Perbandingan dan
Metode Biaya Biaya yang termasuk
Pemilihan Metode
Persediaan Persediaan
Biaya Persediaan
Kesalahan Pencatatan
Persediaan
METODE BIAYA PERSEDIAAN
Metode FIFO (First In-First Out)
• Perpetual
• Periodik
• Perpetual
• Periodik
Metode Average
*dalam ribuan
Periodik
Persediaan awal dan pembelian
1.000 x Rp 20.000= 20.000.000
500 x Rp 22.400 = 11.200.000
600 x Rp 23.300 = 13.980.000
45.180.000 (Barang yang tersedia untuk dijual)
PERIODIK
FIFO Weighted Average LIFO
Penjualan bersih 39.000.000 39.000.000 39.000.000
Beban pokok penjualan 26.720.000 27.972.000 29.180.000
Laba kotor 12.280.000 11.028.000 9.820.000
Persediaan akhir 18.460.000 17.208.000 16.000.000
PERBANDINGAN DAN PEMILIHAN
METODE BIAYA PERSEDIAAN (cont)
◦ Ketika kondisi harga cenderung naik, LIFO memberikan hasil penilaian yang rendah
untuk persediaan akhir di neraca ataupun laba, sehingga akan menyebabkan
kewajiban pajak yang lebih rendah.
◦ FIFO menghasilkan penilaian persediaan akhir yang paling akurat dalam kondisi
harga yang cenderung berubah. Tetapi FIFO akan menghasilkan kewajiban pajak
yang paling tinggi
◦ Weighted average berada di antara keduanya. Rumus biaya ini dipilih karena tidak
menimbulkan kewajiban pajak yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah
dibandingkan alternatif lainnya
◦ Metode yang boleh digunakan adalah FIFO dan weighted average
METODE BIAYA PERSEDIAAN
LAINNYA
Lower of Cost and Net Realizable Value
(LCNRV)
Retail Method
Lower of Cost and Net Realizable
Value (LCNRV)
◦ Yaitu metode harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Metode ini
dapat diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal, misalnya cacat, rusak dan
kadaluarsa. Hal ini menyebabkan biaya persediaan mungkin tidak akan diperoleh
kembali.
◦ Nilai realisasi bersih adalah harga jual dikurangi biaya penjualan (komisi salesman,
wadah/kemasan, dll)
◦ Nilai realisasi bersih harus selalu ditinjau kembali pada setiap periode berikutnya.
◦ Penilaian persediaan pada nilai terendah antara biaya dengan nilai realisasi bersih
dapat diterapkan berdasarkan produk individual, kategori utama atau berdasarkan
persediaan total.
Contoh LCNRV
LCNRV
Nilai Realisasi
Biaya
Bersih Produk Individu Kategori Utama Total Persediaan
Kelompok 1
Produk A 80.000 120.000 80.000
Produk B 100.000 110.000 100.000
Produk C 50.000 40.000 40.000
Total 230.000 270.000 230.000
Kelompok 2
Produk A 90.000 72.000 72.000
Produk B 95.000 92.000 92.000
Total 185.000 164.000 164.000
TOTAL 415.000 434.000 384.000 394.000 415.000
Pencatatan LCNRV
1. Metode Langsung (COGS)
Harga pokok penjualan 31.000
Persediaan 31.000
*415.000 – 384.000
3. Metode Penyisihan
Rugi penilaian persediaan31.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 31.000
Gross Profit Method
◦ Metode ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya. Biasanya diterapkan
karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan, misalnya karena
terjadi bencana kebakaran dan banjir.
◦ Dasar penilaian persediaannya adalah pada persentase laba kotor perusahaan tahun
berjalan atau rata-rata selama beberapa tahun.
◦ Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan,
2. menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba kotor
yang telah diketahui
3. menghitung estimasi nilai persediaan akhir dengan mengurangkan harga pokok
penjualan terhadap penjualan
Contoh Gross Profit Method
Biaya Ritel
Persediaan, 1 Januari 57.000.000
Pembelian bulan Januari (netto) 180.000.000
Barang yang tersedia untuk dijual 237.000.000
Penjualan untuk Januari (netto) 250.000.000
Dikurangi perkiraan laba bruto
(75.000.000)
(Rp 250.000.000 x 30%)
Perkiraan harga pokok penjualan (175.000.000)
Perkiraan perssediaan, 31 Januari 62.000.000
Retail Method
◦ Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih
dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilai persediaan akhir
dengan harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai
persediaan yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok
dibandingkan dengan pendekatan ritel. Kemudian rasio yang diperoleh
dikalikan dengan persediaan akhir yang dinilai dengan pendekatan eceran
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh Retail Method
Biaya Ritel
Persediaan, 1 Januari 19.400.000 36.000.000
Pembelian bulan Januari (netto) 42.600.000 64.000.000
Barang yang tersedia untuk dijual 62.000.000 100.000.000
Rasio biaya terhadap harga ritel: