Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS

KURIKULUM
2013
Mata Kuliah : Desain Pembelajaran Matematika
KELOMPOK 3
Ahmad Syariffudin (1930206061)
Siti Raudatul Jannah (1930206066)
Fitri Kusuma Wardani (193020606
Sindi Subhadi (1930206073)
Ulfa Muyasaroh (1930206074)
Sarifatul Umayah (1930206075)
Yusta Ulan Dari (1930206076)
Elva Try Zumiastuti (1930206078)
Marisa (1930206079)
Mirna Agustin (1930206080)
Bella Belinda (1930206114)

Dosen Pengampu : Atika Zahra, M.Pd


1. Gambaran Perubahan KTSP menjadi Kurikulum
2013
KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik
sekolah/daerah sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. 
Kurikulum KTSP yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang
memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang
puncaknya tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu
guru. Sehingga seorang guru disini menurut Okvina (2009) benar-benar digerakkan
menjadi manusia yang professional yang menuntuk kereatifitasan seorang guru.

Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar


dalam dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013
banyak memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang
muncul di dalam pelaksanaan KTSP.
Menurut Nasution (2008), Perubahan kurikulum dapat kecil dan sangat terbatas, dapat
pula luas dan mendasar. Perubahan itu dapat berupa :

1. Substitusi : mengganti buku pelajaran

2. Alterasi : menambah atau mengurangi jam pelajaran bidang studi tertentu

3. Variasi : Perubahan metode

4. Restrukturisasi : Penambahan team guru untuk mendapatkan tenaga dan fasilitas baru

5. Orientasi Baru : Perubahan orientasi pengajaran.


Alasan-alasan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 adalah
sebagaia berikut:
Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
Globalisasi : WTO, ASEAN Community, APEC, • Kemampuan berkomunikas
CAFTA • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
Masalah lingkungan hidup • Kemampuan mempertimbangkan segi moral
Kemajuan teknologi informasi suatu permasalahan
Konvergensi ilmu dan teknologi • Kemamapuan menjadi warga Negara yang
Ekonomi berbasis pengetahuan efektif
Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia toleran terhadap pandangan yag berbeda
• Pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
• Mutu investasi dan transformasi pada sektor mengglobal
pendidikan • Memiliki minat luas mengenai hidup
• Hasil TIMSS dan PISA • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memeiliki kecerdasaan sesuai dengan
bakat/minatnya

Fenomena Negatif yang Mengemuka Persepsi Masyarakat

• Perkelahian pelajar Terlalu menitik beratkan pada aspek kognitif


• Narkoba Beban siswa teralu berat
• Korupsi • Kurang bermuatan karakter
• Plagiarisme
• Kecurangan dalam ujian
• Gejolak Masyarakat

Sumber : 
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-1

Jadi Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan,
dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak
generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu
kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan
2. Rancangan Kurikulum 2013
1. Landasan Penngembangan Kurikulum 2013

Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum,


yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyempurnaan Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa landasan sebagai dasar
pengembangannya. Diantaranya yaitu (1) landasan yuridis, (2) landasan filosofis, (3) landasan
teoritis dan (4) landasan empiris.

2. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013

Menurut Hamalik (2007) Prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari: (1) Prinsip
Berorientasi pada tujuan, (2) Prinsip relevansi, (3) Prinsip efisiensi dan efektifitas, (4)
Prinsip fleksibilitas, (5) Prisnsip berkesinambungan/Kontinuitas, (6) Prinsip
keseimbangan, (7) Prinsip keterpaduan, dan (8) Prinsip mutu.
3. Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban
belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:

a. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu


satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan

b. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai


dengan pilihan mereka.

Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan)


terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan
menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan
perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka
mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD
dan SMP.
4. Strategi Implementasi
a. Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah


daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk


melaksanakan kurikulum.

2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum


secara nasional.

3. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi


terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.

4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan


profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
      - Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
   - Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
     - Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK,
dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan
kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
b. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK
c.
Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan kurikulum. Pelatihan PTK disesuaikan
dengan strategi implementasi yaitu: Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika kurikulum
sudah dinyatakan sepenuhnya diimplementasikan. Strategi pelatihan dimulai dengan melatih
calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen,
Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah
berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan kepala
sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan melibatkan semua guru kelas dan
guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
c. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru

Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang disediakan oleh
Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas isi/bahan ajar dan penyajian buku
serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan melakukan pembelajaran dan penilaian pada
proses serta hasil belajar peserta didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi
Kurikulum 2013 buku sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru. Ketersediaan buku adalah
untuk meringankan beban orangtua karena orangtua tidak perlu membeli buku baru.

d. Evaluasi Kurikulum

Jenis Evaluasi sebagai berikut :


1. Formatiff sampai tahun Belajar 2015-2016
2. Sumatif: Tahun Belajar 2016 secara menyeluruh untuk menentukan kelayakan ide, dokumen,
dan implementasi kurikulum.
5. Relevansi Kurikulum
Dalam oxford advanced dictionary of current English, kata relevansi atau relevan mempunyai arti
connected with what is happening, yakni kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. apabila
dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara pendidikan dengan tuntutan
kehidupan masyarakat. jadi perkembangan kurikulum yang relevan adalah pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang terlibat dalam proses produksi dengan
menggunakan teknologi tertentu. Soetopo dan Soemanto dan Subandijah mengungkapkan
relevansi sebagai berikut :
1.      Relevansi pendidikan dengan lingkungan anak didik
2.      Relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan dating
3.      Relevansi pendidikan dengan dunia kerja
4.      Relevansi pendidikan dengan ilmu pengetahuan

Pada umumnya, ada dua macam relevansi yaitu relevansi internal dan relevansi eksternal.
Relevansi internal bahwa setiap kurikulum harus memiliki kesesuaian antara komponen-
komponen dimana komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu komponen tujuan,
komponen isi, komponen metode dan komponen evaluasi. Komponen satu sama lain ini saling
berkaitan.
6. Analisis Kurikulum 2013
1. Analisis Perubahan Strukur Kurikulum Tingkat SD

a. Berdasarkan tabel perbandingan struktur kurikulum 2013 dan KTSP, terlihat bahwa pada
saat KTSP untuk SD di tahun I, II, dan III pemerintah tidak menyediakan pengalokasian
wakti tiap-tiap mata pelajaran. Sedangkan di kurikulum 2013 pemerintah telah menyediakan
alokasi waktu per tiap mata pelajaran

b. Jika di lihat dari jumlah mata pelajaran, di kurikulum 2013 terjadi pengurangan mata
pelajaran yaitu dari 10 mata pelajaran di KTSP, menjadi 6 mata pelajaran di kurikulum 2013.
Hal ini di sebabkan karena mata pelajaran IPA, IPS, muatan lokal dan pengembangan diri
diintegrasikan kedalam mata pelajaran lainnya.

c. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu, terjadi penambahan jam pelajaran dari KTSP ke
Kurikulum 2013. Kelas 1 bertambah 4 Jam pelajaran/minggu, Kelas 2 bertambah 5 jam
pelajaran/minggu, kelas 3 bertambah 6 jam pelajaran/minggu, kelas 4, 5, dan 6 bertambah 4
jam pelajaran/minggu.
 d. Akibat adanya pengintegrasian beberapa mata pelajaran dan penambahan alokasi waktu per
minggu.

2. Analisis Perubahan Struktur Kurikulum Tingkat SMP

a. Jika di lihat dari jumlah mata pelajaran, di kurikulum 2013 terjadi pengurangan mata pelajaran
yaitu dari 12 mata pelajaran di KTSP, menjadi 10 mata pelajaran di kurikulum 2013. Hal ini di
sebabkan karena ada mata pelajaran yang diintegrasikan dengan mata pelajaran lain.
• TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
• Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
• Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

b. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu, terjadi penambahan jam pelajaran dari KTSP ke
Kurikulum 2013. Kelas VII, VIII dan IX masing-masing bertambah 6 jam pelajaran/minggu.
Untuk lebih jelas, lihat tabel berikut :
VII VIII IX

KTSP 32 32 32

KURIKULUM 2013 38 38 38

c. Akibat adanya pengintegrasian beberapa mata pelajaran dan


penambahan alokasi waktu per minggu, menyebabkan
penambahan jam pelajaran pada beberapa mata pelajaran. Untuk
lebih jelasnya lihat tabel berikut :
Mata Pelajaran KTSP Kurikulum 2013

VII, VIII, IX VII, VIII, IX

Pendidikan Agama 2 3

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 3

Bahasa Indonesia 4 6

Matematika 4 5

Seni Budaya dan Keterampilan (Termasuk muatan lokal) 2 3

Prakarya - 2

d. Dari 10 mata pelajaran yang di usulkan oleh pemerintah di kurikulum 2013, hanya 5 mata
pelajaran yang dahulu ada di KTSP bertambah jam pelajarannya/minggu di kurikulum 2013. Dan
terdapat tambahan mata pelajaran prakarya di tiap kelas sebanyak 2 jam pelajaran/minggu.
3. Analisis Perubahan Struktur Kurikulum Tingkat SMA/MA dan SMK/MAK
a. Jika dilihat dari tabel perbandingan KTSP dan kurikulum 2013, pemerintah tidak menyediakn
rincian kurikulum untuk SMK/MAK. Pemerintah juga tidak membuat rincian peminatan
SMA/MA untuk IPA, IPS, Bahasa dan program keagamaan secara terperinci seperti dalam KTSP,
sehingga ketika melihat struktuk kurikulum 2013 tersebut, guru maupun pelaksanan pendidikan
lainnya akan merasa kebingungan
b. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu untuk kelas X, terdapat penambahan jam
pelajaran/minggu yakni dari 38 jam pelajaran menjadi 41 jam pelajaran. Untuk kelas XI dan XII
bertambah dari 39 jam pelajaran menjadi 43 Jam Pelajaran
c. Secara meyeluruh kurikulum 2013 untuk SMA/sederajat terdapat penambahan pelajaran yaitu
mata pelajaran Prakarya, dan mata pelajaran pilihan. Akan teapi di mata pelajaran pilihan yang
terdiri dari 6 jam pelajaran untuk kelas X dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII ini tidah
diberikan rincian pilihan mata pelajaran tersebut.
d. Pada Struktur Kurikulum tingkat SMA/sederajat ini, mata pelajaran muatan lokal dan
pengembangan diri juga dihapuskan seperti di tingkat SD dan SMP
e. Untuk Peminatan IPA, tidak ada perbedaan jam pelajaran untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan
biologi. Akan tetapi untuk peminatan IPS, terjadi perubahan jam pelajaran. Untuk mata pelajaran
Ekonomi tetap 4 jam pelajaran, sedangkan mata pelajaran sejarah, geografi dan sosiologi
mngalami perubahan dari 3 jam pelajaran menjadi 4 jam pelajaran.
f.
7. Analisis Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh pemerintah yang rencananya diaplikasikan pada
bulan juli 2013 ini memiliki beberapa strategi yang telah dirancang oleh pemerintah yaitu:

1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yang dilakukan secara
berkala

2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015

3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014

4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya


sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari –
Desember 2013

5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
8. Dampak Kurikulum 2013
1. Dampak Positif

a. Meringankan biaya untuk pembelian buku pembelajaran karena dalam kurikulum 2013,
pemerintah menyediakan buku gratis bagi setiap siswa

b. Mendorong siswa untuk kreatif

c. Membuat siswa bisa menentukan minat untuk menentukan jurusannya dari awal masuk
sekolah

d. Dengan penambahan dan pengurangan jam mata pelajaran , maka anak justru akan
terkontrol dengan kegiatan di sekolah.

e. Orientasi 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap
(attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
2. Dampak Negatif
a. Kurikulum 2013 ini justru kurang focus karena menggabungkan mata pelajran IPA
dengan bahasa Indonesia di SD ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan
kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum
diterapkan.

b. Selain itu dalam perubahan kurikulum dengan langkha pemerintah yang tergesa –
gesa ini, harusnya tidak memberatkan dan meresahkan masyarakat terkait implementasi
dilapangan nanti.

c. Adanya kebijakan menghapus beberapa mata pelajran di jenjang


SD/SMP/SMA/SMK yang dapat mengakibatkan para guru kehilangan pekerjaan,
kesempatan berkarir, kesempatan mengembangkan pengetahuan, dan kehilangan
tunjangan profesi kependidikan. Tidak masuk akal jika mereka diharuskan mengajarkan
mata pelajaran yang bukan bidang keahliannya. Hal ini menyebabkan peserta didik
menjadi korban. Pertimbangan pemerintah yang memberi jaminan para guru tidak
kehilangan pekerjaan, menurut kami adalah cara berfikir yang menyederhanakan persoalan
karena mengabaikan fakta adanya spesialisasi dari guru untuk mengampu mata pelajaran
tertentu.
d. Kurikulum 2013 justru ada kecenderungan untuk semakin mengkerdilkan peran guru.
e.
f. e. Menambah beban belajar peserta didik

f. Menghabiskan anggaran pemerintah dengan perkiraan dana 2,94 triliun.

g. Pengurangan mata pelajaran yang harusnya disebut “penggabungan”. Kejadiannya kan


memberikan dampak pada nasib guru yang mata pelajrannya ditiadakan padahal di satu
sisi beban mengajar guru telah dipatok harus mencapai angka tertentu. Rumpun ilmu
pengajaran pun sudah di atur sedemikian rupa . Akhirnya ada kesan “ percuma” jika
guru tidak mengajar dengan dasar keilmuannya walaupun kondisi itu berada pada
sekolah yang kekurangan guru sekalipun.

h. Kehadiran ekstrakurikuler wajib akan membuat kegiatan ekstrakurikuler lainnya


tersisih . Bahkan bisa jadi akan menghilang . Sekolah pati akan terfokus dengan yang “
wajib” dibandingkan aktifitas “ yang tidak wajib”.

i. Rendahnya mutu guru yang tidak siap mengimplementasikan. Guru belum mengerti
dan memahami kurikulum 2013 , sedangkan waktu untuk rencana implementasi sangat
9. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan terhadap Rencana Penerapan Kurikum 2013, penulis banyak menemukan perubahan yang
terjadi. Perubahan memang perlu dilakukan untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya yang masih memiliki banyak kekurangan.
Yang pada akhirnya diharapkan tujuan pendidikan secara umum dapat dicapai melalui kurikulum yang baru.

Namun walaupun demikian, harus diperhatikan relevansinya baik secara internal maupun eksternal. Kurikulum 2013 belum relevan
baik secara internal maupun eksternal. Selain belum relevan, kurikulum 2013 ini memiliki dampak baik positif maupun negative.
Akan tetapi dampak negatifnya lebih besar daripada dampak positifnya. Sehingga perlu diadakan pertimbangan ulang sebelum
diimplementasikan. Sehingga kurikulum 2013 nantinya sempurna dan layak untuk diterapkan.

Secara Keseluruhan, Struktur Kurikulum 2013 pada tingkat SD, SMP, dan SMA/Sederajat mengalami perubahan. Walaupun terjadi
pengurangan Mata pelajaran, akan tetapi jumlah alokasi waktu per minggu pada tingkat SD, SMP, dan SMA/Sederajat mengalami
penambahan. Khusus untuk SMP dan SMA, terdapat mata pelajaran tambahan yaitu mata pelajaran Prakarya. Menurut kami mata
pelajaran ini akan meningkatkan kreatifitas siswa siswi. Serta mata pelajaran agama yang jam pelajarannya bertambah dari tingkat
SD, SMP, dan SMA/sedrajat ini juga akan menambah nilai-nilai keagamaan pada diri siswa agar siswa tersebut memiliki sikap yang
mencerminkan kebaikan.

Jika melihat proses pengimplementasian Kurikulum 2013, penulis menyimpulkan bahwa banyak kalangan yang menolak kurikulum
2013 diterapkan pada Juli 2013. Banyak Kalangan menilai bahwa kurikulum 2013 ini terkesan tergesa-gesa tanpa adanya
perencanaan yang matang. Hingga saat ini, sosialisasi kurikulum 2013 belum menyeluruh ke semua kalangan, baik ke pihak sekolah
(Kepala sekolah maupun Guru) hingga kepada masyarakat luas. Hal ini menyebabkan banyak kalangan berharap agar kurikulum
2013 ditunda dan dilakuka terlebih dahulu sosialisasi kepada seluruh kalangan. Sehingga pada saat pengaplikasiannya, tidak aka
nada kendala lagi khususnya pemahaman terhadap kurikulum 2013 ini
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai