Anda di halaman 1dari 25

PERSEDIAAN (1)

Oleh Fajar Kristanto GP, pertemuan 8 Basic Accounting IAI


PERSEDIAAN
Karakteristik
Definisi Persediaan Sistem Persediaan
Persediaan

Perbandingan dan
Metode Biaya Biaya yang termasuk
Pemilihan Metode
Persediaan Persediaan
Biaya Persediaan

Kesalahan Pencatatan
Persediaan
DEFINISI PERSEDIAAN
◦ Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan
untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal
perusahaan.
◦ Persediaan pada perusahaan dagang hanya memiliki persediaan
bahan dagang, sedangkan persediaan pada perusahaan industri
terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan
persediaan barang jadi
KARAKTERISTIK PERSEDIAAN
Perusahaan Dagang
• Persediaan dimiliki oleh perusahaan
• Dalam bentuk siap untuk dijual

Perusahaan Manufaktur
• Bahan baku  komponen atau bahan baku yang siap untuk digunakan
proses produksi
• Persediaan dalam proses  dalam tahap produksi (belum selesai)
• Barang jadi  siap dijual kepada konsumen
SISTEM PERSEDIAAN
Perpetual
• Selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan
(pembelian, penjualan ataupun retur)

Periodik
• Hanya melakukan pengecekan fisik setiap akhir periode dengan
menghitung jumlah barang yang ada di gudang
Barang Dalam Perjalanan
FOB (Free on Board) Shipping Point
• Kepemilikan barang menjadi milik pembeli pada saat diserahkan
penjual kepada pihak pengiriman.
• Biaya angkut dibebankan kepada pembeli

FOB (Free on Board) Destination Point


• Kepemilikan barang masih berada di penjual sampai barang tersebut
diterima oleh pembeli.
• Biaya angkut dibebankan kepada penjual
Biaya Terkait Persediaan
◦ Segala biaya yang dibutuhkan sampai persediaan siap digunakan/diproses/dijual
dimasukan ke dalam nilai persediaan
◦ Contoh biaya terkait persediaan:
◦ Asuransi saat membeli persediaan (+)
◦ Diskon pembelian (-)
◦ Biaya angkut pembelian/masuk (+)
◦ Biaya administrasi pembelian (+)
◦ Perpetual: di catat sebagai persediaan di jurnalnya
◦ Periodik: di catat sebagai akun terkait lalu pada akhir periode semua biaya
terkait persediaan ditutup (jurnal penutup)
CONTOH SOAL DAGANG
Pada tanggal 27 Febuari PT. IAI menjual persediaan yang dulu dibelinya pada pertengahan Febuari
seharga 10.000 dan dijual secara kredit ke PT. ABC seharga 12.000 (dinaikan 20%). Syarat penjualan
adalah 2/30 n/60 (asumsikan menggunakan metode gross). Transaksi ini berdasarkan sistem FOB
Destination.
Biaya angkut sebesar 500 dibayarkan pada tanggal 27 Febuari dan barangnya baru sampai ditangan
pembeli pada tanggal 2 Maret.
Pada tanggal 5 Maret PT. ABC memutuskan untuk meretur barang tersebut sebesar 3.600 (HPP barang
tersebut 3.000 dari 3.600 / 120%). Retur ini pun menggunakan FOB Destination dan dikenai biaya 200.
Biaya tersebut langsung dibayarkan pada tanggal 5 Maret dan barangnya sampai di PT.IAI pada 9 Maret.
Pada tanggal 10 Maret PT. ABC melunasi hutangnya atas transaksi tersebut.
Diketahui persediaan PT. IAI pada 1 Feb 27.000; 28 Feb 37.000; 31 Mar 30.000
Diketahui persediaan PT. ABC pada 1 Feb 18.000; 28 Feb 18.000; 31 Mar 26.432
JURNAL PERIODIK DAGANG
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
27 Feb Beban angkut keluar 500 Tidak ada jurnal

Kas 500

28 Feb Persediaan (akhir) 37.000 Persediaan (akhir) 18.000

Pembelian 10.000 Persediaan (awal) 18.000

Persediaan (awal) 27.000

2 Mar Piutang usaha 12.000 Pembelian 12.000

Penjualan 12.000 Hutang usaha 12.000


JURNAL PERIODIK DAGANG
Cont’d
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
5 Mar Tidak ada jurnal Beban angkut masuk 200

Kas 200

9 Mar Retur penjualan 3.600 Hutang usaha 3.600

Piutang usaha 3.600 Retur pembelian 3.600

10 Mar Kas 8.232 Hutang usaha 8.400

Diskon penjualan 168 Kas 8.232

Piutang usaha 8.400 Diskon pembelian 168


JURNAL PERIODIK DAGANG
Cont’d
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
31 Mar Persediaan (akhir) 30.000 Persediaan (akhir) 26.432

Harga pokok penjualan 7.000 Diskon pembelian 168

Persediaan (awal) 37.000 Retur Pembelian 3.600

Pembelian 12.000

Beban angkut masuk 200

Persediaan (awal) 18.000


JURNAL PERPETUAL DAGANG
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
27 Feb Beban angkut keluar 500 Tidak ada jurnal

Kas 500

2 Mar Piutang usaha 12.000 Persediaan 12.000

Penjualan 12.000 Hutang usaha 12.000

2 Mar Harga pokok penjualan 10.000

Persediaan 10.000
JURNAL PERPETUAL DAGANG
Cont’d
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
5 Mar Tidak ada jurnal Persediaan 200

Kas 200

9 Mar Retur penjualan 3.600 Hutang usaha 3.600

Piutang usaha 3.600 Persediaan 3.600

9 Mar Persediaan 3.000

Harga pokok penjualan 3.000


JURNAL PERPETUAL DAGANG
Cont’d
Tgl PT. IAI (Penjual) PT. ABC (Pembeli)
10 Mar Kas 8.232 Hutang usaha 8.400

Diskon penjualan 168* Kas 8.232

Piutang usaha 8.400 Persediaan 168*

* 8.400 x 2% = 168
Barang Konsinyasi
◦ Pemegang atau penjual barang (konsinyi) bukan merupakan pemilik
barang. Karakteristiknya:
1. Kepemilikan tetap berada di tangan pemilik barang (konsinyor)
sampai barang tersebut terjual.
2. Barang konsinyasi merupakan persediaan barang dagangan
milik konsinyor, bukan persediaan milik konsinyi.
Jurnal Konsinyasi
KONSINYOR KONSINYI
Konsinyor mengirim barang ke konsinyi sebesar 5.000
Persediaan konsinyasi 5.000
Tidak ada jurnal
Persediaan 5.000
Konsinyi membayar biaya iklan terkait barang konsinyasi sebesar 700
Piutang konsinyasi 700
Tidak ada jurnal
Kas 700
Konsinyi menjual barang persediaan sebesar 8.000 dari HPP konsinyor 3.500
Kas 8.000
Hutang konsinyasi 8.000

Konsinyi melaporkan hasil kegiatan terkait barang konsinyasi kepada konsinyor lalu konsinyi diberi komisi 3% dari penjualannya
Kas 7.060 Hutang konsinyasi 8.000
Beban iklan 700 Piutang konsinyasi 700
Beban komisi 240 Pendapatan komisi 240
Penjualan konsinyasi 8.000 Kas 7.060
Harga pokok penjualan 3.500
Persediaan konsinyasi 3.500
Industri Manufaktur vs Industri
Dagang
◦ Dalam manufaktur terdapat 3 jenis persediaan utama yaitu:
◦ Bahan baku
◦ Persediaan setengah jadi
◦ Persediaan jadi
◦ Dalam dagang hanya terdapat 1 jenis persediaan karena persediaan yang dibeli
sama dengan persediaan yang dijual.
◦ Contoh macam persediaan perusahaan mobil:
◦ Bahan baku: besi, aluminium, mesin, kursi, setir
◦ Persediaan setengah jadi: rangka mobil tanpa mesin
◦ Persediaan: mobil di showroom
KLASIFIKASI BIAYA

Biaya produksi

Biaya periode
Biaya Produksi
◦ Biaya yang muncul untuk menyiapkan persediaan sampai dijual
◦ Dagang: biaya beli persediaan
◦ Manufaktur: biaya proses dari bahan baku ke persediaan setengah jadi dan biaya
proses dari persediaan setengah jadi ke persediaan jadi
◦ Biaya produksi manufaktur dipecah menjadi tiga:
◦ Biaya bahan baku langsung
◦ Biaya tenaga kerja langsung
◦ Biaya overhead (bahan baku tidak langsung + tenaga kerja tidak langsung +
biaya lain-lain selama proses produksi)
Biaya Produksi Cont’d
◦ Biaya bahan baku langsung: industri meja (kayu), industri makanan (daging,
sayur), industri mobil (rangka aluminium, mesin)
◦ Biaya tenaga kerja langsung: industri meja (tukang kayu), industri makanan
(koki), industri mobil (mekanik, perakit bodi mobil)
◦ Biaya overhead: listrik, biaya sewa mesin, biaya sewa pabrik, gaji mandor
(supervisor), paku
Biaya Periode
◦ Beban penjualan dan beban umum serta adminstrasi tidak dianggap
berhubungan langsung dengan akuisisi atau produksi barang,
sehingga tidak dianggap sebagai bagian dari persediaan.
◦ Contohnya biaya sewa kantor, gaji manajemen, gaji salesman dan
sebagainya.
Contoh Kasus Manufaktur
◦ Stark Industries adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur robot. Persediaan
awal perusahaan adalah 6.000 (bahan baku), 4.800 (setengah jadi), dan 10.400 (persediaan
akhir) sedangkan persediaan akhir adalah 4.300 (bahan baku), 7.600 (setengah jadi), dan
5.200 (persediaan akhir)
◦ Pada 2 Feb Stark membeli mesin dan chip robot sebesar 2.300
◦ Pada 4 Feb bahan baku yang dimasukan produksi sebanyak 4.000
◦ Pada 7 Feb Stark membayar gaji mekanik sebesar 1.500 untuk bulan Febuari
◦ Pada 23 Feb Stark membayar biaya listrik pabrik 1.200 untuk bulan febuari
◦ Pada 25 Feb Stark mencatat ada 3 robot baru yang telah selesai diproduksi (per unit nilainya
1.300)
◦ Pada 27 Feb Stark menjual 7 unit robot dengan harga 2.500 dengan biaya komisi agen total
1.000
Jurnal Perpetual & Periodik
PERPETUAL PERIODIK
02-FebBahan baku 2.300 Pembelian 2.300
Kas 2.300 Kas 2.300
04-FebPersediaan setengah jadi 4.000
Bahan baku 4.000
07-FebBeban gaji 1.500 Beban gaji 1.500
Kas 1.500 Kas 1.500
Persediaan setengah jadi 1.500
Beban gaji 1.500
23-FebBeban listrik (overhead) 1.200 Beban listrik (overhead) 1.200
Kas 1.200 Kas 1.200
Persediaan setengah jadi 1.200
Beban listrik (overhead) 1.200
25-FebPersediaan akhir 3.900
Persediaan setengah jadi 3.900
Jurnal Perpetual & Periodik Cont’d
PERPETUAL PERIODIK
27-FebKas 17.500 Kas 17.500
Penjualan 17.500 Penjualan 17.500
HPP 9.100
Persediaan akhir 9.100
Beban komisi 1.000 Beban komisi 1.000
Kas 1.000 Kas 1.000
28-Feb Bahan baku (akhir) 4.300
Persediaan setengah jadi (transfer) 4.000
Bahan baku (awal) 6.000
Pembelian 2.300
Persediaan setengah jadi (akhir) 7.600
Persediaan akhir (transfer) 3.900
Persediaan setengah jadi (awal) 4.800
Persediaan setengah jadi (transfer) 4.000
Beban gaji 1.500
Beban listrik 1.200
Jurnal Perpetual & Periodik Cont’d
PERPETUAL PERIODIK
28-Feb Persediaan akhir (akhir) 5.200
HPP 9.100
Persediaan akhir (awal) 10.400
Persediaan akhir (transfer) 3.900

Anda mungkin juga menyukai