANTAUAN PEMBERIAN TTD
DI SEKOLAH

Nama
Kabupaten

No Kecamatan Minggu ke Keterangan

I II III IV
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai