Analisis Varians
Disusun oleh:
Kelompok Dosen Ekonomi Pembangunan
STIE YKPN YOGYAKARTA
(Hak Cipta STIE YKPN Yogyakarta)
SKEMA PENGUJIAN HIPOTESIS
BEDA K RATA-RATA POPULASI (K > 2)
ANOVA
Two-way Anova Two-way Anova
(Dua var. independen dlm Dengan Interaksi
kategori, satu var. dependen)
(Dua var. independen dlm
kategori, satu var. dependen)
ANCOVA
(Dua var. independen: satu dlm
kategori dan satu kontinyu, One-way MANOVA
satu var. dependen)
Sampel independen (Satu var. independen dlm
kategori dan dua atau lebih var.
dependen data kontinyu)
MANOVA
Parametrik Two-way MANOVA
(Dua var. independen dlm
(Data kontinyu kategori dan dua atau lebih var.
berdistribusi normal) dependen data kontinyu)
MANCOVA
(Dua var. independen: satu dlm One-way MANCOVA
kategori dan satu kontinyu, (Satu var. Independen dlm
dua atau lebih var. dependen) kategori dan satu atau lebih
dlm kontinyu, dua atau lebih
var. dependen)
Repeated MANOVA
Kruskal-Wallis Test (Satu var. independen dlm
(Sampel independen) kategori, dua atau lebih var.
dependen diukur secara
Nonparametrik berulang)
(Data Ordinal atau kontinyu
tdk berdistribusi normal
Friedman Test
(Sampel berpasangan/
berhubungan)
80
Skor Tes Karyawan
70
60
50
40
30
20
10
0
SMU D3 S1
Tingkat Pendidikan
SMA 46 50 62 42 70 60
D3 55 70 68 65 74 61 53
S1 76 58 68 81 77 60 69 72
Pada contoh kasus ini, tingkat pendidikan merupakan data kategorik dan
skor adalah data kontinyu (kuantitatif)
Interpretasi:
Nilai Sig. = 0,018 < =5%. Keputusan menolak H0.
Kesimpulan: Tidak semua kelompok pendidikan memiliki skor sama.
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 10
Hasil pengujian Contoh Kasus 1 adalah Terdapat skor rata-rata
yang antara tingkat pendidikan SMA, D3, dan S1.
Jika diinginkan menguji skor rata-rata tingkat pendidikan mana
yang berbeda, lakukan pemrosesan menggunakan post hoc
sebegai berikut:
Klik Poast Hoc sehingga muncul: Aktifkan Scheffe: (krn n tdk sama)
Interpretasi hasil:
KEPUTUSAN
PENDIDIKAN Sig. KESIMPULAN
a = 5%
80
Skor Tes Karyawan
60
40
20
0
SMU D3 S1
Tingkat Pendidikan
Contoh Kasus 2:
Sebuah perusahaan melakukan evaluasi kinerja karyawan melalui tes kompetensi.
Karyawan peserta tes dibagi ke dalam 3 kelompok tingkat pendidikan, yaitu SMA, D3, dan
S1 dan 4 kelompok bagian, yaitu Produksi, Pemasaran, Keuangan, dan SDM. Data pada
tabel berikut ini adalah skor tes. Lakukan pengujian terhadap hipotesis bahwa terdapat
perbedaan skor rata-rata disebabkan oleh perbedaan tingkat pendidikan dan jenis bagian
bekerja karyawan dengan = 5%.
TINGKAT PENDIDIKAN
BAGIAN
SMA D3 S1
Produksi 50 55 78
Pemasaran 62 68 72
Keuangan 42 65 81
SDM 70 74 77
5. Kesimpulan: Terdapat skor rata-rata karena perbedaan tingkat pendidikan dan tidak
terdapat perbedaan skor rata-rata karena perbedaan bagian.
Contoh Kasus 3:
Sebuah perusahaan melakukan evaluasi kinerja karyawan melalui tes kompetensi.
Karyawan di perusahaan tersebut terbagi ke dalam 3 kelompok tingkat pendidikan,
yaitu SMA, D3, dan S1 dan 4 kelompok bagian, yaitu Produksi, Pemasaran,
Keuangan, dan SDM. Data pada tabel berikut ini adalah skor tes. Lakukan pengujian
terhadap hipotesis bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata karena perbedaan
tingkat pendidikan, bagian karyawan, dan interaksi antara perbedaan pendidikan dan
bagian karyawan dengan = 5%.
50 55 78
Produksi
68 72 69
62 68 72
Pemasaran
67 63 73
Keuangan 58 65 81
52 70 75
70 74 77
SDM
63 68 62
H03: Tidak terdapat perbedaan skor rata-rata karena interaksi antara perbedaan tingkat pendidikan dan
perbedaan bagian
HA3: Terdapat perbedaan skor rata-rata karena interaksi antara perbedaan tingkat pendidikan dan
perbedaan bagian
2. Nilai Kritis: F1 = 3,89 ; F2 = 3,49 ; F3 = 3,00
3. Nilai Hitung: F1 = 4,802; F2 = 0,292 ; F3 = 0,896
4. Keputusan: F1hitung = 4,802 > F1kritis = 3,86. Menolak H0.
F2hitung = 0,292 < F2kritis = 3,49. Menerima H0.
4. Biarkan Sum of Square Type III dan non aktifkan Include intercept in model:
Contoh Kasus 4:
Sebuah perusahaan garmen memiliki 3 unit produksi, yaitu Unit I, Unit II, dan
Unit III. Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa gaji
karyawan dipengaruhi oleh unit produksi dan masa kerja. Tabel berikut ini
data tentang gaji karyawan yang dipilih secara random. Gunakan = 5%
untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa gaji karyawan dipengaruhi
oleh unit produksi dan masa kerja.
GAJI (JT) 3.4 2.6 3.3 2.1 2.7 3 1.9 2.2 2.8 1.7 3.2 2.8 2.4 1.5 2.4
UNIT 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
MK 0.9 1.2 2.2 1.5 2.4 2 1.8 1.5 2.5 0.5 3.6 2.8 2.2 1.7 2
UNIT:
Gaji: variabel kuantitatif, Unit: variabel kategori,
1 = Unit kerja I
MK: variabel kuantitatif
2 = Unit kerja II
3 = Unit kerja III
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 27
Analisis:
1. Rumusan Hipotesis
H01: Unit produksi tidak berpengaruh terhadap gaji karyawan
5. Kesimpulan: Unit kerja tidak berpengaruh terhadap gaji karyawan, sedangkan masa
kerja berpengaruh terhadap gaji karyawan.
Two-way Manova
PENDIDIKAN 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
NKINERJA 48 62 64 69 55 76 59 74 75 70 78 84 72 77 83
GAJI 1.5 2.6 1.9 2.1 2.7 2.8 2.5 2.2 2.8 2.6 3.2 2.8 3.2 3.9 3.0
PENDIDIKAN:
Pendidikan: variabel kategori, Gaji: variabel kuantitatif,
1 = SMA
Nilai Kinerja: variabel kuantitatif
2 = D3
3 = S1
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 35
Analisis:
1. Rumusan Hipotesis
H01: Pendidikan tidak berpengaruh terhadap gaji karyawan
5. Kesimpulan: Unit kerja tidak berpengaruh terhadap gaji karyawan, sedangkan masa
kerja berpengaruh terhadap gaji karyawan.
Keterangan:
• Bonferroni test jika Levene's Test sig. > 0,05
• Games-Howell test jika Levene's Test sig. < 0,05
Interpretasi:
1. Rata-rata nilai kinerja S1 tertinggi (78,8), disusul D3 (70,8), dan SMA (59,6)
2. Rata-rata gaji tertinggi S1 (3,22), disusul D3 (2,58), dan SMA (2,16)
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 42
Interpretasi:
Uji Wilks’ lambda menunjukkan nillai F hitung = 5,595 > F kritis (5%,4;22) = 2,82
atau nilai Sig. = 0,003 < = 5%, menunjukkan H0 ditolak.
Kesimpulan: Secara simultan PENDIDIKAN berpengaruh signifikan
terhadap nilai kinerja dan gaji
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 43
Interpretasi: Uji Parsial
Pada baris PENDIDIKAN menunjukkan nilai Sig. NKINERJA (0,003) dan
Sig. GAJI (0.004) lebih kecil daripada = 5%. Keputusan menolak H0.
Interpretasi:
Levene’s Test menunjukkan Sig. variabel dependen NKINERJA (Sig. = 0,500)
dan variabel dependen GAJI (Sig. = 0,379) lebih besar daripada = 5%.
Kesimpulan: varians data sama (homogen)
VARIABEL DEPENDEN
VARIABEL INDEPEDEN
(Factor) (Respon)
(Factor) (Respon)
BAGIAN GAJI
(Data Kategori) (Data Kuantitatif)
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 48
Lanjutan ...
Contoh Kasus 6:
Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa gaji karyawan dan
nilai kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendiidikan karyawan dan
bagian karyawan bekerja. Tabel berikut ini data tentang tingkat pendidkan
karyawan (PENDIDIKAN), bagian karyawan bekerja (BAGIAN), gaji karyawan
(GAJI) dan nilai kinerja karyawan (NKINERJA) yang dipilih secara random.
Gunakan = 5% untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa gaji
karyawan dan nilai kinerja karyawan dipengaruhi oleh pendidikan karyawan
dan bagian karyawan bekerja.
PENDIDIKAN 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
BAGIAN 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
NKINERJA 48 62 64 69 55 76 59 74 75 70 78 84 72 77 83
GAJI 1.5 2.6 1.9 2.1 2.7 2.8 2.5 2.2 2.8 2.6 3.2 2.8 3.2 3.9 3.0
5. Kesimpulan:
Pendidikan karyawan berpengaruh terhadap nilai kinerja karyawan dan gaji
karyawan.
Bagian karyawan bekerjta tidak berpengaruh terhadap nilai kinerja karyawan dan
gaji karyawan.
2. Nilai Sig. untuk uji pengaruh BAGIAN terhadap nilai kinerja dan gaji (0.214) lebih besar dari = 5% .
Keputusan pengujian menerima H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bagian kerja karyawan
tidak berpengaruh terhadap nilai kinerja karyawan dan gaji karyawan secara simultan.
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 55
Interpretasi: (Uji Parsial)
1. Nilai Sig. untuk uji pengaruh PENDIDIKAN terhadap nilai kinerja dan gaji ).029 dan 0.003) lebih kecil d
Keputusan pengujian menolah H0. Dengan demikian dapat disimpulkan pendidikan karyawan
berpengaruh terhadap nilai kinerja karyawan dan gaji karyawan secara parsial.
2. Nilai Sig. untuk uji pengaruh BAGIAN terhadap nilai kinerja dan gaji (0.227 dan 0.286) lebih besar dari
Keputusan pengujian menerima H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bagian kerja karyawan
tidak berpengaruh terhadap nilai kinerja karyawan dan gaji karyawan secara parsial.
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 56
MANCOVA
Mancova merupakan metode analisis statistik untuk menguji pengaruh satu
atau lebih variabel kategori dan satu variabel kuantitatif (covariat), sebagai
variabel independen, terhadap 2 atau lebih variabel kuantitatif (kontinyu)
sebagai variabel dependen
Mancova terdiri dari One-way Mancova dan Factorial Mancova.
One-way Mancova merupakan metode analisis statistik untuk menguji
pengaruh satu variabel kategori dan satu atau lebih variabel kuantitatif
(covariat) terhadap 2 atau lebih variabel kuantitas
Misalnya penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat pendidikan
(SMA, D3, S1) dan masa kerja terhadap nilai kinerja dan gaji karyawan.
Tingkat pendidikan merupakan variabel kategori, masa kerja, nilai kinerja,
dan gaji merupakan variabel kuantitatif (kontinyu)
Variabel dependen: Nilai Kinerja dan Gaji
Variabel independen: Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja
(Factor) (Respon)
(Covariat) (Respon)
MASA KERJA GAJI
(Data Kuantitatif) (Data Kuantitatif)
PENDIDIKAN 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
MK 2.3 2.4 3 1.8 2.5 2.8 1.9 2.3 2.2 2.7 1.8 2.1 2.5 2.3 2.7 2.6 3.1 3.4 2.7 2.9 3.2
NKINERJA 48 62 64 69 55 69 52 64 68 76 59 74 75 70 81 76 78 84 72 77 83
GAJI 1.5 2.6 1.9 2.1 2.7 2.4 1.7 2.7 3.1 2.8 2.5 2.2 2.8 2.6 3.5 3.4 3.2 2.8 3.2 3.9 3.0
PENDIDIKAN:
Pendidikan: variabel kategori, Masa Kerja: Var. kuantitatif,
1 = SMA
Gaji: variabel kuantitatif, Nilai Kinerja: variabel kuantitatif 2 = D3
3 = S1
Interpretasi:
Nilai Sig. = 0,515 > = 5% menunjukkan bahwa uji
kesamaan matriks kovarians menerima hipotesis nol yang
menyatakan bahwa matriks kovarians variabel dependen
di seluruh kelompok adalah sama
Interpretasi:
1. Masa kerja pengaruh terhadap nilai kinerja karyawan (Sig. = 0,044 < = 5%)
2. Masa kerja tidak pengaruh terhadap gaji karyawan (Sig. = 0,819 > = 5%)
3. Pendidikan pengaruh terhadap nilai kinerja karyawan (Sig. = 0,002 < = 5%)
4. Pendidikan pengaruh terhadap gaji karyawan (Sig. = 0,001 < = 5%)
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 68
Estimasi nilai kinerja karyawan
berdasar tingkat pendidikan
Interpretasi:
1. Pendidikan (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan nilai kinerja karyawan
(Sig. = 0,002 < = 5% )
2. Pendidikan (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan gaji karyawan
(Sig. = 0,001 < = 5% )
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 70
Factorial Mancova merupakan metode analisis statistik untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel kategori dan satu atau
lebih variabel kuantitatif (covariat) terhadap 2 atau lebih variabel
kuantitas
Misalnya penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat
pendidikan (SMA, D3, S1), jenis kelamin (Pria, Wanita) dan masa
kerja terhadap nilai kinerja dan gaji karyawan.
Tingkat pendidikan dan jenis kelamin merupakan variabel kategori,
masa kerja, nilai kinerja, dan gaji merupakan variabel kuantitatif
(kontinyu)
Variabel dependen: Nilai Kinerja dan Gaji
Variabel independen: Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Masa
Kerja
(Factor) (Respon)
PENDIDIKAN NILAI KINERJA
(Data Kategori) (Data Kuantitatif)
(Factor)
JENIS KELAMIN
(Data Kategori)
(Respon)
GAJI
(Covariat) (Data Kuantitatif)
MASA KERJA
(Data Kuantitatif)
PENDIDIKAN 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
JENIS KEL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
MK 2.3 2.4 3 1.8 2.5 2.8 1.9 2.3 2.2 2.7 1.8 2.1 2.5 2.3 2.7 2.6 3.1 3.4 2.7 2.9 3.2
NKINERJA 48 62 64 69 55 69 52 64 68 76 59 74 75 70 81 76 78 84 72 77 83
GAJI 1.5 2.6 1.9 2.1 2.7 2.4 1.7 2.7 3.1 2.8 2.5 2.2 2.8 2.6 3.5 3.4 3.2 2.8 3.2 3.9 3.0
PENDIDIKAN:
Pendidikan dan Jenis kelamin: variabel kategori, 1 = SMA
Masa Kerja: Var. kuantitatif, Gaji: variabel kuantitatif, 2 = D3
3 = S1
Nilai Kinerja: variabel kuantitatif JENIS KEL:
1= Pria
2= Wanita
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 73
1. Input data. Buat 5 variabel, yaitu PENDIDIKAN, JENISKEL, MK,
NKINERJA, dan GAJI sbb.:
Uji pengaruh pendidikan: Nilai Sig. (Wilks’ Lambda) = 0,02 < = 5% menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan nilai kinerja karyawan dan gaji karyawan yang disebabkan
oleh perbedaan pendidikan.
Uji pengaruh jenis kelamin: Nilai Sig. (Wilks’ Lambda) = 0,445 > = 5% menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nilai kinerja karyawan dan gaji karyawan yang disebabkan
oleh perbedaan jenis kelamin.
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 79
Interpretasi:
Nilai Sig. (NKINERJA)= 0,191 > = 5% dan nilai Sig. (GAJI)
= 0,268 > 5% menunjukkan bahwa uji kesamaan varians
variabel dependen menerima hipotesis nol .
Artinya varians variabel dependen adalah sama.
Interpretasi:
1. Masa kerja pengaruh terhadap nilai kinerja karyawan (Sig. = 0,045 < = 5%)
2. Masa kerja tidak pengaruh terhadap gaji karyawan (Sig. = 0,999 > = 5%)
3. Pendidikan tidak pengaruh terhadap nilai kinerja karyawan (Sig. = 0,105 > = 5%)
4. Pendidikan pengaruh terhadap gaji karyawan (Sig. = 0,007 < = 5%)
5. Jenis Kelamin tidak pengaruh terhadap nilai kinerja karyawan (Sig. = 0,645 > = 5%)
6. Pendidikan tidak pengaruh terhadap gaji karyawan (Sig. = 0,264 > = 5%)
Drs. Algifari STIE YKPN Yogyakarta 80
Estimasi nilai kinerja karyawan
berdasar tingkat pendidikan
Interpretasi:
1. Pendidikan (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan nilai kinerja karyawan
(Sig. = 0,003 < = 5% )
2. Pendidikan (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan gaji karyawan
(Sig. = 0,001 < = 5% )
Interpretasi:
1. Jenis kelamin (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan nilai kinerja karyawan
(Sig. = 0,014 < = 5% )
2. Jenis kelamin (secara individu) memiliki hubungan yang tidak linear dengan gaji karyawan
(Sig. = 0,039 < = 5% )
Contoh Kasus 9:
Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa musik berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan ditentukan berdasarkan waktu
yang diperlukan karyawan dalam menyelesaikan satu pekerjaan. Semakin
singkat waktu yang dibutuhkan karyawan menyelesaikan pekerjaan, semakin
tinggi kinerja karyawan. Tabel berikut ini data tentang kinerja 14 karyawan yang
digunakan sebagai sampel selama 3 hari mereka bekerja. Hari pertama kinerja
karyawan diukur tanpa musik, hari kedua menggunakan musik klasik, dan hari
ketiga menggunakan musik pop. Gunakan = 5% untuk menguji hipotesis
musik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Data kinerja karyawan diketahui
berdistribusi normal.
KARYAWAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TANPA 12 16 13 8 11 15 22 21 26 22 21 16 9 10
KLASIK 14 10 14 9 12 11 23 18 20 20 22 14 6 9
POP 6 14 12 11 18 12 21 20 18 24 17 18 8 7
•musik(3) artinya:
Contoh Kasus 9:
Sebuah penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa musik dan jenis kelamin
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja karyawan ditentukan berdasarkan waktu
yang diperlukan karyawan dalam menyelesaikan satu pekerjaan. Semakin singkat waktu
yang dibutuhkan karyawan menyelesaikan pekerjaan, semakin tinggi kinerja karyawan.
Tabel berikut ini data tentang kinerja 14 karyawan yang digunakan sebagai sampel
selama 3 hari mereka bekerja. Hari pertama kinerja karyawan diukur tanpa musik, hari
kedua menggunakan musik klasik, dan hari ketiga menggunakan musik pop. Gunakan =
5% untuk menguji hipotesis musik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Data kinerja
karyawan diketahui berdistribusi normal.
KARYAWAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
JENIS KELAMIN 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
TANPA 12 16 13 8 11 15 22 21 26 22 21 16 9 10 14 23
KLASIK 14 10 14 9 12 11 23 18 12 15 22 14 6 9 10 8
POP 6 14 12 11 18 12 21 20 18 24 17 18 8 7 9 11
TANPA_P = Kinerja Tanpa Musik pria TANPA _W= Kinerja Tanpa Musik wanita
KLASIK_P = Kinerja dengan musik Klasik pria KLASIK _W= Kinerja dengan musik Klasik wanita
POP _P= Kinerja dengan musik Pop pria POP_W = Kinerja dengan musik Pop wanita
Interpretasi:
KEPUTUSAN
PERBANDINGAN Sig. KESIMPULAN
= 5%/3 = 0,017
KLASIK-TANPA 0,048 Menerima H0 Tidak Berbeda