Anda di halaman 1dari 42

Tek.

Perawatan &
Reparasi Kapal
PENGERTIAN PERAWATAN DAN REPARASI

Dalam beroperasinya sebuah kapal Untuk menstabilkan kondisi kapal


sebagai salah satu alat transportasi agar dalam operasional kapal tetap
akan melalui berbagai macam optimal serta kondisi konstruksi
kondisi baik itu yang disebabkan maupun peralatan yang terdapat
oleh faktor alam maupun yang didalam kapal sebagai suatu system
pendukung maupun inti tetap baik
disebabkan oleh faktor kondisi
serta sesuai dengan persyaratan yang
lingkungan, hal ini dapat
telah ditetapkan oleh pihak
mengakibatkan kapal mengalami
klasifikasi yang digunakan sebagai
kerusakan pada konstruksinya referensi keluar tidaknya suatu
maupun peralatan kapal sebagai sertifikasi kelayakan dan keamanan
item pendukung dalam beroperasi. sebuah kapal untuk berlayar.
Oleh karena itu perlunya dilakukan perawatan dan
perbaikan secara rutin dan berkala. Dalam pelaksanaan
perawatan dan perbaikan kapal ini, galangan memiliki
perananan yang sangat penting, terutama galangan yang
bergerak dibidang reparasi kapal. (Iskandar 1) Heri Supomo 2) : 1)
Mahasiswa Pasca Sarjana FTK ITS Surabaya 2) Dosen FTK ITS Surabaya).
JENIS-JENIS KERUSAKAN YANG UMUM DI KAPAL
Lambung Kapal

Setiap kapal dapat mengalami


kerusakan pada lambung kapal  Bollard, fair lead, chock,
yang disebabkan oleh beberapa railing, lader, mengalami
faktor antara lain : korosi, bocor, keausan atau korosi
usia material yang mengakibatkan  Palka korosi
pengurangan ketebalan, deformasi
 Dan lain-lain
diatas toleransi yang diijinkan oleh
Class, tabrakan sehingga lambung
kapal rusak, kandas dan lain
sebagainya.
JENIS-JENIS KERUSAKAN YANG UMUM DI KAPAL
Instalasi Mesin

Mesin Utama dan mesin bantu


• Daun baling-baling aus, putus dan
• Kompresi kurang
lain-lain
• Liner baret
• Sleeve pada as baling-baling aus
• Ring piston pecah
• Stern tube bocor
• Torak bengkok dan lain-lain
Propulsi • Steering gear tidak berfungsi
• Daun kemudi aus/korosi
• Shaft bengkok akibat benturan atau
• Tongkat kemudi bengkok akibat
tidak alignment
kandas ataupun benturan saat operasi
• Baling-baling kavitasi
JENIS-JENIS KERUSAKAN YANG UMUM DI KAPAL

Pompa-pompa Perpipaan dan katup

• Impeller aus
• Motor rusak • Karatan tebal pipa menipis
• Bearing oblak • Bocor
JENIS-JENIS KERUSAKAN YANG UMUM DI KAPAL
Instalasi Listrik Perlengkapan Jangkar

• Arus listrik tidak ada


• Rantai jangkar aus
• Kabel-kabel listrik rusak,putus dan
• Bak rantai bocor
lain-lain
• Berat jangkar berkurang dibawah
• Panel-panel listrik tidak berfungsi
toleransi klasifikasi
• Alat-alat komunikasi dan navigasi
• Windlass rusak
tidak berfungsi
• Lampu-lampu penerangan yang • Kanvas rem aus
berkaitan dengan klasifikasi putus
JENIS-JENIS KERUSAKAN YANG UMUM DI KAPAL
Instalasi Pendingin Perlengkapan Permesinan

• Ruangan tidak dingin lagi • Mooring winch tidak berfungsi

• Kompresor rusak • Cargo crane tidak berfungsi, boom


derek aus/korosi, block tidak dapat
• Evaporator tidak berfungsi
berputar, sling aus.
• Kondesor rusak
• Tangga akomodasi tidak berfungsi
• Katup ekspansi rusak • Davit crane tidak berfungsi
• Pipa-pipa bocor • Provision crane tidak berfungsi
• Dan lain sebagainya.
CARA MENGETAHUI KERUSAKAN KAPAL

Untuk mengetahui kerusakan pada kapal seperti :


konstruksi badan kapal, permesinan, perlistrikan, alat
komunikasi dan navigasi, perpipaan dan lain sebagainya
dapat dilakukan secara visual, dengan bantuan alat, dan
membuat laporan jurnal equipment tersebut berfungsi apa
tidak secara berkala lebih jelasnya sebagai berikut :
CARA MENGETAHUI KERUSAKAN KAPAL
Konstruksi Badan Kapal Sedangkan untuk ketebalan plat sesuai
persyaratan Biro Klasifikasi dapat
Kerusakan pada konstruksi badan kapal
digunakan alat bantu yang disebut UT
dapat dilihat secara kasat mata baik
pada saat kapal berlayar, sandar maupun (ultrasonic test) wall thickness
diatas dok adapun jenis kerusakannya measurement (pengukuran ketebalan pelat)
adalah :
dimana alat ini berdungsi untuk
1. Keropos atau korosi
mengetahui seberapa tebal pelat yang ada
2. Deformasi sekarang nanti dibandingkan dengan
3. Rusak karena tabrakan atau kandas original ketebalan pelat desain awal berikut
4. Bocor ditambal sementara dengan
klasifikasi seperti BKI mensyaratkan
baji atau doublingan
sebagai berikut :
CARA MENGETAHUI KERUSAKAN KAPAL
Berikut Contoh-contoh Kerusakan Pada Konstruksi Badan Kapal :
Berikut Contoh-contoh Kerusakan Pada Konstruksi Badan Kapal :
Berikut Contoh-contoh Kerusakan Pada Konstruksi Badan Kapal :
PERMESINAN DAN PROPULSI KAPAL

Kerusakan pada permesinan dan propulsi badan kapal


dapat dilihat secara kasat mata baik pada saat kapal
berlayar, sandar maupun diatas dok.
PERMESINAN DAN PROPULSI KAPAL
Kerusakan Mesin Kapal

Gambar 7. Crank case engine yang jebol Gambar 8. Erosi dan Kavitasi
PERMESINAN DAN PROPULSI KAPAL
Kerusakan Mesin Kapal

Gambar 9. Keretakan Gambar 10. Robek


PERMESINAN DAN PROPULSI KAPAL
Kerusakan Mesin Kapal

Gambar 11. Bengkok Gambar 12. As baling-baling bengkok


PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
Pembersihan dan Pengecatan Badan Kapal

Pembersihan Badan Kapal Pembersihan dimulai dengan


Sebelum dilakukan reparasi badan kapal mensekrap sampai binatang dan
dibersihkan dulu dari binatang dan tumbuhan laut terlepas dari pelat badan
tumbuhan laut (tritip) yang menempel kapal. Dilanjutkan dengan
pada pelat badan kapal. Peralatan yang membersihkan badan kapal dengan
digunakan antara lain : menyemprotkan air tawar bertekanan
• sekrap besar dan kecil, (water jet) sehingga badan kapal atau
• tangga kayu, lambung kapal bersih dari tritip dan
• Peranca bebas dari air laut (asin) dan
dikeringkan sebagai persyaratan untuk
pekerjaan selanjutnya yaitu blasting.
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
Blasting
Alat-alat utama

Blasting merupakan suatu metode 1. Compressor sebagai media


pembersihan permukaan benda kerja utama untuk penekanan udara.
dengan cara menyemprotkan pasir 2. Tandon angin (air receiver)
silica (kwarsa), copper slag, tin slag, sebagai tempat untuk
penyimpanan angin.
steel grade dan lain-lain yang
3. Separator sebagai alat untuk
bertekanan tinggi ke benda kerja
menyaring udara dari minyak
atau lambung kapal sehingga
dan air
permukaan lambung kapal bersih 4. Pot Blast sebagai tangki untuk
sesuai standar dalam hal ini SA 2,5. menyimpan pasir (steel grade)
5. Selang Blasting (blast hawse)
6. Nozzle.
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
tools pendukung lain Alat keselamatan kerja

1. Valve (katub-katub) 1. APD (Alat Pelindung Diri)


2. Holder (Ditempatkan antara standar
nozzle dan blast hose) 2. Respirator (alat Bantu
3. T - Pipe (pencampuran angin pernafasan)
dengan pasir) 3. Depment valve (katup yang
4. Kopling (sambungan selang) dioperasikan langsung oleh
blaster)
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN

Gambar 18. Proses Blasting


Pengecatan Badan Kapal

Pengecatan badan kapal dapat dilakukan dengan kuas cat, roller maupun unit
semprot cat sesuai dengan tingkat daerah kesulitan pengecatan. Jenis cat yang
digunakan adalah : cat dasar, cat AC ( anti corrosive/anti karat ) dan cat AF
(anti fouling/anti binatang atau tumbuhan laut ).
Pengecatan dilakukan setelah badan kapal selesai diblasting. Sebelum dicat,
badan kapal harus benar-benar bersih dari debu atau sejenisnya. Karena
apabila masih ada debu yang menempel kemudian dicat akan menimbulkan
kondensasi yang lama kelamaan akan menyebabkan munculnya blistering
(lubang-lubang kecil karena catnya terkelupas ).
Pengecatan Badan Kapal

Badan kapal dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian bottom


(bagian yang tercelup air), boottop, dan bagian top side. Urutan
pengerjaan coating pada masing – masing bagian berbeda-beda.
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
Untuk bagian bottom urutannya, yaitu :

• Pembersihan binatang laut • Kemudian dilakukan sand blasting.


yang menempel pada badan Sand blasting ini dibedakan menjadi 2
yaitu full blast dan sweep spot. Full
kapal dengan cara di scrub. blast semua pelat di blasting sampai
• Setelah itu badan kapal dicuci cat pada pelat terkelupas, sedangkan
menggunakan air tawar sweep spot di blasting hanya pada
dengan tujuan untuk bagian yang berkarat dan bagian yang
mengurangi kadar garam. tidak berkarat cukup di sweep saja.
Untuk proses sweep spot lapisan AC
(Anti Corrosion ) pada cat sebelumnya
harus terkelupas agar cat primer bisa
menempel pada pelat
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
Untuk bagian bottom urutannya, yaitu (lanjutan) :

• Setelah dilakukan blasting langkah • Kemudian di cat dengan AF


selanjutnya adalah pengecetan pada
badan kapal dengan cat primer atau
(Anti Fouling ) lapis
disebut lapisan AC ( Anti corrosion ) pertama
lapis pertama dengan ketebalan • Langkah terakhir adalah
kurang lebih 150 mikron sesuai pemberian AF(Anti Fouling)
spesifikasi teknis dari paint maker. lapis kedua. Pemberian Anti
• Setelah itu dicat dengan menggunakan
sealer atau disebut lapisan AC lapis ke
fouling ini bertujuan untuk
dua dengan ketebalan kurang lebih mengurangi binatang laut
100 mikron sesuai spesifikasi teknis yang menempel pada badan
dari paint maker. kapal
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN

Gambar 19. Proses Pengecatan


PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN
Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam coating :
Untuk pengecatan pada bagian boottop,
langkah-langkahnya sama dengan • Campuran cat.
pengecatan pada bagian bottom. • Campuran cat menggunakan 2
Dalam pengecatan, daerah ini merupakan komponen yaitu base (cat itu
daerah yang kritis karena pada daerah ini sendiri) dan pengeras, namun
kadang tercelup air (saat muatan penuh) ada juga yang menggunakan
dan kadang tidak tercelup air ( saat muatan
kosong ), jadi pemberian AFnya tidak
satu komponen ( rubber )
konvensional melainkan menggunakan self • Interval antara langkah satu
polishing. Sedangkan pada bagian top side dengan langkah berikutnya
langkah-langkahnya juga sama, namun antara 4 jam – 3 hari.
pada daerah ini tidak perlu di cat AF • Kelembaban
karena pada bagian ini tidak tercelup air.
PEMBERSIHAN PELAT DAN CARA PEMELIHARAAN

Batas maksimal kelembaban kurang lebih


85%
• Dry – wet
• Suhu pelat
• Suhu udara
• Dew point ( selisih antara suhu pelat
dengan suhu udara ) maksimal 3o C
• Tekanan ideal yang digunakan
kurang lebih 7,5 kg/cm3
• Tebal pengecatan minimal 400
Gambar 20. Elcometer (alat ukur
mikron (dengan alat ukur elcometer)
ketebalan cat kering)
Cara Pemeliharaan dan Pemotongan Pelat Badan Kapal.

Pemeriksaan Tebal Pelat


Sebelum dilakukan pengetesan tebal kulit, ditentukan terlebih dahulu titik-titk
yang dicurigai mengalami pengurangan ketebalan dengan menggunakan palu
ketok. Kemudian disediakan alat yang akan digunakan anatar lain : Unit
Ultrasonic Test (wall thickness measurement), gerinda, paselin, palu dan
tangga. Untuk mempermudah pekerjaan dibantu dengan gambar rencana
umum dan gambar kerja (Bukaan kulit lambung) untuk meletakkan titik-titik
yang akan diuji ketebalannya. Titik-titik uji yang telah ditentukan digerinda
sampai terlihat warna pelat aslinya. Kemudian dipaselin untuk mencegah
karat.
Cara Pemeliharaan dan Pemotongan Pelat Badan Kapal.

Pekerjaan selanjutnya dengan bantuan unit ultrasonic test, tester pada


bagian yang telah digerinda dengan cara menempelkan probe dari alat
tersebut pada titik uji. Maka jarum skala atau layar digital akan
menunjukkan skala ketebalan pelat dalam satuan milimeter. Setelah
diketahui ketebalannya kita bandingkan dengan tebal pelat semula.
Apabila tebal pelat setelah diuji ketebalannya berkurang >20%
(peraturan klasifikasi) dari tebal pelat semula, maka perlu dilakukan
replating. (Pengerjaan reparasi kapal by Fachrurrozi Setiawan internet)
Gambar 21. Pemeriksaan Tebal Pelat
Kulit lambung dipotong untuk diganti dengan pelat baru karena
dideteksi pelat lama terdapat pengurangan ketebalan sehingga melebihi
batas toleransi class. Peralatan yang digunakan antara lain : mesin las
listrik, palu ketok, kapur tulis, tackle, mesin brander potong, dan
material pelat pengganti. Proses pengerjaannya dengan bagian kulit
yang akan dipotong diberi tanda (digambar pada pelat yang akan
dipotong) dengan kapur tulis sebagai batas penanda untuk alur
pemotongan pelat. Masing-masing bagian dilakukan pemotongan
sesuai alur dari frame/gading tempat pemotongan.
Perlu diperhatikan pada saat pemotongan pelat sekitar frame. Karena
panas dari brander potong dapat mengakibatkan kerusakan pada frame.
Setelah pelat dipotong bagian permukaan sisa-sisa yang kasar
dihaluskan dengan gerinda.

Gambar 30. Pemotongan pelat badan kapal


Penggantian Pelat Gambar 31. Penggantian
Badan Kapal pelat badan kapal
Pelat yang diganti adalah pelat dengan tebal
dibawah 80% dari tebal semula. Proses
pengerjaannya adalah :
1. Pelat dibersihkan dengan sand blasting.
2. Untuk pelat yang tipis dan tidak merata
dilas dan digerinda sampai
permukaannya rata dengan permukaan
sekitarnya.
3. Untuk pelat yang tipis dan merata
dipotong pada bagian tersebut dengan
menggunakan las potong sesuai gambar
bukaan kulit.
4. Untuk menggantinya dipasang pelat
dengan ketebalan yang sama dengan
tebal pelat asal dengan mengelaskan
pada bagian pelat yang dipotong.
Pemasangan Zinc Anode

Peralatan yang dipakai anatar lain : alat ukur/meteran, kapur tulis, zinc
anode, dan mesin las. Pemasangan zinc anode pada bagian kapal yang
tercelup didalam air laut dimaksudkan untuk mengurangi korosi yang
terjadi di sekitar daerah yang dipasangi zinc anode. Hal ini disebabkan
zinc anode mampu mengelektrolisis air laut. Sehingga proses
pengkaratan badan kapal dapat diperlambat. Jarak pemasangan zinc
anode pada arah memanjang kapal disekitar lambung  6,5 meter dan
arah vertikal  4 meter. Untuk pemasangan pada daun kemudi
dipasang secukupnya ( 4 buah ).
Gambar 32. Pemasangan zinc anode
QUIZ PERRAWATAN LAMBUNG KAPAL DI
BOOTOP DAN GELADAK

1.Ceritakan Dan Jelaskan Perawatan Dan Perbaikan


Lambung Kapal Area Boottop Pada Saat Kapal Diatas
Dok !
2. Bagaimana Cara Perawatan Dan Perbaikan Geladak
Dankapansaja Dilaksanakan?
3. Jelaskan Perawatan Dan Perbaikan Lambung Kapal
Saat Diatas Dok Dari Prnyekrapan Sampai Pengecatan?
STUDI KASUS REPLATING LAMBUNG HALUAN
DIATAS AIR

Berdasarkqn penglaman pribadi sekitar medio Mei


2014 ada pekerjaan replatinh lambung bhalian kiri
kapal FSO (Floating Stoirage Offloading) diperairan
Anambas Laut Cina Selatan.
Inormsi Awal
1. Rencana posisireplating dari Owner ukuran pelat
1100 x 800 x 25 mm. (karena bocor)
2. Posisi replatingerendam air laut pada drat kapal FSO
3,4 m
Pelaksanaan dan Penanganan
1. Buat pelat replating sesuai gambar Bukaan Kulit kapal FSO
tersbut
2. Siapkan peralatan kerja seperti mesin las kawat las, google,
peranca dan lain sebagainya untuk mendukung proses pekerjaan
tersebut dan jangan ada yang sampai ketinggalan.
3. Setelah siap koordinasi dengan Owner japal FSO untuk
menTrimburitan Kapal (Trim bvy Stern) agar haluan kapal terbebas
dari air laut.
4. Laksanakan pekerjaan replating sperti prmotongan pelat lambung,
Fit Up, pengelasdan pelat dan pengetesan kekedapan.
5. Sehubungan dengan pekerjaan ini dilakukan di Laut lepas
pelaksanaanpekerjaan replating harus dilakukan dengan extra hati-
hati dengan memperhatikan kondisi cuaca di Laut lepas tersebut.
TUGAS KULIAH
APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG
SCRPING, REPLATING, BLASTING DAN
PAINTING JELASKAN SECARA
LENGKAP BILA PERLU DISERTAI
SKSTSA ATAUGAMBAR!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai