DAN ILEGAL
Dosen pengampu :
Apt. Ratna Sari Dewi, M.Farm
KELOMPOK 6
1. Alifviah Nur Hasanah 1900003
2. Dewi Wulandari 1900008
3. Hafiza miftahurrahmah 1900016
4. Natesyabela Tritania 1900029
5. Rafika Nur Annisa 1900036
6. Sherlyana Wulandari Tjen 1900042
7. T. Dinah ashma faisal 1900044
peraturan terkait
Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), memuat informasi mengenai produk-produk obat yang
disetujui beredar di Indonesia. Sesuai ketentuan yang berlaku, sebelum disetujui beredar di Indonesia, obat
harus melalui penilaian khasiat, keamanan dan mutu, sehingga obat yang beredar telah memenuhi 3 kriteria
tersebut. Informasi tersebut mencakup informasi mengenai farmakodinamik dan farmakokinetik obat,
indikasi dan cara penggunaannya, keamanannya dan informasi lainnya.
penggolongan obat :
serifikat
izin edar evaluasi registrasi
CPOB/CPOTB
OBAT ILEGAL
obat-obatan illegal adalah obat-obatan yg bertentangan oleh hukum baik izin edarnya ataupun
kandungannya yang tidak sesuai dengan seharusnya.
Menurut Pasal 2 Peraturan Kepala BPOM tentang kriteria tata laksana registrasi obat adalah:
● Obat yang akan diedarkan di Indonesia wajib memiliki izin edar.
● Untuk memperoleh izin edar harus dilakukan registrasi
● Registrasi obat diajukan kepada Kepala Badan oleh pendaftar.
obat yang memiliki izin edar harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
• khasiat yang meyakinkan dan keamanan yang dibuktikan oleh uji non klinik dan klinik
• mutu yang memenuhi syarat sesuai CPOB
• penandaan dan informasi produk yang lengkap
• Khusus untuk psikotropika baru harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan obat yang telah
disetujui beredar di Indonesia
kriteria obat ilegal
Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan di wilayah Indonesia
wajib memiliki izin edar dari Kepala BPOM. Industri obat tradisional wajib menerapkan CPOBT dalam seluruh
aspek dan rangkaian pembuatan obat tradisional.
• menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan / khasiat.
• dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau Cara
Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku.
• penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka
pendaftaran.
Menurut pasal 4 Peraturan Kepala BPOM tentang kriteria tata laksana pendaftaran obat
tradisional obat herbal, dan fitofarmaka tahun 2011 untuk dapat memiliki izin edar
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan atau khasiat
b. dibuat sesuai dengan ketentuan tentang pedoman cara pembuatan obat tradisional
yang baik atau cara pembuatan obat yang baik yang berlaku.
c. penandaan berisi informasi yang lengkap dan objektif yang dapat menjamin
penggunaan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara tepat,
rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran.
KRITERIA OBAT TRADITIONAL ILEGAL
1 2 3
2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/atau bahan obat bertanggungjawab untuk memastikan
mutu obat dan/atau bahan obat dan mempertahankan integritas rantai distribusi selama proses distribusi.
3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding dan obat uji klinis.
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus menerapkan prinsip kehati-hatian (due diligence)
dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur yang terkait dengan kemampuan telusur dan
identifikasi risiko.
5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea dan cukai, lembaga penegak hukum,
pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas distribusi dan pihak yang bertanggung jawab untuk
penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan obat serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.
penyaluran sediaan farmasi
• Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur dari menteri sesuai dengan
peraturan perundang-undang yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi
yang berupa bahan obat, obat dan alat kesahatan.
• Badan usaha yang telah memiliki izin sebagai penyalur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi
yang berupa obat tradisional dan kosmetika.
produsen obat
instalasi farmasi
apotek
rumah sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1010/Menkes/Per/XI/2008
Tentang Registrasi Obat
Pasal 2
1) Obat yang diedarkan di wilayah Indonesia, sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk memperoleh
Izin Edar
2) Izin Edar diberikan oleh Menteri
3) Menteri melimpahkan pemberian Izin Edar kepada Kepala Badan
4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk:
a. Obat penggunaan khusus atas permintaan dokter;
b. Obat Donasi;
c. Obat untuk Uji Klinik;
d. Obat Sampel untuk Registrasi.
Pasal 3
1) Obat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (4) dapat dimasukkan ke wilayah Indonesia melalui
Mekanisme Jalur Khusus.
2) Ketentuan tentang Mekanisme Jalur Khusus ditetapkan oleh Menteri.
PASAL 1 Permenkes No 1148/MENKES/PER/VI/2011, PBF adalah perusahaan berbentuk badan hukum
yang memiliki izin untuk pengadaan,penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
PASAL 2 : Setiap pendirian PBF wajib memiliki izin dari Direktur Jenderal
PASAL 3 : Izin PBF berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan.
d. Penampilan :
Rasa, Bau, Warna, Kelembutan, dll
Setiap perusahaan/industri farmasi harus selalu menerapkan CPOB dalam semua tahapan produksi
obatnya untuk menjamin diperolehnya produk akhir obat yang bermutu tinggi dan terstandarisasi
PERSYARATAN DASAR CPOB
a) semua proses pembuatan obat dijabarkan dengan jelas, dikaji secara sistematis berdasarkan pengalaman dan
terbukti mampu secara konsisten menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah
ditetapkan
b) tahap proses yang kritis dalam pembuatan, pengawasan proses dan sarana penunjang serta perubahannya yang
signifikan divalidasi
d) prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan bahasa yang jelas
f) pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan
SANKSI MENJUAL OBAT
ILEGAL