Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN OBAT

RUTE PEMBERIAN OBAT

1. Per oral
2. Sub lingual
3. Bukal
4. Topikal
5. Inhalasi
6. Parenteral
PER ORAL
- Cara yang paling banyak dipakai karena
mudah, murah, aman, dan nyaman.
- Reaksinya lambat, tidak dapat dipakai pada
keadaan darurat.
- Tidak dapat dipakai pada pasien yang
mengalami mual-mual, muntah, semi koma,
pasien yang akan menjalani penghisapan
cairan lambung serta pasien yang mengalami
gangguan menelan.
- Beberapa obat mengakibatkan iritasi dan
muntah.
SUBLINGUAL
Dengan meletakkan obat dibawah
lidah.
Aksi kerja obat lebih cepat, setelah
hancur segera diabsorbsi.
Tidak boleh tertelan, jika tertelan tidak
efektif karena proses kimiawi dengan
cairan lambung.
BUKAL

- Obat diletakkan antara gigi dengan


selaput lendir pada bagian dalam.
- Obat tidak boleh ditelan.
- Jarang dilakukan.
KERUGIAN/KONTRAINDIKASI PEMBERIAN
OBAT ORAL/SUB LINGUAL

 Dihindari bila klien mengalami perubahan


fungsi saluran cerna, motilitas menurun &
pembedahan saluran cerna
 Tdk boleh diberikan pada klien yg akan
menjalani pembedahan
 Klien tdk sadar atau bingung shg tdk mampu
menelan a/ mempertahankan obat di bawah
lidah
 Obat oral dpt mengiritasi lapisan saluran
cerna, mengubah warna gigi atau mengecap
rasa tidak enak.
TOPIKAL
 Obat yg diberikan melalui kulit &
membran mukosa
 Menimbulkan efek lokal
Pemberian Obat pada Membran
Mukosa

1. Pemberian cairan secara langsung


Ex : berkumur, mengusap tenggorok
2. Insersi obat ke dlm rongga tubuh
Ex : suppositoria
3. Instilasi cairan ke dlm rongga tubuh
Ex : tetes telinga, tetes mata
4. Irigasi rongga tubuh
Ex : membilas mata, vagina, rectum
5. Penyemprotan
Ex : semprot telinga, semprot hidung
INHALASI

 Obat dapat diberikan melalui inhalasi


nasal,oral, selang yang dipasang ke
dalam trakea
 Obat inhalasi dapat menimbulkan efek
lokal
 Obat seperti oksigen & anestesi umum
menghasilkan efek sistemik umum.
INHALASI

Inhalasi nasal :
 Melalui hidung dengan menggunakan

alat menghantar obat


 Alat type semprotan

 Efek lokal vasokonstriksi jalan nafas

 Obat lain : anestesi lokal, Steroid,

oksigen
INHALASI
Inhalasi oral :
 Obat yang diberikan menggunakan

inhaler  dipegang oleh pasien


(semprot aerosol, uap, bubuk masuk
kesaluran udara paru)
 Untuk bayi & lansia jika menggunakan

obat ini perlu dipantau


INHALASI NEBULIZER
Pengertian :
 Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa
obat menggunakan nebulator
Tujuan :
 Mengencerkan sekret  mudah
dikeluarkan
 Melonggarkan nafas
 Dilakukan : pada pasien kesulitan
mengeluarkan sekret & mengalami
penyempitan jalan nafas
PARENTERAL
- Diberikan bila mengalami kontraindikasi
pemberian per oral.
- Biasanya dikaitkan dengan injeksi :
subcutan, intracutan, intramuscular,
intravena.
- Aksi kerja lebih cepat.
- Resiko : merusak kulit, nyeri, salah tusuk,
mahal.
KERUGIAN PEMBERIAN OBAT
SECARA PARENTERAL
 Resiko infeksi
 Obat lebih mahal
 Resiko kerusakan jaringan pada
pemberian secara SC
 Pemberian secara IM & IV lebih
berbahaya krn arbsopsi cepat
 Menimbulkan rasa cemas/trauma
terutama pada anak-anak

Anda mungkin juga menyukai